Jalan-Jalan ke Mall

"Jaga mulut loe ya! Sembarangan saja kalo ngomong." Marah Arin, merasa tidak terima sahabatnya di hina. Kemudian Arin menarik rambut Ratu dan mengancam akan mempermalukan Ratu didepan seluruh murid SMA Pelangi jika masih berani menghina Nadia lagi.

Ratu dan kedua sahabatnya merasa tidak terima dengan perlakuan Arin, kemudian mereka balik menyerang Arin dan terjadilah keributan. Mereka saling jambak dan mencakar. Nadia dan Tata yang tidak mau ada masalah berusaha melerai mereka, tetapi keduanya malah ikut kena jambak dan cakar oleh geng Ratu.

"Apa-apaan kalian? Berhenti semuanya!" Teriak Arka yang baru datang dan melihat mereka berantem.

Gertakan Arka tidak mampu membuat mereka takut. Lalu Arka berusaha menarik Nadia yang pelipisnya sudah tergores oleh kuku dari salah satu geng Ratu. Tidak lama kemudian guru BK datang dan menyuruh mereka berempat untuk ikut ke ruang BK.

"Mau jadi apa kalian semua? Selalu saja bikin masalah di sekolah?" Tegur guru BK pada mereka berenam yang kini sudah berada di dalam ruang BK. Mereka menunduk takut dengan penampilan yang berantakan.

"Arin duluan yang mulai pak." Ucap Ratu membela diri yang langsung dibenarkan oleh anggota geng nya.

"Saya cuma membela Nadia pak. Soalnya Ratu sudah menghina mama nya Nadia dengan sadis." Bela Arin menjelaskan penyebab awalnya.

"Siapa yang menghina? Gue ngomong yang sebenarnya. Buktinya di akte kelahiran Nadia cuma ada nama ibunya, tidak ada nama Ayahnya. Itu tandanya ayah nya tidak jelas yang mana, nggak salah dong gue ngomong." Ucap Ratu menjelaskan.

Arin yang merasa geram hampir menampar mulut Ratu yang menyebalkan itu, tapi langsung di cegah oleh Nadia sembari menggelengkan kepalanya mengisyaratkan Arin untuk diam.

"Sudah! Sudah! Bapak capek dengan kelakuan kalian! Mulai besok sampai dua hari ke depan kalian tidak usah masuk sekolah! Bapak skors kalian selama 3 hari, supaya kalian bisa instrospeksi diri." Ucap Guru BK dengan tegas, kemudian langsung keluar ruangan dan menyuruh anak-anak yang mengintip untuk kembali ke kelas, sebab bel masuk kelas sudah berdering.

"Pak tidak bisa begitu dong! Nadia sama Tata tidak salah pak!" Bela Arka yang sedari tadi menunggu di depan ruang BK. Arka protes sambil mengikuti Guru BK dari belakang.

"Sudahlah Arka! Kamu tidak perlu repot-repot membela kekasih kamu itu, bapak tetap akan men skors dia." Balas Guru BK, mengira Arka adalah kekasih Nadia.

"Kita nggak pacaran, kita cuma teman pak." Ucap Arka memberitahu kenyataannya. Tetapi Guru BK tersebut tidak mau tahu dan langsung masuk ke ruang kantor sekolah. Arka merasa kesal terhadap guru BK yang selalu bersikap tidak adil.

"Noh lihat! Si Arka lebih peduli sama Nadia daripada Ratu. Itu artinya apa?" Ucap Arin yang melihat Arka mengejar Guru BK untuk membela Nadia.

"Artinya Arka lope-lope sama Nadia ha ha ha." Sambung Tata sambil tertawa terbahak.

Mereka berdua sengaja menyindir Ratu yang suka mengaku pada semua murid bahwa dirinya adalah kekasih Arka.

"Udah ih jangan gitu! Mending kita balik, terus jalan-jalan buat refreshing." Tegur Nadia pada kedua sahabatnya.

Nadia, Tata dan Arin akhirnya memilih untuk jalan-jalan ke Mall. Walau hanya sekedar melihat-lihat tapi sudah cukup membuat mereka merasa senang dan bahagia.

Saat mereka bertiga sedang asyik berjalan sambil bercanda, Nadia tidak sengaja menyenggol seseorang dan menjatuhkan smartphone yang sedang digenggam orang tersebut.

"Oh my Good, punya mata nggak sih?" Teriak seorang wanita dengan tampilan baju kurang bahan. Wanita itu berjongkok mengambil Smartphone nya yang jatuh sambil mengomel.

"Maaf tante, aku tidak sengaja." Ucap Nadia sembari menyatukan telapak tangannya.

"Maaf, maaf. Kamu pikir hanya dengan minta maaf bisa mengembalikan Smartphone ku yang retak. Asal kamu tahu, ini mahal harganya. Uang saku kamu satu bulan belum tentu cukup untuk membeli smartphone ini." Ucap wanita itu dengan sombong dan merasa tidak terima.

"Ada apa Mesya?" Seorang pria datang dan menanyakan apa yang terjadi.

"Diego, bocah tengik ini seenaknya saja ngerusak smartphone milik aku." Ucap Mesya manja pada pria yang bernama Diego tersebut.

Nadia dan kedua sahabatnya yang tadinya menunduk takut kini perlahan menatap ke arah pria yang baru datang tersebut, dan mereka pun terkejut tidak menyangka bisa bertemu dengan om-om tampan yang tadi berbagi makanan di sekolah.

"Om, maafin kita ya om. Tadi kita nggak sengaja menyenggol tante ini." Ucap Nadia dengan suara manja dan memanyunkan bibirnya sambil menunjuk Mesya yang tampak semakin kesal Karna Nadia berusaha mencari muka di hadapan Diego. Kedua sahabat Nadia menahan tawanya mendengar suara Nadia yang dibuat manja.

"Sudah nggak papa, biar nanti om yang ganti rugi. Kalian dari SMA Pelangi kan? Sudah pada makan belum? Mau om traktir?" Ucap Diego mengajak Nadia dan kedua sahabatnya untuk makan siang bersama.

"Jangan om kita nggak enak, kan tadi udah dikasih gratis. Kecuali kalo om maksa he he." Ucap Arin di iringi dengan tawa menampilkan deretan giginya. Tata dan Nadia ikut tertawa nyengir karna merasa malu dengan ucapan Arin.

Mendengar ketiga gadis itu menerima tawaran dari Diego, Mesya langsung marah-marah tidak terima gadis yang menabraknya bukannya diminta ganti rugi malah mau ditraktir.

"Sudah saya transfer, sekarang pulanglah!" Ucap Diego pada Mesya dengan nada dingin kemudian mengajak Nadia dan kedua sahabat Nadia tanpa memperdulikan Mesya yang merajuk dan tidak terima.

"Om namanya Diego Dewangga ya om?" Tanya Arin sambil menikmati makanan yang Kini sudah tersedia di atas meja.

Diego mengangguk dan tersenyum kemudian memperhatikan Nadia yang tampak antusias setelah melihat makanan berbagai varian sudah tersaji di atas meja.

"Nadia Putri D" Ucap Diego dalam hati saat melihat nama yang tertulis di seragam Nadia.

"Om, tante tadi istrinya om ya? Kok mau sih punya istri cerewet begitu?" Ucap Tata tanpa filter. Nadia yang merasa tidak enak langsung menyenggol kaki Tata dan mengisyaratkan untuk tidak kepo. Diego tersenyum kecil menyaksikan ketiga gadis polos dihadapannya.

"Cuma teman kok, om belum pernah menikah." Ucap Diego menjelaskan yang langsung dibalas ooh secara serentak oleh ketiga gadis polos tersebut.

"Om pacaran aja sama teman aku ini om, Nadia." Ucap Tata sembari menunjuk Nadia.

"Apaan sih loe, ga jelas banget." Ucap Nadia kesal tapi terlihat jelas senyum yang ditahannya. Kemudian Nadia izin ke toilet sebentar untuk menenangkan diri karena ia benar-benar merasa salting saat berada di dekat Diego.

Kemudian Arin tampak berbisik di telinga Tata dan tak lama kemudian mereka berdua pamit untuk pulang duluan. Mereka menitipkan Nadia pada Diego dan mengucapkan banyak terimakasih karna sudah mentraktirnya.

Saat Nadia kembali, ia terkejut karna sudah tidak melihat keberadaan Arin dan Tata lagi.

"Om teman aku pada kemana ya?" Tanya Nadia sembari mengelap tangannya dengan tisu dan memperhatikan sekitar restoran.

"Mereka pulang duluan, Kamu mau pulang sekarang? Biar om antar." Tawar Diego berharap Nadia mau diantarnya.

Bersambung..

Episodes
1 (Kejahatan Diego)
2 (Kehancuran Alda)
3 (Saudara Tiri Yang Baik)
4 (Kepergian Alda)
5 Nadia Putri Dewangga
6 Jalan-Jalan ke Mall
7 Anak angkat Diego
8 Om Diego Atau Arka
9 Nadia Dan Alda
10 Masih Mengenal Alda
11 Tinggal Sementara Dengan Oma
12 Arka dan Nadia Baikan
13 Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14 Menyatakan Cinta Palsu
15 Alda Marah Sama Nadia
16 Ketahuan Memeluk Alda
17 Nadia Bertemu Dengan Dirga
18 Foto di Papan Mading
19 Kedatangan Om Dirga
20 Pertengkaran Alda Dan Dewi
21 Om Say Kenapa?
22 Ulang Tahun Alda
23 Rooftop Sekolah
24 Kutukan Di Masalalu
25 Diego Bertemu Shera
26 Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27 Rawat Inap Di Rumah Sakit
28 Perumahan Citra Ext
29 Maafkan Nadia, mah!
30 Kencan Dengan Bos
31 Jadi Om Ini Papa aku?
32 Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33 Murid Baru
34 Jangan Menikahi Dia
35 Nadia Sudah Menikah, mah.
36 Jangan Salahkan Arka!
37 Ternyata Masih Ada Kesempatan
38 Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39 Jadi Loe Nggak Cemburu?
40 Melihat Rumah Arka
41 Serius, Itu Anak Loe?
42 Olah Raga Di Taman
43 Jody Teman Alda Saat SMP
44 Nadia kenapa?
45 Berusaha Membujuk Nadia
46 Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47 Calon Suaminya Yang Mana?
48 Tidur Berdua Dengan Arka
49 Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50 Plis, Jangan Konyol!
51 Khilaf & Salah paham
52 Arin dan Arka
53 Tapi sedih, gak ada loe.
54 Alda Pulang Bersama Diego
55 Kopi Buatan Anak Papa
56 Liburan Ke Villa Part 1
57 Gara-gara Numpang Buang Air
58 Liburan Ke Villa Part 2
59 Kita akan Pindah Sayang.
60 Diego Marah Pada Alda
61 Dokter Psikolog
62 Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63 Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64 Merasakan Sesak Dan Sedih
65 Alda Menerima Kehadiran Diego
66 Kedatangan Jody
67 Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68 Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69 Tentang Keluarga Arka
70 Bad mood
71 Video Viral
72 Jalan-Jalan Bertiga
73 Melamar Alda
74 Suara Ledakan
75 Air Terjun
76 Undangan Pernikahan Dari Burhan
77 Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78 Izin Akan Pergi Muncak
79 Kekesalan Nadia Pada Arka
80 Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81 Mendaki Gunung
82 Tersesat
83 Khilaf Dan Merasa Bersalah
84 Selamat Jalan Sahabatku
85 Kembali Pulang Ke Kota
86 Setelah Sekian Lama Menahan
87 Pernikahan Burhan Dan Mesya
88 Resepsi Pernikahan Nadia
89 Kado Dari Arin
90 Isi Kado Dari Arin
91 Butuh Penjelasan
92 Mencari Penginapan
93 Kembali Pulang Bersama
94 Hari Pertama Datang Ke Kampus
95 Berduka Cita
96 Kalian Sudah Baikan?
97 Teman Papa Arin
98 Permintaan Diego Pada Nadia
99 Kamu kenapa? Cemburu?
100 Kantor Polisi
101 Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102 Cerita Tentang Malam Itu
103 Menangis Gara-gara Bakso
104 Malamnya Ribut Paginya Keramas
105 Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106 Pergi Bersama Aldo
107 Hubungan Arin Dan Aldo
108 Lamaran Di Rumah Arin
109 Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110 Terbukti Tidak Bersalah
111 Diego Mendatangi Kakek Arka
112 Aku Ingin Menikahi Kamu
113 Gak Masalah Punya Tante Arin
114 Dirga Dan Keluarga Mama
115 Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116 Pesta Pernikahan Ratu
117 Liburan Setelah Menikah
118 Masalalu Kenzo
119 Salah menyebut Nama
120 Aldo Menculik Nadia
121 Belum Menemukan Nadia
122 Aldo Sudah Sakit Jiwa
123 Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124 Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125 Mulai Membaik Dan Menerima
126 Liburan Ke Korea Bertemu BTS
Episodes

Updated 126 Episodes

1
(Kejahatan Diego)
2
(Kehancuran Alda)
3
(Saudara Tiri Yang Baik)
4
(Kepergian Alda)
5
Nadia Putri Dewangga
6
Jalan-Jalan ke Mall
7
Anak angkat Diego
8
Om Diego Atau Arka
9
Nadia Dan Alda
10
Masih Mengenal Alda
11
Tinggal Sementara Dengan Oma
12
Arka dan Nadia Baikan
13
Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14
Menyatakan Cinta Palsu
15
Alda Marah Sama Nadia
16
Ketahuan Memeluk Alda
17
Nadia Bertemu Dengan Dirga
18
Foto di Papan Mading
19
Kedatangan Om Dirga
20
Pertengkaran Alda Dan Dewi
21
Om Say Kenapa?
22
Ulang Tahun Alda
23
Rooftop Sekolah
24
Kutukan Di Masalalu
25
Diego Bertemu Shera
26
Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27
Rawat Inap Di Rumah Sakit
28
Perumahan Citra Ext
29
Maafkan Nadia, mah!
30
Kencan Dengan Bos
31
Jadi Om Ini Papa aku?
32
Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33
Murid Baru
34
Jangan Menikahi Dia
35
Nadia Sudah Menikah, mah.
36
Jangan Salahkan Arka!
37
Ternyata Masih Ada Kesempatan
38
Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39
Jadi Loe Nggak Cemburu?
40
Melihat Rumah Arka
41
Serius, Itu Anak Loe?
42
Olah Raga Di Taman
43
Jody Teman Alda Saat SMP
44
Nadia kenapa?
45
Berusaha Membujuk Nadia
46
Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47
Calon Suaminya Yang Mana?
48
Tidur Berdua Dengan Arka
49
Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50
Plis, Jangan Konyol!
51
Khilaf & Salah paham
52
Arin dan Arka
53
Tapi sedih, gak ada loe.
54
Alda Pulang Bersama Diego
55
Kopi Buatan Anak Papa
56
Liburan Ke Villa Part 1
57
Gara-gara Numpang Buang Air
58
Liburan Ke Villa Part 2
59
Kita akan Pindah Sayang.
60
Diego Marah Pada Alda
61
Dokter Psikolog
62
Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63
Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64
Merasakan Sesak Dan Sedih
65
Alda Menerima Kehadiran Diego
66
Kedatangan Jody
67
Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68
Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69
Tentang Keluarga Arka
70
Bad mood
71
Video Viral
72
Jalan-Jalan Bertiga
73
Melamar Alda
74
Suara Ledakan
75
Air Terjun
76
Undangan Pernikahan Dari Burhan
77
Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78
Izin Akan Pergi Muncak
79
Kekesalan Nadia Pada Arka
80
Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81
Mendaki Gunung
82
Tersesat
83
Khilaf Dan Merasa Bersalah
84
Selamat Jalan Sahabatku
85
Kembali Pulang Ke Kota
86
Setelah Sekian Lama Menahan
87
Pernikahan Burhan Dan Mesya
88
Resepsi Pernikahan Nadia
89
Kado Dari Arin
90
Isi Kado Dari Arin
91
Butuh Penjelasan
92
Mencari Penginapan
93
Kembali Pulang Bersama
94
Hari Pertama Datang Ke Kampus
95
Berduka Cita
96
Kalian Sudah Baikan?
97
Teman Papa Arin
98
Permintaan Diego Pada Nadia
99
Kamu kenapa? Cemburu?
100
Kantor Polisi
101
Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102
Cerita Tentang Malam Itu
103
Menangis Gara-gara Bakso
104
Malamnya Ribut Paginya Keramas
105
Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106
Pergi Bersama Aldo
107
Hubungan Arin Dan Aldo
108
Lamaran Di Rumah Arin
109
Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110
Terbukti Tidak Bersalah
111
Diego Mendatangi Kakek Arka
112
Aku Ingin Menikahi Kamu
113
Gak Masalah Punya Tante Arin
114
Dirga Dan Keluarga Mama
115
Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116
Pesta Pernikahan Ratu
117
Liburan Setelah Menikah
118
Masalalu Kenzo
119
Salah menyebut Nama
120
Aldo Menculik Nadia
121
Belum Menemukan Nadia
122
Aldo Sudah Sakit Jiwa
123
Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124
Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125
Mulai Membaik Dan Menerima
126
Liburan Ke Korea Bertemu BTS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!