Chapter 8

Hari-hari ia lalui dengan berbakti sosial, mengunjungi panti asuhan, para petani dan memberikan nya santunan.

Tak henti nya mengucapkan permintaan maaf kepada orang yang pernah dibuatnya sakit hati.

Banyak sekali rakyat yang merasa terbantu akan kemurahan hati nya.

Meskipun tidak sedikit yang mencemooh nya dari belakang, Cap sebagai Puteri yang Bengis nampaknya tidak akan pudar secepat itu.

Kecantikan yang tiada tandingan itu, membuat tidak sedikit Pria di luar istana luluh, ditambah Budi pekerti nya sekarang yang arif.

Biasa nya tidak ada yang berani memandangi nya, namun rasa takut akan ancaman penjara istana atau hukuman mati itu telah sirna.

Puteri nan cantik itu selalu menoreh Senyum manis di bibir nya, bahkan ia yang selalu menyapa orang-orang terlebih dahulu.

Hingga setiap hari tak jarang banyak sekali berdatangan surat dan pernyataan cinta langsung dari para Laki-laki di luar istana.

Amira adalah gadis yang bijak, mereka ia tolak dengan halus, berusaha untuk tidak menyakiti perasaan mereka.

Kala itu ia terduduk manis di ayunan anyaman taman, mata nya melamun memikirkan sesuatu, Hingga saat ini Ayah nya belum memberi ijin untuk datang menemui kediaman Pangeran Pertama Bangsawan Tang.

Dari kejauhan nampak Pelayan Zi Mei berlarian, lalu mulai berjalan mengendap-endap dan menepuk pundak Amira dengan lantang.

Lamunan Gadis cantik itu buyar seketika.

" Zi Meiii, kau membuat jantungku copot ."

Tampang nya seketika terkejut.

Pelayan itu tertawa terbahak-bahak, Amira yang tidak terima mengejar nya mengelilingi taman itu.

Mereka melupakan kasta diantara mereka, sekarang bagi mereka adalah sahabat yang saling melengkapi.

Amira tidak ingin sahabat nya itu memanggil nya Nona / Puteri apabila hanya berdua, ia menekan kan Nama nya untuk di panggil.

" Amira, apakah kamu sama sekali tak bisa mengingat sedikit pun".

Gadis cantik itu hanya menggeleng kan kepala nya.

" Kau masih ingat Jia Feng, Pria yang setahun lalu mengungkap kan perasaan cinta nya padamu ."

Gadis itu hanya mengkerutkan alisnya dan sedikit mengingat-ingat, lalu menggeleng kan kepala nya.

Zi Mei hanya menghela nafas, lalu ia menceritakan semua nya tentang Pria misterius itu.

Jia Feng adalah pria dari keluarga terpandang bermarga Su, Ayah nya adalah Jenderal prajurit di Dinasti Ming Selatan, mereka tinggal di Perbatasan Gunung Tianmen.

Pria bermarga Su itu mendengar kecantikan Puteri dari Perdana Menteri Guang Zhu, bahkan kabar mengenai paras cantik nya, telah menyebar hingga ke istana Dinasti Ming Selatan.

Ia mencoba Mengungkapkan cinta nya yang kuat itu secara langsung kepada Puteri Bangsawan Zhu, tapi cinta nya di tolak mentah-mentah bahkan ingin menjatuhi nya hukuman mati karena telah lancang.

Kedua orang tuanya yang mendengar kabar itu langsung meminta kebijaksanaan kepada Perdana Menteri Guang Zhu agar melepaskan anak nya dari ancaman hukuman mati.

Tapi Puteri yang terkenal tanpa belas kasihan itu tidak terima atas kebebasan tak bersyarat itu, ia membuat pertukaran yang keji.

Melepaskan Jabatan sebagai Jenderal Prajurit Dinasti Ming Selatan, atau melihat anaknya digantung di atas tungku perapian.

Sepasang suami-istri itu kelu, sang istri hanya menangis, lalu tanpa berfikir panjang Pria separuh baya itu berdiri dan dengan lantang bersedia melepaskan Jabatannya sebagai Jenderal Prajurit.

Kejadian itu membuat Marga Su menanggung malu.

Jia Feng merasakan luka yang teramat dalam yang membuat nya Depresi.

Begitulah Zi Mei menceritakan nya secara rinci dan seksama membuat air mata Amira menitik.

" Zi Mei, apa yang harus aku lakukan untuk menebus dosaku..?"

Gadis bermata cokelat terang itu terus menitikkan air mata.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***