Anak angkat Diego

Nadia menolak Diego yang ingin mengantarnya pulang, dengan alasan sudah membawa kendaraan sendiri. Selain itu Nadia juga takut kalo ternyata Diego mempunyai niat jahat terhadap dirinya.

Saat Nadia hendak menjalankan motornya, ternyata ban motor kempes dua-duanya. Sepertinya memang ada yang sengaja mengerjai dirinya. Dengan terpaksa Nadia berusaha menuntun motornya untuk dibawa ke bengkel terdekat.

Tiba-tiba Nadia merasa ringan saat menuntun motornya. Nadia berhenti dan menoleh ke belakang.

"Arka." Seru Nadia dengan raut wajah terkejut.

"Kok Loe bisa ada disini?" Sambung Nadia lagi. Sebab ia merasa heran bisa bertemu dengan Arka di depan Mall.

"Memangnya nggak boleh? Disini tempat umum kan?" Jawab Arka santai.

Kemudian Arka mengambil alih untuk menuntun motor Nadia. Arka menyuruh Nadia untuk berjalan mengikutinya.

"Makasih ya Arka. Loe udah bantuin gue. Tapi ini bukan cara loe buat deket sama gue kan?" Tuduh Nadia setelah masalah ban motor nya selesai dibenahi. Mereka berdua sedang menikmati es kelapa muda yang lokasinya tidak jauh dari Mall yang baru saja dikunjunginya.

"Maksudnya loe nuduh gue yang bocorin ban motor loe? Terus gue pura-pura nolongin loe gitu?" Ucap Arka dengan raut wajah kecewa.

Arka langsung pergi saat Nadia tidak bisa menjawab pertanyaannya.

"Bu bukan gitu maksud aku Arka." Teriak Nadia saat Arka sudah melangkah pergi dan mulai menjauh.

Nadia menghela nafas panjang dan merutuki kebodohannya karna sudah berprasangka buruk terhadap Arka secara terang-terangan. Padahal Arka selalu bersikap baik dan selalu membantu Nadia disaat Nadia dalam masalah. Selama ini Arka juga tidak pernah meminta imbalan apapun.

Sebenarnya Nadia juga tidak serius menuduh Arka, cuma Arka nya saja yang lagi baperan.

Malam harinya sebelum tidur, Nadia mengobrol ringan dengan mamanya.

"Mah, kenapa nama Nadia harus ada Dewangga segala sih?" Tanya Nadia penasaran.

"Mama juga bingung, sudah takdir mungkin." Jawab Alda santai. Karna memang kenyataannya itu memang bukan kesengajaan.

"Kok bisa mah? Tapi bukan Karna papa Nadia bernama Dewangga kan mah?" Tanya Nadia lagi karna masih penasaran.

Alda terdiam sejenak kemudian membenarkan pertanyaan putrinya.

"Memangnya ada apa? Kok tumben kepo sama nama kamu sendiri?" Alda balik bertanya dengan raut wajah bertanya-tanya.

"Gini lho mah, di sekolah itu nama keluarga Dewangga terkenal sebagai keluarga kaya raya. Mereka penyumbang dana terbesar di sekolah SMA Pelangi. Waktu itu pernah ada yang mengira kalo Nadia itu keturunan keluarga Dewangga. Soalnya ada nama Dewangga dibelakang nama Nadia. Kan Nadia jadi malu mah, pas mereka mengira Nadia anak orang kaya raya, ternyata hanya biasa saja." Ucap Nadia menjelaskan maksudnya.

Alda mengangguk paham, kemudian menjelaskan bahwa nama Dewangga itu tidak hanya satu tapi banyak. Jadi tidak usah peduli apa kata orang. Alda juga menjelaskan bahwa sebenarnya waktu itu dirinya memberikan nama Nadia Putri Denisa, tapi ternyata orang yang membantu mengurus akte kelahiran Nadia malah lupa dan memberi nama Nadia Putri Dewangga. Padahal waktu itu Alda merasa muak dengan yang namanya Dewangga.

Tetapi Alda baru menyadari nama putrinya tidak sesuai keinginannya setelah Nadia menginjak usia satu tahun, jadi Alda pasrah saja dengan nama tersebut. Mungkin memang sudah takdirnya nama Nadia tersemat nama ayah kandungnya. Tetapi Alda tidak akan memberi tahu siapa Ayah Nadia yang sebenarnya.

Disisi lain, saat Arka sedang mengerjakan tugas sekolah. Asisten pribadi papa nya datang dan memberitahu bahwa papa Arka sudah menunggu Arka di ruang kerja. Arka diminta untuk segera menemui papanya sekarang juga.

Dengan berat hati Arka terpaksa menemui papanya. Sebab, bagaimana pun papa nya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk diri Arka.

"Ada apa pah?" Tanya Arka ketika sudah berada di ruang kerja sang papa."

"Kamu tadi kemana? Kenapa tidak mengikuti pelajaran olahraga?" Tanya sang papa mengintrogasi putra kesayangannya.

"Nggak enak badan pah." Jawab Arka santai.

"Lain kali kalo papa ke sekolah, kamu jangan ngumpet! Memangnya kamu nggak mau ngenalin papa ke teman-teman kamu. Terutama sama teman perempuan kamu. Siapa tahu ada yang tertarik jadi mama tiri kamu." Ucap papa Arka menggoda Arka di iringi dengan tersenyum lebar. Arka langsung mendengus kesal, lagi lagi papa Arka selalu menggoda Arka dengan embel-embel mama tiri yang seumuran dengan diri Arka.

Arka adalah anak angkat dari Diego Dewangga. Tetapi Arka selalu berusaha menutupi status yang sebenarnya, demi kenyamanan dan tidak mau berlindung dibalik keluarga Dewangga. Seluruh sekolah hanya beberapa guru saja yang tahu bahwa Arka adalah putra Dewangga.

"Memangnya tante Mesya mau dikemanakan pah?" Ucap Arka yang seketika membuat senyum di wajah Diego sirna.

"kamu lanjutkan belajar kamu dulu ya! Papa baru ingat ada hal yang harus papa urus." Ucap Diego beralasan. Tanpa menunggu jawaban dari Arka, Diego langsung saja keluar dengan terburu-buru.

Pada suatu hari saat hari libur nasional, Diego tidak sengaja melihat Nadia di pinggir jalan dengan raut wajah sedih. Diego yang kebetulan sedang tidak bersama supir pribadinya, langsung menghentikan mobilnya dan turun mendekati Nadia.

"Nadia, kamu kenapa? siapa yang sudah bikin kamu menangis?" Tanya Diego dengan rasa khawatir.

"Aku sedih om, Hp aku jatuh dan langsung remuk terlindas mobil. Padahal ini Hp baru. Mama yang beli dua hari yang lalu. Mama menabung sedikit demi sedikit buat beli HP ini, tapi malah rusak dalam waktu sekejap. Kenapa Tuhan nggak adil sama aku om?" Jawab Nadia sedih sembari menunjukan ponselnya yang sudah patah dan remuk.

"Sudah, kamu jangan sedih lagi ya! Biar om ganti Hp ini dengan yang baru. Anggap saja om yang sudah menabrak Hp kamu dan harus bertanggung jawab mengganti Hp kamu dengan yang baru." Ucap Diego berusaha untuk membantu Nadia yang malang.

"Serius om?" Tanya Nadia meminta kepastian.

"Tapi." Ucap Nadia lagi, yang tiba-tiba merasa ragu.

"Udah, ayok ikut om! nggak usah takut! Om nggak akan jahatin kamu." Bujuk Diego pada Nadia yang tampak ragu.

"Atau gini aja?" Ucap Diego sembari melirik kesana kemari mencari sebuah konter yang menjual ponsel.

"Nah itu ada konter. Beli disitu aja, ayok!" Ucap Diego, ketika melihat konter tidak jauh dari tempatnya berdiri. Nadia langsung tersenyum dan mengangguk.

"Om jangan ini! Mahal." Ucap Nadia ketika Diego menyodorkan smartphone seharga 10 juta. Mahal bagi Nadia tapi murah bagi Diego pewaris kekayaan tujuh turunan.

"Udah nggak papa, Nadia! Selama om ada uang, nggak papa ambil saja!" Ucap Diego yang langsung mengeluarkan kartu ATM nya untuk membayar ponsel tersebut.

"Om kenapa baik sama aku? Padahal kan kita baru kenal, dan bukan siapa-siapa?" Tanya Nadia saat mereka berdua mampir di warung bakso untuk menikmati makan siang bersama.

"Om juga nggak tahu. Om seneng aja kalo lihat kamu seneng. Kamu nggak perlu takut sama om! Karna sebenarnya om juga punya anak seumuran kamu yang juga sekolah di SMA Pelangi." Jawab Diego menjelaskan dan memberitahu.

Bersambung..

Episodes
1 (Kejahatan Diego)
2 (Kehancuran Alda)
3 (Saudara Tiri Yang Baik)
4 (Kepergian Alda)
5 Nadia Putri Dewangga
6 Jalan-Jalan ke Mall
7 Anak angkat Diego
8 Om Diego Atau Arka
9 Nadia Dan Alda
10 Masih Mengenal Alda
11 Tinggal Sementara Dengan Oma
12 Arka dan Nadia Baikan
13 Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14 Menyatakan Cinta Palsu
15 Alda Marah Sama Nadia
16 Ketahuan Memeluk Alda
17 Nadia Bertemu Dengan Dirga
18 Foto di Papan Mading
19 Kedatangan Om Dirga
20 Pertengkaran Alda Dan Dewi
21 Om Say Kenapa?
22 Ulang Tahun Alda
23 Rooftop Sekolah
24 Kutukan Di Masalalu
25 Diego Bertemu Shera
26 Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27 Rawat Inap Di Rumah Sakit
28 Perumahan Citra Ext
29 Maafkan Nadia, mah!
30 Kencan Dengan Bos
31 Jadi Om Ini Papa aku?
32 Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33 Murid Baru
34 Jangan Menikahi Dia
35 Nadia Sudah Menikah, mah.
36 Jangan Salahkan Arka!
37 Ternyata Masih Ada Kesempatan
38 Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39 Jadi Loe Nggak Cemburu?
40 Melihat Rumah Arka
41 Serius, Itu Anak Loe?
42 Olah Raga Di Taman
43 Jody Teman Alda Saat SMP
44 Nadia kenapa?
45 Berusaha Membujuk Nadia
46 Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47 Calon Suaminya Yang Mana?
48 Tidur Berdua Dengan Arka
49 Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50 Plis, Jangan Konyol!
51 Khilaf & Salah paham
52 Arin dan Arka
53 Tapi sedih, gak ada loe.
54 Alda Pulang Bersama Diego
55 Kopi Buatan Anak Papa
56 Liburan Ke Villa Part 1
57 Gara-gara Numpang Buang Air
58 Liburan Ke Villa Part 2
59 Kita akan Pindah Sayang.
60 Diego Marah Pada Alda
61 Dokter Psikolog
62 Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63 Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64 Merasakan Sesak Dan Sedih
65 Alda Menerima Kehadiran Diego
66 Kedatangan Jody
67 Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68 Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69 Tentang Keluarga Arka
70 Bad mood
71 Video Viral
72 Jalan-Jalan Bertiga
73 Melamar Alda
74 Suara Ledakan
75 Air Terjun
76 Undangan Pernikahan Dari Burhan
77 Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78 Izin Akan Pergi Muncak
79 Kekesalan Nadia Pada Arka
80 Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81 Mendaki Gunung
82 Tersesat
83 Khilaf Dan Merasa Bersalah
84 Selamat Jalan Sahabatku
85 Kembali Pulang Ke Kota
86 Setelah Sekian Lama Menahan
87 Pernikahan Burhan Dan Mesya
88 Resepsi Pernikahan Nadia
89 Kado Dari Arin
90 Isi Kado Dari Arin
91 Butuh Penjelasan
92 Mencari Penginapan
93 Kembali Pulang Bersama
94 Hari Pertama Datang Ke Kampus
95 Berduka Cita
96 Kalian Sudah Baikan?
97 Teman Papa Arin
98 Permintaan Diego Pada Nadia
99 Kamu kenapa? Cemburu?
100 Kantor Polisi
101 Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102 Cerita Tentang Malam Itu
103 Menangis Gara-gara Bakso
104 Malamnya Ribut Paginya Keramas
105 Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106 Pergi Bersama Aldo
107 Hubungan Arin Dan Aldo
108 Lamaran Di Rumah Arin
109 Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110 Terbukti Tidak Bersalah
111 Diego Mendatangi Kakek Arka
112 Aku Ingin Menikahi Kamu
113 Gak Masalah Punya Tante Arin
114 Dirga Dan Keluarga Mama
115 Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116 Pesta Pernikahan Ratu
117 Liburan Setelah Menikah
118 Masalalu Kenzo
119 Salah menyebut Nama
120 Aldo Menculik Nadia
121 Belum Menemukan Nadia
122 Aldo Sudah Sakit Jiwa
123 Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124 Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125 Mulai Membaik Dan Menerima
126 Liburan Ke Korea Bertemu BTS
Episodes

Updated 126 Episodes

1
(Kejahatan Diego)
2
(Kehancuran Alda)
3
(Saudara Tiri Yang Baik)
4
(Kepergian Alda)
5
Nadia Putri Dewangga
6
Jalan-Jalan ke Mall
7
Anak angkat Diego
8
Om Diego Atau Arka
9
Nadia Dan Alda
10
Masih Mengenal Alda
11
Tinggal Sementara Dengan Oma
12
Arka dan Nadia Baikan
13
Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14
Menyatakan Cinta Palsu
15
Alda Marah Sama Nadia
16
Ketahuan Memeluk Alda
17
Nadia Bertemu Dengan Dirga
18
Foto di Papan Mading
19
Kedatangan Om Dirga
20
Pertengkaran Alda Dan Dewi
21
Om Say Kenapa?
22
Ulang Tahun Alda
23
Rooftop Sekolah
24
Kutukan Di Masalalu
25
Diego Bertemu Shera
26
Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27
Rawat Inap Di Rumah Sakit
28
Perumahan Citra Ext
29
Maafkan Nadia, mah!
30
Kencan Dengan Bos
31
Jadi Om Ini Papa aku?
32
Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33
Murid Baru
34
Jangan Menikahi Dia
35
Nadia Sudah Menikah, mah.
36
Jangan Salahkan Arka!
37
Ternyata Masih Ada Kesempatan
38
Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39
Jadi Loe Nggak Cemburu?
40
Melihat Rumah Arka
41
Serius, Itu Anak Loe?
42
Olah Raga Di Taman
43
Jody Teman Alda Saat SMP
44
Nadia kenapa?
45
Berusaha Membujuk Nadia
46
Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47
Calon Suaminya Yang Mana?
48
Tidur Berdua Dengan Arka
49
Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50
Plis, Jangan Konyol!
51
Khilaf & Salah paham
52
Arin dan Arka
53
Tapi sedih, gak ada loe.
54
Alda Pulang Bersama Diego
55
Kopi Buatan Anak Papa
56
Liburan Ke Villa Part 1
57
Gara-gara Numpang Buang Air
58
Liburan Ke Villa Part 2
59
Kita akan Pindah Sayang.
60
Diego Marah Pada Alda
61
Dokter Psikolog
62
Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63
Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64
Merasakan Sesak Dan Sedih
65
Alda Menerima Kehadiran Diego
66
Kedatangan Jody
67
Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68
Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69
Tentang Keluarga Arka
70
Bad mood
71
Video Viral
72
Jalan-Jalan Bertiga
73
Melamar Alda
74
Suara Ledakan
75
Air Terjun
76
Undangan Pernikahan Dari Burhan
77
Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78
Izin Akan Pergi Muncak
79
Kekesalan Nadia Pada Arka
80
Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81
Mendaki Gunung
82
Tersesat
83
Khilaf Dan Merasa Bersalah
84
Selamat Jalan Sahabatku
85
Kembali Pulang Ke Kota
86
Setelah Sekian Lama Menahan
87
Pernikahan Burhan Dan Mesya
88
Resepsi Pernikahan Nadia
89
Kado Dari Arin
90
Isi Kado Dari Arin
91
Butuh Penjelasan
92
Mencari Penginapan
93
Kembali Pulang Bersama
94
Hari Pertama Datang Ke Kampus
95
Berduka Cita
96
Kalian Sudah Baikan?
97
Teman Papa Arin
98
Permintaan Diego Pada Nadia
99
Kamu kenapa? Cemburu?
100
Kantor Polisi
101
Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102
Cerita Tentang Malam Itu
103
Menangis Gara-gara Bakso
104
Malamnya Ribut Paginya Keramas
105
Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106
Pergi Bersama Aldo
107
Hubungan Arin Dan Aldo
108
Lamaran Di Rumah Arin
109
Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110
Terbukti Tidak Bersalah
111
Diego Mendatangi Kakek Arka
112
Aku Ingin Menikahi Kamu
113
Gak Masalah Punya Tante Arin
114
Dirga Dan Keluarga Mama
115
Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116
Pesta Pernikahan Ratu
117
Liburan Setelah Menikah
118
Masalalu Kenzo
119
Salah menyebut Nama
120
Aldo Menculik Nadia
121
Belum Menemukan Nadia
122
Aldo Sudah Sakit Jiwa
123
Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124
Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125
Mulai Membaik Dan Menerima
126
Liburan Ke Korea Bertemu BTS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!