" Ya nak kamu tidak perlu memikirkan itu kami ikhlas membantu pak Danuarta dan buk lestari karena mereka jugalah pasti akan melakukan hal yang serupa jika ada warga yang tertimpa musibah nak" haahhh buk rt menghela nafas " mereka orang yang sangat baik semoga Allah menempatkan mereka kedalam surga "
"Amiin" sahut Melisa dengan mata berkaca kaca
Bu RT dan pak RT pun berlalu meninggalkan pemakaman
"Melisa saya dan pak Yusuf juga izin undur diri" ujar ustadz Fauzi
" Ah ya ustadz terima kasih sudah mengantar saya pulang dan menghadiri prosesi pemakaman kedua orang tua saya semoga Allah membalas kebaikan ustadz dan seluruh panitia pesantren " jawab Melisa
" Amin kamu harus tabah ya Melisa harus ingat janji Allah kepada orang yang sabar insya allah Allah akan Mengganti cobaan yang kamu alami ini dengan keindahan dan kebahagia di kemudian hari yang paling penting kamu harus terus berusaha dan berdoa Melisa ucap ustadz
"Amin terima kasih doa dan nasehatnya ustadz" jawab Melisa kembali menitipkan air mata
Ustadz dan pak Yusuf pun undur diri kembali ke pesantren
Tinggallah Melisa sendiri Melisa masih setia berada di atas pusara kedua orang tuanya..
Skip#
Di tempat lain tepatnya di sebuah rumah sakit seorang pemuda berusia 25 tahun mulai tersadar dari pingsannya
" Pa pa lihat pa lihat rio membuka mata pa" teriak Melinda kepada suaminya
" Ya ma. Papa mau panggil dokter dulu mah mama jaga Rio okey" sahut suaminya dengan expresi bahagia
" Ya pa cepetan jangan lama lama"
" I iya mah"
Sang suami pun beranjak keluar dari kamar tersebut
"Mah" panggil Rio lemah
Ya ya sayang mama disini, gimana apa apa yang kamu rasakan, ada yang sakit hm , kamu baik baik ajakan sayang , ya kan ya kan sayang" cecar Melinda khawatir
" Isssshhhh" sambil memegang kepalanya" ini di mana ma" tanya nya bingung
" Sayang kamu lupa kamu habis kecelakaan semalam sayang sekarang kamu dirumah sakit" jawab Melinda
" Kecelakaan......." Rio Mencoba menggerakkan kaki nya namun " mah kenapa kaki ku nggak bisa di gerakin mah kaki kenapa" tanya Rio panik
Sayang kamu jangan bercanda deh kaki kamu tuch sehat koq nggak ada yang yang cidera hanya keningmu aja yang cidera sayang gak ada yang lain" jawab Melinda sedikit khawatir
" Tapi qu nggak bercanda ma kaki ku rasanya mati rasa ma". Rio tambah panik
dengan seorang dokter muda yang usianya tak jauh dari Rio
Pada saat yang bersamaan pintu pun terbuka masuklah papanya Rio dengan seorang dokter muda yang seumuran dengan Rio
" Selamat pagi menjelang siang saudara Mario Bagaskara" ucap sang dokter membuat seisi kamar mengalihkan pandangan nya
Rio memperhatikan San dokter sambil menyerit kan keningnya seolah berfikir
Evan kamu Evan kan" tanya Rio
"Syukurlah kamu masih mengingat qu tuan muda Bagaskara" ucap sang dokter tersenyum
"Kalian saling mengenal" tanya Melinda
" Ya mah mama ingat nggak temen qu pas SMA yang culun itu Lo mah yang pakek kacamata terus kalo jalan selalu menunduk sambil megang kacamatanya" ucap Mario
'lihatlah Mario dalam keadaannya yang seperti ini bisa bisa dia mencela qu' bathin sang dokter
Oh ya ya mama ingat rio temen kamu yang kutu buku itu kan ha.ha.ha.ha bisa sukses juga ternyata kamu ya gak sia sia dong usaha kamu" ucap sang mama mendukung anak nya
" Husss kalian ini apaan sih udah tertimpa musibah masih aja menghina orang lain harusnya kalian bangga teman nya Rio bisa sesukses ini dan kamu mah kenapa kamu mendukung anak kamu harusnya kamu contoh hin YANG baik baik" Tegus sang papa
" Tidak apa apa tuan Bagas saya mengerti" jawab Evan masih tersenyum" Rio ada yang kamu rasakan" tanya Evan sopan
" Ckckck qu malas kalau yang meriksa kamu apa gak ada ya dokter yang lebih bagus"
" Hah" Evan menghela nafasnya " jadi kamu mau di periksa atau tidak tuan muda Mario saya punya masih banyak yang menunggu untuk di periksa " jawab Evan
"Sombong banget, ya udah cepetan periksa ni kaki qu kenapa gak bisa di gerak kin" jawab Mario dengan nada ketus nya
" Ya udah sebentar ya saya periksa dulu" jawab
Sang dokter pun mendekat dan memeriksa Mario Bagaskara dengan teliti. Agar tidak ada kesalahan dikarnakan pasien nya kali ini bulan orang sembarangan
mereka adalah keluarga konglomerat terkenal dikotanya memiliki perusahan yang bergerak di bidang properti yang sangat besar bahkan namanya terkenal sampai ke mancanegara sungguh keluarga yang sangat berpengaruh...
Mario sendiri adalah anak semata wayang mereka dan tentunya anak kesayangan kedua orang tua nya dan pewaris tunggal kekayaan keluarga Bagaskara
Mario sendiri tumbuh menjadi pemuda yang tampan juga sukses bahkan Mario memiliki perusahanya sendiri yang dia bangun dengan kerja kerasnya sendiri
terlahir dari sendok emas bukan berarti dia harus berpangku tangan mengharapkan orang tuanya sehingga tidak membuatnya bermalas malasan mengharap kan warisan kedua orang tuanya
Mario sangatlah mandiri bahkan sejak dia kuliah Mario merintis usahanya hingga berkembang pesat seperti sekarang, perusahaan Mario memanglah tidak sebesar perusahan keluarganya ,namun perusahan Mario semangkin berkembang dan maju, bahkan setiap tahunnya omset perusahan Mario terus naik yang tentunya membuat kedua orang tua nya sangat bangga terhadapnya
Bisa dibayangkan seberapa kayanya si Mario ini author aja Sampek geleng geleng di buatnya
Sehingga kesuksesan nya itulah yang membuat Mario menjadi pemuda yang tegas, angkuh, kejam, dan dingin
Mario juga terkenal dengan julukan pangeran beruang kutub disebabkan Mario sangat dingin dan tak banyak bergaul, walau begitu tidak akan mengurangi pesona dari seorang mario Bagaskara
Tatapan tajam dari seorang mario Bagaskara mampu menghipnotis ribuan wanita , bahkan mungkin jika pandangan nya menuju ke author maka author akan pingsan klepek klepek dibuatnya
#####
" Gimana kenapa lama banget periksanya bisa tidak" ujar Mario mengejutkan lamunan sang dokter
Hah Evan menarik nafas dengan berat lalu memandang orang orang yang ada di kamar tersebut
" Van gimana kenapa Lo diem trus sih" ketus Mario
" Begini setelah di periksa ternyata tulang belakang Mario cidera mengakibatkan Mario mengalami kelumpuhan sementara " jawab dokter Evan hati hati
"LUMPUH" teriak seorang gadis modis yang menggenakan pakaian minim
Mario kamu lumpuh ? Kamu lumpuh tidak bisa
berjalan oh astaga Mario pernikahan kita tinggal seminggu lagi Lo" cercah Mona
" Maaf nona ini siapa" tanya Evan bingung
" Aku tunangannya dan kami akan segera menikah tapi kalau Mario lumpuh ah tidak tidak aku tidak mau apa kata teman teman sosialita qu kalau harus menikah dengan pria lumpuh Mario bagaimana ini"ujar Mona berapi api
kedua orang tua Mario tidak menyangkan calon mantunya mengatakan hal semenyakitkan itu padahal selama ini Mona selalu bersikap manis tapi ternyata semua itu hanya topeng nya saja mereka kecewa sangat kecewa dengan Mona
"Kalau kau keberatan batalkan lagian siapa juga yang mau menikah dengan mu wanita mur***n dan wanita mat**" kata kata santai dari Mario mengagetkan mereka
" Mario apa yang kamu katakan nak " Melinda mulai resah
Ma dari awal qu gak pernah setuju dengan perjodohan ini kalian kan yang memaksa qu
sekarang kalian bisa lihat kan wajah aslinya lihat lah mah pah ckckck lebih baik dibatalkan saja " jawab Mario
" Papa juga setuju dengan Mario" jawab Bagas emosi
Mona tertegun dengan kata kata Mario padahal Mona hanya berniat menggertak Mario dan keluarganya saja agar memohon kepadanya dan dia akan menggunakan kesempatan itu untuk keuntungan nya .... Akan tetapi semua tidak sesuai dengan rencananya
' gawat ini gawat kalau Mario membatalkan pernikahan nya tambang emas qu akan lenyap'
MAAF YA READERS YANG BAIK KATA KATA YANG AUTHOR PAKAI KATA MENGGUNAKAN KATA PASAR SWALAYAN HARAP DIMAKLUMI MASIH PEMULA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments