Chapter 6

Jaccuzi jaman kuno itu terlihat tidak buruk, Amira merileksasikan badan nya, aroma bunga lotus di padu kalem nya bunga Jasmin menenangkan nya.

sesaat ia menutup mata nya di kehangatan air itu.

Ia hanya Lelah atas kejadian yang ia alami, masih berfikir ini sebuah mimpi atau bukan.

kenapa ia tak lekas bangun apabila ini adalah mimpi, ia tak pernah menginginkan kehidupan bak putri istana seperti ini.

Tapi setelah mengetahui Ayah nya disini gadis itu seperti tak rela ini adalah mimpi, karena hanya disini ayah nya tak merasakan susah nya bekerja keras menjadi Petani miskin dan pahit nya hutang yang menumpuk.

" Nona Xian Ai " panggilan nama itu di sebutnya beberapa kali, yang tiba-tiba membangunkan nya.

" Maaf kan hamba Nona, hamba hanya mengingatkan nona karena ini sudah saat nya jamuan makan malam sudah tiba ."

"Ah, iya apakah ada pakaian untuk ku berganti, yang tadi sudah sangat kotor ."

" Tentu Nona, Gaun kesukaan nona sudah kami persiapkan ".

Semuanya sampai hiasan rambut Nona juga sudah tersedia.

Amira melihat kamarnya yang sangat mewah, pakaian putri bangsawan yang ia miliki tak ternilai harganya, Hiasan rambut yang berkotak-kotak seperti koleksi kolektor yang bernilai sangat mahal.

Tak satupun hal yang ia lakukan tanpa di layani, semua membuatnya terasa canggung, seumur-umur ia tak pernah merasakan kehidupan yang seperti ini.

Didepan pantulan cermin itu terlihat dirinya yang sangat Cantik dipadu Gaun kuno yang sangat mewah dengan Kanzashi yang cantik.

Ia tak pernah membayangkan bahwa itu adalah benar dirinya.

Dalam perjamuan makan pun banyak sekali pengawal yang berjaga-jaga, pelayan yang dengan sibuk menyiapkan makanan yang tampak lezat, Amira langsung lapar saat melihat hidangan yang tertata rapi itu.

Apabila benar ia sudah pergi selama 3 hari, mungkin dalam perutnya hanya berisi cacing yang berdemo.

Dalam meja panjang berisi makanan yang banyak itu hanya ada Amira, Ayahnya Perdana menteri Guang Zhu, dan Ibu suri tiri.

" Ayah, apakah aku tidak punya saudara atau saudari...? "

Sambil meneguk teh melati yang hangat.

Tawa sinis langsung terdengar,

" Puteri Li Xian Ai, hilang selama tiga hari ternyata tiba-tiba amnesia, tak mengingat punya saudara atau tidak, jangan-jangan otak nya ikut rusak ". Sambil meminum limun.

" Jaga bicara mu Sue Er, Puteri ku hanya kelelahan akibat perjalanan jauh,

Sayang jangan kau ambil hati ucapan ibu mu, Ayah tidak akan pernah menyetujui perjodohan untuk mu lagi, jadi jangan tinggalkan kami lagi ."

Ucapan nya menenangkan hati Amira, ia benar-benar sangat merindukan Ayahnya.

Lalu amira tersadar saat ayah nya mengucapkan perjodohan alisnya mengkerut,

" Perjodohan Apa itu Ayah ...?"

Amira menyahuti nya.

" Perjodohan mu dengan Pangeran Beizitang Mo Ran, kamu lupa ya setelah kamu menolaknya mentah-mentah bahkan menyumpahi Pangeran Pertama bangsawan Tang dengan kata yang tak pantas ."

Jawaban Ayahnya di potong oleh ibu suri tiri nya.

Gadis itu tercengang dengan perkataan barusan, ia hanya kecewa bahwa dirinya di masa ini memang seorang perempuan yang bertabiat jelek, semua predikat buruk pantas di berikan oleh nya.

" Ayah, Aku menerima lamaran perjodohan itu, aku akan datang ke kediaman Bangsawan Tang untuk meminta maaf secara khusus, terutama pada Pangeran Pertama Mo Ran ."

Seisi Istana yang mendengar itu tampak tercengang dengan ucapan Puteri Cantik itu tak terkecuali Orang tua nya, kejadian langka yang jarang mereka jumpai itu mereka saksikan di depan mata mereka sendiri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***