Chapter 9 - Classmates.

Teman-temannya yang sedari tadi memperhatikan mereka merasa gemas dengan tingkah kedua cowok ganteng namun agak gesrek itu.

"Woyyyy Kamandanu!! Lo mau bego-in gue ya?!" teriak Adrian dengan lantang dari arah mejanya.

Ia baru tersadar ucapan nyeleneh yang Kamandanu sampaikan padanya.

"Kan, lo emang bego!" ucap Kamandanu santai sambil memasang kembali headphone nya dan lanjut membaca.

...💕💕💕💕💕...

"Kalau masuk tutup lagi pintunya. Ruangan ini ber-AC. Gak pakai AC ya di rumah lo?" ucap Kamandanu ketus kepada Shasa.

Shasa yang baru dari toilet dan memasuki kelasnya kembali, segera menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari meja paling depan dekat pintu.

Kemudian Shasa cepat-cepat menutup rapat pintu yang ia buka. Lalu berjalan menjauh dari meja lelaki yang akrab di panggil Danu.

"Ketus amat sih lo!" sahut Adrian dari arah bangkunya.

Kamandanu menatap Adrian malas. Kemudian mengabaikan ucapan cowok itu.

Adrian mendekati Kamandanu dan duduk di samping cowok itu.

"Kalau lo ketus sama cewek, mana ada yang mau sama lo!" Adrian menasehati Kamandanu namun lelaki itu cuek tidak peduli.

"Lo kenal gue berapa lama, Ian? Sejak kapan gue suka tebar pesona kayak lo dan Kenzo?"

"Iya juga ya. Gue lupa. Lo kan, gak suka cewek ya? Buat gue semua ya!"

"Ambil sana, karungin kalo perlu!"

"Kacang kali ah dikarungin!" Adrian tertawa terbahak-bahak.

"Nanti malam jangan ngumpul di markas. Gue mau tidur nyenyak!" perintah Danu.

"SIAP BOS!"

Adrian langsung meninggalkan Danu yang sibuk membaca buku entah buku bergenre apa. Adrian tidak peduli.

Bel masuk berbunyi

Semua siswa-siswi MOS akan dikumpulkan dalam satu aula besar seperti auditorium.

Dalam perjalanan menuju auditorium, Shasa memperhatikan Alexandra School yang begitu mewah, benar-benar sekolah impian.

Shasa harus berterima kasih kepada sang Kakek yang sudah mengizinkannya bersekolah disini.

Meskipun orang tua Shasa tidak mengizinkannya, karena status sosial yang nantinya akan memberatkan Shasa dalam menempuh pendidikan di sekolah ini.

Selain itu, orang tua Shasa berasal dari organisasi yang berlawanan dengan organisasi yang melindungi sekolah ini.

Sehingga tidak mungkin bagi Shasa mendapatkan privilege meskipun orang tua Shasa memiliki pekerjaan yang sangat penting untuk negara ini.

"Perhatikan langkah lo jangan sampai jatuh!" Adrian memperingatkan Shasa dari arah belakang.

Shasa hanya menoleh dan tersenyum manis pada Adrian. Lelaki itu menyamakan langkahnya dengan langkah sang gadis di sampingnya. Sesekali di antara mereka saling curi pandang.

Mereka tiba di pintu masuk auditorium. Lengan Adrian ditarik paksa oleh teman-temannya yaitu Richie dan Browzy.

Adrian memperhatikan Shasa dari jauh dan melirik teman-temannya dengan wajah kesal.

Shasa memilih bangku yang berada di tengah-tengah, di sampingnya sudah duduk seorang gadis yang bername tag Stefani.

Gadis cantik berkulit zaitun dan bermata hitam namun indah seperti wajah-wajah orang Portugis. Ditambah hidungnya yang mancung, tersenyum ramah saat Shasa berdiri di dekatnya.

"Boleh saya duduk disini?" tanya Shasa meminta izin pada cewek yang bernama Stefani itu.

Cewek itu mengangguk dan menatap Shasa dengan senyum lebarnya.

"Of course, silahkan!" Ia menepuk-nepuk bangku yang ingin Shasa duduki.

"Bangku ini kosong, tidak ada yang mau duduk dengan ku!" ucapnya dalam bahasa inggris, Shasa menangkap ada nada sedih di akhir kalimatnya.

Shasa menoleh pada cewek itu. "Aku Shasa, kamu siapa? Kita bisa jadi teman!" ucap Shasa sambil menjulurkan telapak tangannya.

"Aku Stefani." Gadis itu menunjukan nametag pada Shasa

"Call me by name, Fani!" lanjutnya sambil menerima uluran tangan Shasa.

Shasa tersenyum senang karena ia mendapat teman baru lagi di Alexandra School.

"Tentu saja kita harus berteman, kita teman sekelas!"

Shasa langsung menoleh cepat. "Benarkah? Aku tidak begitu memperhatikan. Karena wajah kalian semua blasteran!"

Fani terkekeh, "Iya ... hanya kamu yang pribumi asli, ya? Maka dari itu aku langsung mengenal dan mengingat kamu Sha, waktu kamu ingin duduk di sini!"

Shasa tersenyum senang karena ia mendapatkan banyak teman baik di sekolah ini.

Tidak seperti bayangan orang tuanya bahwa teman-temannya Shasa nanti akan menolaknya, karena sangat jarang orang yang berwajah pribumi di sekolah ini.

Penggunaan bahasa yang mereka gunakan juga campur-campur. Shasa pusing sendiri mendengar nya.

"Perhatian semua!"

Suara dari mimbar yang terletak di atas auditorium, meng-atensi seluruh siswa untuk menatap ke layar.

Kepala sekolah SMA Alexandra mengucapkan ucapan selamat datang pada seluruh siswa baik siswa baru maupun pindahan.

Sang kepala sekolah menjelaskan hal-hal yang harus di taati dan di hindari selama menjadi siswa dan siswi SMA Alexandra.

Beliau juga menjelaskan dan menampilkan pada layar, fasilitas apa saja yang Alexandra School miliki.

Tak lupa, ia juga menceritakan sejarah terbentuknya sekolah berbasis internasional ini.

Shasa sangat takjub dengan berbagai macam fasilitas yang tersedia di sekolah ini.

Mereka memiliki ruang GYM yang sangat luas. Pantas saja ia melihat siswa disini memiliki badan yang bagus.

Hanya beberapa saja yang bertubuh gempal namun itu pun cukup berotot.

Di sekolah ini juga memiliki fasilitas olahraga yang sangat lengkap sampai mereka memiliki kolam renang olympic. Loker di sekolah juga sangat luas dengan sistem keamanan yang ketat.

Dilihat dari segi fasilitas, sepertinya tidak mungkin ada kasus bullying di sekolah Internasional seperti ini.

Sarana dan prasarana pun sama lengkapnya, ada Masjid, Vihara, Gereja Protestan dan Katolik, Klenteng, bahkan ada Pura. Entah ini sekolah atau surga. Semuanya lengkap.

Alexandra School juga menyediakan asrama bagi siswa dan siswi. asrama tersebut khusus untuk anak-anak yang orang tuanya memiliki pekerjaan harus bolak balik dari negara satunya ke negara lain.

Kebanyakan dari mereka adalah anak seorang diplomatik dan pengusaha yang sudah terkenal.

Alexandra School juga memberikan beasiswa bagi murid-murid yang berprestasi atau masuk menggunakan jalur prestasi.

Oleh sebab itu, jika ada orang pribumi di sekolah ini, sudah pasti mereka masuk melalui jalur prestasi, beasiswa atau keluarganya cukup berpengaruh di negara ini.

"Kamu pasti sudah tau, kan? aku masuk jalur apa ke sini," ucap shasa terkekeh.

Fani menatap Shasa sambil mengedikan bahunya. "It's okey. Selama kamu mau menjadi teman ku dan baik. Aku tidak akan permasalahan siapa kamu dan status sosial kamu, Sha."

Shasa menatap Fani dengan haru. "Terima kasih ya, Fan," ucap Shasa dengan senangnya.

"Kita bicara santai saja yuk, Sha!" pinta Fani.

"Hey jangan lupakan gue Shasa, gue juga akan menjadi teman sebangku lo yang paling baik!" ucap Arden menoleh ke belakang.

Ternyata cowok itu duduk di depan Shasa dan mendengarkan semua percakapan Shasa dan Fani.

Sambutan selanjutnya dilakukan oleh pemilik yayasan yang ternyata itu Ayah dan Ibu Adrian, Edward Chaiden dan Ariana Aditama.

Banyak siswa yang mengenakan alat bantu penerjemah termasuk Fani.

Ternyata Mr. Chaiden menggunakan bahasa inggris - UK dan Mrs. Chaiden yang menterjemahkan nya ke dalam bahasa Indonesia.

Isi sambutannya tidak lain dan tidak bukan adalah ucapan selamat datang dan di tambahkan dengan pengenalan dirinya dan istrinya yang ternyata komisaris di sekolah itu.

Shasa menatap Adrian dari kejauhan yang sepertinya tidak menyukai kehadiran kedua orang tuanya yang saat ini berada di atas mimbar.

Itu terbukti dari Adrian yang keluar dari auditorium saat orang tuanya baru mengucapkan beberapa kata.

"Fan, gue duluan ya. Mau ke toilet!" pamit Shasa pada Fani.

"Oke Sha. Lo sudah dimasukan ke grup kelas, kan?" tanya Fani.

Shasa mengecek handphonenya dan menggelengkan kepalanya.

"Oke nanti gue konfirmasi ke admin buat masukin lo di grup!"

"Thanks Fani!"

Shasa berlari keluar dari auditorium dan mengejar Adrian yang sedang berjalan cepat menuju perpustakaan tempat mereka di hukum tadi.

'Untuk apa Adrian ke sana?' batin Shasa.

Dari kejauhan Adrian sedang menikmati rokoknya sambil menyembul nyembulkan asap ke udara.

Beberapa kali Adrian menghisap dalam rokok di tangannya dan menghembuskan nya dengan kasar.

Shasa mendekati Adrian lalu memberikannya sebotol air minum dan sebatang permen lolipop.

Adrian menoleh ke arah Shasa yang sedang menatap ke arah depan. Bingung mengapa ada Shasa di tempat ini.

"Lo gak terganggu sama bau rokok? Balik sana nanti baju lo bau rokok!" Adrian menerima air putih dan lolipop yang Shasa berikan.

Shasa mengedikan bahu. "Mau kemana gue? Kan semua juga lagi ada di Auditorium. Gue pusing denger bahasa yang campur campur. Nanti Inggris ... nanti Indonesia!" adu Shasa sambil memainkan permen lolipop di mulutnya.

Adrian tertawa terbahak bahak. "Lo pribumi asli ya? Gak ada darah campuran?"

Shasa mengangguk. "Iya kakek gue gak mau nikah sama orang Belanda atau Jepang dulu. Maunya nikah sama nenek gue yang asli Cirebon. Gak jadi blasteran deh gue. Padahal kakek gue Casanova pada jamannya!" Shasa terkekeh geli.

Adrian mematikan rokoknya dan membuka lolipop pemberian Shasa. "Kakek lo sama gue gantengan siapa?"

"Ya lo lah!"

"Thank you!"

Shasa sadar dengan ucapannya yang refleks. Tidak ingin Adrian berpikir yang tidak-tidak Shasa langsung meralatnya.

"Maksud gue gantengan lo karena lo kan masih muda, kakek gue udah tua, lo hybrid!"

"Anjir gue hybrid. Udah kayak mesin gue!"

Adrian tertawa terpingkal-pingkal membuat Shasa ikut tertawa karena ucapannya yang absurd saking groginya.

"Sorry ya kalau gue salah, maksudnya blasteran." Ralat gadis itu sambil terkekeh geli.

"It's oke, oiya lo tau gak? Edward Chaiden itu bokap gue!" ucap Adrian sambil menatap Shasa.

Shasa hanya mengangguk masih dengan memainkan lolipop di mulutnya, hal itu membuat Adrian gemas.

Untuk mengalihkan pikirannya yang melanglang buana, Adrian memfokuskan pandangannya ke depan.

"Gue tau dia bokap lo. Arden cerita banyak soal lo dan temen lo yang tadi berantem sama lo. Si Hoodie putih! Dia temen lo, kan?"

"Arden emang biang gosip," cicitnya sambil tersenyum getir. "Ohh si Danu. Lelaki pelangi itu!"

Shasa menatap Adrian yang sedang terkekeh sambil memainkan lolipop nya dan ia pindahkan dari kanan ke kiri.

"Masa sih dia pelangi? Pantes jutek banget kayak cewek lagi PMS! Emang begitu ya sikapnya?"

Adrian tertawa ngakak dengan sematan yang Shasa berikan pada Danu.

"Dia Alpha gue. Satu club sama gue!"

"Club apa? Maksud gue club jenis apa?"

"Macem-macem. Kebetulan gue, Danu, Panji dan Kenzo satu hobi dan memiliki beberapa kesamaan. Sama-sama suka membahas dan mengikuti Hiking, balapan motor kadang mobil, otomotif, saham, party, hemm war dan terkadang hal-hal yang gak bisa gue ceritain ke lo, sorry ya," ucap Adrian membatasi ceritanya.

"Gue paham, seru ya punya temen yang satu circle begitu."

"Tapi di antara kita cuma Danu yang gak suka party. Bahkan gak pernah ikut. Dia lebih suka nongkrong di depan SMP Cendrawasih."

"Ngapain? Jagain parkiran?" tanya Shasa sambil tertawa geli.

Adrian tertawa terbahak-bahak. "Gue sama yang lain juga bingung, apa yang dia lakuin. Punya cewek di sana juga engga, jajan disana pun engga, bahkan saham keluarganya pun gak ada di SMP itu."

"Oh ya? Mungkin mereka ada niat buat beli sekolah itu kali," ucap Shasa asal.

"Hahahaha buat apa, anjir!" Adrian kembali tertawa terbahak bahak.

"Dia anak tunggal dan cucu satu satunya di keluarga Harrison, gak mungkin orang tuanya beli bangunan kumuh yang gak ada laba nya untuk mereka, kalaupun dia mau beli pasti sekolah ini yang mereka beli!" lanjut adrian.

Shasa hanya mengangguk tidak mengerti jalan pikiran orang-orang yang memiliki banyak uang.

"Lo nanyain background Kamandanu ke gue bukan karena lo suka sama dia kan?"

Shasa terkekeh, "Engga lah, gak mungkin gue bisa suka sama cowok jutek, galak, sombong kayak dia. Bukan tipe gue!" ucap Shasa yakin.

Adrian tersenyum sambil mengangguk. 'Kaya gue dong ya yang ramah, tamah dan baik hati ini.' Monolog nya.

"Kenapa lo senyum-senyum?" tanya Shasa. "Gak lagi kesambet setan sini kan?"

"Sembarangan lo nuduh. Kasian setan sini kalau lo tuduh yang enggak-enggak!"

Adrian menarik tangan Shasa untuk berdiri mensejajarkan dirinya meskipun tinggi Shasa hanya sedada Adrian.

Karena gerakan refleks, Adrian membuat Shasa terhuyung dan menabrak dada Adrian yang bidang.

"Awww!"

...(⁠ノ⁠≧⁠∇⁠≦⁠)⁠ノ⁠ ⁠ミ⁠ To be continue ︵⁠└⁠(⁠՞⁠▽⁠՞⁠ ⁠└⁠)...

Terpopuler

Comments

Elvani Yunita

Elvani Yunita

semangat thor /Determined//Determined/

2024-09-04

1

rachelrobby

rachelrobby

padahal ceritanya bagus banget tpi like nya parah bangett pada mampir dong ke novel ini

2024-05-31

1

Bilqies

Bilqies

ciee yang lagi berduaan niih....
jangan macem macem yaaa loo Adrian 😂😂

2024-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Crazy.
2 Chapter 2 - What should I do?
3 Chapter 3 - Remember me?
4 Chapter 4 - Keep you.
5 Chapter 5 - Get Married.
6 Chapter 6 - Rejection.
7 Chapter 7 - First Meet.
8 Chapter 8 - First Beat.
9 Chapter 9 - Classmates.
10 Chapter 10 - The Casanova.
11 Chapter Visual
12 Chapter 11 - Pioneer
13 Chapter 12 - ONLY WITH YOU.
14 Chapter 13 - Leaders.
15 Chapter 14 - ACCIDENT.
16 Chapter 15 - Shasa Grief.
17 Chapter 16 - Make a strong effort.
18 Chapter 17 - Homicide
19 Chapter 18 - Grandparents Home.
20 Chapter 19 - Chaiden Family.
21 Chapter 20 - Early warning.
22 Chapter 21 - Play save.
23 Chapter 22 - AS Card.
24 Chapter 23 - Back to Grieving.
25 Chapter 24 - Uncle and Aunty.
26 Chapter 25 - Bookstore.
27 Chapter 26 - OSIS.
28 Chapter 27 - Inquiry.
29 Chapter 28 - Brain Wash.
30 Chapter 29 - ENOUGH.
31 Chapter 30 - Racing.
32 Chapter 31 - Perlawanan pertama.
33 Chapter 32 - Privilege.
34 Chapter 33 - Cinema.
35 Chapter 34 - Masa lalu Handoyo.
36 Chapter 35 - Praduga.
37 Chapter 36 - Chef.
38 Chapter 37 - Support.
39 Chapter 38 - Under Pressure.
40 Chapter 39 - Masa depan Hancur.
41 Chapter 40 - Majikan
42 Chapter 41 - Perlahan-lahan.
43 Chapter 42 - Will you be my Girl?
44 Chapter 43 - Peang
45 Chapter 44 - Blade or Knuckle
46 Chapter 45 - Permainan dimulai
47 Chapter 46 - Basecamp.
48 Chapter 47 - Stealing.
49 Chapter 48 - Aiden Plan.
50 Chapter 49 - Hiking X Hunting.
51 Chapter 50 - Kesalahan Indah.
52 Chapter 51 - Pamit.
53 Chapter 52 - Rest.
54 Chapter 53 - Solve Heart.
55 Chapter 54 - Luka.
56 Chapter 55 - New Issue.
57 Chapter 56 - Terkubur dan Terpendam.
58 Chapter 57 - Tidak seimbang.
59 Chapter 58 - Regret.
60 Chapter 59 - Aiden Rules.
61 Chapter 60 - Mencintai atau Dicintai.
62 Chapter 61 - Tulus.
63 Chapter 62 - Anak Haram.
64 Chapter 63 - Ceroboh.
65 Chapter 64 - Debora family.
66 Chapter 65 - Desakan Kamandanu.
67 Chapter 66 - Saling Membohongi.
68 Chapter 67 - Keajaiban Doa.
69 Chapter 68 - Diam-diam menghanyutkan.
70 Chapter 69 - Fitnah lainnya.
71 Chapter 70 - Teror.
72 Chapter 71 - The only one girl.
73 Chapter 72 - Never Give up.
74 Chapter 73 - Bukan Benci.
75 Chapter 74 - Curang.
76 Chapter 75 - Stranger.
77 Chapter 76 - Danger Line.
78 Chapter 77 - Tidak mungkin sekedar teman.
79 Chapter 78 - BINGO.
80 Chapter 79 - Mundur selangkah.
81 Chapter 80 - Backstreet.
82 Chapter 81 - Kedagingan.
83 Chapter 82 - Masa sulit.
84 Chapter 83 - Keenakan.
85 Chapter 84 - Hukuman Berat.
86 Chapter 85 - Percaya.
87 Chapter 86 - Tidak ada tempat untuk penghianat.
88 Chapter 87 - Hinaan dan Pujian.
89 Chapter 88 - Public Enemy.
90 Chapter 89 - Serigala Brengsek.
91 Chapter 90 - His Lost
92 Chapter 91 - Save but Lost
93 Chapter 92 - Kegiatan Positif
94 Chapter 93 - Rindu
95 Chapter 94 - Bermuka Dua
96 Chapter 95 - Pregnant
97 Chapter 96 - Chaiden Son
98 Chapter 97 - Tidak terbiasa tanpamu
99 Chapter 98 - Present Day
100 Chapter 99 - Apartemen Lama
101 Chapter 100 - Memory
102 Chapter 101 - Kost-an
103 Chapter 102 - Melibatkan orang lain
104 Chapter 103 - Care
105 Chapter 104 - Hurt Myself by Hurting You
106 Chapter 105 - Perlakuan sama, Sikap yang berubah
107 Chapter 106 - Belum mengenal dengan baik
108 Chapter 107 - Brain, Beauty, Behavior
109 Chapter 108 - Toxic Relationship
110 Chapter 109 - Like Dusk
111 Chapter 110 - Menyakiti lebih dulu
112 Chapter 111 - Djoko's Anger
113 Chapter 112 - Juvenile Delinquency
114 Chapter 113 - Karma
115 Chapter 114 - Not Fear.
116 Chapter 115 - Kenzo Offers
117 Chapter 116 - Breaking up
118 Chapter 117 - My All.
119 Chapter 118 - Malu
120 Chapter 119 - Who's your girlfriend?
121 Chapter 120 - Menunda
122 Chapter 121 - Complicated Relationshit.
123 Chapter 122 - Jangan Ikut Campur
124 Chapter 123 - Teasing
125 Chapter 124 - Anak ku
126 Chapter 125 - Two Ship
127 Chapter 126 - Menguap
128 Chapter 127 - Saling mencintai
129 Chapter 128 - Ice Cream
130 Chapter 129 - Last Message.
131 Chapter 130 - Homicide not Suicide
132 Chapter 131 - Cadaver
133 Chapter 132 - Ariana Funeral
134 Chapter 133 - Sejuta Memori.
135 Chapter 134 - Mulai membalas
136 Chapter 135 - Friendship
137 Chapter 136 - Minimal
138 Chapter 137 - Rindu Membelenggu
139 Chapter 138 - Memanas
140 Chapter 139 - Pelajar atau Pel--
141 Chapter 140 - Andai
142 Chapter 141 - Western Sky
143 Chapter 142 - War in library
144 Chapter 143 - Angel For Heaven
145 Chapter 144 - Bad Girl
146 Chapter 145 - Angels trapped with the devil
147 Chapter 146 - RED2612
148 Chapter 147 - Disgusted
149 Chapter 148 - Debaran pertama menjadi memori
150 Chapter 149 - Balas Budi
151 Chapter 150 - At least
152 Chapter 151 - Luka yang sama dari orang yang berbeda.
153 Chapter 152 - Anfal
154 Chapter 153 - Tersiksa
155 Chapter 154. Without you I am nothing
156 Chapter 155 - Aware
157 Chapter 156 - Are you pregnant?
158 Chapter 157 - Leave her, come back to me!
159 Chapter 158 - Ignoring You
160 Chapter 159 - Aditama Family
161 Chapter 160 - Aditama's Treasure
162 Chapter 161 - Childbirth
163 Chapter 162 - Opportunity doesn't come twice.
164 Chapter 163 - Adrian Plan
165 Chapter 164 - Restu Sailendra family
166 Chapter 165 - Trying to make peace.
167 Chapter 166 - Melepaskan
168 Chapter 167 - Okhotnik
169 Chapter 168 - Sadis
170 Chapter 169 - Realistis
171 Chapter 170 - Surprise dari Adrian untuk Wulan
172 Chapter 171 - Memanfaatkan
173 Chapter 172 - Question without Answer.
174 Chapter 173 - Sorry
175 Chapter 174 - Kesetaraan
176 Chapter 175 - Brain wash
177 Chapter 176 - Lepas Pasang
178 Chapter 177 - Knowing All.
179 Chapter 178 - Prom night
180 Chapter 179 - Small world.
181 Chapter 180 - Matches are not exchanged, sandals are exchanged.
182 Chapter 181 - Kemarahan Kamandanu
183 Chapter 182 - Gladi resik
184 Chapter 183 - Wedding vows.
185 Chapter 184 - Intens
186 Chapter 185 - Like Young Sister
187 Chapter 186 - Lost control.
188 Chapter 187 - Adrian Plan
189 Chapter 188 - Auto pilot
190 Chapter 189 - Shadow Guard
191 Chapter 190 - Arden, You ...!
192 Chapter 191 - The Actor.
193 Chapter 192 - Damn Guest.
194 Chapter 193 - The truth about Arden
195 Chapter 194 - Adrian Secret.
196 Chapter 195 - No forgiveness.
197 Chapter 196 - Sweet dreams become nightmares.
198 Chapter 197 - Hipnosis
199 Chapter 198 - Forgotten.
200 Chapter 199 - Farewell
201 Chapter 200 - Moonlight.
202 Chapter 201 - GPS Tracker.
203 Chapter 202 - Who's?
204 Chapter 203 - Jangan hubungi lagi!
205 Chapter 204 - Not dreams.
206 Chapter 205 - Dust in the wind
207 Chapter 206 - How is that possible?
208 Chapter 207 - Menjerat
209 Chapter 208 - Bahagiakah?
210 Chapter 209 - Rencana indah.
211 Chapter 210 - Kesempatan.
212 Chapter 211 - BLACK2612
213 Chapter 212 - Melarikan diri.
214 Chapter 213 - Perlawanan
215 Chapter 214 - Blood
216 Chapter 215 - Pembalasan
217 Chapter 216 - Berusaha berdamai.
218 Chapter 217 - Blodkjenne
219 Chapter 218 - Tidak ada maaf
220 Chapter 219 - Trauma
221 Chapter 220 - Cepat pulang
222 Chapter 221 - Tanpa kabar
223 Chapter 222 - Provokasi
224 Chapter 223 - Saving
225 Chapter 224 - Kenangan manis penuh luka
226 Chapter 225 - Honduras
227 Chapter 226 - Histeris
228 Chapter 227 - Bebas bersyarat
229 Chapter 228 - Istri ?
230 Chapter 229 - Sumpah Kenzo
231 Chapter 230 - Menurun drastis
232 Chapter 231 - Mempertahankan Ingatan
233 Chapter 232 - Target Adrian
234 Chapter 233 - Silent
235 Chapter 234 - Be like Monster
236 Chapter 235 - Delirium
237 Chapter 236 - Sesak
238 Chapter 237 - Pangkas rambut
239 Chapter 238 - Menyerah
240 Chapter 239 - Be with you, Again
241 Chapter 240 - Billy Andromeda
242 Chapter 241 - Reason Adrian
243 Chapter 242 - Membayar rasa sakit
244 Chapter 243 - Mengunci hati
245 Chapter 244 - Terkuak
246 Chapter 245 - Other son
247 Chapter 246 - Berdamai dengan keadaan
248 Chapter 247 - Kidnapped
249 Chapter 248 - Tabur tuai
250 Chapter 249 - Step Brother
251 Chapter 250 - The Aditama
Episodes

Updated 251 Episodes

1
Chapter 1 - Crazy.
2
Chapter 2 - What should I do?
3
Chapter 3 - Remember me?
4
Chapter 4 - Keep you.
5
Chapter 5 - Get Married.
6
Chapter 6 - Rejection.
7
Chapter 7 - First Meet.
8
Chapter 8 - First Beat.
9
Chapter 9 - Classmates.
10
Chapter 10 - The Casanova.
11
Chapter Visual
12
Chapter 11 - Pioneer
13
Chapter 12 - ONLY WITH YOU.
14
Chapter 13 - Leaders.
15
Chapter 14 - ACCIDENT.
16
Chapter 15 - Shasa Grief.
17
Chapter 16 - Make a strong effort.
18
Chapter 17 - Homicide
19
Chapter 18 - Grandparents Home.
20
Chapter 19 - Chaiden Family.
21
Chapter 20 - Early warning.
22
Chapter 21 - Play save.
23
Chapter 22 - AS Card.
24
Chapter 23 - Back to Grieving.
25
Chapter 24 - Uncle and Aunty.
26
Chapter 25 - Bookstore.
27
Chapter 26 - OSIS.
28
Chapter 27 - Inquiry.
29
Chapter 28 - Brain Wash.
30
Chapter 29 - ENOUGH.
31
Chapter 30 - Racing.
32
Chapter 31 - Perlawanan pertama.
33
Chapter 32 - Privilege.
34
Chapter 33 - Cinema.
35
Chapter 34 - Masa lalu Handoyo.
36
Chapter 35 - Praduga.
37
Chapter 36 - Chef.
38
Chapter 37 - Support.
39
Chapter 38 - Under Pressure.
40
Chapter 39 - Masa depan Hancur.
41
Chapter 40 - Majikan
42
Chapter 41 - Perlahan-lahan.
43
Chapter 42 - Will you be my Girl?
44
Chapter 43 - Peang
45
Chapter 44 - Blade or Knuckle
46
Chapter 45 - Permainan dimulai
47
Chapter 46 - Basecamp.
48
Chapter 47 - Stealing.
49
Chapter 48 - Aiden Plan.
50
Chapter 49 - Hiking X Hunting.
51
Chapter 50 - Kesalahan Indah.
52
Chapter 51 - Pamit.
53
Chapter 52 - Rest.
54
Chapter 53 - Solve Heart.
55
Chapter 54 - Luka.
56
Chapter 55 - New Issue.
57
Chapter 56 - Terkubur dan Terpendam.
58
Chapter 57 - Tidak seimbang.
59
Chapter 58 - Regret.
60
Chapter 59 - Aiden Rules.
61
Chapter 60 - Mencintai atau Dicintai.
62
Chapter 61 - Tulus.
63
Chapter 62 - Anak Haram.
64
Chapter 63 - Ceroboh.
65
Chapter 64 - Debora family.
66
Chapter 65 - Desakan Kamandanu.
67
Chapter 66 - Saling Membohongi.
68
Chapter 67 - Keajaiban Doa.
69
Chapter 68 - Diam-diam menghanyutkan.
70
Chapter 69 - Fitnah lainnya.
71
Chapter 70 - Teror.
72
Chapter 71 - The only one girl.
73
Chapter 72 - Never Give up.
74
Chapter 73 - Bukan Benci.
75
Chapter 74 - Curang.
76
Chapter 75 - Stranger.
77
Chapter 76 - Danger Line.
78
Chapter 77 - Tidak mungkin sekedar teman.
79
Chapter 78 - BINGO.
80
Chapter 79 - Mundur selangkah.
81
Chapter 80 - Backstreet.
82
Chapter 81 - Kedagingan.
83
Chapter 82 - Masa sulit.
84
Chapter 83 - Keenakan.
85
Chapter 84 - Hukuman Berat.
86
Chapter 85 - Percaya.
87
Chapter 86 - Tidak ada tempat untuk penghianat.
88
Chapter 87 - Hinaan dan Pujian.
89
Chapter 88 - Public Enemy.
90
Chapter 89 - Serigala Brengsek.
91
Chapter 90 - His Lost
92
Chapter 91 - Save but Lost
93
Chapter 92 - Kegiatan Positif
94
Chapter 93 - Rindu
95
Chapter 94 - Bermuka Dua
96
Chapter 95 - Pregnant
97
Chapter 96 - Chaiden Son
98
Chapter 97 - Tidak terbiasa tanpamu
99
Chapter 98 - Present Day
100
Chapter 99 - Apartemen Lama
101
Chapter 100 - Memory
102
Chapter 101 - Kost-an
103
Chapter 102 - Melibatkan orang lain
104
Chapter 103 - Care
105
Chapter 104 - Hurt Myself by Hurting You
106
Chapter 105 - Perlakuan sama, Sikap yang berubah
107
Chapter 106 - Belum mengenal dengan baik
108
Chapter 107 - Brain, Beauty, Behavior
109
Chapter 108 - Toxic Relationship
110
Chapter 109 - Like Dusk
111
Chapter 110 - Menyakiti lebih dulu
112
Chapter 111 - Djoko's Anger
113
Chapter 112 - Juvenile Delinquency
114
Chapter 113 - Karma
115
Chapter 114 - Not Fear.
116
Chapter 115 - Kenzo Offers
117
Chapter 116 - Breaking up
118
Chapter 117 - My All.
119
Chapter 118 - Malu
120
Chapter 119 - Who's your girlfriend?
121
Chapter 120 - Menunda
122
Chapter 121 - Complicated Relationshit.
123
Chapter 122 - Jangan Ikut Campur
124
Chapter 123 - Teasing
125
Chapter 124 - Anak ku
126
Chapter 125 - Two Ship
127
Chapter 126 - Menguap
128
Chapter 127 - Saling mencintai
129
Chapter 128 - Ice Cream
130
Chapter 129 - Last Message.
131
Chapter 130 - Homicide not Suicide
132
Chapter 131 - Cadaver
133
Chapter 132 - Ariana Funeral
134
Chapter 133 - Sejuta Memori.
135
Chapter 134 - Mulai membalas
136
Chapter 135 - Friendship
137
Chapter 136 - Minimal
138
Chapter 137 - Rindu Membelenggu
139
Chapter 138 - Memanas
140
Chapter 139 - Pelajar atau Pel--
141
Chapter 140 - Andai
142
Chapter 141 - Western Sky
143
Chapter 142 - War in library
144
Chapter 143 - Angel For Heaven
145
Chapter 144 - Bad Girl
146
Chapter 145 - Angels trapped with the devil
147
Chapter 146 - RED2612
148
Chapter 147 - Disgusted
149
Chapter 148 - Debaran pertama menjadi memori
150
Chapter 149 - Balas Budi
151
Chapter 150 - At least
152
Chapter 151 - Luka yang sama dari orang yang berbeda.
153
Chapter 152 - Anfal
154
Chapter 153 - Tersiksa
155
Chapter 154. Without you I am nothing
156
Chapter 155 - Aware
157
Chapter 156 - Are you pregnant?
158
Chapter 157 - Leave her, come back to me!
159
Chapter 158 - Ignoring You
160
Chapter 159 - Aditama Family
161
Chapter 160 - Aditama's Treasure
162
Chapter 161 - Childbirth
163
Chapter 162 - Opportunity doesn't come twice.
164
Chapter 163 - Adrian Plan
165
Chapter 164 - Restu Sailendra family
166
Chapter 165 - Trying to make peace.
167
Chapter 166 - Melepaskan
168
Chapter 167 - Okhotnik
169
Chapter 168 - Sadis
170
Chapter 169 - Realistis
171
Chapter 170 - Surprise dari Adrian untuk Wulan
172
Chapter 171 - Memanfaatkan
173
Chapter 172 - Question without Answer.
174
Chapter 173 - Sorry
175
Chapter 174 - Kesetaraan
176
Chapter 175 - Brain wash
177
Chapter 176 - Lepas Pasang
178
Chapter 177 - Knowing All.
179
Chapter 178 - Prom night
180
Chapter 179 - Small world.
181
Chapter 180 - Matches are not exchanged, sandals are exchanged.
182
Chapter 181 - Kemarahan Kamandanu
183
Chapter 182 - Gladi resik
184
Chapter 183 - Wedding vows.
185
Chapter 184 - Intens
186
Chapter 185 - Like Young Sister
187
Chapter 186 - Lost control.
188
Chapter 187 - Adrian Plan
189
Chapter 188 - Auto pilot
190
Chapter 189 - Shadow Guard
191
Chapter 190 - Arden, You ...!
192
Chapter 191 - The Actor.
193
Chapter 192 - Damn Guest.
194
Chapter 193 - The truth about Arden
195
Chapter 194 - Adrian Secret.
196
Chapter 195 - No forgiveness.
197
Chapter 196 - Sweet dreams become nightmares.
198
Chapter 197 - Hipnosis
199
Chapter 198 - Forgotten.
200
Chapter 199 - Farewell
201
Chapter 200 - Moonlight.
202
Chapter 201 - GPS Tracker.
203
Chapter 202 - Who's?
204
Chapter 203 - Jangan hubungi lagi!
205
Chapter 204 - Not dreams.
206
Chapter 205 - Dust in the wind
207
Chapter 206 - How is that possible?
208
Chapter 207 - Menjerat
209
Chapter 208 - Bahagiakah?
210
Chapter 209 - Rencana indah.
211
Chapter 210 - Kesempatan.
212
Chapter 211 - BLACK2612
213
Chapter 212 - Melarikan diri.
214
Chapter 213 - Perlawanan
215
Chapter 214 - Blood
216
Chapter 215 - Pembalasan
217
Chapter 216 - Berusaha berdamai.
218
Chapter 217 - Blodkjenne
219
Chapter 218 - Tidak ada maaf
220
Chapter 219 - Trauma
221
Chapter 220 - Cepat pulang
222
Chapter 221 - Tanpa kabar
223
Chapter 222 - Provokasi
224
Chapter 223 - Saving
225
Chapter 224 - Kenangan manis penuh luka
226
Chapter 225 - Honduras
227
Chapter 226 - Histeris
228
Chapter 227 - Bebas bersyarat
229
Chapter 228 - Istri ?
230
Chapter 229 - Sumpah Kenzo
231
Chapter 230 - Menurun drastis
232
Chapter 231 - Mempertahankan Ingatan
233
Chapter 232 - Target Adrian
234
Chapter 233 - Silent
235
Chapter 234 - Be like Monster
236
Chapter 235 - Delirium
237
Chapter 236 - Sesak
238
Chapter 237 - Pangkas rambut
239
Chapter 238 - Menyerah
240
Chapter 239 - Be with you, Again
241
Chapter 240 - Billy Andromeda
242
Chapter 241 - Reason Adrian
243
Chapter 242 - Membayar rasa sakit
244
Chapter 243 - Mengunci hati
245
Chapter 244 - Terkuak
246
Chapter 245 - Other son
247
Chapter 246 - Berdamai dengan keadaan
248
Chapter 247 - Kidnapped
249
Chapter 248 - Tabur tuai
250
Chapter 249 - Step Brother
251
Chapter 250 - The Aditama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!