Melisa Si Gadis Berjiwa Malaikat
Dimalam yang dingin disaat hujan turun dengan lebat nya bersamaan suara gemuruh yang ber sahut sahutan dua mobil dengan kecepatan tinggi melaju membelah jalan.
"Pa pelan kan sedikit mama takut jalanan licin" ujar sang istri belum juga sang suami menjawab
"Awaaas paaaaaaaaaaa" teriak sang istri
Ckiiiiiiiiiit
Braaaaak
Duaaaaaaar
Kecelakaan tak dapat di hindari
Mobil yang di tumpangi sepasang suami istri merosot dan berguling ke dalam jurang
Duuuuuuaaaar mobil pun meledak kobaran api melahap mobil tersebut
Skkip#
Seorang gadis cantik berkerudung merah muda tengah termenung didepan sebuah gerbang pondok pesantren
" Assalamualaikum meli"
" Waalaikumsalam salam bulan eh kamu sudah akan pulang" jawab Melisa ya gadis berkerudung merah muda itu adalah Melisa putri Danuarta seorang Santi yang tengah menanti kehadiran orang tua nya untuk menjemputnya pulang
" Iya Mel malam ini qu langsung pulang" sambil tersenyum
"Ini adalah ibu ku Mel" lanjutnya lagi sambil merangkul manja ibunya
Meli mengulurkan tangan untuk menyalami ibunya bulan " assalamualaikum Tante" sambil mencium tangan ibunya meli " saya Melisa Tante teman nya bulan " terang melisa
" Waalaikumsalam salam nak" jawab ibunya bulan dengan ramah dan sopan
" Eh Mel udah dulu ya tu mobil ayah qu sudah sampai" potong bulan sambil menunjuk sebuah mobil
"Oh y bul hati hati y di jalan"
" Assalamualaikum" ucap bulan dan ibunya serentak
"Waalaikumsalam " jawab melisa sambil tersenyum
Bulan pun segerah memasuki mobilnya dan mobil pun melaju..
Tingggallah Melisa sendiri disana kembali termenung menanti kedatangan kedua orang tuanya
Skip#
Beberapa jam kemudian tepat nya pukul 11 malam orang tuanya tak kunjung datang.
Meli membawa kembali tasnya dan masuk ke asramanya.
Ckleeek
Melisa membuka pintu kamarnya
"Assalamualaikum" Melisa mengucapkan salam
"Waalaikumsalam" jawab seseorang dari dalam
" Meli. orang tua kamu belum sampai" tanya seorang teman sekamarnya
" Belum Ra mungkin papa kejebak macet atau mungkin belum jadi jemput meli malam ini karna kemarin pas ditelfon mama bilang ruko ada masalah" terang Melisa mencoba tenang
" Oh ya udah kamu istirahat dulu Mel" ujar Zahra sambil meletakkan buku yang ia pegang ke atas nakas
" Ya udah meli wudhu dulu ya, kamu sudah ambil wudhu Ra" tanya meli meletak kan kembali tasnya kedalam lemarinya
" Belum ayo kita wudhu bareng" jawab Melisa
" Ya sudah ayo" mereka akhirnya bersama sama keluar untuk mengambil wudhu
Diperjalanan menuju wudhu mereka berpapasan dengan seorang ustadzah
" Assalamualaikum ustadzah" ucap Melisa dan Zahra serentak dan mencium tangan ustadzah tersebut bergantian
" Waalaikumsalam anak anak" sambil menyalami kedua murid nya " kenapa malam malam begini kalian diluar" sambung ustadzah
"Kami ingin mengambil wudhu ustadzah" jawab Melisa sopan
"Ya ustadzah" tambah Zahra
" Oh begitu kebetulan saya juga ingin kekamar kalian" mengalihkan pandangannya kepada Melisa" Melisa kamu di panggil kyai keruangan ya" tambah ustadzah
" Saya ustadzah malam malam begini apakah saya punya kesalahan ustadzah " jawab melisa khawatir
"Saya sendiri kurang tau Melisa " jawab ustadzah" sebaiknya kamu segera kesana" lanjut ustadzah
" Ah baiklah ustadzah " sambil tersenyum ramah
" Ya sudah ustadzah kembali kekamar dulu ya. Assalamualaikum " ucap ustadzah
" Waalaikumsalam ustadzah" jawab Melisa dan Zahrah
Ustadzah pun berlalu meninggalkan kedua murid nya
" Ra kamu duluan aja ya meli keruang kyai dulu" ucap meli
" Ehm ya Mel kamu hati hati ya"
"Assalamualaikum Ra"
"Waalaikumsalam Mel"
Meli pun menuju keruangan kyai . Singkat cerita melisa sudah sampai ke didepan ruang kyai langsung mengetuk pintu dan mengucapkan salam
" Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam warrahmah tullahi wabarakatuh" jawab kyai dari dalam " maasuuukk" lanjut kyai
Melisa pun masuk langsung menangkupkan kedua tangan nya kedepan seperti memberi salam
" Duduklah nak"
" Terimakasih kyai"
" Melisa putri Danuarta "
" Y kyai saya sendiri "
"Melisa saya selaku ketua pondok pesantren al hidayah mengucapkan selamat karna kamu lulus dengan nilai terbaik tahun ini. Kami bangga terhadapmu nak"
Kyai menjeda sebentar ucapannya
" Kamu dalam 3 tahun ini sangat bekerja keras sehingga bacaan Alquran mu sekarang sangatlah bagus dan merdu apakah kamu akan melanjutkan study mu disini kamu bisa melanjutkan menjadi hafiz Alquran disini " sambung kyai
" Maaf kyai sebenarnya saya juga ingin sekali mendalami ilmu tauhid disini kyai, akan tetapi sebelum masuk kesini saya berjanji kepada kedua orang tua saya hanya sampai Aliyah saja saya disini kyai , papa mama saya ingin saya mengembangkan bisnis mereka kyai" ucap Melisa dengan sopan
" Sayang sekali padahal kamu murid yang sangat sangat bisa di jadikan tauladan di pondok ini" sahut kyai " tapi kalau itu yang menjadi wasiat kedua orang tuamu kamu harus menjalankan nya dengan amanah Melisa" sambung kyai
" WASIAT " ulangi Melisa merasa bingung dengan kata tersebut" kyai bukankah ....."
" Begini Melisa" potong kyai sebelum Melisa melanjutkan kalimatnya " HAH" kyai menghela nafas dan mengubah air di wajahnya " Melisa tadi saya mendapatkan telfon yang ternyata dari kepolisian mengatakan bahwa orangtua mu mengalami kecelakaan kemungkinan saat menuju kesini" ucap kyai hati hatian "polisi menghubungi nomor terakhir dalam riwayat panggilan ayah mu" sambung kyai
Melisa terdiam sejenak" lalu bagaimana keadaan kedua orang tua saya kyai" tanya melisa
" Me...re...ka.. meni....Ng...gal....di...tem....Pat nak" ucap kyai terbata
Hiks hiks hiks hiks hiks kyai pun mengangis pilu
Sedang kan Melisa tertegun, tanpa permisi airmatanya mengalir deras pandanganya kosong,
hati sakit ......... sangat sakit seperti ada ribuan jarum yang menusuk tepat di relung hatinya....
jiwanya kosong 3 tahun bukanlah waktu yang singkat
selama 3 tahun itulah Melisa tidak pernah bertemu kedua orangnya,
rindu, siapa yang tidak rindu. Ingin sekali Melisa menemui kedua orang tua, akan tetapi dia menahannya bahkan disaat orang tuanya ingin menghampirinya di pondok, Melisa melarang dengan alasan ingin fokus agar bisa membanggakan papa dan mama nya,
Dan sekarang Melisa telah lulus dengan hasil membanggakan
Melisa sangat senang dan sangaaat bahagia akan bertemu dengan kedua orang tuanya
Tapi kenapa takdir sangat tidak adil kepadanya
Kenapa disaat Melisa akan segera bertemu mama papanya justru Allah mengambil mereka tanpa izin tanpa tidak membiarkan Melisa memeluk merangkul dan mencium dulu orang tuanya
Kenapa takdir sangat kejam kepadanya bolehkah Melisa menyalahkan takdir seperti itu bolehkah Melisa marah bolehkah Melisa kecewa ..
Melisa bangun dari duduknya dengan pandangan kosong kedepan
" Assalamualaikum kyai Melisa permisi" lihatlah... Lihatlah Melisa bahkan Melisa masih bisa mengucapkan salam dengan sangat sopan walau air matanya tak bisa dia bendung
" Nak" panggil kyai " kyai harap kamu tabah nak ikhlaskan kedua orang tuamu nak doakan mereka agar diterima amal ibadahnya"lanjut kyai
" Insyaallah kyai mohon doanya" jawab Melisa
"Nak pengurus pesantren akan mengantarmu pulang malam ini juga, berkemaslah, dan hiks hiks jangan lupa untuk berkunjung ke pesantren ini lagi nak, pintu gerbang terbuka lebar untuk mu nak" lanjut kyai
"Baik kyai saya permisi assalamualaikum " kembali mengucapkan salam
" Waalaikumsalam warrahmah tullahi wabarakatuh " balas kyai lemah dan pilu
Sesampainya diluar Melisa duduk di salah satu bangku yang biasa digunakan para murid bersantai sambil membaca buku atau Alquran Melisa menangis pilu
" Kenapa pa ma kenapa kalian meninggalkan Melisa didunia ini sendiri Melisa takut ma pa hiks hiks Melisa takut sendiri kenapa kalian tega hiks hiks kalian bahkan tidak membiarkan Melisa memeluk kalian terlebih dahulu untuk melepas rindu hiks hiks kalian tega" bathi Melisa yang menangis sembari memeluk dadanya yang terasa sesak sangatlah sesak
Assalamualaikum pembaca mohon dukungannya ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Sunarti Lais
baru baca udah mewek aja sedih banget
2024-10-10
0