Jangan Menikahi Dia!

Jangan Menikahi Dia!

(Kejahatan Diego)

"Lepasin aku brengsek!" Teriak Alda yang kini berada dibawah Kungkungan Diego. Siswa tertampan dan terkaya di sekolahnya.

"Nggak usah munafik! Semua orang juga tahu kalo kamu itu perempuan bayaran. Kamu tenang saja! Aku akan bayar lima kali lipat dari yang mereka berikan." Ucap Diego yang langsung menyerang Alda tanpa ampun.

Diego yang kekurangan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua nya selalu melakukan hal-hal negatif, untuk mencapai kepuasan batinnya, sebagai pelarian rasa sakit hatinya terhadap kedua orang tuanya yang tidak pernah memberi kasih sayang dan perhatian pada Diego sejak kecil.

Kedua orang tua Diego sibuk mengurusi bisnis dan usaha, sementara Diego hanya di asuh oleh neneknya yang sudah lama meninggal sejak Diego masih menduduki bangku kelas 3 SD.

Sejak itu Diego hanya sendiri bersama pembantu yang juga tidak begitu menyukai anak-anak.

Akan tetapi soal materi, Diego tidak pernah berkekurangan. Apa yang Diego minta, pasti akan selalu diberikan oleh orang tuanya, selama mereka mampu membelikannya untuk putra semata wayangnya tersebut.

Alda buru-buru mengenakan pakaiannya saat melihat Diego terlelap setelah merenggut kehormatannya. Kemudian, Alda keluar dari kamar Diego dengan mengendap-endap, khawatir akan ada seseorang yang memergokinya.

Alda bisa berada di rumah Diego karna akan mengerjakan tugas sekolah yang dikerjakan bersama Diego dan tiga teman lainnya, yang entah kenapa tidak jadi datang. Hingga akhirnya hal itu dijadikan kesempatan untuk Diego melakukan hal buruk pada Alda.

Sesampainya di rumah, Alda langsung mandi dan membuang pakaiannya ke tempat sampah. Ia masih menangis hancur dan sangat membenci Diego.

Padahal sebelumnya Alda mempunyai sedikit rasa terhadap Diego, dan memaklumi Diego yang terkenal nakal di sekolah. Alda menilai Diego seperti itu karna kurang kasih sayang dari ke dua orang tuanya.

Tapi sekarang perasaan itu musnah, dan yang tersisa hanya rasa benci yang mendalam.

"Alda kamu kenapa?" Tegur Shera, saudara tiri Alda, saat melihat Alda menangis sesenggukan di atas tempat tidurnya yang terlihat sederhana.

Usia Shera seumuran dengan Alda, hanya berbeda dua bulan saja. Walaupun ibunya selalu berbuat tidak adil dan kurang menyukai Alda, tetapi Shera sangat menyayangi dan menghargai Alda selayaknya saudara kandung sendiri.

"Nggak kenapa-kenapa, cuma sedikit pusing saja." Jawab Alda dengan berbohong, karna Alda tidak mau Shera mengetahui yang sudah terjadi. Kemudian Alda berusaha untuk tidak menangis lagi, supaya Shera tidak curiga.

Esoknya di sekolah, Alda memilih menyendiri di perpus, saat teman-temannya asyik menikmati makan di kantin.

Tadi selama jam pelajaran, Alda juga hanya menatap ke arah meja belajarnya dan papan tulis saja, ia tidak mau menengok ke samping ataupun belakang, karna tidak mau melihat wajah laki-laki yang sangat di bencinya.

"Ini uang buat bayar yang kemarin. Aku kasih sepuluh kali lipat, karna ternyata kamu masih perawan, aku pikir kamu seperti yang orang-orang bilang." Ucap Diego yang tiba-tiba muncul dan menyodorkan amplop berisi uang sebanyak sepuluh ikat.

Alda merasakan sesak bukan main, rasanya ia ingin sekali menampar dan memukul Diego sampai babak belur.

Tapi akal sehatnya masih bekerja dengan baik. Ia tidak mau menyulitkan kedua orang tua nya, jika harus berhadapan dengan orang yang berpengaruh di sekolahnya.

"Aku tidak butuh uang kamu. Cukup jangan dekati aku lagi, kalo kamu tidak mau semua orang tahu brengseknya kamu!" Ucap Alda sembari melemparkan amplop tersebut pada dada Diego. Kemudian Alda pergi, karna tidak mau menimbulkan kegaduhan di perpustakaan.

"Sombong sekali dia, miskin saja belagu." Batin Diego merasa kesal diperlakukan seperti itu oleh Alda.

Tapi sepertinya Diego merasa ketagihan. Setiap pelajaran di mulai, Diego selalu melihat ke arah Alda dan membayangkan melakukan bercinta dengan Alda tanpa ada pemaksaan seperti kemarin.

Beberapa hari kemudian, Alda di ajak Ririn main ke rumahnya. Alda yang menganggap Ririn sahabat yang baik, tidak curiga sama sekali. Padahal Ririn akan melakukan hal buruk pada Alda.

"Al, kamu minum dulu ya! Aku tinggal sebentar cari cemilan. Anggap saja rumah sendiri." Ucap Ririn pada Alda sambil menyalakan TV supaya Alda ada hiburan.

"Iya Rin, tapi jangan lama-lama ya! Soalnya aku nggak enak kalo tiba-tiba orang tua kamu pulang." Pesan Alda yang langsung di angguki oleh Ririn.

"Santai aja Al! Ortu aku lagi keluar kota kok." Balas Ririn dengan senyum menenangkan Alda, kemudian segera pergi dan mengunci pintunya dari depan.

Beberapa menit kemudian, setelah Alda menghabiskan setengah dari minumannya. Alda merasakan pusing dan gerah. Semakin lama rasanya semakin tidak karuan. Diego yang sedari tadi mengamati Alda dari balik lemari, segera mendekati Alda.

"Diego." Ucap Alda terkejut, sementara Diego hanya tersenyum dan langsung merangkul bahu Alda.

"Nggak usah kaget, aku disini. Ririn itu sepupu aku, jadi nggak salah kan, aku ada di rumahnya?" Ucap Diego yang langsung mencium bibir Alda dengan lembut.

Kali ini Alda hanya bisa diam menikmati, bahkan kadang-kadang Alda juga mengimbangi ciuman dari Diego. Sebab saat ini Alda lagi dalam pengaruh obat.

Setelah puas saling bercumbu, Diego menuntun Alda untuk masuk ke dalam kamar yang sudah di siapkan. Mereka melakukan hubungan lagi seperti yang di inginkan Diego, yaitu tanpa ada penolakan dari Alda.

"Kamu semakin seksi dan nikmat kalo lagi seperti ini." Ucap Diego sembari mengecup dahi Alda yang berkeringat.

Setelah beberapa kali merasakan kepuasan, akhirnya mereka berdua terlelap. Sebab sudah merasa sangat kelelahan.

Pukul 21.00 WIB. Alda baru terbangun. Ia langsung mengenakan pakaiannya, dan keluar mencari Ririn.

"Eeh Alda, sudah bangun? Kenapa pintunya di kunci? Dari tadi aku ketuk-ketuk nggak dibuka?" Ucap Ririn yang sedang menonton acara TV sambil menikmati camilan. Ririn mengatakan itu seolah tidak tahu apa-apa tentang yang terjadi pada Alda bersama Diego.

Alda yang tadinya ingin marah pada Ririn jadi berubah pikiran dan mengira Ririn memang tidak tahu apa-apa tentang yang terjadi dengan dirinya bersama Diego.

"Maaf ya Rin, kepalaku pusing. Sudah malam, aku pulang dulu ya." Pamit Alda yang kemudian langsung keluar tanpa menunggu jawaban dari Ririn.

Tidak lama kemudian, Diego keluar dan memberi sejumlah uang pada Ririn.

"Dasar gila kamu, untung Alda nggak curiga sama aku." Ucap Ririn sembari menerima uang pemberian dari Diego. Kalo saja Ririn tidak butuh uang itu, Ririn pasti tidak akan mau melakukan apa yang di inginkan Diego.

"Berisik kamu. Jangan lupa langsung kirim video yang di sofa tadi. Aku mau pulang dulu." Ucap Diego yang langsung melangkah keluar.

Diego memarkirkan motornya sedikit jauh dari rumah Ririn, supaya Alda tidak curiga.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan. Diego dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba berlari didepan motornya yang sedang melintas.

Untungnya Diego mengendarai motor dengan pelan, jadi ia bisa dengan sigap langsung menghentikan motornya.

"Kena kamu." Ucap seorang laki-laki yang berhasil menangkap perempuan yang hampir tertabrak oleh Diego.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

mayang sari

mayang sari

ceritanya bikin penasaran/Shy/

2024-09-02

1

gho ⁹/Rahma

gho ⁹/Rahma

eh yang like ada kok tidak ada yang komentar ini

2024-07-09

1

gho ⁹/Rahma

gho ⁹/Rahma

siapa yang mau ketabrak ini

2024-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 (Kejahatan Diego)
2 (Kehancuran Alda)
3 (Saudara Tiri Yang Baik)
4 (Kepergian Alda)
5 Nadia Putri Dewangga
6 Jalan-Jalan ke Mall
7 Anak angkat Diego
8 Om Diego Atau Arka
9 Nadia Dan Alda
10 Masih Mengenal Alda
11 Tinggal Sementara Dengan Oma
12 Arka dan Nadia Baikan
13 Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14 Menyatakan Cinta Palsu
15 Alda Marah Sama Nadia
16 Ketahuan Memeluk Alda
17 Nadia Bertemu Dengan Dirga
18 Foto di Papan Mading
19 Kedatangan Om Dirga
20 Pertengkaran Alda Dan Dewi
21 Om Say Kenapa?
22 Ulang Tahun Alda
23 Rooftop Sekolah
24 Kutukan Di Masalalu
25 Diego Bertemu Shera
26 Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27 Rawat Inap Di Rumah Sakit
28 Perumahan Citra Ext
29 Maafkan Nadia, mah!
30 Kencan Dengan Bos
31 Jadi Om Ini Papa aku?
32 Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33 Murid Baru
34 Jangan Menikahi Dia
35 Nadia Sudah Menikah, mah.
36 Jangan Salahkan Arka!
37 Ternyata Masih Ada Kesempatan
38 Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39 Jadi Loe Nggak Cemburu?
40 Melihat Rumah Arka
41 Serius, Itu Anak Loe?
42 Olah Raga Di Taman
43 Jody Teman Alda Saat SMP
44 Nadia kenapa?
45 Berusaha Membujuk Nadia
46 Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47 Calon Suaminya Yang Mana?
48 Tidur Berdua Dengan Arka
49 Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50 Plis, Jangan Konyol!
51 Khilaf & Salah paham
52 Arin dan Arka
53 Tapi sedih, gak ada loe.
54 Alda Pulang Bersama Diego
55 Kopi Buatan Anak Papa
56 Liburan Ke Villa Part 1
57 Gara-gara Numpang Buang Air
58 Liburan Ke Villa Part 2
59 Kita akan Pindah Sayang.
60 Diego Marah Pada Alda
61 Dokter Psikolog
62 Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63 Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64 Merasakan Sesak Dan Sedih
65 Alda Menerima Kehadiran Diego
66 Kedatangan Jody
67 Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68 Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69 Tentang Keluarga Arka
70 Bad mood
71 Video Viral
72 Jalan-Jalan Bertiga
73 Melamar Alda
74 Suara Ledakan
75 Air Terjun
76 Undangan Pernikahan Dari Burhan
77 Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78 Izin Akan Pergi Muncak
79 Kekesalan Nadia Pada Arka
80 Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81 Mendaki Gunung
82 Tersesat
83 Khilaf Dan Merasa Bersalah
84 Selamat Jalan Sahabatku
85 Kembali Pulang Ke Kota
86 Setelah Sekian Lama Menahan
87 Pernikahan Burhan Dan Mesya
88 Resepsi Pernikahan Nadia
89 Kado Dari Arin
90 Isi Kado Dari Arin
91 Butuh Penjelasan
92 Mencari Penginapan
93 Kembali Pulang Bersama
94 Hari Pertama Datang Ke Kampus
95 Berduka Cita
96 Kalian Sudah Baikan?
97 Teman Papa Arin
98 Permintaan Diego Pada Nadia
99 Kamu kenapa? Cemburu?
100 Kantor Polisi
101 Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102 Cerita Tentang Malam Itu
Episodes

Updated 102 Episodes

1
(Kejahatan Diego)
2
(Kehancuran Alda)
3
(Saudara Tiri Yang Baik)
4
(Kepergian Alda)
5
Nadia Putri Dewangga
6
Jalan-Jalan ke Mall
7
Anak angkat Diego
8
Om Diego Atau Arka
9
Nadia Dan Alda
10
Masih Mengenal Alda
11
Tinggal Sementara Dengan Oma
12
Arka dan Nadia Baikan
13
Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14
Menyatakan Cinta Palsu
15
Alda Marah Sama Nadia
16
Ketahuan Memeluk Alda
17
Nadia Bertemu Dengan Dirga
18
Foto di Papan Mading
19
Kedatangan Om Dirga
20
Pertengkaran Alda Dan Dewi
21
Om Say Kenapa?
22
Ulang Tahun Alda
23
Rooftop Sekolah
24
Kutukan Di Masalalu
25
Diego Bertemu Shera
26
Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27
Rawat Inap Di Rumah Sakit
28
Perumahan Citra Ext
29
Maafkan Nadia, mah!
30
Kencan Dengan Bos
31
Jadi Om Ini Papa aku?
32
Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33
Murid Baru
34
Jangan Menikahi Dia
35
Nadia Sudah Menikah, mah.
36
Jangan Salahkan Arka!
37
Ternyata Masih Ada Kesempatan
38
Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39
Jadi Loe Nggak Cemburu?
40
Melihat Rumah Arka
41
Serius, Itu Anak Loe?
42
Olah Raga Di Taman
43
Jody Teman Alda Saat SMP
44
Nadia kenapa?
45
Berusaha Membujuk Nadia
46
Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47
Calon Suaminya Yang Mana?
48
Tidur Berdua Dengan Arka
49
Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50
Plis, Jangan Konyol!
51
Khilaf & Salah paham
52
Arin dan Arka
53
Tapi sedih, gak ada loe.
54
Alda Pulang Bersama Diego
55
Kopi Buatan Anak Papa
56
Liburan Ke Villa Part 1
57
Gara-gara Numpang Buang Air
58
Liburan Ke Villa Part 2
59
Kita akan Pindah Sayang.
60
Diego Marah Pada Alda
61
Dokter Psikolog
62
Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63
Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64
Merasakan Sesak Dan Sedih
65
Alda Menerima Kehadiran Diego
66
Kedatangan Jody
67
Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68
Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69
Tentang Keluarga Arka
70
Bad mood
71
Video Viral
72
Jalan-Jalan Bertiga
73
Melamar Alda
74
Suara Ledakan
75
Air Terjun
76
Undangan Pernikahan Dari Burhan
77
Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78
Izin Akan Pergi Muncak
79
Kekesalan Nadia Pada Arka
80
Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81
Mendaki Gunung
82
Tersesat
83
Khilaf Dan Merasa Bersalah
84
Selamat Jalan Sahabatku
85
Kembali Pulang Ke Kota
86
Setelah Sekian Lama Menahan
87
Pernikahan Burhan Dan Mesya
88
Resepsi Pernikahan Nadia
89
Kado Dari Arin
90
Isi Kado Dari Arin
91
Butuh Penjelasan
92
Mencari Penginapan
93
Kembali Pulang Bersama
94
Hari Pertama Datang Ke Kampus
95
Berduka Cita
96
Kalian Sudah Baikan?
97
Teman Papa Arin
98
Permintaan Diego Pada Nadia
99
Kamu kenapa? Cemburu?
100
Kantor Polisi
101
Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102
Cerita Tentang Malam Itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!