DELAPAN BELAS

^^^Elang Gazza, Dubai.^^^

"Terima kasih, Daddy!" Gerald turun dari gendongan Elang. Tentu hal itu membuat Glory mendelik mendapatinya.

"Gerald!"

Bagaimana tak tersentak jika putra yang hanya memiliki dirinya tiba tiba memanggil Daddy pada Elang. Gerald tampak berlari masuk ke dalam rumah setelah mencium pipi kanan dan kiri Glory.

Glory kemudian mencecar wajah Elang dengan tatapan tajamnya. "Mau apa kau?"

Elang tersenyum manis, seperti seseorang yang tak pernah berbuat salah. "Kau bilang sendiri, aku boleh mendekati mereka."

"Gerald bukan anak mu!" Glory ketus.

"Kau yakin?" Elang menyeringai.

Sebulan sudah Elang mengintai pergerakan Gerald, Noah, bahkan bayi yang dilahirkan Glory satu tahun yang lalu. Elang dan Luke selalu mencari cara untuk mengambil sesuatu yang bisa dijadikan sampel DNA.

Luke bahkan rela menyamar menjadi pedagang es demi membuat Gerald pingsan dan mengambil beberapa rambut yang disertai akarnya.

Khusus untuk Noah, Luke meminta kepada dokter klinik yang bertugas di universitas Noah sendiri untuk mengambil sampelnya secara tidak sadar.

Modusnya sama, memasukan obat tidur dan ketika itu berhasil, segera mereka ambil rambut, bahkan kuku milik Noah.

Sulit untuk bagian Chellyn, tapi Luke si cerdas bisa mengatasinya. Banyak cara menuju Roma katanya, dan Elang tak menyerah.

Selama Gerald, Glory dan Noah tak di rumah, Luke baru menjalankan aksinya. Luke menyusup masuk tanpa diketahui Oliver, dia juga segera ambil rambut Chellyn.

Mereka langsung melakukan test DNA, hasilnya begitu mencengangkan, karena ketiga anak Glory 99 persen adalah anak Elang Gazza.

Tentu saja Elang bahagia, dia yang semula dianggap mandul kini mengetahui kebenaran tentang Glory yang mengoleksi semua benih unggulnya hingga menjadi makhluk rupawan.

Beberapa hari terakhir, Elang mendekati Gerald yang ternyata sering sekali mendapat bully-an di sekolahnya. Dan ketika Gerald membutuhkan, Elang tiba di waktu yang tepat.

Dari mulai situ Elang memperkenalkan diri, Elang bahkan menunjukkan foto foto kebersamaan dia dengan semua saudara saudara Gerald yang ada di Indonesia, termasuk Maurin.

Gerald yang awalnya tak percaya bahkan tega mengusir, menjadi lunak setelah dengan gagahnya Elang membantu putranya terlepas dari predikat lahir tanpa ayah.

"Gerald tidak punya ayah!" Kata bully-an itu patah setelah Elang datang ke sekolah dan mengakui statusnya.

Apa lagi, setelah Elang sering mengajak anak itu bermain di arena permainan. Mereka menjadi lebih dekat lagi.

Sepertinya Gerald memang sudah merasa bahagia akan keberadaan Elang. Bisa dilihat dari binar mata anak ganteng itu.

Elang menunjukkan map yang menyatakan jika Noah, Gerald dan Chellyn miliknya. "Aku sudah buat dua salinan. Dan yang satunya sudah diterima Alex Miller."

Glory tampak tak terima, terlihat dari gemuruh di dadanya. "Aku sudah berbaik hati padamu, aku tidak minta tanggung jawab mu. Aku juga perbolehkan kau bertemu Noah, tapi kau tidak pernah puas untuk mengganggu ku!!"

"Aku tidak asal mengganggu, Glory. Aku mau menikah seperti yang pernah kau bilang. Aku ingin kalian semua please, mari menikah!"

"Tidak akan!"

"Kau yakin?!" Elang meremas pinggang ramping Glory, menarik tengkuk wanita itu untuk menyatukan bibir mereka. "Kau yakin tidak butuh aku?" paksanya.

Sayangnya Glory meronta. "Aku yakin! Selama ini aku sendiri! Aku bahagia walau hanya sendiri! Kau tidak dibutuhkan!"

"Lalu untuk apa kau melamar ku berulang kali hah? Bukankah itu bukti kau butuh aku?!"

"Aku pernah sangat mencintai mu!" sergah Glory memekik. Dan mungkin, Gerald mendengarnya dari dalam rumah.

Elang bergeming, entahlah rasanya sudah campur aduk. Dia melihat ketulusan yang sangat amat dari mata Glory.

"Tapi itu kesalahan ku. Kesalahan ku adalah mencintai mu, Lang. Kesalahan ku adalah, tak bisa melupakan mu, kesalahan ku adalah, tak bisa membuat mu jatuh cinta padaku. Kau boleh akui Noah, silahkan kau dekati dia, tapi tidak dengan Gerald!" larang Glory.

"Apa bedanya?!" Elang menyela. "Mereka semua anakku!" pekiknya gaduh.

"Kau menolak Gerald kau ingat?!" Glory tak kalah memekiknya. Karena pada kenyataan yang terjadi adalah, Elang tak akui Gerald.

Glory masih ingat betul bagaimana dia datangi Elang secara diam diam di parkiran basement gedung perkantoran milik Robin.

Kala itu Elang baru selesai meeting, ia langsung menemui Glory setelah beberapa jam sebelumnya menelepon dan meminta ditemui di tempat sepi.

"Elang, aku hamil." Kata yang membuat Elang tertawa cekikikan sambil mengacak acak gemas rambut di kepala Glory.

"Aku serius, aku hamil!" Glory melotot. Tapi Elang tetap pada pendiriannya.

"Kau tahu aku mandul bukan?"

"Kalau aku bilang aku memalsukan test kesuburan mu, apa kau percaya, Lang?" tanya Glory.

Namun, Elang justru tertawa lebih keras bahkan tampak geli. "Aku fikir kau tidak sekelas dengan Chyntia Glo, kau wanita berkelas, tapi kenapa harus begini hmm? Mencontek cara murahan Chyntia."

Glory termenung, dia akui memalsukan data Elang adalah kesalahannya. Akan tetapi, dia sendiri tak pernah berekspektasi jika Elang menyamaratakan dirinya dengan Chyntia.

Sakit, seperti tertusuk duri. "Kita tidak akan pernah bisa menikah, Glory, kita hanya akan menjadi teman, kau pasti tahu itu."

"Ok." Tak perlu waktu lama, Glory segera menganggukkan kepalanya. Dia lantas berjalan mundur untuk masuk ke dalam mobil sport miliknya.

"Kau mau ke mana?"

Elang sempat mencegah pintu mobil itu. Glory segera menepikan tangan itu dengan pelan- pelan. "Pulang. Dan semoga kau bahagia dengan hidupmu sekarang."

Elang sempat meredup senyum kala itu, seperti sedang memberikan petunjuk jika Elang tak rela Glory pergi sebelum mereka selesai bicara.

Glory terkekeh geli bila mana mengingat masa di mana mungkin Elang sendiri tak sekalipun mengingatnya. Saat saat di mana, Elang masih begitu menggilai Flory.

"Aku minta maaf soal itu." Elang juga teringat ketika Glory datang dan mengaku hamil tapi malah mendapat tertawaan darinya. "Aku menginginkan kalian kau tahu?" tambahnya.

Glory terdiam sambil menelaah, Elang terlihat tulus, memang, tapi Elang bukan lelaki yang sulit untuk bersandiwara bukan? Elang tahu cara berakting, dan Glory tak pandai bedakan.

"Kau pikir kenapa aku tidak menikah lagi? Kau pikir kenapa aku tidak pernah mau bercinta dengan gadis- gadis ku, yang padahal aku tahu mereka semua menginginkan itu?!"

Glory semakin menahan suara napasnya dengan terpejam sesaat. Dia masih belum bisa membalas kata- kata Elang yang tampak sangat serius.

"Hei Lucas!" Gerald berlari dari dalam rumah setelah mengetahui kedatangan seseorang, Lucas baru saja masuk ke area pagar rumah dengan senyuman damai.

"Hei, apa kabar?" Pria itu mengacak kecil kepala Gerald, sementara bocah itu tampak sumringah.

"Apa kau mau berkenalan dengan Daddy ku?"

"Daddy?" Lucas mengeriting dahi.

"Dia Daddy ku!" tunjuk Gerald bangga.

Ucapan Gerald membuat Lucas tercenung sedikit lama. Sebab, sebelumnya Lucas pikir Glory tak pernah dekat dengan pria mana pun selain dirinya.

Tatapan Elang begitu nyalang! Bukan takut, justru hal itu lah yang membuat Lucas ingin segera berkenalan dengannya.

Sayangnya, ketika Lucas sudah akan menyalami pria tampan itu, Elang telah lebih dulu ditepiskan oleh tangan seseorang yang cukup dia kenal.

Noah datang dengan tas di pundak. Noah bahkan merangkul Lucas untuk masuk ke dalam rumahnya. "Mari masuk. Jangan hiraukan orang asing!" katanya dingin.

...Mulai aktif lagi ya Gaiss, sorry kemarin ngadat jihihi....

Terpopuler

Comments

ACHA LELAH!

ACHA LELAH!

Alex Miller sudah tahu, siap siap ya, kediaman Millers fame gempa☹️

2024-03-21

35

Riri Lala

Riri Lala

uwang yg bicara di awal tapi uwang GK bisa menyelesaikan nya sampe Ahir
ci pinter
knp perempuan pinter malah menanamkan kebencian
dari kesalahpahaman
kesel......

2024-04-22

0

Andri

Andri

alex slalu gagal dalam membahagikan anak ** nya

2024-04-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!