Chapter 12 - ONLY WITH YOU.

Alunan Music Symphony Orchestra Voices of Spring, Op 40 mengalun di setiap kelas bahkan koridor. Menandakan jam Istirahat telah tiba.

Adrian dan teman-temannya berencana akan berkumpul makan siang di kantin. Seorang gadis mirip Kendall Jenner mendekati meja Adrian dan Richie sambil mengibaskan rambutnya yang pirang.

"Hay, Adrian aku Debby, Makan siang bareng aku yuk!" ucapnya menggunakan bahasa inggris.

"Maaf saya tidak bisa berbahasa inggris!" jawab Adrian berbohong.

Kemudian Adrian setengah berlari menyusul teman-temannya dan meninggalkan perempuan yang bagian depannya oversize.

Adrian mendengar beberapa teman-temannya menertawakannya. Jelas saja mereka tertawa, mana mungkin seorang Chaiden tidak bisa berbicara menggunakan bahasa inggris.

Jelas-jelas di rumah dan di sekolah, ia menggunakan bahasa inggris. Hanya dengan Shasa ia bisa bebas menggunakan bahasa Indonesia.

Kalau dengan anggota Pioneer, bahasa yang ia gunakan campuran, kadang bahasa Inggris, Rusia, Jepang, bahkan lebih sering menggunakan bahasa binatang.

Adrian menuju perpustakaan lama untuk menikmati rokok favoritnya, moodnya sudah hancur karena musik Soprano yang menggema di setiap koridor.

Membuatnya merinding, ditambah saat di kelas dia harus dicegat kuntilanak yang kebesaran dada.

Adrian sempat bingung, makhluk yang ia temui tadi kuntilanak atau wewe gombel. Di bilang Wewe gombel tapi size-nya gak gede-gede amat.

Di bilang kuntilanak tapi size-nya gak bisa di bilang kalau itu kuntilanak. Entahlah ... Adrian bingung sendiri sama otaknya yang agak cabul ini.

Saat sampai di perpustakaan lama, ia memilih duduk di bagian paling belakang perpustakaan itu dan membuka jendelanya.

"Ahhh sepertinya gue bakal jadiin ini tempat terpenting gue!" ucapnya berbicara sendiri.

Saat ia sudah menghabiskan dua batang udud dan ingin menuju ke kantin, ada seorang gadis memasuki perpustakaan dengan kotak makan di tangannya.

Ia sibuk memperhatikan handphone di tangan sampai-sampai tidak menyadari jika Adrian berusaha menghadang jalannya.

Brukkkk

Shasa hampir terjatuh karena menabrak dada Adrian yang belum sempurna membentuk roti sobek.

Bentuknya masih seperti roti anget yang kalau di Telen susahnya Nauzubillah.

Untung saja kedua tangan Adrian langsung memeluk dengan sigap tubuh mungil gadis itu agar tidak jatuh.

Kalau sampai jatuh bukan sakitnya yang paling berkesan, tapi malunya.

"Hape terus!" ucap Adrian pada gadis itu yang sudah tegak berdiri.

"Ya ampun, Ian. Bikin kaget tau gak!"

"Jalan yang fokus, jangan sambil chattingan sama pacar!"

"Gue gak punya pacar, gak boleh sama bunda, masih kecil!"

Entah mengapa Shasa selalu ingin mengklarifikasi dan menerangkan jika dirinya adalah jomblowers sejak lahir.

Seolah-olah tidak ingin pewaris tunggal Aditama dan Chaiden ini berfikir jika ia memiliki kekasih.

"Yahhh ... langsung ditolak gue, nembak juga belum!" ucap Adrian menggunakan bahasa Koreanya.

"Hah ... apa artinya?" tanya Shasa dengan wajah bingung yang menggemaskan.

"Artinya ... sekolah yang pinter jangan pacaran dulu. Dosa," kata Adrian berbohong sambil terkekeh.

Ia sepertinya tahu jika Adrian berbohong. Lalu Shasa berdecak kemudian berjalan meninggalkan Adrian menuju bangku yang berada di bilik terakhir tempat Adrian habis merokok tadi.

"Jangan di situ, Sha! Di situ kotor," kata Adrian memperingati Shasa.

Ia menyuruh Shasa untuk duduk di bilik satunya lagi yang memiliki jendela juga. Gadis itu meletakkan lunch bag nya lalu membuka jendela.

Shasa menatap lelaki yang berdiri di depannya. "Lo udah makan, Ian?" tanya Shasa sambil membuka satu persatu lunch boxnya.

Adrian masih mengamati lauk apa yang Shasa bawa. Dari aromanya sangat wangi.

Tiba-tiba saja perutnya berbunyi tidak sopan, untung saja Shasa tidak mendengar nya. Bisa hancur harga diri pewaris tunggal Chaiden.

"Sha, jangan dimakan dulu. Tunggu dulu ya! Tunggu gue ke sini lagi. Kasih gue waktu 5 menit!" ucap Adrian asal-asalan sambil berlari keluar menuju kantin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat di kantin, ternyata ramai sekali. Belum lagi saat mengambil makan siang harus antri.

Adrian langsung menggunakan black card-nya untuk memotong barisan antrian yang sudah dari tadi menunggu giliran.

Banyak yang terkejut, namun mereka semua hanya mendesah pelan, tidak berani melawan dan hanya bisa mengomel dengan suara pelan.

"Sinting ya si Adrian? dateng-dateng main motong antrian!" ucap Kenzo kesal.

"Sorry gue buru-buru. Mules perut gue!"

"Gue sumpahin mules beneran lo!" ucap Danu cuek.

"Iya anak Mafia!" balas Adrian sambil terkekeh geli.

Adrian mengabaikan tatapan maut yang Danu berikan, ia fokus berbicara pada petugas catering.

"Chicken katsu nya gue mau 2, sayurnya jangan banyak-banyak nanti teman gue yang fakir itu gak ke bagian!" Adrian menunjuk Danu yang berdiri di belakangnya. "Susunya yang strawberry ya! Jangan lupa pakai box bento. Gue gak makan di kantin!" lanjut Adrian sambil melirik Garmin yang melingkar di tangannya.

"Sejak kapan lo doyan susu Strawberry dan sayuran. Lo mau gedein tok et?" ledek Kenzo.

"Berisik lo anak Mafia!"

"Sekali lagi lo bilang kita anak Mafia, gue ancurin saham keluarga Chaiden. Gue beli yayasan Aditama!" Ancam Danu dengan suara beratnya.

Adrian tertawa terbahak-bahak, "Bercanda ah elah. Lagi PMS lo ya?"

"Gak ada yang tau background gue di sini, Baji ngan!" desis Danu berbisik tepat di telinga Adrian dan Kenzo.

"Tahan, Nu. Si Chaiden cuma bercanda. Gak usah dimasukin ke hati omongan anak haram ini." Kenzo berusaha meredakan emosi Kamandanu.

Sedangkan Adrian hanya memasang senyum cerah, secerah ibu-ibu habis dapet arisan.

Lalu ia meninggalkan teman-temannya yang masih menatapnya sambil geleng-geleng kepala.

Mereka selalu mengatakan Adrian anak har am karena menurut mereka, Adrian tidak mirip dengan Edward.

Hanya postur tubuhnya saja yang seperti Edward. Oleh sebab itu mereka mengatakan omong kosong yang sebenarnya tidak pernah Adrian tanggapi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Adrian memasuki perpustakaan dengan langkah lebarnya. Ia meletakan box bento nya di hadapan Shasa.

"Ayo kita makan bareng!" ajak Adrian.

Shasa menatapnya bingung dan mengangguk. "Aa ... ayo!"

"Tunggu ... tunggu ..." Tahan Adrian.

Saat Shasa ingin memakan makan siangnya, Adrian menahan tangan Shasa.

"Lo makan punya gue, gue juga udah bawain susu strawberry kesukaan lo!"

"Terus nanti lo makan apa?"

"Gue makan bekal lo. Ini lo yang masak, kan?" tanya Adrian yang diangguki oleh Shasa.

"Tapi Ian, masakan gue gak e-"

"Enak banget. Lo tiap hari bawa bekal, kan? bagaimana kalau kita tukeran. Gue makan bekal lo dan lo makan jatah makan siang gue!"

"Jangan lah, Ian. Jatah makan siang di sini kan, sudah diatur kandungan vitamin dan gizinya. Cocok untuk lidah kalian malah. Kalau masakan gue kan, sederhana!"

Sederhana yang Shasa maksud dengan menu ayam suwir kemangi, perkedel kentang dan tumis buncis daging cincang.

Memang sederhana menurutnya khas masakan Indonesia, dibanding bento yang Adrian bawa dengan menu chicken katsu, nasi ayam Hainan, salad dan gyoza.

"Tapi gue suka lo!" ucap Adrian dengan mulut penuhnya.

"Hah apa?"

Adrian menelan makanannya dengan cepat karena sadar kalau ia salah bicara. "Maksud gue, gue suka makanan yang lo buat. Pokoknya mulai sekarang lo harus masak buat gue!"

"Macam emak-emak catering gue!" Shasa terkekeh sambil menikmati makanan yang sudah Adrian bawakan untuknya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Itu siapa sih yang selalu jalan sama Adrian?" tanya wanita yang mirip Kendall Jenner.

"Ohhh itu Raneysha yang duduk sama Arden, kenapa memangnya?" jawab Ririn

"Jal ang banget sih dia, deket-deketin cowok gue!"

Perempuan yang bernama Ririn langsung menatap Debby dengan wajah terkejutnya.

"Jadi Adrian cowok lo, Deb? Sejak kapan? Kok kita gak ada yang tau kalau kalian sedang dekat?" tanya Ririn terkejut.

Debby mengangguk dengan percaya dirinya. "Nyokap nya Adrian dan nyokap gue udah sepakat mau jodohin kita," ucap Debby kemudian menatap Shasa dengan wajah sinis nya.

"Lo masuk ke kelas duluan sana, gue mau--" Adrian memberikan kode merokok.

Shasa yang paham hanya terkekeh sambil menggeleng gelengkan kepala.

Banyak murid yang salah paham melihat kode yang Adrian berikan untuk Shasa. Mereka berpikir itu kode kiss bye.

"Pantes aja nempel terus, dia tau kali ya kalau yang lagi dia gebet itu anak pemilik sekolah ini!" ucap Debby, ketika Shasa berjalan mendekati kerumunan para gadis yang katanya populer dan cukup berpengaruh di Alexandra High school.

"Ya iya lah Deb, buat bertahan di sekolah ini apalagi orang tua bukan pengusaha ya harus jadi jal ang!" Cewek yang bernama Ririn itu menimpali sindiran dari temannya yang bernama Debby.

Shasa yang masih belum mengerti dengan atmosfer kelas, tampak tidak terganggu dengan sindiran-sindiran yang Debby dan Ririn berikan. Hal itu membuat Debby maupun Ririn meradang.

Namun, ia tidak bisa berbuat apapun karena pembullyan atau penindasan di Alexandra tidak diperbolehkan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari berganti Hari, Minggu berganti Minggu, Bulan pun berganti Bulan.

Kedekatan Shasa dan Adrian semakin terlihat jelas. Bahkan Adrian secara terang-terangan mengantar jemput Shasa sekolah.

Keduanya pun saling mensupport kegiatan masing-masing. Shasa dengan ekskul seni vocal dan PMR-nya, lalu Adrian dengan semua ekskul cabang olahraga dan seni vocal nya.

Tak jarang Shasa dan Adrian terlihat menghabiskan waktu bersama di sekolah khususnya di ruang musik.

Perasaan mereka pun semakin lama semakin tumbuh. Namun diantara keduanya selalu mengelak jika ada yang mengatakan bahwa mereka sepasang kekasih.

Di balik kedekatan Adrian, teman-teman Adrian khususnya Pioneer, tidak menyukai kebersamaan Shasa dan Adrian.

Karena menurut mereka, semenjak Adrian bersama Shasa, intensitas kehadiran Adrian di markas berkurang.

Di tambah wanita-wanita pemuja Adrian mulai terang-terangan mengganggu Shasa.

Baik secara langsung ataupun di sosmed. Bahkan kini Shasa memprivasi akun sosial media nya.

"Gue mau ngomong sama lo sebentar!" Danu mencegat Shasa yang sedang berjalan di koridor menuju parkiran sekolah.

Danu berjalan mendahului Shasa, lalu Shasa mengikuti langkah Danu yang mengarah menuju perpustakaan tempat dirinya dan Adrian menghabiskan waktu istirahat bersama.

"Gue tau apa yang selama ini kalian lakukan di sini. Di tempat ini!" ucap Danu dingin sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

Shasa mengangguk. "Semua orang tau kalau gue dan Adrian menghabiskan waktu di sini bahkan penjaga perpustakaan pun tau itu!"

Danu berdecih dan tersenyum smirk. "I mean, gue tau perasaan lo sebesar apa ke Adrian dan --"

"Gak usah sok tau, gue sama Adrian cuma teman baik!" potong shasa cepat.

"Well, well, best friends? Lo tau, antara wanita dan pria itu tidak ada yang namanya teman baik, Raneysha!"

Shasa terdiam membenarkan ucapan cowok yang berpenampilan sempurna itu, yang kini berdiri di hadapannya.

"To be honest, I am so hate you. Gadis sok suci!" desis Danu. "Inget Raneysha, gua bakal bikin Adrian membenci lo!" Ancam Danu sinis.

"Apa maksud lo? Gue gak pernah mengganggu lo, Nu. Gue juga gak pernah mengusik lo! Apa ini karena gue berteman dengan Adrian makanya lo cemburu, marah dan benci gue? Atau jangan-jangan --"

Shasa mendekatkan tubuhnya sejajar dengan telinga Danu karena tubuh Danu sangat tinggi melebihi Adrian.

"Jangan-jangan lo suka sama Adrian? Lo ho mo?" tebak Shasa.

Danu menoleh cepat dan langsung mencekik Shasa dengan tangan kirinya. Tubuh gadis itu ia benturkan ke tembok.

"Hati-hati kalau lo ngomong. Lo tau kan, kalau orang tuanya Mafia, anaknya pun juga Mafia dan gue gak pandang bulu. Gue bebas mengek sekusi siapa pun yang gue mau dan gue yakin lo paham permainan Mafia seperti apa!"

"Uhuuk ... uhhukk ... uhuukkk ..." Shasa berusaha untuk memukul lengan Danu agar lelaki itu melepaskan tangannya dari batang leher Shasa.

"Satu lagi Raneysha, gue bukan penganut feminisme! Apapun gendernya, selama dia mengusik ketenangan gue, bakal gue habisin!" lanjut Danu.

Kali ini Shasa memukul tangan Danu dengan keras. Namun percuma, tenaganya kalah dengan Danu. Shasa sekarang paham kenapa Danu membencinya.

Ini bukan soal Adrian tapi ini soal ucapannya tempo lalu yang mungkin menyinggung seorang Kamandanu.

"Uhhhuukkk ... uhhhuuukkk ... uhhhuuukkk." Shasa kembali terbatuk saat Danu melepaskan cekikannya. Ia segera merauk oksigen sebanyak-banyaknya.

"Maaf ... maaf," ucap Shasa terbata sambil mengeluarkan air mata dari sudut matanya.

"Gue minta maaf kalau kata-kata gue waktu itu menyinggung lo dan teman-teman lo. Gue gak tau tentang lo semua. Gue minta maaf!" lanjut Shasa sambil berjongkok. Cekikan dari Danu membuatnya sulit bernafas.

Danu meninggalkan Shasa begitu saja dan tidak menghiraukan permintaan maaf dari shasa.

"SHASA ...."

...(⁠┛⁠ಸ⁠_⁠ಸ⁠)⁠┛⁠彡To be continueノ⁠(⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠ノ⁠)...

Jangan lupa like, kembang kopinya 🫰🏾

Terpopuler

Comments

Katty miaw

Katty miaw

hey Adrian. kamu kocak

2025-02-23

0

young match

young match

kejamnya danu

2024-10-25

0

Bilqies

Bilqies

hmmm dasar
bilang aja loo pengen makan masakan nya shasa

2024-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Crazy.
2 Chapter 2 - What should I do?
3 Chapter 3 - Remember me?
4 Chapter 4 - Keep you.
5 Chapter 5 - Get Married.
6 Chapter 6 - Rejection.
7 Chapter 7 - First Meet.
8 Chapter 8 - First Beat.
9 Chapter 9 - Classmates.
10 Chapter 10 - The Casanova.
11 Chapter Visual
12 Chapter 11 - Pioneer
13 Chapter 12 - ONLY WITH YOU.
14 Chapter 13 - Leaders.
15 Chapter 14 - ACCIDENT.
16 Chapter 15 - Shasa Grief.
17 Chapter 16 - Make a strong effort.
18 Chapter 17 - Homicide
19 Chapter 18 - Grandparents Home.
20 Chapter 19 - Chaiden Family.
21 Chapter 20 - Early warning.
22 Chapter 21 - Play save.
23 Chapter 22 - AS Card.
24 Chapter 23 - Back to Grieving.
25 Chapter 24 - Uncle and Aunty.
26 Chapter 25 - Bookstore.
27 Chapter 26 - OSIS.
28 Chapter 27 - Inquiry.
29 Chapter 28 - Brain Wash.
30 Chapter 29 - ENOUGH.
31 Chapter 30 - Racing.
32 Chapter 31 - Perlawanan pertama.
33 Chapter 32 - Privilege.
34 Chapter 33 - Cinema.
35 Chapter 34 - Masa lalu Handoyo.
36 Chapter 35 - Praduga.
37 Chapter 36 - Chef.
38 Chapter 37 - Support.
39 Chapter 38 - Under Pressure.
40 Chapter 39 - Masa depan Hancur.
41 Chapter 40 - Majikan
42 Chapter 41 - Perlahan-lahan.
43 Chapter 42 - Will you be my Girl?
44 Chapter 43 - Peang
45 Chapter 44 - Blade or Knuckle
46 Chapter 45 - Permainan dimulai
47 Chapter 46 - Basecamp.
48 Chapter 47 - Stealing.
49 Chapter 48 - Aiden Plan.
50 Chapter 49 - Hiking X Hunting.
51 Chapter 50 - Kesalahan Indah.
52 Chapter 51 - Pamit.
53 Chapter 52 - Rest.
54 Chapter 53 - Solve Heart.
55 Chapter 54 - Luka.
56 Chapter 55 - New Issue.
57 Chapter 56 - Terkubur dan Terpendam.
58 Chapter 57 - Tidak seimbang.
59 Chapter 58 - Regret.
60 Chapter 59 - Aiden Rules.
61 Chapter 60 - Mencintai atau Dicintai.
62 Chapter 61 - Tulus.
63 Chapter 62 - Anak Haram.
64 Chapter 63 - Ceroboh.
65 Chapter 64 - Debora family.
66 Chapter 65 - Desakan Kamandanu.
67 Chapter 66 - Saling Membohongi.
68 Chapter 67 - Keajaiban Doa.
69 Chapter 68 - Diam-diam menghanyutkan.
70 Chapter 69 - Fitnah lainnya.
71 Chapter 70 - Teror.
72 Chapter 71 - The only one girl.
73 Chapter 72 - Never Give up.
74 Chapter 73 - Bukan Benci.
75 Chapter 74 - Curang.
76 Chapter 75 - Stranger.
77 Chapter 76 - Danger Line.
78 Chapter 77 - Tidak mungkin sekedar teman.
79 Chapter 78 - BINGO.
80 Chapter 79 - Mundur selangkah.
81 Chapter 80 - Backstreet.
82 Chapter 81 - Kedagingan.
83 Chapter 82 - Masa sulit.
84 Chapter 83 - Keenakan.
85 Chapter 84 - Hukuman Berat.
86 Chapter 85 - Percaya.
87 Chapter 86 - Tidak ada tempat untuk penghianat.
88 Chapter 87 - Hinaan dan Pujian.
89 Chapter 88 - Public Enemy.
90 Chapter 89 - Serigala Brengsek.
91 Chapter 90 - His Lost
92 Chapter 91 - Save but Lost
93 Chapter 92 - Kegiatan Positif
94 Chapter 93 - Rindu
95 Chapter 94 - Bermuka Dua
96 Chapter 95 - Pregnant
97 Chapter 96 - Chaiden Son
98 Chapter 97 - Tidak terbiasa tanpamu
99 Chapter 98 - Present Day
100 Chapter 99 - Apartemen Lama
101 Chapter 100 - Memory
102 Chapter 101 - Kost-an
103 Chapter 102 - Melibatkan orang lain
104 Chapter 103 - Care
105 Chapter 104 - Hurt Myself by Hurting You
106 Chapter 105 - Perlakuan sama, Sikap yang berubah
107 Chapter 106 - Belum mengenal dengan baik
108 Chapter 107 - Brain, Beauty, Behavior
109 Chapter 108 - Toxic Relationship
110 Chapter 109 - Like Dusk
111 Chapter 110 - Menyakiti lebih dulu
112 Chapter 111 - Djoko's Anger
113 Chapter 112 - Juvenile Delinquency
114 Chapter 113 - Karma
115 Chapter 114 - Not Fear.
116 Chapter 115 - Kenzo Offers
117 Chapter 116 - Breaking up
118 Chapter 117 - My All.
119 Chapter 118 - Malu
120 Chapter 119 - Who's your girlfriend?
121 Chapter 120 - Menunda
122 Chapter 121 - Complicated Relationshit.
123 Chapter 122 - Jangan Ikut Campur
124 Chapter 123 - Teasing
125 Chapter 124 - Anak ku
126 Chapter 125 - Two Ship
127 Chapter 126 - Menguap
128 Chapter 127 - Saling mencintai
129 Chapter 128 - Ice Cream
130 Chapter 129 - Last Message.
131 Chapter 130 - Homicide not Suicide
132 Chapter 131 - Cadaver
133 Chapter 132 - Ariana Funeral
134 Chapter 133 - Sejuta Memori.
135 Chapter 134 - Mulai membalas
136 Chapter 135 - Friendship
137 Chapter 136 - Minimal
138 Chapter 137 - Rindu Membelenggu
139 Chapter 138 - Memanas
140 Chapter 139 - Pelajar atau Pel--
141 Chapter 140 - Andai
142 Chapter 141 - Western Sky
143 Chapter 142 - War in library
144 Chapter 143 - Angel For Heaven
145 Chapter 144 - Bad Girl
146 Chapter 145 - Angels trapped with the devil
147 Chapter 146 - RED2612
148 Chapter 147 - Disgusted
149 Chapter 148 - Debaran pertama menjadi memori
150 Chapter 149 - Balas Budi
151 Chapter 150 - At least
152 Chapter 151 - Luka yang sama dari orang yang berbeda.
153 Chapter 152 - Anfal
154 Chapter 153 - Tersiksa
155 Chapter 154. Without you I am nothing
156 Chapter 155 - Aware
157 Chapter 156 - Are you pregnant?
158 Chapter 157 - Leave her, come back to me!
159 Chapter 158 - Ignoring You
160 Chapter 159 - Aditama Family
161 Chapter 160 - Aditama's Treasure
162 Chapter 161 - Childbirth
163 Chapter 162 - Opportunity doesn't come twice.
164 Chapter 163 - Adrian Plan
165 Chapter 164 - Restu Sailendra family
166 Chapter 165 - Trying to make peace.
167 Chapter 166 - Melepaskan
168 Chapter 167 - Okhotnik
169 Chapter 168 - Sadis
170 Chapter 169 - Realistis
171 Chapter 170 - Surprise dari Adrian untuk Wulan
172 Chapter 171 - Memanfaatkan
173 Chapter 172 - Question without Answer.
174 Chapter 173 - Sorry
175 Chapter 174 - Kesetaraan
176 Chapter 175 - Brain wash
177 Chapter 176 - Lepas Pasang
178 Chapter 177 - Knowing All.
179 Chapter 178 - Prom night
180 Chapter 179 - Small world.
181 Chapter 180 - Matches are not exchanged, sandals are exchanged.
182 Chapter 181 - Kemarahan Kamandanu
183 Chapter 182 - Gladi resik
184 Chapter 183 - Wedding vows.
185 Chapter 184 - Intens
186 Chapter 185 - Like Young Sister
187 Chapter 186 - Lost control.
188 Chapter 187 - Adrian Plan
189 Chapter 188 - Auto pilot
190 Chapter 189 - Shadow Guard
191 Chapter 190 - Arden, You ...!
192 Chapter 191 - The Actor.
193 Chapter 192 - Damn Guest.
194 Chapter 193 - The truth about Arden
195 Chapter 194 - Adrian Secret.
196 Chapter 195 - No forgiveness.
197 Chapter 196 - Sweet dreams become nightmares.
198 Chapter 197 - Hipnosis
199 Chapter 198 - Forgotten.
200 Chapter 199 - Farewell
201 Chapter 200 - Moonlight.
202 Chapter 201 - GPS Tracker.
203 Chapter 202 - Who's?
204 Chapter 203 - Jangan hubungi lagi!
205 Chapter 204 - Not dreams.
206 Chapter 205 - Dust in the wind
207 Chapter 206 - How is that possible?
208 Chapter 207 - Menjerat
209 Chapter 208 - Bahagiakah?
210 Chapter 209 - Rencana indah.
211 Chapter 210 - Kesempatan.
212 Chapter 211 - BLACK2612
213 Chapter 212 - Melarikan diri.
214 Chapter 213 - Perlawanan
215 Chapter 214 - Blood
216 Chapter 215 - Pembalasan
217 Chapter 216 - Berusaha berdamai.
218 Chapter 217 - Blodkjenne
219 Chapter 218 - Tidak ada maaf
220 Chapter 219 - Trauma
221 Chapter 220 - Cepat pulang
222 Chapter 221 - Tanpa kabar
223 Chapter 222 - Provokasi
224 Chapter 223 - Saving
225 Chapter 224 - Kenangan manis penuh luka
226 Chapter 225 - Honduras
227 Chapter 226 - Histeris
228 Chapter 227 - Bebas bersyarat
229 Chapter 228 - Istri ?
230 Chapter 229 - Sumpah Kenzo
231 Chapter 230 - Menurun drastis
232 Chapter 231 - Mempertahankan Ingatan
233 Chapter 232 - Target Adrian
234 Chapter 233 - Silent
235 Chapter 234 - Be like Monster
236 Chapter 235 - Delirium
237 Chapter 236 - Sesak
238 Chapter 237 - Pangkas rambut
239 Chapter 238 - Menyerah
240 Chapter 239 - Be with you, Again
241 Chapter 240 - Billy Andromeda
242 Chapter 241 - Reason Adrian
243 Chapter 242 - Membayar rasa sakit
244 Chapter 243 - Mengunci hati
245 Chapter 244 - Terkuak
246 Chapter 245 - Other son
247 Chapter 246 - Berdamai dengan keadaan
248 Chapter 247 - Kidnapped
249 Chapter 248 - Tabur tuai
250 Chapter 249 - Step Brother
251 Chapter 250 - The Aditama
Episodes

Updated 251 Episodes

1
Chapter 1 - Crazy.
2
Chapter 2 - What should I do?
3
Chapter 3 - Remember me?
4
Chapter 4 - Keep you.
5
Chapter 5 - Get Married.
6
Chapter 6 - Rejection.
7
Chapter 7 - First Meet.
8
Chapter 8 - First Beat.
9
Chapter 9 - Classmates.
10
Chapter 10 - The Casanova.
11
Chapter Visual
12
Chapter 11 - Pioneer
13
Chapter 12 - ONLY WITH YOU.
14
Chapter 13 - Leaders.
15
Chapter 14 - ACCIDENT.
16
Chapter 15 - Shasa Grief.
17
Chapter 16 - Make a strong effort.
18
Chapter 17 - Homicide
19
Chapter 18 - Grandparents Home.
20
Chapter 19 - Chaiden Family.
21
Chapter 20 - Early warning.
22
Chapter 21 - Play save.
23
Chapter 22 - AS Card.
24
Chapter 23 - Back to Grieving.
25
Chapter 24 - Uncle and Aunty.
26
Chapter 25 - Bookstore.
27
Chapter 26 - OSIS.
28
Chapter 27 - Inquiry.
29
Chapter 28 - Brain Wash.
30
Chapter 29 - ENOUGH.
31
Chapter 30 - Racing.
32
Chapter 31 - Perlawanan pertama.
33
Chapter 32 - Privilege.
34
Chapter 33 - Cinema.
35
Chapter 34 - Masa lalu Handoyo.
36
Chapter 35 - Praduga.
37
Chapter 36 - Chef.
38
Chapter 37 - Support.
39
Chapter 38 - Under Pressure.
40
Chapter 39 - Masa depan Hancur.
41
Chapter 40 - Majikan
42
Chapter 41 - Perlahan-lahan.
43
Chapter 42 - Will you be my Girl?
44
Chapter 43 - Peang
45
Chapter 44 - Blade or Knuckle
46
Chapter 45 - Permainan dimulai
47
Chapter 46 - Basecamp.
48
Chapter 47 - Stealing.
49
Chapter 48 - Aiden Plan.
50
Chapter 49 - Hiking X Hunting.
51
Chapter 50 - Kesalahan Indah.
52
Chapter 51 - Pamit.
53
Chapter 52 - Rest.
54
Chapter 53 - Solve Heart.
55
Chapter 54 - Luka.
56
Chapter 55 - New Issue.
57
Chapter 56 - Terkubur dan Terpendam.
58
Chapter 57 - Tidak seimbang.
59
Chapter 58 - Regret.
60
Chapter 59 - Aiden Rules.
61
Chapter 60 - Mencintai atau Dicintai.
62
Chapter 61 - Tulus.
63
Chapter 62 - Anak Haram.
64
Chapter 63 - Ceroboh.
65
Chapter 64 - Debora family.
66
Chapter 65 - Desakan Kamandanu.
67
Chapter 66 - Saling Membohongi.
68
Chapter 67 - Keajaiban Doa.
69
Chapter 68 - Diam-diam menghanyutkan.
70
Chapter 69 - Fitnah lainnya.
71
Chapter 70 - Teror.
72
Chapter 71 - The only one girl.
73
Chapter 72 - Never Give up.
74
Chapter 73 - Bukan Benci.
75
Chapter 74 - Curang.
76
Chapter 75 - Stranger.
77
Chapter 76 - Danger Line.
78
Chapter 77 - Tidak mungkin sekedar teman.
79
Chapter 78 - BINGO.
80
Chapter 79 - Mundur selangkah.
81
Chapter 80 - Backstreet.
82
Chapter 81 - Kedagingan.
83
Chapter 82 - Masa sulit.
84
Chapter 83 - Keenakan.
85
Chapter 84 - Hukuman Berat.
86
Chapter 85 - Percaya.
87
Chapter 86 - Tidak ada tempat untuk penghianat.
88
Chapter 87 - Hinaan dan Pujian.
89
Chapter 88 - Public Enemy.
90
Chapter 89 - Serigala Brengsek.
91
Chapter 90 - His Lost
92
Chapter 91 - Save but Lost
93
Chapter 92 - Kegiatan Positif
94
Chapter 93 - Rindu
95
Chapter 94 - Bermuka Dua
96
Chapter 95 - Pregnant
97
Chapter 96 - Chaiden Son
98
Chapter 97 - Tidak terbiasa tanpamu
99
Chapter 98 - Present Day
100
Chapter 99 - Apartemen Lama
101
Chapter 100 - Memory
102
Chapter 101 - Kost-an
103
Chapter 102 - Melibatkan orang lain
104
Chapter 103 - Care
105
Chapter 104 - Hurt Myself by Hurting You
106
Chapter 105 - Perlakuan sama, Sikap yang berubah
107
Chapter 106 - Belum mengenal dengan baik
108
Chapter 107 - Brain, Beauty, Behavior
109
Chapter 108 - Toxic Relationship
110
Chapter 109 - Like Dusk
111
Chapter 110 - Menyakiti lebih dulu
112
Chapter 111 - Djoko's Anger
113
Chapter 112 - Juvenile Delinquency
114
Chapter 113 - Karma
115
Chapter 114 - Not Fear.
116
Chapter 115 - Kenzo Offers
117
Chapter 116 - Breaking up
118
Chapter 117 - My All.
119
Chapter 118 - Malu
120
Chapter 119 - Who's your girlfriend?
121
Chapter 120 - Menunda
122
Chapter 121 - Complicated Relationshit.
123
Chapter 122 - Jangan Ikut Campur
124
Chapter 123 - Teasing
125
Chapter 124 - Anak ku
126
Chapter 125 - Two Ship
127
Chapter 126 - Menguap
128
Chapter 127 - Saling mencintai
129
Chapter 128 - Ice Cream
130
Chapter 129 - Last Message.
131
Chapter 130 - Homicide not Suicide
132
Chapter 131 - Cadaver
133
Chapter 132 - Ariana Funeral
134
Chapter 133 - Sejuta Memori.
135
Chapter 134 - Mulai membalas
136
Chapter 135 - Friendship
137
Chapter 136 - Minimal
138
Chapter 137 - Rindu Membelenggu
139
Chapter 138 - Memanas
140
Chapter 139 - Pelajar atau Pel--
141
Chapter 140 - Andai
142
Chapter 141 - Western Sky
143
Chapter 142 - War in library
144
Chapter 143 - Angel For Heaven
145
Chapter 144 - Bad Girl
146
Chapter 145 - Angels trapped with the devil
147
Chapter 146 - RED2612
148
Chapter 147 - Disgusted
149
Chapter 148 - Debaran pertama menjadi memori
150
Chapter 149 - Balas Budi
151
Chapter 150 - At least
152
Chapter 151 - Luka yang sama dari orang yang berbeda.
153
Chapter 152 - Anfal
154
Chapter 153 - Tersiksa
155
Chapter 154. Without you I am nothing
156
Chapter 155 - Aware
157
Chapter 156 - Are you pregnant?
158
Chapter 157 - Leave her, come back to me!
159
Chapter 158 - Ignoring You
160
Chapter 159 - Aditama Family
161
Chapter 160 - Aditama's Treasure
162
Chapter 161 - Childbirth
163
Chapter 162 - Opportunity doesn't come twice.
164
Chapter 163 - Adrian Plan
165
Chapter 164 - Restu Sailendra family
166
Chapter 165 - Trying to make peace.
167
Chapter 166 - Melepaskan
168
Chapter 167 - Okhotnik
169
Chapter 168 - Sadis
170
Chapter 169 - Realistis
171
Chapter 170 - Surprise dari Adrian untuk Wulan
172
Chapter 171 - Memanfaatkan
173
Chapter 172 - Question without Answer.
174
Chapter 173 - Sorry
175
Chapter 174 - Kesetaraan
176
Chapter 175 - Brain wash
177
Chapter 176 - Lepas Pasang
178
Chapter 177 - Knowing All.
179
Chapter 178 - Prom night
180
Chapter 179 - Small world.
181
Chapter 180 - Matches are not exchanged, sandals are exchanged.
182
Chapter 181 - Kemarahan Kamandanu
183
Chapter 182 - Gladi resik
184
Chapter 183 - Wedding vows.
185
Chapter 184 - Intens
186
Chapter 185 - Like Young Sister
187
Chapter 186 - Lost control.
188
Chapter 187 - Adrian Plan
189
Chapter 188 - Auto pilot
190
Chapter 189 - Shadow Guard
191
Chapter 190 - Arden, You ...!
192
Chapter 191 - The Actor.
193
Chapter 192 - Damn Guest.
194
Chapter 193 - The truth about Arden
195
Chapter 194 - Adrian Secret.
196
Chapter 195 - No forgiveness.
197
Chapter 196 - Sweet dreams become nightmares.
198
Chapter 197 - Hipnosis
199
Chapter 198 - Forgotten.
200
Chapter 199 - Farewell
201
Chapter 200 - Moonlight.
202
Chapter 201 - GPS Tracker.
203
Chapter 202 - Who's?
204
Chapter 203 - Jangan hubungi lagi!
205
Chapter 204 - Not dreams.
206
Chapter 205 - Dust in the wind
207
Chapter 206 - How is that possible?
208
Chapter 207 - Menjerat
209
Chapter 208 - Bahagiakah?
210
Chapter 209 - Rencana indah.
211
Chapter 210 - Kesempatan.
212
Chapter 211 - BLACK2612
213
Chapter 212 - Melarikan diri.
214
Chapter 213 - Perlawanan
215
Chapter 214 - Blood
216
Chapter 215 - Pembalasan
217
Chapter 216 - Berusaha berdamai.
218
Chapter 217 - Blodkjenne
219
Chapter 218 - Tidak ada maaf
220
Chapter 219 - Trauma
221
Chapter 220 - Cepat pulang
222
Chapter 221 - Tanpa kabar
223
Chapter 222 - Provokasi
224
Chapter 223 - Saving
225
Chapter 224 - Kenangan manis penuh luka
226
Chapter 225 - Honduras
227
Chapter 226 - Histeris
228
Chapter 227 - Bebas bersyarat
229
Chapter 228 - Istri ?
230
Chapter 229 - Sumpah Kenzo
231
Chapter 230 - Menurun drastis
232
Chapter 231 - Mempertahankan Ingatan
233
Chapter 232 - Target Adrian
234
Chapter 233 - Silent
235
Chapter 234 - Be like Monster
236
Chapter 235 - Delirium
237
Chapter 236 - Sesak
238
Chapter 237 - Pangkas rambut
239
Chapter 238 - Menyerah
240
Chapter 239 - Be with you, Again
241
Chapter 240 - Billy Andromeda
242
Chapter 241 - Reason Adrian
243
Chapter 242 - Membayar rasa sakit
244
Chapter 243 - Mengunci hati
245
Chapter 244 - Terkuak
246
Chapter 245 - Other son
247
Chapter 246 - Berdamai dengan keadaan
248
Chapter 247 - Kidnapped
249
Chapter 248 - Tabur tuai
250
Chapter 249 - Step Brother
251
Chapter 250 - The Aditama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!