Bab 14

Setelah semua selesai Mario bergegas bangkit

" Ingat Lauren setelah ini jangan pernah datang menemui ku"

" Kamu yakin Mario,,, yakin bisa melupakan malam panas ini"

Mario tidak menjawab dan langsung keluar pergi dari sana kembali ke hotel tempat nya tinggal,,,, 

Dua hari kemudian Melisa pun di kembali kerumah selama di rumah sakit Melisa di temani oleh bik Ijah,,, 

Di lain sisi Mario juga akan kembali 

Melisa dan Mario sampai dirumah bersamaan,,,

" Assalamualaikum tuan" sapa Melisa

" Ehm,,," Mario pun  berlalu namun sampai tangga Mario berhenti dan berbalik 

" Kamu ,,,, mulai saat ini tidur lah dikamar pembantu dekat bik Ijah" ucap nya menghentikan langkah melisa yang akan menuju kekamar Mario

" Tapi,,, tuan kenapa,,, kita kan sudah menikah"

" Karna aku jijik tidur dengan wanita munafik seperti mu,,,," ucapa Mario meninggal kan Melisa

Melisa terdiam sakit mendengar perkataan Mario,,, air mata Melisa mengalir 

" Sabar neng,,,,, insya Allah semua akan terungkap"

Bik Ijah percaya kalau melisa adalah wanita terhormat dan tuduhan yang dituduhkan kepada Melisa pasti hanya sebuah fitnah yang ingin merusak kebahagiaan nya....

" Ayo neng kita kekamar"

" Baik bik,,,, "

Melisa pun beranjak kekamar bersama bik Ijah namun suara seseorang mengagetkan nya

" Mario,,,, sayang lihat lah siapa yang datang,,, masuk masuk sayang" teriak Melinda sambil mempersilahkan seorang wanita dengan pakaian kekurangan bahan masuk

" Terimakasih Tante"

" Apa sih mah teriak teriak,,,,,, kamu,,," ucapa Mario turun dari tangga kaget melihat Lauren dan mama nya sangat akrab bukan kah dulu mama nya lah yang menentang hubungan mereka,,,,

" Mario,,, sayang lama tidak berjumpa aku sangat merindukanmu,,,,,, ah padahal baru semalam Kita bersama" ucap nya memeluk Mario mesra 

Deg 

Melisa mematung mendengar ucap an wanita tersebut hatinya sakit tercabik cabik 

' ternyata tuan pergi bukan untuk pekerjaan nya tapi untuk wanita itu,,, astaghfirullah,,, maaf kan hamba yang su uzon ,,,,, tidak mungkin hanya kebetulan saja ' bathin Melisa menepis fikiran kotor nya

Mario memandang Melisa sejenak dan tersenyum miring 

" Ah kalau begitu sama aku juga merindukanmu" ucap Mario mengecup bibir Lauren sontak membuat mata indah Melisa mengembun

" Astaghfirullah" ucapnya yang meninggal ruangan tersebut dengan hati yang hancur pernikahan baru berjalan beberapa hari tapi sudah membuat hatinya patah dan hancur,,,

" Eh wanita murahan,,,, cepat siap kan makan siang,,, calon mantu ku pasti lapar kan sayang" 

Ucap Melinda menambah luka di hatinya Melisa memandang Mario sejenak yang tidak memperdulikan nya

" Baik nyonya,,," ucapnya

" Mario siapa dia" tanya Lauren pura pura tidak mengenal Melisa

"Oh dia pembantu baru" jawab Mario tenang

Mata indah melisa menitis tak dapat di cegah

" Oh pembantu ya,,,, ckckck" ucap Lauren memandang rendah Melisa

" Saya permisi nyonya ,tuan dan nona" ucap Melisa menahan perih hatinya

Waktu makan siang pun tiba Lauren duduk didekat Mario Lauren terus menempel pada Mario yang justru membuat Mario risih namun Mario tetap diam tanpa merespon karna ingin membuat Melisa terluka 

" Sayang kamu mau makanan ku enak Lo" ujar Lauren sambil menyodorkan makanan yang baru saja di gigitnya

Mario memakan makanan itu sebenarnya dia jijik namun demi rencana nya dia melakukan nya 

Melisa termenung menyaksikan suami nya bermesraan dengan wanita lain,,, sakit hati wanita mana yang tidak sakit melihat suami nya bersama dengan wanita lain,,, 

' ya Allah tabah kan lah hati hamba' bathin Melisa

Melisa pergi dari sana masuk ke dalam kamar dan menunaikan ibadah sholat Dzuhur yang sempat tertunda

" Ya Allah berikanlah ketabahan dan kekuatan kepada hamba untuk menjalani pernikahan ini,,, jika engkau meridhoi pernikahan ini maka kuat kan lah hamba untuk mempertahankan pernikahan ini,,, namun jika engkau tidak meridhoi nya maka maaf kan lah hamba yang akan mundur dari pernikahan ini,,, " amin begitulah doa yang Melisa panjatkan 

Selepas sholat Melisa bergegas kembali ke dapur untuk makan siang 

" Eh gadis murahan ,,,,, cepat bersikan seluruh ruangan" ucap Melinda 

" Tapi nyonya,,, saya belum makan siang "

" Hah apa makan siang,, enak aja kamu mau makan tanpa bekerja,,, kerja dulu baru makan" ucap nya

" Baik lah nyonya,,,"

Melisa pun melakukan tugas nya,,,, 

" Ya Allah kuatkan hamba" gumam Melisa 

Saat yang bersamaan Mario turun dari tangga bersama dengan Lauren ,,, Lauren terus menempel bergelayut di lengan Mario

" Astaghfirullah,,,, " gumam Melisa mencoba tidak memperdulikan Mario

" Eh kamu sini" panggil Lauren

" Ya nona,,,," sahut Melisa 

" Nanti malam aku kesini lagi siap kan makanan yang enak ya,,, karna aku harus makan banyak untuk memuaskan kekasih ku ini nanti malam" 

Deg

' apa mereka akan berzina, astaghfirullah,"

" Kamu gak dengar permintaan kekasih ku ini" timpal Mario

" Dengar tuan baik saya akan siapkan" Melisa masih setia menunduk kan kepalanya

Mario tersenyum miring sebenarnya mereka bukanlah sepasang kekasih di dalam kamar tadi Mario memberikan kesepakatan dengan Lauren ,,,,

Bahwa Lauren harus membantu Mario untuk menghancurkan Melisa istri nya,,, bahkan Mario mengatakan bahwa Melisa sebenarnya adalah istrinya dan Melisa tentu dengan senang hati kesempatan ini di gunakan untuk mendekati Mario

Mario berlenggang pergi bersama Lauren meninggal kan Melisa dan hatinya yang seperti di hujami ribuan jarum,,, dada nya sesak hingga membuat nya sulit untuk bernafas,,, 

Malam harinya Melisa menyiapkan makanan sangat banya sesuai permintaan kekasih dari suaminya,,,

Semua sudah berkumpul dan ada satu lagi orang yang baru datang dia adalah sepupu dari Mario namanya Steven 

" Melisa kamu Melisa kan" tanya nya saat mata nya menangkap sosok gadis canti didepan nya

"Ya,,,,," sahut Melisa sambil berfikir 

" Kamu gak ingat aku,,, aku Lo kakak kelas mu Waktu SMP,,, kamu ingat kan" tanya nya

" Maaf,,," Melisa tidak mengingat nya sama sekali

" Ah wajar kamu tidak mengingat ku ,,,, karna tidak mungkin bidadari seperti mu mengingat ku yang hanya orang biasa" perkataan Steven membuat Mario mengepalkan tangannya 

" Astaghfirullah,,, maaf kan saya tuan saya tidak mengingat anda sama sekali" ucap Melisa pelan

" Ah tida apa apa,,, jadi kamu bekerja disini"

" Ya tuan,, saya ART disini" ucapnya membuat Mario semakin emosi bisa bisa nya Melisa tidak mengakui nya sebagai suami begitu lah fikir Mario

Padahal Mario sendiri lah yang mengatakan kalau Melisa pembantu tapi emosi juga dia pas Melisa bilang kalau di itu pembantu heran author dah sama si babang Mario ini

" Kalian berdua bisa diam tidak aku ingin makan dengan tenang" ucap Mario di penuhi emosi

" Ah maaf kak Mario,,, saya hanya sangat senang bertemu dengan bidadari dirumah mu ini,,, paman kalau gitu saya mau menginap disini untuk beberapa hari " ucap Steven 

" Bagus nak kamu bisa tinggal di kamar tamu " ucap Bagas

" Kenapa harus menginap sih" gumam Mario

Sedangkan Lauren masih setia bergelayut di lengan Mario

" Kak kamu gak gatal di tempeli ulat bulu" ucap Steven 

Yuk yuk yuk kepo in lanjutan cerita Melisa si gadis berjiwa malaikat semoga terhibur

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

tinggalin aja Mel

2024-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!