BAB LIMA

Elang termenung di meja kerjanya, masih serius memikirkan bagaimana cara mereka memenangkan tender proyek pembangunan properti perusahaan real estate.

Komisaris seperti Elang berhak mengawasi jalannya perusahaan. Dan di atasnya masih ada CEO yang mengelola perusahaan.

Robinson, pria 60 tahun yang rambutnya sudah memutih dan kulit kulit wajahnya sudah mengeriput; ia CEO dari perusahaan tempat Elang bekerja.

Meski demikian tampak tua, Robinson masih kokoh berdiri untuk memimpin perusahaan kontruksi yang cukup bisa dikatakan maju.

Lama mereka duduk di ruangan rahasia ini setelah beberapa waktu lalu mereka membuka rapat dengan jajaran direksi.

Luke si pria muda yang duduk di sisi Elang itu, ialah asisten personal Robinson, sementara Jane si perempuan yang sangat seksi itu ialah asisten personal milik Elang; sebagai fasilitas dari Robinson.

Luke mendesah lemah. "Banyak sekali yang mengikuti kualifikasi tender proyek besar kali ini, sementara perusahaan kita sama sekali tidak memiliki hubungan spesial dengan Millers corpora group!"

"Keuntungannya sangat besar," sahut Jane.

"Lang..."

Robinson menatap Elang yang akhirnya menoleh ke arahnya. Ada harapan besar yang tampak di mata lelaki itu sama seperti kemarin dan kemarinnya lagi.

"Hmm?"

Robinson tersenyum hingga lesung yang tertutup keriput pun tampil. "Kamu bukannya mantan menantu dari pemilik Millers corpora group hmm?" tanyanya.

"Lalu?" sela Elang.

Robinson tertawa pelan sambil mendekati pria tampan andalannya. "Dekati mereka, setidaknya demi tender besar ini. Jalin kolusi, supaya kita yang dimenangkan!"

Elang akui, Robinson begitu pintar dan licik, dan itu pula yang membuat pria ini selalu sanggup memajukan perusahaannya. Tapi, ide Robinson kali ini cukup menyiksanya.

"Saya hanya mantan menantu, Tuan, dan mantan istri saya sudah menikah lagi dengan mantan suami pertamanya, lalu apa yang bisa diharapkan dari hubungan pecah ini?" kata Elang pesimis.

"Bukannya Bos dekat dengan kembaran mantan istri Bos?" Jane menyelanya, yah, Jane cukup paham hubungan antara Glory dan Elang yang sering mendesah bersama.

"Glory yang seksi itu?" tanya Luke. Lalu, mencecar wajah Elang yang seketika pias.

Itu karena Elang mengingat perjumpaannya bersama Glory malam tadi tidak begitu baik. Paginya pun, Glory mengusir dirinya hanya karena tak tahan untuk memberikan satu kecupan kecil.

"Hubungan kami sudah renggang dari setahun yang lalu," tambah Elang lirih.

Memang benar itu yang terjadi, terakhir kali mereka berhubungan kira- kira setahun yang lalu, dan malam tadi, sialnya Glory sudah tak mau lagi bercinta dengannya.

"Ah! Kau ini!" Robinson mendesah frustrasi, padahal biasanya ketampanan Elang yang dia andalkan untuk memperlancar proses filtrasi sebuah tender itu sendiri.

Sekarang, tender Millers corpora yang sudah dapat dipastikan akan meningkatkan profit usahanya, terancam tak dimenangkan karena setahu dia, Millers corpora cukup selektif.

"Tapi coba pikir lagi, kira kira masih bisa tidak kalian menjalin kolusi tender?" Robinson tak patah arang, dan semoga Elang mau baik baik memikirkan solusi jitunya ini.

...▫️▫️▫️▪️▪️▪️...

"Papi mau ke mana?" Maurin datang di hari minggu supaya ayah tirinya stay di rumah, tapi Elang justru sibuk mengemasi koper.

"Dubai, Sayang..." Elang mengusap pucuk kepala putri kesayangannya lalu kembali membereskan kopernya.

"Boleh ikut?" Maurin memberengut, lama sudah tak jalan jalan dengan ayahnya, dan Elang mulai sibuk dengan pekerjaan, juga para kekasihnya yang teramat banyak.

"Ini misi, jadi Maurin di rumah saja." Luke si asisten personal Tuan Robinson yang kali ini menjawab pertanyaan Maurin.

Mereka memang dalam misi. Kemarin, di perusahaannya, ada rapat rahasia yang dihadiri oleh Robinson sang CEO, Elang, Jane dan dirinya.

Pembicaraannya seputar kolusi tender. Dan semoga Elang masih punya kuasa akan Glory yang dulu menjadi partner solidnya di atas ranjang.

"Misi apa?" cecar gadis itu.

"Ada pekerjaan di sana," sambung Luke.

"Oleh oleh ya." Maurin memeluk ayahnya, rindu masa di mana Elang memanjakan dirinya seperti saat Elang masih bersama Mami Flory; ibunya.

"Ok, oleh oleh." Elang mengiyakannya, lagi pula apa yang tidak untuk Maurin, dia tidak memiliki anak selain anak cantik ini.

...▫️▫️▫️▪️▪️...

Elang melangkah gagah tepatnya di keramaian bandara Dubai. Hari ini dia terbang ke negara ini untuk menjalankan sebuah misi.

Luke sempat mencari tahu soal Glory yang ternyata akan pergi ke Dubai. Jadi memang sengaja Elang pergi ke sini untuk mendekati wanita jutek itu.

Elang sudah mengikuti Glory sedari sepuluh jam yang lalu. Sedari masih di Jakarta hingga kini mereka di bandara Dubai yang sama.

Glory tampak sibuk dengan teleponnya, terkadang wanita itu tersenyum, terkadang wanita itu tertawa lepas, dan Elang baru tahu jika ada seseorang yang bisa membuat wanita angkuh seperti Glory merasa bahagia.

Elang semakin penasaran ke mana wanita itu akan pergi? Apakah ke tempat kekasih baru Glory ataukah murni hanya ingin liburan saja.

Skenarionya sederhana, Elang harus tak sengaja bertemu Glory di negara ini. Dan untuk sekarang, Elang belum bisa menunjukkan batang hidungnya.

Elang perlu tahu di mana Glory tinggal, agar lebih mudah mengatur siasat pertemuan tak sengaja mereka.

Glory tampak masuk ke sebuah mobil setelah satu orang sopir meletakkan koper miliknya ke dalam bagasi. Dan Elang segera masuk ke dalam taksi untuk mengejar wanita itu.

Diam- diam Elang dan Luke menguntit, ini tugas terberat yang Robinson beri. Sungguh, Elang tak suka berurusan dengan perempuan yang bahkan tega mengusirnya hanya karena ciuman singkat.

Sudah pasti Glory tak suka lagi padanya, atau memang kemarin Glory sedang memiliki masalah yang cukup berat di lingkungan keluarga crazy rich-nya. Bisa saja bukan?

Dua jam Elang tak bisa duduk tenang di jok taksi sewaannya. Akan tetapi agaknya Luke tampak santai karena dia mulai tahu ke mana arah Glory membawa mereka.

Sebuah komplek yang tidak begitu elit untuk negara yang maju seperti ini. Masih terbilang biasa biasa saja untuk ukuran Dubai.

"Ke mana dia?"

Elang bergumam bingung, tak terduga sama sekali jika ternyata Glory mendatangi tempat yang terlampau jauh dari bayangannya.

Namun, Elang berusaha sabar, lagi pula bukan hanya ingin tender saja karena jauh di dasar hatinya Elang penasaran siapa yang akan Glory temui di tempat ini.

Elang buru- buru menyetop taksinya sesaat setelah mobil Glory berhenti. Mata Luke fokus pada Glory yang keluar dari mobil tersebut.

Terlihat, Glory berlari memeluk seorang pemuda yang sangat tampan. "Wah, pantas saja kau tergantikan Lang, ternyata Nona Glory sudah mempunyai kekasih yang jauh lebih muda bahkan lebih tampan dari mu."

Elang mengepal tangannya, dan dirinya melepas kepalan tangan itu setelah sadar akan kegeramannya. Kenapa pula dia harus menunjukkan gesture itu?

Bukankah dia tidak pernah tertarik untuk masuk ke kehidupan pribadi Glory. Selama ini Glory hanya partner di atas ranjang saja.

Keduanya pulang ke masing masing rumah setelah semalaman mendesah. Elang juga sudah banyak menjalin hubungan percintaan dengan wanita lain.

Walau dia akui, dia tidak pernah tidur bersama gadis- gadis itu. Karena percuma saja baginya, sejauh ini Elang hanya bisa dipuaskan oleh tubuh dan desah Glory saja.

Bahkan, konflik itu yang menjadi pemicu perceraiannya dengan Flory. Sebab Elang tak bisa puas saat bercinta bersama Flory.

"Siapa mereka, Lang?" Luke menyeletuk.

Satu lagi pemuda yang mungkin usianya baru menginjak sepuluh tahunan untuk ukuran wajah Eropa seperti mereka. Ia bergantian memeluk Glory sebelum akhirnya satu wanita paruh baya membawa stroller bayi.

"Apa Nona Glory sudah menikah?" Elang tak menjawab, bibirnya terkunci, tapi dalam pikir terus melangkah ke arah mana saja.

Terpopuler

Comments

Ely Susanti

Ely Susanti

apakah itu anaknya glory n elang yg slama ini glo sembunyikan dr smua org

2024-04-07

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

misterius,,, makin penasaran

2024-03-29

0

Mrs. Labil

Mrs. Labil

nahh kan, aku yo bingungnya dsni
knp ya Lang ??🤔🤔

2024-03-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!