Amira menyisir rambut itu dengan sangat lembut, sambil mengeringkan rambutnya.
Amira terus memandangi nya, tatapan itu tak pernah berubah, Gadis itu hanya berfikir sebenarnya apa yang Pangeran ini rasakan.
Hidup seperti Zombie, Ada tapi seperti tiada.
Amira membelai mesra wajahnya.
" Kasian sekali kamu sayang, hidup bertahun-tahun seperti ini pasti sangat membosankan ."
Dada bidang, tubuh atletis serta Wajah yang tiada tandingan itu terasa sangat mubasir.
Dalam benak gadis itu, apabila suaminya itu normal pada umumnya seorang Pangeran, pasti ia sudah memiliki puluhan bahkan ratusan wanita dimana-mana.
Dan tak mungkin mau dengan dirinya.
Tak berselang lama, seseorang mengetuk pintu kamar itu, " Ya masuk saja ."
Ucapnya lantang.
Dua orang pelayan datang membawakan sarapan dan ramuan obat.
" Kenapa tidak di ruang perjamuan saja, aku bisa membawa pangeran kesana ."
Kedua pelayan itu membungkuk,
" Maafkan kami Puteri, tapi ini sesuai perintah Yang mulia kaisar, Pangeran pertama harus menerima perlakuan khusus ."
Amira menggeram, mereka menganggap suami nya seperti orang penyandang disabilitas.
Taruh saja di meja itu aku akan menyuapi nya.
" Tapi Puteri sesuai perintah,
Amira memotong ucapan itu.
" Tidak ada kata Tapi, cepat keluar ".
" Baik puteri, kami undur diri ."
Para pelayan itu pergi dengan segera.
Amira meraih mangkuk obat itu, bau rempah yang sangat menyengat langsung tercium, membuat dirinya ingin muntah.
Amira dengan sabar menyuapi Pangeran Mo Ran, hanya saja ia selalu mengernyitkan dahinya setiap menelan obat itu.
Amira melihat ekspresi itu dan tersenyum.
" Benar-benar menggemaskan ."
Ia melihat sarapan bubur hambar berwarna putih, ia mengkerutkan alisnya.
Kejam sekali mereka, memberi makanan seorang pangeran terhormat seperti narapidana.
Amira menyuapi nya, tapi berkali-kali Pangeran itu ingin memuntahkan nya, dan seakan seperti trauma.
Amira dengan cepat memanggil pelayan dan memarahi mereka.
Pangeran tidak sakit keras kenapa kalian membuatkan bubur hambar ini, selain tidak bergizi makanan ini sangat tidak enak.
" Tapi puteri, ini memang sarapan Pangeran pertama sehari-hari ."
Amira menggeleng kan kepala nya.
" Aku ingin kalian buatkan Bubur kentang, Ebi fury, Salmon grill dan ayam pangsit.
Semua nya harus dengan rasa yang Gurih dan sedap ." Ucapnya dengan senyum gembira.
" Tapi Puteri ."
Ucapan itu hanya butuh tatapan mata khasnya yang dulu, semua pelayan itu langsung merunduk ketakutan.
Amira membelai rambut suaminya itu, ia seperti tak bosan-bosan nya memandangi Pangeran itu.
Sampai pesanan itupun datang.
Semua tersaji masih sangat hangat dan beraroma sangat sedap.
Amira mencoba menyuapi Suaminya lagi, Pria dengan tatapan kosong itu mengunyah dengan santai, tapi seperti menikmati.
Gadis itu tersenyum menatap wajah nya.
" Selama ada aku, kamu akan mendapatkan keadilan mu sebagai Pangeran, lebih tepatnya manusia hidup pada umumnya ."
Gadis itu menggeleng dengan senyuman sinis.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Setiap hari Amira mengajaknya Jalan pagi, membawanya ke taman, dan ketika sore hari menikmati indah nya senja dengan secangkir teh hangat aroma melati.
Ia selalu mengajak suaminya itu berbicara, menceritakan hal-hal yang bahagia, lucu dan pernyataan cintanya yang romantis.
Ekspresi yang tak pernah berubah setiap harinya.
Amira membelai rambut suaminya yang Hitam dan berkilau itu.
" Maafkan aku baru datang sekarang, aku akan terus berada di samping mu Sayang ku ".
Saat malam menjelang, ramuan obat yang sudah seperti makanan pokoknya itu selalu sudah tersedia, Amira meraih nya dan hendak menyuap kan pada suaminya.
Hanya saja aroma yang tak biasa tercium dari ramuan obat ini.
Seperti ada aroma Lavender dengan balutan Cinnamon bun, Amira mengenal aroma ini saat ia bergabung dalam ekstrakurikuler Sains saat duduk di bangku SMA.
Biasanya ini di gunakan untuk eksperimen Memancing lebah jantan mendatangi lebah betina.
Amira mengernyitkan dahinya.
Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Gadis itu menumpahkan ramuan itu ke aliran air di bawah pohon.
Ia yakin ini adalah hal tepat yang ia lakukan.
Tak lama ada seorang pelayan datang mengatakan padanya bahwa ada tabib yang secara khusus ingin memeriksa pangeran pertama dalam waktu semalam, dan mempersilahkan dirinya tinggal di Paviliun untuk semalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Aidaa Sofiadi
lanjut
2019-12-21
1
indah wahyuningsih
semangat u lanjutannya thoorrr. q nunggu neeh... 😁😉
2019-12-21
1
ShnMia30
semangat Thor....
2019-12-20
1