Tinggal Sementara Dengan Oma

"Nadia sementara tinggal sama oma Intan dulu ya! Mama sudah bilang sama oma Intan untuk nitip kamu di rumah nya." Ucap Alda yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan menyuruh Nadia tinggal di rumah adik almarhum papa kandung Shera.

Alda berkata seperti itu sembari memasukan pakaian Nadia ke dalam koper.

"Memangnya kenapa sih mah? Ada apa? Mama usir Nadia?" Jawab Nadia dengan perasaan sedih, mengira mamanya marah dan sudah tidak peduli lagi terhadap dirinya.

"Nggak usah banyak tanya! Turutin saja perintah mama, kalo memang kamu sayang sama mama." Ucap Alda tegas tidak butuh komentar.

Akhirnya Nadia mengalah. Ia segera membereskan buku-buku miliknya dengan pikiran yang tidak-tidak. Bisa saja Nadia di usir karna Nadia tidak mau menuruti perintah mamanya yang harus menjauhi om Diego. Nadia bahkan berpikir bahwa dirinya mungkin bukanlah anak kandung mama Alda.

"Pokoknya Nadia harus hati-hati, jangan pernah pasang foto mama di sosial media manapun, dan kalo ada yang nanya nggak penting nggak usah di ladenin! Paham kan sayang?" Ucap Alda sembari menyentuh kedua pipi Nadia dengan penuh kasih sayang.

Walaupun Nadia merasa bingung. Ia asal mengangguk saja. Setelah itu Alda meninggalkan Nadia yang kini sudah berada di rumah oma Intan.

Malam itu Nadia memilih keluar untuk mencari suasana yang bisa membuatnya merasa tenang. Nadia memilih taman komplek yang suasananya tidak begitu ramai, tapi juga tidak begitu sepi.

Nadia tidak hanya sedih memikirkan sikap mamanya. Tapi, Nadia juga sedih karna sedari tadi pesan chat nya tidak di jawab oleh om Diego, panggilannya pun di abaikan.

Disisi lain, Diego tampak sedang tidak baik-baik saja setelah pertemuannya dengan Alda.

"Bertahun-tahun aku nggak bisa lupain kamu Al. Kenapa disaat aku bisa menemukan penggantimu? Kamu malah muncul lagi dan membuat aku meragukan keputusanku? Walaupun kamu tidak mengakui dirimu adalah Alda ku, tapi aku benar-benar yakin, kamu adalah Alda yang aku cintai selama ini. Mungkin saja waktu itu mama salah informasi, atau mungkin itu semua memang sudah di rencanakan mama." Ucap Diego pada foto Alda yang selalu tersimpan didalam dompetnya.

Saat ini Diego sedang menenangkan diri di pinggir jalan dekat taman. Saat ia hendak kembali masuk ke dalam mobilnya, samar-samar Diego melihat sosok Nadia yang sedang duduk menyendiri di bangku tengah taman. Untuk meyakinkan itu Nadia atau bukan, Diego langsung mengecek GPS ponsel Nadia yang sudah ia sambungkan beberapa hari yang lalu. Ternyata benar, GPS menunjukan bahwa Nadia berada di taman.

Sebenernya Diego merasa belum siap untuk bertemu dengan Nadia lagi. Tapi hati kecilnya merasa kasihan dan tidak tega.

"Kenapa lagi Nad? Kenapa malam-malam disini sendirian?" Tegur Diego sembari mendudukkan bokongnya disamping Nadia.

"Om, Kenapa om nggak balas pesan aku? Aku sedih om." Keluh Nadia sembari menyandarkan kepalanya pada bahu om Diego. Entah kenapa Nadia selalu manja dan merasa lemah saat bersama Diego.

"Sedih kenapa? Mama kamu tahu nggak kamu disini? Kok tumben bisa keluar malam?" Tanya Diego heran, sebab biasanya Nadia selalu bilang tidak dibolehin keluar malam oleh mamanya.

"Itu masalahnya om. Tadi waktu mama pulang kerja, tiba-tiba mama nyuruh aku tinggal di rumah oma. Waktu aku tanya apa masalahnya, mama nggak mau jawab. Aku sedih om kalo ternyata mama marah sama aku karna aku nggak nurut sama mama." Ucap Nadia berusaha menjelaskan sambil terisak.

Mendengar cerita Nadia, seketika membuat Diego teringat pada Alda tadi siang. Sepertinya jika di sambungkan, ceritanya akan sangat masuk akal. Kemudian, Diego mempertanyakan nama orang tua dari Nadia. Tapi Nadia tidak mau menjawab karna mengingat pesan mamanya yang harus menyembunyikan identitasnya. Nadia hanya mengatakan bahwa papanya meninggal di saat dirinya masih berada dalam kandungan dan selama itu dirinya hanya hidup dengan mama dan dibantu saudara mamanya sama oma.

Diego menatap lekat wajah Nadia, ia mulai berpikir bahwa Nadia adalah anaknya yang pernah ia campakkan kala itu. Mungkin itu sebabnya ia merasa begitu dekat sejak pertama kali bertemu dengan Nadia. Saat Diego memperhatikan rambut panjang Nadia yang diterpa angin, Diego langsung berpikir ingin melakukan tes DNA dengan Nadia.

Diego berusaha menghibur Nadia dan mengalihkan pikiran Nadia supaya Nadia tidak sadar bahwa dirinya sedang berusaha mengambil sehelai rambut milik Nadia.

Setelah mengantarkan Nadia pulang ke rumah omanya. Diego langsung pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA.

Waktu sudah menunjukan pukul tiga dini hari. Tapi Diego tak kunjung bisa tertidur. Sedari tadi ia mondar mandir di pinggir kolam renang. Arka yang berkali-kali terbangun dan mengintip ke luar jendela, lagi-lagi masih melihat keberadaan papanya di luar kamar. Arka merasa heran dan langsung keluar mendekati sang papa.

"Pah, ada apa?" Tegur Arka yang kini sudah turun dan keluar untuk menanyakan apa yang terjadi.

"Nggak papa Arka. Cuma masalah kecil saja di kantor baru milik papa. Sebaiknya kamu tidur lagi, biar besok disekolah, kamu nggak ngantuk." Jawab Diego berusaha menutupi yang sebenarnya.

"Yaudah kalo gitu, Arka balik ke kamar lagi ya pah." Pamit Arka langsung melangkah kembali ke dalam kamarnya dan langsung di angguki Diego dengan senyuman kecil.

Kemudian, Diego teringat waktu itu Arka pernah curhat tentang perempuan satu kelasnya yang bernama Nadia.

"Apa jangan-jangan Nadia yang di maksud Arka adalah Nadia yang sama?" Batin Diego bertanya-tanya.

Pagi harinya, Nadia berangkat ke sekolah dengan mengendarai motor butut miliknya. Baru setengah perjalanan Nadia menaiki motornya, tiba-tiba motor mogok di dekat bengkel yang masih tutup. Nadia sudah mencoba berbagai cara untuk menyalakan motornya, tapi tak kunjung menyala juga. Akhirnya Nadia menitipkan motornya di bengkel tersebut, dan kemudian ia jalan kaki sambil menunggu angkutan umum melintas.

Baru beberapa langkah Nadia berjalan, suara klakson mobil terdengar dan mobil berhenti disamping Nadia berdiri.

"Masuk!" Perintah Arka dingin.

"Nggak mau terlambat masuk kelas kan? Disini nggak ada angkutan umum lewat." Ucap Arka lagi ketika Nadia hanya diam saja.

Sebenarnya Nadia enggan untuk ikut Arka, tapi berhubung tidak ada angkutan umum, jadi terpaksa Nadia nebeng sama Arka.

"Sejak kapan loe berangkat sekolah lewat jalan ini? Mau modus ya?" Ucap Arka dengan pandangan ke depan, dan fokus menyetir.

"Loe balas dendam sama gue gara-gara yang waktu itu? Oke gue minta maaf, gue emang udah salah nuduh loe. Tapi sumpah gue jalan lewat sini bukan mau modus. Saat ini gue lagi tinggal di rumah oma gue, jadi wajar kalo lewat sini, karna memang jalur terdekat cuma lewat sini." Ucap Nadia menjelaskan dengan nada dan raut wajah kesal. Sementara Arka malah tersenyum tipis merasa lucu dengan raut wajah kesal Nadia.

"Oh." Balas Arka singkat tanpa ekspresi.

Nadia langsung memanyunkan bibirnya dan memperhatikan kondisi jalanan dari kaca mobil.

"Jadi kita udah baikan, nggak marahan lagi nih?" Ucap Nadia saat mobil Arka sudah sampai di parkiran sekolah.

"Memangnya kapan marahan? Gue biasa aja, cuma males kalo nanti di kira modus." Balas Arka yang langsung keluar dari dalam mobilnya.

Nadia tersenyum malu mendengar jawaban dari Arka, kemudian ia juga ikut keluar.

Tidak disangka ternyata banyak siswa yang memperhatikan mereka berdua, termasuk geng Ratu dan sahabat Nadia.

Bersambung..

Episodes
1 (Kejahatan Diego)
2 (Kehancuran Alda)
3 (Saudara Tiri Yang Baik)
4 (Kepergian Alda)
5 Nadia Putri Dewangga
6 Jalan-Jalan ke Mall
7 Anak angkat Diego
8 Om Diego Atau Arka
9 Nadia Dan Alda
10 Masih Mengenal Alda
11 Tinggal Sementara Dengan Oma
12 Arka dan Nadia Baikan
13 Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14 Menyatakan Cinta Palsu
15 Alda Marah Sama Nadia
16 Ketahuan Memeluk Alda
17 Nadia Bertemu Dengan Dirga
18 Foto di Papan Mading
19 Kedatangan Om Dirga
20 Pertengkaran Alda Dan Dewi
21 Om Say Kenapa?
22 Ulang Tahun Alda
23 Rooftop Sekolah
24 Kutukan Di Masalalu
25 Diego Bertemu Shera
26 Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27 Rawat Inap Di Rumah Sakit
28 Perumahan Citra Ext
29 Maafkan Nadia, mah!
30 Kencan Dengan Bos
31 Jadi Om Ini Papa aku?
32 Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33 Murid Baru
34 Jangan Menikahi Dia
35 Nadia Sudah Menikah, mah.
36 Jangan Salahkan Arka!
37 Ternyata Masih Ada Kesempatan
38 Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39 Jadi Loe Nggak Cemburu?
40 Melihat Rumah Arka
41 Serius, Itu Anak Loe?
42 Olah Raga Di Taman
43 Jody Teman Alda Saat SMP
44 Nadia kenapa?
45 Berusaha Membujuk Nadia
46 Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47 Calon Suaminya Yang Mana?
48 Tidur Berdua Dengan Arka
49 Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50 Plis, Jangan Konyol!
51 Khilaf & Salah paham
52 Arin dan Arka
53 Tapi sedih, gak ada loe.
54 Alda Pulang Bersama Diego
55 Kopi Buatan Anak Papa
56 Liburan Ke Villa Part 1
57 Gara-gara Numpang Buang Air
58 Liburan Ke Villa Part 2
59 Kita akan Pindah Sayang.
60 Diego Marah Pada Alda
61 Dokter Psikolog
62 Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63 Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64 Merasakan Sesak Dan Sedih
65 Alda Menerima Kehadiran Diego
66 Kedatangan Jody
67 Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68 Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69 Tentang Keluarga Arka
70 Bad mood
71 Video Viral
72 Jalan-Jalan Bertiga
73 Melamar Alda
74 Suara Ledakan
75 Air Terjun
76 Undangan Pernikahan Dari Burhan
77 Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78 Izin Akan Pergi Muncak
79 Kekesalan Nadia Pada Arka
80 Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81 Mendaki Gunung
82 Tersesat
83 Khilaf Dan Merasa Bersalah
84 Selamat Jalan Sahabatku
85 Kembali Pulang Ke Kota
86 Setelah Sekian Lama Menahan
87 Pernikahan Burhan Dan Mesya
88 Resepsi Pernikahan Nadia
89 Kado Dari Arin
90 Isi Kado Dari Arin
91 Butuh Penjelasan
92 Mencari Penginapan
93 Kembali Pulang Bersama
94 Hari Pertama Datang Ke Kampus
95 Berduka Cita
96 Kalian Sudah Baikan?
97 Teman Papa Arin
98 Permintaan Diego Pada Nadia
99 Kamu kenapa? Cemburu?
100 Kantor Polisi
101 Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102 Cerita Tentang Malam Itu
103 Menangis Gara-gara Bakso
104 Malamnya Ribut Paginya Keramas
105 Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106 Pergi Bersama Aldo
107 Hubungan Arin Dan Aldo
108 Lamaran Di Rumah Arin
109 Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110 Terbukti Tidak Bersalah
111 Diego Mendatangi Kakek Arka
112 Aku Ingin Menikahi Kamu
113 Gak Masalah Punya Tante Arin
114 Dirga Dan Keluarga Mama
115 Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116 Pesta Pernikahan Ratu
117 Liburan Setelah Menikah
118 Masalalu Kenzo
119 Salah menyebut Nama
120 Aldo Menculik Nadia
121 Belum Menemukan Nadia
122 Aldo Sudah Sakit Jiwa
123 Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124 Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125 Mulai Membaik Dan Menerima
126 Liburan Ke Korea Bertemu BTS
Episodes

Updated 126 Episodes

1
(Kejahatan Diego)
2
(Kehancuran Alda)
3
(Saudara Tiri Yang Baik)
4
(Kepergian Alda)
5
Nadia Putri Dewangga
6
Jalan-Jalan ke Mall
7
Anak angkat Diego
8
Om Diego Atau Arka
9
Nadia Dan Alda
10
Masih Mengenal Alda
11
Tinggal Sementara Dengan Oma
12
Arka dan Nadia Baikan
13
Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14
Menyatakan Cinta Palsu
15
Alda Marah Sama Nadia
16
Ketahuan Memeluk Alda
17
Nadia Bertemu Dengan Dirga
18
Foto di Papan Mading
19
Kedatangan Om Dirga
20
Pertengkaran Alda Dan Dewi
21
Om Say Kenapa?
22
Ulang Tahun Alda
23
Rooftop Sekolah
24
Kutukan Di Masalalu
25
Diego Bertemu Shera
26
Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27
Rawat Inap Di Rumah Sakit
28
Perumahan Citra Ext
29
Maafkan Nadia, mah!
30
Kencan Dengan Bos
31
Jadi Om Ini Papa aku?
32
Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33
Murid Baru
34
Jangan Menikahi Dia
35
Nadia Sudah Menikah, mah.
36
Jangan Salahkan Arka!
37
Ternyata Masih Ada Kesempatan
38
Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39
Jadi Loe Nggak Cemburu?
40
Melihat Rumah Arka
41
Serius, Itu Anak Loe?
42
Olah Raga Di Taman
43
Jody Teman Alda Saat SMP
44
Nadia kenapa?
45
Berusaha Membujuk Nadia
46
Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47
Calon Suaminya Yang Mana?
48
Tidur Berdua Dengan Arka
49
Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50
Plis, Jangan Konyol!
51
Khilaf & Salah paham
52
Arin dan Arka
53
Tapi sedih, gak ada loe.
54
Alda Pulang Bersama Diego
55
Kopi Buatan Anak Papa
56
Liburan Ke Villa Part 1
57
Gara-gara Numpang Buang Air
58
Liburan Ke Villa Part 2
59
Kita akan Pindah Sayang.
60
Diego Marah Pada Alda
61
Dokter Psikolog
62
Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63
Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64
Merasakan Sesak Dan Sedih
65
Alda Menerima Kehadiran Diego
66
Kedatangan Jody
67
Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68
Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69
Tentang Keluarga Arka
70
Bad mood
71
Video Viral
72
Jalan-Jalan Bertiga
73
Melamar Alda
74
Suara Ledakan
75
Air Terjun
76
Undangan Pernikahan Dari Burhan
77
Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78
Izin Akan Pergi Muncak
79
Kekesalan Nadia Pada Arka
80
Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81
Mendaki Gunung
82
Tersesat
83
Khilaf Dan Merasa Bersalah
84
Selamat Jalan Sahabatku
85
Kembali Pulang Ke Kota
86
Setelah Sekian Lama Menahan
87
Pernikahan Burhan Dan Mesya
88
Resepsi Pernikahan Nadia
89
Kado Dari Arin
90
Isi Kado Dari Arin
91
Butuh Penjelasan
92
Mencari Penginapan
93
Kembali Pulang Bersama
94
Hari Pertama Datang Ke Kampus
95
Berduka Cita
96
Kalian Sudah Baikan?
97
Teman Papa Arin
98
Permintaan Diego Pada Nadia
99
Kamu kenapa? Cemburu?
100
Kantor Polisi
101
Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102
Cerita Tentang Malam Itu
103
Menangis Gara-gara Bakso
104
Malamnya Ribut Paginya Keramas
105
Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106
Pergi Bersama Aldo
107
Hubungan Arin Dan Aldo
108
Lamaran Di Rumah Arin
109
Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110
Terbukti Tidak Bersalah
111
Diego Mendatangi Kakek Arka
112
Aku Ingin Menikahi Kamu
113
Gak Masalah Punya Tante Arin
114
Dirga Dan Keluarga Mama
115
Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116
Pesta Pernikahan Ratu
117
Liburan Setelah Menikah
118
Masalalu Kenzo
119
Salah menyebut Nama
120
Aldo Menculik Nadia
121
Belum Menemukan Nadia
122
Aldo Sudah Sakit Jiwa
123
Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124
Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125
Mulai Membaik Dan Menerima
126
Liburan Ke Korea Bertemu BTS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!