(Saudara Tiri Yang Baik)

"Al, lebih baik uang dari Diego kamu simpan saja buat biaya lahiran nanti!" Ucap Sera sambil menyerahkan amplop yang tadi di lempar oleh Diego.

"Apa aku bisa menjadi ibu di usia yang sedini ini ser? Apa nggak sebaiknya anak ini aku gugurkan saja? Aku nggak yakin bisa mengurus dia Sher. Bagaimana nanti kalo hidup dia lebih menderita lagi daripada aku?" Keluh Alda yang merasa belum siap dan tidak yakin bisa menjadi ibu di usia muda.

Mengingat hidupnya yang menderita selama ibunya meninggal, dan selalu ditindas oleh ibu tirinya setelah ayahnya menikah lagi. Alda khawatir jika sampai anaknya kelak akan mengalami nasib yang sama atau malah lebih menyakitkan lagi dari penderitaan Alda.

"Kamu nggak boleh gitu Al! Bagaimanapun dia adalah darah dagingmu. Dia adalah amanah yang harus kamu rawat dan kamu jaga. Kamu harus buktikan pada Diego bahwa kamu adalah wanita yang kuat dan hebat. Buat Diego merasa menyesal karna sudah menyia-nyiakan darah dagingnya." Ucap Shera berusaha menasehati Alda, supaya Alda menjadi wanita yang kuat dan hebat.

"Makasih ya Shera, kamu selalu ada dan menghibur aku. Aku pikir semua saudara tiri itu jahat. Ternyata kamu berbeda dari yang lain." Ucap Alda sembari memeluk saudara tirinya yang sudah seperti saudara kandung bagi Alda.

Dulu awalnya Alda mengira Shera adalah anak yang suka bersikap buruk dan suka bertindak semena mena. Sebab dilihat dari tingkahnya, Shera suka bersikap bar bar.

Tapi setelah beberapa hari tinggal bersama, Alda baru tahu ternyata Shera mempunyai hati yang lembut dan penyayang. Mungkin sifat Shera menurun dari ayahnya.

Tiba-tiba ponsel Alda berdering dan menampilkan nama Ririn yang hendak menghubunginya. Alda langsung mengusap tombol hijau ke atas dan mendengarkan apa yang akan di katakan oleh Ririn.

"Al bisa nggak ketemuan? ada yang ingin aku katakan sama kamu." Ucap Ririn dengan suara lirih.

Belum sempat Alda menjawab, Shera sudah merebut ponsel milik Alda.

"Ngomong langsung saja, tidak usah ketemu! Atau jangan-jangan kamu mau menjebak Alda lagi?" Marah Shera pada Ririn.

Shera merasa geram pada Ririn yang sudah tega menjebak teman sendiri demi uang.

Tiba-tiba panggilan dimatikan oleh Ririn, membuat Shera semakin yakin bahwa Ririn punya niat buruk lagi pada Alda.

"Blokir saja Al nomor dia! Kalo perlu ganti nomor. Aku juga mau keluar dari sekolah itu. Sekolah macam apa yang tidak bisa melindungi korban dan malah membela tersangka." Ucap Shera, merasa kesal.

"Tapi Sher, kamu mau pindah kemana? Dua Minggu lagi ujian lho!"

"Udah santai aja!"

Kemudian, Shera punya ide untuk pindah sekolah di SMP Diponegoro bersama Alda. Di sekolah yang baru, pasti Alda akan di terima karna belum ada yang tahu tentang kehamilan Alda, dan kepala sekolah juga masih memberi kesempatan untuk Alda melanjutkan ujian di sekolah lain.

Dua hari kemudian, akhirnya Shera dan Alda bisa masuk di sekolah yang baru atas bantuan tante Shera. Adik dari almarhum sang ayah. Kedua orang tua Alda dan Shera belum mengetahui perihal kepindahan sekolah Alda dan Shera.

Di sekolah yang baru, Alda bertemu laki-laki yang sangat perhatian dan terlihat menyukai Alda. Wajahnya hampir mirip dengan Diego, tetapi tingkah lakunya sangat bertolak belakang dari Diego.

Pada suatu hari setelah ujian kelulusan berakhir. Alda pulang sendirian tanpa Shera. Sebab hari ini Shera tidak bisa masuk sekolah, karna sedang tidak enak badan.

Dirga yang melihat Alda jalan sendirian, merasa kasihan, dan kemudian memaksa Alda untuk pulang bersamanya.

Dalam perjalanan pulang, Dirga mengajak Alda untuk mampir makan bakso di warung pondok bakso yang sangat diminati para remaja seusia anak remaja seperti mereka.

Dirga terlihat sangat perhatian pada Alda, membuat seseorang yang tidak sengaja melihat mereka berdua merasa marah tanpa ada sebab. Kemudian, saat Dirga izin pergi ke toilet, Diego yang sedari tadi memperhatikan Alda bersama Dirga, langsung menemui Alda.

"Ternyata seperti ini kelakuan kamu. Dasar perempuan murahan. Jangan-jangan cowok itu tadi adalah ayah dari bayi yang sedang kamu kandung saat ini, ngaku kamu!" Maki Diego pada Alda yang tampak terkejut dengan kehadiran Diego.

Alda merasa marah dan tidak terima dengan ucapan dan tuduhan dari Diego, hingga ia reflek langsung menampar Diego.

"Tutup mulut kamu, Diego!" Marah Alda pada Diego yang seenaknya saja menuduh dirinya.

Tanpa mereka berdua sadari, ternyata Dirga sudah berada di belakang mereka dan mendengar apa yang dikatakan oleh Diego.

"Alda, Diego, kalian." Ucap Dirga menatap Alda dan Diego bergantian.

Dirga tidak menyangka ternyata Alda mengenal Diego, dan apa yang dikatakan Diego barusan juga membuat Dirga merasa sangat terkejut dan tidak menyangka.

"Lebih baik jangan dekati Alda lagi!" Ucap Diego yang langsung menarik tangan Alda agar ikut bersamanya.

Dirga hanya bisa melihat kepergian Alda dan Diego tanpa bisa menghalangi. Sebab Dirga merasa mereka berdua mempunyai hubungan yang serius.

"Kamu apa-apa an sih Diego? Maksud kamu apa ngomong seperti itu di depan Dirga?Kamu pengen aku dapet masalah lagi, di sekolah baru ku?" Marah Alda pada Diego saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil milik orang tua Diego.

"Aku nggak suka kamu jalan sama Dirga, puas kamu?" Kesal Diego yang entah karna apa ia sangat tidak menyukai Alda jalan sama lelaki lain, apalagi orang itu adalah Dirga. Orang yang sangat dikenalnya. Tapi yang pasti Diego tidak merasa sedang cemburu, sebab ia merasa tidak menyukai Alda sama sekali.

"Kenapa emang? Kamu cemburu?" Tuduh Alda pada Diego.

"Hah, cemburu? Ha ha ha yang bener aja aku cemburu? Siapa kamu? Nggak penting juga. Aku cuma nggak suka kalo kamu sampai mempengaruhi Dirga. Dia itu sepupu aku, orang baik-baik dan tidak selevel sama kamu. Jadi jangan harap, dia bisa jadi korban kamu selanjutnya." Balas Diego mencoba beralasan, karna kebesaran gengsi.

Alda benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuan Diego. Kemudian ia memilih diam daripada harus berdebat dengan orang nggak waras seperti Diego.

Setelah sampai di depan rumahnya, Alda turun dan mengucapkan terimakasih pada supir pribadi yang ditugaskan untuk mengantar Diego kemanapun Diego pergi. Alda enggan untuk berbicara pada Diego yang menurutnya sudah gila akut.

Diego memperhatikan Alda yang berjalan masuk ke dalam rumah, kemudian menyuruh supirnya untuk melajukan mobilnya.

Alda mengeluhkan kekesalannya terhadap Diego pada Shera yang keadaannya sudah mulai membaik setelah minum obat pemberian dari dokter. Alda juga memberitahu, kalo ternyata Dirga adalah saudara sepupu Diego.

"Gila, bener-bener nggak nyangka kalo Diego sama Dirga saudaraan. Pantesan ada mirip-miripnya. Tapi Dirga orangnya baik, lembut dan sopan. Sementara Diego, sifatnya bertentangan sama Dirga." Ucap Shera tidak menyangka.

"Tapi aku jadi takut Sher. Tadi Dirga denger waktu Diego ngomongin soal kehamilan aku. Gimana nanti kalo aku nggak bisa ambil ijazah ku?" Keluh Alda, mengingat pengambilan ijazah masih sekitar tiga Minggu lagi.

"Kamu tenang saja! Biar aku yang ngomong sama Dirga." Hibur Shera pada Alda.

"Apa kamu bilang? Kamu hamil? Jadi benar, kamu di keluarin dari sekolah karna kamu hamil?" Teriak Ibu tiri Alda yang tidak sengaja mendengar obrolan kedua putrinya yang sedang berada di dalam kamar.

Ibu tiri Alda yang sempat mendengar kasak kusuk dari para pelanggannya, buru-buru pulang dari berdagang untuk menanyakan kebenaran tentang gosip anak-anaknya. Dan ternyata berita gosip itu benar adanya.

Alda dan Sera tampak terkejut sekaligus ketakutan. Kemudian sang ibu mengambil sapu dan langsung memukuli Alda tanpa ampun. Alda berjongkok di pojokan dan menangis kesakitan tanpa bisa melawan.

Bersambung..

Episodes
1 (Kejahatan Diego)
2 (Kehancuran Alda)
3 (Saudara Tiri Yang Baik)
4 (Kepergian Alda)
5 Nadia Putri Dewangga
6 Jalan-Jalan ke Mall
7 Anak angkat Diego
8 Om Diego Atau Arka
9 Nadia Dan Alda
10 Masih Mengenal Alda
11 Tinggal Sementara Dengan Oma
12 Arka dan Nadia Baikan
13 Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14 Menyatakan Cinta Palsu
15 Alda Marah Sama Nadia
16 Ketahuan Memeluk Alda
17 Nadia Bertemu Dengan Dirga
18 Foto di Papan Mading
19 Kedatangan Om Dirga
20 Pertengkaran Alda Dan Dewi
21 Om Say Kenapa?
22 Ulang Tahun Alda
23 Rooftop Sekolah
24 Kutukan Di Masalalu
25 Diego Bertemu Shera
26 Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27 Rawat Inap Di Rumah Sakit
28 Perumahan Citra Ext
29 Maafkan Nadia, mah!
30 Kencan Dengan Bos
31 Jadi Om Ini Papa aku?
32 Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33 Murid Baru
34 Jangan Menikahi Dia
35 Nadia Sudah Menikah, mah.
36 Jangan Salahkan Arka!
37 Ternyata Masih Ada Kesempatan
38 Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39 Jadi Loe Nggak Cemburu?
40 Melihat Rumah Arka
41 Serius, Itu Anak Loe?
42 Olah Raga Di Taman
43 Jody Teman Alda Saat SMP
44 Nadia kenapa?
45 Berusaha Membujuk Nadia
46 Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47 Calon Suaminya Yang Mana?
48 Tidur Berdua Dengan Arka
49 Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50 Plis, Jangan Konyol!
51 Khilaf & Salah paham
52 Arin dan Arka
53 Tapi sedih, gak ada loe.
54 Alda Pulang Bersama Diego
55 Kopi Buatan Anak Papa
56 Liburan Ke Villa Part 1
57 Gara-gara Numpang Buang Air
58 Liburan Ke Villa Part 2
59 Kita akan Pindah Sayang.
60 Diego Marah Pada Alda
61 Dokter Psikolog
62 Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63 Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64 Merasakan Sesak Dan Sedih
65 Alda Menerima Kehadiran Diego
66 Kedatangan Jody
67 Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68 Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69 Tentang Keluarga Arka
70 Bad mood
71 Video Viral
72 Jalan-Jalan Bertiga
73 Melamar Alda
74 Suara Ledakan
75 Air Terjun
76 Undangan Pernikahan Dari Burhan
77 Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78 Izin Akan Pergi Muncak
79 Kekesalan Nadia Pada Arka
80 Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81 Mendaki Gunung
82 Tersesat
83 Khilaf Dan Merasa Bersalah
84 Selamat Jalan Sahabatku
85 Kembali Pulang Ke Kota
86 Setelah Sekian Lama Menahan
87 Pernikahan Burhan Dan Mesya
88 Resepsi Pernikahan Nadia
89 Kado Dari Arin
90 Isi Kado Dari Arin
91 Butuh Penjelasan
92 Mencari Penginapan
93 Kembali Pulang Bersama
94 Hari Pertama Datang Ke Kampus
95 Berduka Cita
96 Kalian Sudah Baikan?
97 Teman Papa Arin
98 Permintaan Diego Pada Nadia
99 Kamu kenapa? Cemburu?
100 Kantor Polisi
101 Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102 Cerita Tentang Malam Itu
103 Menangis Gara-gara Bakso
104 Malamnya Ribut Paginya Keramas
105 Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106 Pergi Bersama Aldo
107 Hubungan Arin Dan Aldo
108 Lamaran Di Rumah Arin
109 Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110 Terbukti Tidak Bersalah
111 Diego Mendatangi Kakek Arka
112 Aku Ingin Menikahi Kamu
113 Gak Masalah Punya Tante Arin
114 Dirga Dan Keluarga Mama
115 Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116 Pesta Pernikahan Ratu
117 Liburan Setelah Menikah
118 Masalalu Kenzo
119 Salah menyebut Nama
120 Aldo Menculik Nadia
121 Belum Menemukan Nadia
122 Aldo Sudah Sakit Jiwa
123 Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124 Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125 Mulai Membaik Dan Menerima
126 Liburan Ke Korea Bertemu BTS
Episodes

Updated 126 Episodes

1
(Kejahatan Diego)
2
(Kehancuran Alda)
3
(Saudara Tiri Yang Baik)
4
(Kepergian Alda)
5
Nadia Putri Dewangga
6
Jalan-Jalan ke Mall
7
Anak angkat Diego
8
Om Diego Atau Arka
9
Nadia Dan Alda
10
Masih Mengenal Alda
11
Tinggal Sementara Dengan Oma
12
Arka dan Nadia Baikan
13
Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14
Menyatakan Cinta Palsu
15
Alda Marah Sama Nadia
16
Ketahuan Memeluk Alda
17
Nadia Bertemu Dengan Dirga
18
Foto di Papan Mading
19
Kedatangan Om Dirga
20
Pertengkaran Alda Dan Dewi
21
Om Say Kenapa?
22
Ulang Tahun Alda
23
Rooftop Sekolah
24
Kutukan Di Masalalu
25
Diego Bertemu Shera
26
Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27
Rawat Inap Di Rumah Sakit
28
Perumahan Citra Ext
29
Maafkan Nadia, mah!
30
Kencan Dengan Bos
31
Jadi Om Ini Papa aku?
32
Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33
Murid Baru
34
Jangan Menikahi Dia
35
Nadia Sudah Menikah, mah.
36
Jangan Salahkan Arka!
37
Ternyata Masih Ada Kesempatan
38
Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39
Jadi Loe Nggak Cemburu?
40
Melihat Rumah Arka
41
Serius, Itu Anak Loe?
42
Olah Raga Di Taman
43
Jody Teman Alda Saat SMP
44
Nadia kenapa?
45
Berusaha Membujuk Nadia
46
Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47
Calon Suaminya Yang Mana?
48
Tidur Berdua Dengan Arka
49
Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50
Plis, Jangan Konyol!
51
Khilaf & Salah paham
52
Arin dan Arka
53
Tapi sedih, gak ada loe.
54
Alda Pulang Bersama Diego
55
Kopi Buatan Anak Papa
56
Liburan Ke Villa Part 1
57
Gara-gara Numpang Buang Air
58
Liburan Ke Villa Part 2
59
Kita akan Pindah Sayang.
60
Diego Marah Pada Alda
61
Dokter Psikolog
62
Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63
Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64
Merasakan Sesak Dan Sedih
65
Alda Menerima Kehadiran Diego
66
Kedatangan Jody
67
Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68
Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69
Tentang Keluarga Arka
70
Bad mood
71
Video Viral
72
Jalan-Jalan Bertiga
73
Melamar Alda
74
Suara Ledakan
75
Air Terjun
76
Undangan Pernikahan Dari Burhan
77
Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78
Izin Akan Pergi Muncak
79
Kekesalan Nadia Pada Arka
80
Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81
Mendaki Gunung
82
Tersesat
83
Khilaf Dan Merasa Bersalah
84
Selamat Jalan Sahabatku
85
Kembali Pulang Ke Kota
86
Setelah Sekian Lama Menahan
87
Pernikahan Burhan Dan Mesya
88
Resepsi Pernikahan Nadia
89
Kado Dari Arin
90
Isi Kado Dari Arin
91
Butuh Penjelasan
92
Mencari Penginapan
93
Kembali Pulang Bersama
94
Hari Pertama Datang Ke Kampus
95
Berduka Cita
96
Kalian Sudah Baikan?
97
Teman Papa Arin
98
Permintaan Diego Pada Nadia
99
Kamu kenapa? Cemburu?
100
Kantor Polisi
101
Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102
Cerita Tentang Malam Itu
103
Menangis Gara-gara Bakso
104
Malamnya Ribut Paginya Keramas
105
Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106
Pergi Bersama Aldo
107
Hubungan Arin Dan Aldo
108
Lamaran Di Rumah Arin
109
Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110
Terbukti Tidak Bersalah
111
Diego Mendatangi Kakek Arka
112
Aku Ingin Menikahi Kamu
113
Gak Masalah Punya Tante Arin
114
Dirga Dan Keluarga Mama
115
Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116
Pesta Pernikahan Ratu
117
Liburan Setelah Menikah
118
Masalalu Kenzo
119
Salah menyebut Nama
120
Aldo Menculik Nadia
121
Belum Menemukan Nadia
122
Aldo Sudah Sakit Jiwa
123
Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124
Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125
Mulai Membaik Dan Menerima
126
Liburan Ke Korea Bertemu BTS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!