Steven pun selesai dengan aksi yang memukau
" Para tamu yang terhormat Melisa juga ingin menyumbangkan sebuah lagu untu Kita,,,"
" Kak Steven,,," Melisa menahan malunya
" Tidak apa apa Melisa tidak akan ada yang menggigit mu disini benar kan penonton"
" Nyanyi nyanyi nyanyi nyanyi " teriak para tamu antusias
Disisi lain Mario dengan tangan yang mengepal kuat sehingga urat urat tangannya yang seksi menojol itu berdesis
" Meeeeliiiiisaaaa" desis nya yang mampu didengar oleh Bagas,, Bagas pun tersenyum miring
Sedang kan Lauren yang terpesona dengan Steven malam ini tak henti hentinya dia menatap Steven penuh gairah
' akan ku pastikan suatu saat kita akan berbagi peluh di ranjang Steven,, kau sungguh mempesona " bathin Lauren yang mana fikiranya traveling ke hal hal mesum
Melisa menerima mix yang di berikan Steven dan membisikkan lagu yang akan dinyanyikan oleh nya
Alunan musik mengiringi Melisa sebelum bernyanyi Melisa melirik kearah Mario duduk sebentar
Bila memang engkau tak lagi cinta
Lebih baik engkau katakan saja
Kurelakan bila kau ingin pergi
Meninggalkan luka di dalam hati
Cukup sudah kau lukai hatiku
Yang selalu tulus mencintaimu
Kuikhlaskan semua yang terjadi
Kuakhiri, cukup sampai di sini
Pergilah engkau bersamanya
Anggaplah diriku yang tak pernah ada
Aku mohon, jangan lukai hatinya
Cukup aku saja,
o-oh
Bila nanti engkau tak bahagia
Kembalilah, pintu s'lalu terbuka
Namun, hati takkan bisa kembali
Seperti dulu lagi
Pergilah engkau bersamanya
Anggaplah diriku yang tak pernah ada
Aku mohon, jangan lukai hatinya
Cukup aku saja,
ho-oh
Bila nanti engkau tak bahagia
Kembalilah, pintu s'lalu terbuka
Namun, hati takkan bisa kembali
Seperti dulu lagi
ho-oh-oh
(Anggaplah diriku yang tak pernah ada)
ho-oh-oh
Aku mohon, jangan lukai hatinya
Cukup aku saja,
ho-oh
Bila nanti engkau tak bahagia
Kembalilah, pintu s'lalu terbuka
Namun, hati takkan bisa kembali
Seperti dulu lagi
Namun, hati takkan bisa kembali
Seperti dulu lagi
Suara melisa mampu menghipnotis seluruh tamu salah satunya Mario
Suara yang indah dan menyentuh hati serta lirik lagu yang menyayat hati
Melisa menyelesaikan lagunya tanpa tepukan tangan dari para tamu bukan karna tidak merdu atau buruk dikarna kan para tamu sibuk mengatur air mata mereka yang mengalir tanpa izin
Acara pun selesai para tamu pun sudah kembali tinggal lah keluarga Bagaskara
" Nak paman dan tante pulang dulu ya kamu hati hati jangan lupa berkunjung" ucap bagas
" Baiklah om hati hati di jalan terima kasih sudah membawa Melisa malam ini"
" Ya nak sama sama"
" Kak Steven selamat ulang tahun ya,,, semoga diumur yang berkurang ini Kaka diberi kesehatan kebahagiaan dan kesejahteraan "
" Amiin " balas Steven
Mario yang menyaksikan adegan itu membuat hatinya panas langsung saja menarik tangan melisa dengan kasar dan melemparnya ke dalam mobil lalu menutup pintu,, Mario pun masuk ke dalam mobil tanpa basa basi langsung melajukan mobilnya
" Paman ada apa dengan Mario,,,,"
" Suatu saat kamu akan tahu,, paman hanya mengingat kan jangan terlalu jatuh terlalu dalam kapada Melisa"
" Maksud paman apa"
" Kamu akan tau suatu hari nanti "
#####
" Tuan bagaimana dengan nona Lauren anda meninggalkannya" ucap Melisa memecahkan keheningan
Mario diam tidak merespon
" Tuan,,,, saya,,,, saya,,,, ingin,,,,, kita,,,, bercerai"
Duaaaaaaar
Mario menggenggam setir dengan kuat berusaha menahan emosi nya Mario memejamkan mata sejenak
" Kenapa kamu ingin cepat cepat menikah dengan Steven" tanya Mario Mencoba menahan emosinya
" Bu,,,kan tu,,,an anda salah paham,,,,, saya hanya tidak ingin anda menumpuk dosa" Melisa menunduk
" Dosa,,," beo Mario
" Do,,,, sa,,, zi,,,na tu,,,an" jawab Melisa terbata
" Ehm,,,, kamu cemburu,,,, aku bersama Lauren " tanya Mario ingin tau perasaan Melisa
" Maaf tuan,,, istri mana yang tidak cemburu melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain,,,, tapi bukan itu yang Terpenting tuan,,,, saya tidak ingin tuan menumpuk dosa sehingga kedua orang tua tuan di hisab dengan perbuatan anda tuan"
" Kamu menceramahi ku" ucap sinis Mario
" Tidak tuan bukan begitu,,, maaf kan saya tuan"
" Maaf,, maaf ,,, maaf,, apa tidak ada kata lain lagi" tanya Mario
Melisa menyeritkan keningnya saat menyadari sesuatu
" Maaf tuan,, bukanya seharusnya kita belok kanan y tuan,,, kenapa ada lurus,,, tuan kita kelewatan" ucap melisa panik
" Tuaaaan" panggil Melisa lagi saat Mario tidak menjawab pertanyaan nya
" Kamu diam lah patuh saja,,, " ucap Mario dingin
Mobil melaju dengan kecepatan sedang melaju sangat jauh dari perkotaan,,,,
Beberapa jam kemudian mobil berhenti di depan gedung yang lumayan besar
Mario langsung membopong tubuh Melisa dikarnakan Melisa tertidur saat perjalanan tadi ,,,
Mario berjalan masuk
Hingga tiba di sebuah kamar yang sangat luas Mario merebahkan tubuh Melisa, melepas sepatu Melisa dan terakhir jilbab Melisa ,,, Mario merasa kalau di punya hak melihat mahkota Melisa lancang memang namun Mario tetap ingin melakukan nya,, saat membuka jilbab Melisa Mario tertegun melihat betapa indah nya rambut Melisa di balik kerudung nya,,,
Rambut hitam pekat ikal terawat, dan tebal sangat indah di padukan dengan wajah yang putih bersih dan leher yang mulus dan jenjang sangat indah
" Aku harus menyembunyikan nya disini aku tidak akan rela Steven mendekati milik ku"
Mario beranjak keluar dari kamar guna menelfon seseorang
" ryo,, ku ada tugas untuk mu,,, carilah informasi se detail nya orang yang akan aku kirim data diri nya kepada mu,,, aku minta secepatnya " ucap mario tanpa menunggu jawaban di seberang sana langsung menutup panggil secara sepihak
" Aku harus cari tau tentang Melisa lebih dalam lagi" gumam nya kembali masuk kedalam kamar
Adeeeeeh Abang Mario baru mau cari kebenaran tentang Melisa emang selama ini kemana aja bang
Mario membaringkan tubuh nya di samping Melisa
Mario menarik Melisa masuk kedalam pelukan nya
" Walaupun aku sangat membenci mu tapi aku nyaman ketika memeluk mu seperti ini meli" ucap Mario memandang wajah tenang Melisa
Keesokan pagi nya
Melisa terbangun dari tidur
"Astaghfirullah kemana jilbab ku,,, ahhhh tuan ,,, anda ,,,," Melisa berteriak panik ,,,,,
" Ssssstttt,,, diamlah Melisa aku masih ngantuk " ucap Mario semangkin mengeratkann peelukanya
" Tuan lepas dulu saya ingin sholat subuh tuan,,, lihatlah matahari sudah naik"
"Ah kenapa kamu tuch berisik banget sich,,,," Mario bangun
Tanpa berkata kata Melisa segera beranjak dan masuk kekamar mandi
Setelah keluar Melisa justru bingung bagaimana cara nya sholat saat tak ada mukena
" Kenapa????" Tanya Mario
" Tuan saya tidak memiliki alat sholat untuk di gunakan" ucap Melisa terbata
" Kenapa harus bingung,,, tidak usah sholat saja gampangkan" ujar Mario santai
#MAAF YA TEMEN TEMEN,, KATA KATA YANG AUTHOR PAKAI MASIH MENGGUNAKAN BAHASA PASARAN,,, MOHON DUKUNGAN NYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments