Mimpi itu sangat indah, rasanya ia tak ingin beranjak dari kasurnya.
Senyum itu sudah menoreh Bibir nya di pagi hari.
Apalagi menikahi Pangeran pertama Beizitang Mo Ran bukanlah sebuah mimpi.
Pria itu masih tertidur, terlihat bagaikan Pangeran tidur, Amira tersenyum memandangi parasnya yang mempesona, ia selalu ingin membelai wajahnya dan menciumi bibirnya.
Saat Amira Mencium bibir itu, seketika mata Pangeran yang tertidur anggun itu bangun.
Amira terkejut, rona di wajahnya langsung memerah.
Ia seakan malu, walau ia tahu pangeran itu tidak bereaksi apapun.
" Sayang, mari kita bangun bagaimana kalau mandi berdua dengan rendaman bunga lotus, dipadu wangi jasmin dan sedikit minyak almond ."
bisik nya menggoda.
Ia menuntun Pangeran itu duduk di kursi.
Saat ia hendak membelai rambutnya lagi.
Brakkkkkkkkkkkk !!!
Bunyi seseorang mendobrak pintu dengan paksa, Amira menoleh dengan perasaan terkejut dan geram.
Di dapatinya 4 orang pelayan laki-laki dan satu pelayan wanita, berjalan memasuki kamarnya.
Seorang wanita itu memberi salam nya terlebih dahulu.
" Maafkan hamba Puteri, Saya adalah Zing Zhi Kepala pelayan di Kediaman Bangsawan Tang, Kami hanya mengira terjadi sesuatu kepada Pangeran, karena pintu nya terkunci ."
Amira nampak sangat geram, ia memarahi semua yang hadir disitu, termasuk kamar pengantin yang tak dihiasi.
Semua nya tertunduk, hanya saja pelayan wanita itu bersunggut kepadanya.
" Biasanya memang semua yang pernah menjadi pengantin wanita Pangeran pertama tak ada yang melanjutkan malam pengantin mereka, semua langsung diserahkan kepada para pelayan ."
Amira langsung memicingkan matanya, " katamu semua, sudah berapa wanita yang pangeran Mo Ran nikahi ."
" Banyak sekali Puteri, tak terhitung oleh kami ".
Seketika Amira merasakan cemburu yang berlebihan.
lalu pelayan itu menceritakan lagi,
" Hanya saja dalam satu sampai dua bulan, mereka selalu meminta cerai, setelah keluarga nya mendapat Gelar dari yang Mulia Kaisar Jiang Tang.
Tetap saja Amira rasanya sangat geram, Kepala pelayan itu seakan menyindirnya.
Lalu pelayan wanita itu meminta ke empat prajurit tadi pergi dan memanggil dua pelayan wanita lain nya.
Amira bingung dengan gelagat mereka.
Wanita itu mengambil perlengkapan yang di bawa kedua pelayan itu, lalu menyampirkan handuk di pundak nya.
Ia hendak menuntun pangeran.
Amira yang melihat itu langsung mencegahnya.
" Apa yang sedang kamu lakukan ."
" Tentu saja memandikan Pangeran pertama puteri ."
Mata Amira langsung melotot, dan memegangi pundak suaminya, ia tak merelakan siapapun memegang nya apalagi dia seorang wanita.
Kedua wanita itu tak ingin kalah, terus saling menarik ulur tangan Pangeran pertama.
Kedua pelayan yang masih membawakan perlengkapan Pangeran pertama saling bertatap muka menjadi linglung.
" Puteri Li Xian Ai, Apakah anda bisa memandikan seseorang, Ia akan tidak biasa apabila ada orang lain yang memang bukan biasanya ."
Amira mengepalkan tangannya, ia melepaskan genggaman tangan suaminya.
memandangi mereka sampai menutup pintu kamar mandi.
Amira berendam dalam Jacuzzi kuno itu.
Dalam raut mukanya ia masih sangat terlihat kesal, entah apa yang tiba-tiba muncul di kepala nya, ia segera beranjak tak sampai sepuluh menit berendam dalam air hangat itu.
Ia lantas berpakaian dan merias diri secepat mungkin.
Gadis itu hanya tak habis fikir, acara memandikan itu belum juga selesai, ia semakin geram berjalan mondar- mandir kesana kemari.
sampai sekitar sepuluh menit berlalu, wanita menyebalkan itu keluar memapah Pangeran pertama Beizitang Mo Ran.
Kedua pelayan nya juga sibuk membereskan lainnya.
Wanita itu berjalan melewati dirinya, dan menuntun pangeran ke kursi rasfur berbentuk sofa itu.
Ia mengeringkan rambut Pangeran Pertama dengan handuk yang ia bawa lalu meraih sisir.
Amira dengan cekatan mengambil alih, ia menggenggam basah-basah rambut suami nya itu dan memalingkan muka nya.
Kepala pelayan itu menatap nya dengan sinis dan memberi hormat.
" Saya undur diri Puteri, selanjutnya saya serahkan kepada anda ".
Kepala pelayan itu berjalan meninggalkan nya, Amira meraih sisir di genggaman wanita itu sebelum ia pergi.
Tatapan sinis kedua Wanita itu tak terelakkan.
Amira bergumam " Seperti nya sifat buruk ini tak ada salahnya aku terapkan disini untuk mereka yang tak tahu diri ."
Sisir itu hampir patah dalam genggaman tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ochi Sulastri
ya allh thor klu aku hamil aku bayangin terus tuh muka pangeran biar ank ku mirip
2020-01-27
3
jeon jing na
tampan sekali thorr
2020-01-02
4
ShnMia30
istri mna yng rela suaminya di mandikan.. sma perempuan lain... 🤔🤔🤔
2019-12-20
24