Tidak mengenali rasa

Galen terkejut dengan reaksi Jenia. Tidak hanya untuk Elio, garis juga di tarik untuknya. Pria itu terkekeh hambar mengurai rambutnya ke atas. Membuang rasa salah tingkah karena sok akrab pada gadis yang diam di hadapannya.

"Best seller selain kopi, apa saja karena Lio belum bisa mengonsumsi kafein."

Jenia mengambil brosur lalu menunjukkan pada Galen tidak lupa ia menjelaskan rasa dan campurannya supaya aman di minum Elio. Gadis itu cukup profesional mengabaikan bentuk hubungan apapun pada pria yang kini tengah menatapnya sendu.

"Silahkan tunggu." Jenia meletak kembali brosur setelah Galen memesan. "Pegawai kami akan mengantarnya."

"Bisa kita bicara sebentar." Suara Elio menghentikan kaki Jenia yang akan melangkah.

"Untuk saat ini saya masih jam kerja kecuali nanti sepulang dari sini, anda sebutkan saja tempatnya." Setelah berpikir singkat Jenia menyetujui semenjak pembatalan pertunangan waktu itu mereka juga belum bicara dengan baik.

"Aku akan menunggumu."

"Jam lima, tunggu saja di parkiran nanti saya yang mendatangi anda." Jenia bicara formal seperti sebelumnya. Namun cukup panjang dari biasa.

Elio menatap punggung gadis itu yang berlalu sementara Galen memilih duduk menyamarkan rasa yang mulai mengusik dirinya. Dua pria itu masih berperang dengan segala pemikiran dan rasa.

"Dia menarik garis untukmu." Galen bersuara ."Tidak, tapi untuk ku juga."

"Aku memang keterlaluan." Elio masih mengurung pandangnya pada sosok yang di bicarakan. Sungguh, tidak menampik fakta gadis yang pernah di pilih papa nya itu sangat cantik.

......................

Waktu seolah bergulir cepat untuk Jenia baru saja berkutat dengan pekerjaan kini sudah tiba waktunya pulang. Tapi tidak untuk seorang Elio yang kini menunggu di parkiran, pria itu sudah tiba setengah jam lalu menunggu Jenia. Perasaannya gugup, AC yang dingin di dalam mobil semakin terasa membekukan. Membayangkan duduk berdua di dalam mobil melakukan perjalanan untuk janji temu semakin membuat Elio tidak karuan. Dada pria itu berdebar sejak tadi berusaha merangkai kalimat pembuka ketika nanti bicara pada Jenia. Sungguh Elio tidak pernah merasakan hal semacam itu.

Disaat benaknya mulai menyusun kalimat, iris mata Elio terpaku pada sosok yang melenggang keluar dan melangkah ke arah parkiran. Degupan jantung itu semakin bertalu, debaran juga semakin meninggi. Elio menghembuskan nafas panjang berkali-kali untuk menenangkan diri. Kenapa, semua jauh dari ekspetasinya ingin bicara pada Jenia harus merasakan perasaan aneh itu. Matanya masih mengurung langkah anggun seorang Jenia. Rambut yang mulai panjang terurai, serta poni jatuh ke dahi dan tubuh di balut kemeja panjang terbuka dua kancing bagian atas memperlihatkan tank top berwarna grey, jeans panjang sebagai bawahan dipercantik sepatu kets warna putih. Semakin membuat Elio tak mengenali rasa

"S—silahkan masuk." Ah, Elio mengutuk lidahnya yang tiba-tiba terbata setelah menurunkan kaca.

"Bicara dimana."

"Kita cari tempat lain." Elio menoleh kaku sambil tersenyum tipis, jari-jari panjangnya mencengkram kuat bundaran setir untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Jangan gugup." Jenia menoleh lalu memasang safety belt. "Saya tidak akan menyakiti anda jadi santai saja." Sambungnya kembali. "Jangan sampai menyetir dalam keadaan tidak tenang." gadis itu bisa melihat kalau orang disampingnya seperti tidak nyaman.

"Maaf, aku hanya gugup tidak tahu kenapa?" Elio merasa tidak enak dan bersalah.

"Kita bisa bicara lain waktu sampai anda merasa nyaman." Jenia berniat melepaskan kembali safety belt.

"Aku tidak apa-apa, kamu sudah makan?" Elio mampu menguasai dirinya. "Kita cari tempat lain untuk makan dan bicara."

"Saya sudah makan, kalau anda lapar kita cari makan dulu tidak apa-apa."

Elio mengangguk lalu melajukan mobil keluar dari parkiran kafe. Keduanya diam tidak ada pembahasan lagi. Merasa sunyi Elio menyetel musik random karena tidak tahu selera musik Jenia.

"Sialan jadi Lio mendekati pelayan itu !"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!