Bab 15

Setelah selesai makan malam semua orang bubar dan tinggal lah Melisa disana Melisa mengisi perutnya yang lapar karna sedari siang dia belum makan ,,, Melisa memakan sisa makanan mereka yang membuat bik Ijah meneteskan air mata

'ya Allah kenapa kau uji malaikat mu itu' bathinya

Setelah selesai makan melisa berjalan ke taman belakang untuk menenangkan fikiran nya,,,,

Dari balkon Mario menatap Melisa dari jauh yang duduk di sebuah kursi,,, sebenarnya Mario masih sangat mencintai wanita itu namun sakit hati nya menutupi rasa cinta nya

Saat Mario akan masuk matanya menangkap Steven yang berjalan mendekati Melisa dengan membawa sebuah gitar Mario menahan langkahnya untuk masuk dan kembali mengawasi mereka

" Melisa kamu disani" ucap Steven mengagetkan Melisa

" Tuan,,, anda belum tidur"

" Ah jangan panggil tuan panggil aja Steven"

" Tapi itu tidak mungkin tuan anda lebih tua dari saya "

" Ah kalau gitu Kaka aja gimana"

" Baik lah kak Steven" ucap Melisa sambil tersenyum,,, senyum nya mampu menghipnotis dua pria yang memandang nya

" Melisa mau dengar aku bernyanyi"

" Kak Steven bisa nyanyi"

" Bisa donk" denger ya

Steven pun mulai mematikan senar pada gitar nya

Di saat ku menatap langit

Apa engkau juga menatapnya?

Cobalah kaupejamkan mata

Gerimis jatuh bagai air mata

Kuharap dirimu bisa menunggu

Besar harapanku ingin bertemu

Sumpah mati, diriku sangat rindu

Melisa menyambung

(Aku coba merayu Tuhanku

Berdoa di dalam sujudku

Jika kita ditakdirkan bersatu

Betapa bahagia hatiku)

Memiliki kamu, anugerah

Kau perhiasan yang kupunya

Kusebut namamu di dalam doa

Semoga kita bersama

Di saat ku menatap langit

Apa engkau juga menatapnya?

Cobalah kaupejamkan mata

Gerimis jatuh bagai air mata

Kuharap dirimu bisa menunggu

Besar harapanku ingin bertemu

Sumpah mati, diriku sangat rindu

Aku coba merayu Tuhanku

Berdoa di dalam sujudku

Jika kita ditakdirkan bersatu

Betapa bahagia hatiku

Memiliki kamu, anugerah

Kau perhiasan yang kupunya

Kusebut namamu di dalam doa

Semoga kita bersama

Steven dan Melisa bersamaan

(Aku coba merayu Tuhanku

Berdoa di dalam sujudku

Jika kita ditakdirkan bersatu

Betapa bahagia hatiku, oh

Memiliki kamu, anugerah

Kau perhiasan yang kupunya

Kusebut namamu di dalam doa

Semoga kita bersama

Kusebut namamu di dalam doa

Semoga kita bersama)

" Yeah" ucap Melisa girang tampak sangat bahagia bahkan dia bertepuk tangan sangki bahagianya

" Kamu suka Melisa"

" Suka suka banget kak dulu waktu aku kerja seneng banget Lo kak sama lagi ini" ucap Melisa penuh semangat

"Suara kamu sangat indah Mel" ucapnya

Diatas balkon Mario masih mengawasi mereka dengan kecemburuan yang besar,,,

" Dasar wanita murahan"

" Mario kamu ngapain" ucap Lauren yang tiba tiba masuk kekamar Mario

" Bukan urusan mu,, siapa yang menyuruhmu masuk" bentak Mario

" Sssttt, bukan nya kita dalam misi menghancurkan hati istri mu yang jelek itu"

"  Siapa kamu berani mengatai istri ku,,"

" Cih kamu terlalu dibutakan oleh cinta" Melisa ingin duduk di tepi ranjang Mario

" Berani kamu duduk di ranjang ku,,, habis lah nyawa mu jalang"

Membuat Lauren mengangkat kembali bokong nya yang bahkan belum menyentuh kasur king size itu

" Sekarang keluar" ucap Mario sangat menyeramkan

" Baik lah aku keluar" Lauren pun keluar dari kamar Mario

Mario mengganti spre nya setelah itu membaringkan tubuhnya

" Harusnya aku pria paling bahagia yang mendapatkan cinta nya,,,,  tapi kenapa malah cintaku mengkhianati ku dia hamil dengan pria lain,,,, aku harus apa,,, mencerai Kanya namun aku tidak ingin kehilangan nya,,,," ucap Mario seorang diri

Disisi lain Melisa yang sudah masuk kedalam kamarnya langsung menidurkan tubuhnya yang terasa lelah

Keesokan paginya

" Selamat pagi bidadari surga" ucap Steven mengejutkan seluruh penghuni ruangan makan tersebut termaksud Mario

" Kamu tidak menjawab sapaan ku cantik" ucapnya tadi

" Maaf meli tidak tau kalau kak Steven menyapa meli" ucap meli yang terlihat akrab dengan Steven

Panggilan Melisa membuat darah Mario mendidih bagaimana tidak Melisa memanggilnya tuan yang notabene nya adalah suami tapi justru memanggil Steven yang bukan siapa siapa Kaka

" Emang ada lagi bidadari surga selain dirimu,,,, gak mungkin kan ulat bulu itu yang ku sapa" ucap nya menyindir Lauren yang tidak punya malu menciumi tangan Mario

" Kamu nyindir aku" tanya Lauren

" Baguslah kalau tersindir" ucapnya sambil menarik kursi untu di duduki

" Kalau iri saingi bos bukan nyindiri"

"Aku,,,,, iri,,,,,, maaf nyonya ulat bulu tidak akan,,,, justru jika aku bisa menikah dengan wanita bak malaikat itu lah pria seluruh dunia yang iri dengan ku" jawab Steven mengeluarkan rayuan nya

" Bagaimana bidadari surga,,,, kamu mau kan menikah dengan ku,,, aku jamin Kamu akan aku bahagiakan" Steven mengedipkan mata nya kepada Melisa

Mario mengepalkan tangan nya

" Jangan Stev dia bukan wanita baik baik,,, cari lah wanita yang baik" ucap Bagas

" Maksud om apa lah jelas yang tidak baik tu,,," menunjuk kearah Lauren " gatal" lanjut nya

" Om juga tidak menyukai nya" ucap Bagas santai

" Lalu kenapa om diam saja"

" Itu pilihan Mario,,, om tidak akan melarang,,,,,, "

" Om kurang tegas"

" Bukan om yang kurang tegas tapi Mario yang tidak konsisten,,,," sindir Bagas

" Pah,, sudah lah pagi pagi koq ribut sih"

Mereka melanjutkan makan kembali

" Oh om maaf aku harus kembali ke kota B karna tugas kuliah ku sangat banyak om" ucap Steven

" Ah baik lah,,, kalau sudah selesai kembali lagi kemari ya,,,,"

" Baik lah om" ucap nya menutup perbincangan pagi ini

########

Satu bulan setelah pernikahan Mario dan Melisa

Mario masih membenci Melisa ,,,

bahkan Mario tidak segan segan mengatai Melisa menghina Melisa bahkan pernah suatu hari Mario menjambak rambut Melisa yang tertutup kerudung dikarnakan Melisa salah meletakkan makanan kepiringnya,,,

Hanya kesalahan sepele memang namun mampu memancing emosi seorang Mario memuncak

Sedangkan Melisa selalu menangis dalam diam di kamarnya karna perlakuan Melinda yang semena sema dan ucapan kasar beserta cacian dari Mario suaminya sendiri,,,,

Setiap hari Melinda pasti menyuruh Melisa membersihkan seluruh ruangan membersihkan kebun dan masih banyak lagi sampai sampai Melinda memecat beberapa pelayan nya semata mata hanya untuk menyiksa Melisa agar wanita itu terpuruk dan putus asa

Semangkin hari tubuh ringkih Melisa semangkin terlihat kurus,,, pipinya yang tadinya sediki chubby sekarang sudah tidak,,,, namun tidak mengurangi kecantikan alami nya,,, Melisa memang sangat cantik sehingga walaupun setiap hari panas panasan membersihkan kebun kulitnya tidak pernah berubah tetap terlihat sehat putih dan mulus,,,

Hubungan Mario dengan Lauren pun semangkin dekat,,,

setiap hari Lauren pasti datang menghampiri Mario dan masuk kekamar Mario,,,

namun tetap Mario tidak pernah tergoda dengan nya baginya malam panas yang dia lakukan dengan Lauren di bar adalah kesalahan yang sangat fatal dan Mario sangat sangat menyesalinya ,,,,,

karna walau bagaimanapun Mario tetap mencintai Melisa walaupun dalam benci,,,

hatinya tetap tidak rela kehilangan wanita itu,,

itu sebabnya Mario berusaha menahan godaan dari Lauren agar tidak ada kesalahan nya yang membuat Melisa pergi suatu saat nanti,

Mario tidak menyadari bahwa sekarang hati seorang melisa sudah tertutup

Cinta bilang benci cerita nya nih babang Mario,,,,

Hati hati aja DEDEK Melisa di ambil Kaka Steven yang romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!