PBK Bab 7 - Kenekatan Cinta

Seorang office girl sekaligus cleaning servis telah berani punya urusan dengan seorang CEO, sebuah pertunjukan yang langka. Zila melanjutkan langkahnya keluar dari gedung itu. Para karyawan yang melihat kejadian itu hanya geleng-geleng kepala. Apa yang telah di perbuat oleh office girl sekaligus cleaning servis itu hingga membuat Vino begitu marah.

Sedang Alan ia hanya melihat sejauh mana bosnya itu bisa meluluhkan hati seorang wanita. Jelas caranya salah. Namun siapa yang berani menyalahkan seorang pimpinan perusahaan. Apapun yang seorang bos lakukan itu hukumnya selalu benar.

Di sebuah taman di tengah kota. Tempatnya tidak jauh dari kantor milik Vino, Zila duduk di sana. Meratapi nasibnya, semoga saja kata-kata Vino tadi tidak benar adanya. Ia memang sudah keterlaluan menampar bosnya itu. Tapi, apapun yang terjadi sekarang itu semua karena Zila memang ingin membela dirinya.

Jika Zila tidak membela dirinya, lalu siapa yang akan membelanya. Vino bosnya, sudah pasti semua orang tidak akan berani padanya.

"Kamu di sini rupanya, syukurlah kamu baik-baik saja." Zila mengenali siapa yang datang.

"Kamu kok bisa ada di sini?"

"Aku mengikutimu tadi."

"Itu tidak perlu, aku baik-baik saja."

"Minumlah dulu!" Seno yang sudah duduk di samping Zila memberikan sebuah botol minuman kepada Zila.

"Aku tidak bisa berkata apa-apa, kalau kamu mau cerita aku siap mendengarkan."

"Terima kasih Sen, aku tidak mau merepotkan mu."

Meskipun akhirnya Zila tidak menceritakan apapun kepada Seno, mereka tetap duduk ngobrol sampai jam makan siang selesai. Seno sejak awal sudah menaruh hati pada Zila. Namun dengan alasan yang sama Zila menolak dengan baik perasaan Seno kepadanya.

Siang itu Zila mencoba mencari pekerjaan, ia mencari dan menghubungi setiap nomer yang ia ketahui membutuhkan karyawan tapi tidak ada satupun yang mau menerima dirinya. Benarkah ancaman Vino tadi pagi?

Apakah dia memiliki gangguan jiwa, kenapa ia justru memaksa orang yang tidak ingin menikah dan mengabaikan orang yang datang untuknya. Jalan pikirannya sangat aneh. Zila menjadi sangat kesal jika mengingat sosok Vino yang egois, sombong dan angkuh itu.

Menyebalkan ! Kalimat itu yang cocok untuknya.

**

Di sebuah kamar yang tidak terlalu kecil dan tidak besar itu, Zila dan Mona terdiam satu sama lain. Zila memutuskan untuk pulang kampung jika sampai besok ia tidak mendapatkan pekerjaan baru. Zila tidak ingin menjadi beban Mona di kost.

"Kamu bilang akan bertahan walaupun banyak cobaan, aku ada di sini kok untuk kamu."

"Iya Mon, aku gak enak lama-lama merepotkan kamu."

"Alah La, kayak siapa aja. Kamu jangan sungkan sama aku." Zila memeluk sahabat kecilnya itu. Ia merasa hidupnya tidak terlalu buruk sekarang, mengingat teman-temannya mendukung dirinya. Zila setidaknya tidak merasa sendirian hidup di tengah kota yang padat penduduknya itu.

Vino yang memikirkan cara untuk mendapatkan Zila, ia tidak fokus saat memimpin rapat hari ini. Alan merasa Tuannya itu telah jatuh cinta sehingga sikapnya seratus persen berubah dalam beberapa hari ini. Vino terus memikirkan cara untuk membuat Zila datang kepadanya. Emosinya sering tidak terkontrol sekarang.

"Mereka tinggal di gang tulip, tidak jauh dari kantor."

"Tuan, mohon maaf. Salah satu temannya berkata kalau Zila akan segera kembali ke kampung jika dalam waktu dekat ini ia tidak mendapatkan pekerjaan."

"Bagus, antarkan aku ke tempat itu sekarang!"

"Baik Tuan."

Gang tulip no 9, sebuah kost sederhana dan tidak begitu jauh dari jalan raya. Disanalah Zila dan Mona tinggal.

Tok .. tok .. tok.

Pintu kamar Zila terbuka. Melihat siapa yang datang Zila tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya.

"Untuk apalagi kalian ke sini?"

"Nona, bisakah kita bicarakan ini baik-baik." Alan mencoba membujuk Zila dengan bahasa yang lembut.

"Apakah selama ini cara yang kalian gunakan terlalu tidak baik?" Pertanyaan Zila sekaligus kalimat sindiran untuk Vino.

"Tuan muda Vino, ia ingin mengajak Nona untuk sekedar minum teh berdua."

"Bilang sama Tuan muda kalian itu, aku sedang sibuk dan tidak bisa di ganggu."

Zila berbicara pada Alan tapi matanya melihat ke arah Vino.

Bola matanya mengisyaratkan kebencian pada laki-laki itu. Laki-laki yang tanpa perasaan memecat dirinya dan sekarang memblokir seluruh perusahaan dan tempat apapun agar mereka tidak menerima dirinya. Sungguh laki-laki yang tidak berperasaan. Zila membencinya.

Alan mundur satu langkah dari hadapan Zila. Vino melangkah maju lebih dekat kepada Zila.

"Jangan memaksa aku menggunakan kekerasan!"

Zila menatap matanya, ia benar-benar serius mengatakan hal itu. Tapi, Zila tidak bergeming. Cinta dan pernikahan itu tidak bisa di paksakan. Apalagi alasannya adalah karena uang, Zila tidak akan melakukannya.

Sedangkan Vino, ia hanya menyukai Zila. Jika dalam waktu dekat ia tidak membawanya kepada David Orlando, laki-laki tua itu pasti akan membawakannya wanita dengan jenis apalagi yang akan ia bawa. Vino sesungguhnya telah bosan dengan hal itu.

Vino ingin memberitahukan sesuatu kepada Zila tapi ini bukan saatnya. Dia memiliki tujuan sendiri yang semua orang tidak tahu akan hal itu. Saat ini yang ia inginkan hanya menikahi Zila dan hidup bersamanya.

Vino tahu permintaannya ini tidak semua bisa di cerna dengan akal sehat. Tapi ia juga tahu bahwa ia tidak memiliki waktu yang banyak untuk menjelaskan kepada Zila atau orang lain. Vino hanya ingin Zila menjadi penurut kepadanya sekali saja dalam hal ini dan nyatanya Zila susah di taklukkan. Haruskah Vino menggunakan kekerasan agar Zila masuk dalam genggamannya?

Zila menutup kamar kostnya. Alan mencoba untuk mengetuknya kembali tapi nihil. Zila tidak mau membuka pintunya kembali.

"Apa saya harus mendobrak pintunya Tuan?"

"Jika kamu dobrak, dia akan semakin membenciku, bukan?"

Berbicara pada Vino yang emosinya sedang di ubun-ubun itu akan percuma. Ujung-ujungnya Alan yang salah dan harus mencari solusi dari setiap permasalahannya. Diam juga salah, begitulah nasibnya Alan yang memiliki bos seperti Vino. Tidak jarang ia ngebatin tapi ia tetap setia pada Tuannya itu.

Vino dan Alan meninggalkan tempat itu, ia sedang memikirkan rencana agar Zila datang kepada dirinya, kalaupun ia tidak datang sendiri setidaknya membuatnya untuk patuh itu tidak sulit. Di dalam mobilnya Vino hanya terdiam sepanjang jalan. Sebuah rencana sudah ia pikirkan sejak dari beberapa hari ini. Rencana ini terpaksa akan ia gunakan. Tidak ada cara lain selain menjebak Zila, dengan cara itu dia pasti mau menikah dengan Vino.

Sebuah party untuk para pemegang saham di adakan setiap tahun, orang-orang berkelas akan datang dan seluruh staf di bawah naungan Indorama group bisa menghadiri acara itu.

Awalnya Zila tidak mau, karena ini permintaan Mona, Zila pun menyerah. Malam ini akan menjadi malam perpisahannya dengan Mona. Besok ia akan kembali ke kampung paman dan bibinya. Zila memutuskan untuk meninggalkan Jakarta.

Riasan sederhana dan dres berwarna abu-abu selutut di berikan oleh Mona itu ia kenakan. Kepolosan dan keanggunannya membuat siapapun pasti menyukai gadis berkepribadian sederhana itu. Di tengah kemeriahan acara, Mona memberikan segelas minuman untuk Zila. Mereka menikmati acara yang sangat meriah dan mewah itu.

Beberapa menit kemudian Zila merasa kalau kepalanya terasa sangat berat. Sebelum ia mencoba memberitahu Mona, Zila telah hilang kesadarannya. Beberapa orang yang di perintahkan Alan untuk mengawasinya sejak pertama kali datang segera membawanya ke sebuah ruangan. Kamar yang sudah Vino siapkan untuknya. Zila yang tidak berdaya berbaring di sana.

Zila mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan itu. Kepalanya masih terasa pusing, ia mencoba mengingat-ingat sesuatu.

"Mona, di mana dia?" Batinnya.

Zila mengingat saat terakhir kali sedang bersama Mona di acara itu, kamar ini, siapa pemiliknya, kenapa dirinya bisa berada di sini?

Zila mencoba mengangkat tubuhnya. Duduk bersandar di ranjang itu. Ia terdiam sejenak. Di lihatnya tubuh polosnya di balik selimut. Betapa kaget dirinya saat melihat tubuh mulus tanpa cacat itu hanya berbalut selimut saja.

Dimana pakaiannya dan apa yang telah terjadi?

Deggh!

Tiba-tiba pikirannya tertuju pada Vino, mungkinkah semua ini telah di lakukannya? Mengingat beberapa hari terakhir Zila selalu mendapatkan masalah karena laki-laki itu.

***

Terima kasih untuk semua pembaca yang sudah menemani cerita ini. Selamat membaca, jangan lupa like dan komen ya, hadiah dan vote juga🎁

Terpopuler

Comments

Renesme

Renesme

iya betul, dari pada tertindas terus menerus lebih baik tawaran di terima 😊

2024-03-12

0

atik

atik

aduh Zila... terima ja nikah ma Vino dari pada hidupmu makin dibikin susah sama si bosmu

2024-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 PBK Bab 1 - Kabar Buruk
2 PBK Bab 2 - Awal Pertemuan
3 PBK Bab 3 - Awal Rencana
4 PBK Bab 4 - Rasa Yang Tak Biasa
5 PBK Bab 5 - Sebuah Isyarat
6 PBK Bab 6 - Tekanan CEO Bucin Dan Dilema
7 PBK Bab 7 - Kenekatan Cinta
8 PBK Bab 8 - Rencana Yang Berhasil
9 PBK Bab 9 - Permintaan
10 PBK Bab 10 - Kejutan!
11 PBK Bab 11 - Dan Akhirnya Terjawab!
12 PBK Bab 12 - Panas Hati
13 PBK Bab 13 - Penjelasan
14 PBK Bab 14 - Bagian Dari Nafkah
15 PBK Bab 15 - Quality Time Berdua
16 PBK Bab 16 - Menahan Diri
17 PBK Bab 17 - Panik Mode On
18 PBK Bab 18 - Persimpangan Dilema
19 PBK Bab 19 - Kali Ini Benar-benar Ragu
20 PBK Bab 20 - Istriku Berbeda
21 PBK Bab 21 - Akan Kupertegas
22 PBK Bab 22 - Mengukir Kenangan
23 PBK Bab 23 - Sulit Ditebak
24 PBK Bab 24 - Galak Mode On
25 PBK Bab 25 - Tersiksa Masa Lalu
26 PBK Bab 26 - Celaka
27 PBK Bab 27 - Khawatir, Tidak Lebih
28 PBK Bab 28 - Sabar dan Tahan!
29 PBK Bab 29 - Melelahkan dan Menyakitkan
30 PBK Bab 30 - Siapa Alvino?
31 PBK Bab 31 - Mengungkap Tabir
32 PBK Bab 32 - Memastikan Kebenaran
33 PBK Bab 33 - Mencoba Bangkit Walaupun Sakit
34 PBK Bab 34 - Jangan Coba Menghindariku
35 PBK Bab 35 - Maju Kena, Mundur Kena
36 PBK Bab 36 - Back To Office
37 PBK Bab 37 - Pengakuan Alvino
38 PBK Bab 38 - Kedatangan Wanita Rubah
39 PBK Bab 39 - Janji Tulus Seorang Pria
40 PBK Bab 40 - Bermesraan
41 PBK Bab 41 - Duka Zila
42 PBK Bab 42 - Berjumpa
43 PBK Bab 43 - Penguntit
44 PBK Bab 44 - Suara Hati Vino
45 PBK Bab 45 - Suasana Rumah Yang Dirindukan
46 PBK Bab 46 - Wanita Iblis
47 PBK Bab 47 - Kedatangan
48 PBK Bab 48 - Firasat
49 PBK Bab 49 - Rasa Aneh
50 PBK Bab 50 - Rasa Cinta
51 PBK Bab 51 - Kedatangan Mike
52 PBK Bab 52 - Cemburu
53 PBK Bab 53 - Masalah Baru
54 PBK Bab 54 - Bermesraan
55 PBK Bab 55 - Menyesal Pun Tak Ada Gunanya
56 PBK Bab 56 - Kekacauan Di Pesta
57 PBK Bab 57 - I love You, My Wife
58 PBK Bab 58 - Banyak Jalan, Banyak Cara
59 PBK Bab 59 - Berkumpul
60 PBK Bab 60 - Obrolan Pagi Tiga Penghuni Rumah
61 PBK Bab 61 - Sahabat Lama
62 PBK Bab 62 - Menolak Cinta Lama
63 PBK Bab 63 - Perhatian Kecil
64 PBK Bab 64 - Mereka Sudah di Takdirkan!
65 PBK Bab 65 - Sudah Jangan Berharap!
66 PBK Bab 66 - Penculikan Yang di Rencana
67 PBK Bab 67 - Siapa Kau Harus Kutemukan!
68 PBK Bab 68 - Diculik
69 PBK Bab 69 - Penyerangan
70 PBK BAb 70 - Kehilangan Kesempatan Lagi
71 PBK Bab 71 - Kisah Yang Sebenarnya!
72 PBK Bab 72 - Dulu, Sekarang dan Nanti
73 PBK 73 - Berubah Labil
74 PBK Bab 74 - Sensitif
75 PBK Bab 75 - Vino Mellow
76 PBK Bab 76 - Galau
77 PBK Bab 77 - Selesaikan di Atas Ranjang
78 PBK Bab 78 - Ngidam Pribadi
79 PBK Bab 79 - Mengucap Ikrar Janji Suci
80 PROMO
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PBK Bab 1 - Kabar Buruk
2
PBK Bab 2 - Awal Pertemuan
3
PBK Bab 3 - Awal Rencana
4
PBK Bab 4 - Rasa Yang Tak Biasa
5
PBK Bab 5 - Sebuah Isyarat
6
PBK Bab 6 - Tekanan CEO Bucin Dan Dilema
7
PBK Bab 7 - Kenekatan Cinta
8
PBK Bab 8 - Rencana Yang Berhasil
9
PBK Bab 9 - Permintaan
10
PBK Bab 10 - Kejutan!
11
PBK Bab 11 - Dan Akhirnya Terjawab!
12
PBK Bab 12 - Panas Hati
13
PBK Bab 13 - Penjelasan
14
PBK Bab 14 - Bagian Dari Nafkah
15
PBK Bab 15 - Quality Time Berdua
16
PBK Bab 16 - Menahan Diri
17
PBK Bab 17 - Panik Mode On
18
PBK Bab 18 - Persimpangan Dilema
19
PBK Bab 19 - Kali Ini Benar-benar Ragu
20
PBK Bab 20 - Istriku Berbeda
21
PBK Bab 21 - Akan Kupertegas
22
PBK Bab 22 - Mengukir Kenangan
23
PBK Bab 23 - Sulit Ditebak
24
PBK Bab 24 - Galak Mode On
25
PBK Bab 25 - Tersiksa Masa Lalu
26
PBK Bab 26 - Celaka
27
PBK Bab 27 - Khawatir, Tidak Lebih
28
PBK Bab 28 - Sabar dan Tahan!
29
PBK Bab 29 - Melelahkan dan Menyakitkan
30
PBK Bab 30 - Siapa Alvino?
31
PBK Bab 31 - Mengungkap Tabir
32
PBK Bab 32 - Memastikan Kebenaran
33
PBK Bab 33 - Mencoba Bangkit Walaupun Sakit
34
PBK Bab 34 - Jangan Coba Menghindariku
35
PBK Bab 35 - Maju Kena, Mundur Kena
36
PBK Bab 36 - Back To Office
37
PBK Bab 37 - Pengakuan Alvino
38
PBK Bab 38 - Kedatangan Wanita Rubah
39
PBK Bab 39 - Janji Tulus Seorang Pria
40
PBK Bab 40 - Bermesraan
41
PBK Bab 41 - Duka Zila
42
PBK Bab 42 - Berjumpa
43
PBK Bab 43 - Penguntit
44
PBK Bab 44 - Suara Hati Vino
45
PBK Bab 45 - Suasana Rumah Yang Dirindukan
46
PBK Bab 46 - Wanita Iblis
47
PBK Bab 47 - Kedatangan
48
PBK Bab 48 - Firasat
49
PBK Bab 49 - Rasa Aneh
50
PBK Bab 50 - Rasa Cinta
51
PBK Bab 51 - Kedatangan Mike
52
PBK Bab 52 - Cemburu
53
PBK Bab 53 - Masalah Baru
54
PBK Bab 54 - Bermesraan
55
PBK Bab 55 - Menyesal Pun Tak Ada Gunanya
56
PBK Bab 56 - Kekacauan Di Pesta
57
PBK Bab 57 - I love You, My Wife
58
PBK Bab 58 - Banyak Jalan, Banyak Cara
59
PBK Bab 59 - Berkumpul
60
PBK Bab 60 - Obrolan Pagi Tiga Penghuni Rumah
61
PBK Bab 61 - Sahabat Lama
62
PBK Bab 62 - Menolak Cinta Lama
63
PBK Bab 63 - Perhatian Kecil
64
PBK Bab 64 - Mereka Sudah di Takdirkan!
65
PBK Bab 65 - Sudah Jangan Berharap!
66
PBK Bab 66 - Penculikan Yang di Rencana
67
PBK Bab 67 - Siapa Kau Harus Kutemukan!
68
PBK Bab 68 - Diculik
69
PBK Bab 69 - Penyerangan
70
PBK BAb 70 - Kehilangan Kesempatan Lagi
71
PBK Bab 71 - Kisah Yang Sebenarnya!
72
PBK Bab 72 - Dulu, Sekarang dan Nanti
73
PBK 73 - Berubah Labil
74
PBK Bab 74 - Sensitif
75
PBK Bab 75 - Vino Mellow
76
PBK Bab 76 - Galau
77
PBK Bab 77 - Selesaikan di Atas Ranjang
78
PBK Bab 78 - Ngidam Pribadi
79
PBK Bab 79 - Mengucap Ikrar Janji Suci
80
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!