Chapter 19

Tiba-tiba Pria itu melepaskan pelukan nya.

Maaf Nona, kenapa kau tidur di kasur ku..?"

Pria itu tersipu malu dan memandangi langit-langit kamar dengan tatapan polos.

Amira terkesima melihat wajah nya yang sangat imut & menggemaskan itu lalu mengusap rambut pria itu dengan sangat lembut.

"Kau bilang tadi Istri, tapi aku baru berumur 5 tahun bagaimana aku punya istri, siapa kau sebenarnya..?".

Amira terkejut ternyata Pria di depan matanya itu sama sekali tak mengenali nya. Gadis itu mengerti dan langsung dapat membaca situasi.

Ia memandang nya dengan penuh perasaan, ia tidak boleh terlalu menekan nya, dan berusaha untuk tetap tenang.

" Ah kau benar, sebenarnya aku pelayan pribadi mu Pangeran Pertama, aku juga sudah bersuami dan suamiku juga seorang Pangeran ."

Memberitahu dengan nada pelan dan penuh pengertian.

" Dimana suamimu..?"

" Suamiku sedang sakit parah, jadi aku yang bekerja untuk mencari nafkah ."

Pangeran pertama itu tiba-tiba beranjak seakan mengingat sesuatu yang teramat penting, dan seakan akan keluar kamar, Amira dengan sigap menghalangi nya tapi belum sempat ia beranjak, Pria itu terjatuh sebelum mencapai pintu.

" Ah, kaki ku sangat keram ."

Gadis itu dengan sigap memapah nya, ia melihat pria itu kesakitan dengan tingkah anak yang benar-benar berumur 5 tahun.

Ia terus memandangi nya, ia melihat sepasang mata itu benar-benar hidup lagi.

" Pangeran, kamu jangan beranjak dulu, anda baru saja sembuh, saya akan dengan setia merawat dan menemani anda ".

Memandang nya dengan mata yang sangat berbinar.

" Ah, tapi aku harus pergi ke sekolah, aku takut ia akan mengkhawatirkan kami ."

" Siapa, saya akan menyampaikan pada nya..?"

" Puteri Li Xian Ai, Apakah kau mengenalnya, dia adalah sahabat terbaikku dan adikku ."

Amira menatap mata nya lekat-lekat rasanya ingin ia berkata ia adalah dirinya dan mencium bibir merona pria itu tapi ia harus tahan dan bersabar.

Gadis itu tersenyum sembari berkata akan menyampaikan pesan nya kepada Gadis kecil itu dan menyuruhnya agar tidak khawatir.

" Pangeran Mo Ran, mari mandi saya sudah menyiapkan air hangat untuk anda ."

Berusaha melepaskan baju nya.

Pangeran tampan itu memerah, dan berusaha menolak karena sangat malu.

Amira meyakinkan nya dengan sangat lembut.

" Anggap saja aku seperti ibumu, jadi kau tak perlu malu ."

Gadis itu selalu memberikan nya senyum yang sangat manis.

Mata mereka bertemu tak kala Amira melepaskan baju Pangeran itu.

Sekali lagi Gadis itu kehilangan keteguhan nya tapi ia tetap menahan nya.

Sedangkan Pangeran Beizitang Mo Ran selalu memerah dan sangat gugup karena malu.

Pangeran itu bercerita saat di kamar mandi, Seperti anak kecil yang menceritakan ke pada ibu nya.

Amira sekarang menjadi pendengar setianya dan selalu memberi dukungan setiap keluh kesah Pria itu, ia bercerita dengan gaya khas anak kecil berumur 5 tahunan.

sampai Gadis cantik itu membersihkan k*malu*n nya dengan sedikit menggosok nya bermaksud untuk membersihkan kotoran yang ada di sela-sela, tapi hal itu di salah artikan oleh Pangeran pertama.

" Ah, apa yang kau lakukan aku malu kau memegang itu ."

Berusaha menepis tangan Amira.

Gadis itu tersenyum, berusaha meminta maaf dan berkata untuk menganggap dirinya sebagai ibu nya.

Sampai ia selesai memandikan nya, Pangeran tampan itu tampak terdiam seakan merajuk.

Amira hanya terus tersenyum tak kala melihat tingkah kekanakan suami nya itu.

" Sampai kapan aku akan di mandikan oleh mu ."

Amira dengan sabar menjawab nya dengan lembut.

" Sampai Pangeran pertama sembuh, aku akan dengan setia merawat dan melayani yang mulia ."

" Apa yang mulia pangeran menyukai Puteri bernama Li Xian Ai itu ."

" Ah, sebenarnya aku sangat menyukai nya tapi kami masih anak-anak, aku akan berusaha untuk menikahinya kelak jika aku sudah dewasa ."

Amira yang mendengar itu tak kuasa memeluk dan mencium suaminya, ia sangat gembira sampai ia lupa bahwa ia sedang memainkan sebuah peran.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***