Alda Marah Sama Nadia

"Nggak papa kok. Ayok kita kembali ke kelas!" Balas Nadia yang langsung melangkah pergi menuju kelasnya. Arin menatap ke arah Tata seolah bertanya, sedangkan Tata menaikan bahunya tanda ia tidak mengerti. Kemudian mereka mengikuti langkah Nadia kembali menuju kelas mereka.

Di dalam kelas, di saat pelajaran berlangsung, diam-diam Arka memperhatikan raut wajah Nadia yang tampak murung, tidak ceria seperti biasanya. Dalam hati Arka bertanya-tanya dan ia sempat mengira Nadia cemburu pada dirinya yang menyatakan cinta pada Ratu, tetapi pikiran itu langsung di tepis oleh Arka. Sebab, ia yakin Nadia tidak punya perasaan sedikitpun terhadap dirinya.

"Loe kenapa Ar, dari tadi liat ke arah Nadia terus?Jangan bilang loe nyesel nggak nembak Nadia malah nembak Ratu." Bisik Aldo yang duduk disamping Arka.

"Jangan ngarang cerita deh! Gue tuh liat ke arah jendela bukan ke Nadia." Kilah Arka yang tidak mau orang lain tahu tentang apa yang dipikirkannya. Aldo hanya mengangguk, pura-pura percaya walaupun sebenarnya ia tidak mempercayai ucapan Arka.

Sore harinya, Nadia sudah menunggu kedatangan Diego di kafe tempat mereka akan bertemu. Nadia yang sedang mengenakan kaos panjang berwarna putih bergaris hitam tampak merasa gelisah Karna sudah menunggu hampir satu jam lamanya, namun yang ditunggu tak kunjung datang.

Nadia mencoba lebih bersabar lagi hingga akhirnya tampaklah seorang lelaki yang sudah berumur dengan membawa sebuah bucket berisi bunga, uang dan boneka.

"Maaf ya sayang, om telat karna ada meeting mendadak" Ucap Diego dengan senyum sumringah karna merasa bahagia bisa melihat Nadia, putri yang selama ini di rindukannya.

"Berhubung om bawa bucket ini, aku maafin deh." Balas Nadia sembari memeluk dan mencium bucket pemberian dari Diego.

Kemudian, mereka berdua segera memesan minuman dan kue yang sama. Sebab mereka memiliki selera yang sama. Setelah itu Diego mengajak Nadia berbelanja di toko langganannya yang terkenal mewah dan mahal.

"Om, ini serius buat aku? ini mahal banget om. Gaji mama sebulan aja nggak sampai segini." Seru Nadia ketika Diego menyuruh Nadia mengambil baju yang sedari tadi di perhatikan Nadia. Baju branded seharga 40 juta yang di anggap mahal oleh Nadia tetapi sangat murah di mata Diego.

"Nggak papa sayang! Ambil saja! Om masih banyak tabungan. Sekalian kamu ambil satu lagi buat mama kamu! Pilihkan yang sekiranya cocok buat mama kamu." Ucap Diego sambil mengelus rambut Nadia dengan sayang. Sejenak Nadia merasa tertegun karna kekasihnya juga memperdulikan mamanya, tapi kemudian Nadia berfikir mungkin itu sebagai bentuk rasa sayang terhadap dirinya, hingga kekasih nya juga mengingat calon mertuanya. Nadia semakin kagum dan senang memiliki kekasih seperti Diego.

Sepulang dari Mall, Diego mengantar pulang Nadia sampai di gang rumah oma Intan. Nadia tidak memberitahu tempat tinggalnya pada Diego karna ingin mencari aman supaya hubungannya dengan Diego tidak diketahui oleh oma Intan. Sebab ia takut kalo nantinya hubungannya dengan Diego akan sampai juga ke mamanya.

Saat sudah sampai rumah ternyata mama Nadia sudah berada disana bersama dengan bunda Shera dan juga Oma intan juga sudah pulang. Nadia tampak terkejut dengan adanya mereka bertiga.

"Mama, bunda sama oma kok bisa ada disini?" Sapa Nadia dengan sedikit ragu, sebab ekspresi wajah mereka tidak seperti biasanya.

"Kamu darimana saja? Jam segini baru pulang?" Tanya Alda dengan ekspresi dingin. Nadia meraih tangan Alda dan menciumnya dengan rasa ragu.

"Nadia baru saja jalan sama pacar Nadia mah." Jawab Nadia jujur karna ia tidak mau mamanya tidak mempercayainya lagi.

"Nadia, kamu sudah punya pacar? Siapa? Orang mana?" Tanya Shera dengan raut wajah terkejut. Ia lalu mendekati Nadia dan memperhatikan tas belanjaan Nadia yang terlihat sangat mewah.

Alda merebut tas belanjaan tersebut dan mengeluarkan isinya.

"Nadia, bukannya mama sudah melarang kamu menjalin hubungan dengan om-om itu? Kenapa kamu nggak mau dengerin omongan mama?" Seru Alda dengan raut wajah marah dan juga kecewa.

Shera dan Oma intan hanya bisa menyaksikan drama ibu dan anak tersebut, tanpa ingin ikut campur.

"Tapi mah, om itu sangat baik dan sayang sama Nadia. Apa salahnya mah? Om itu juga janji mau menikahi Nadia setelah lulus nanti." Balas Nadia berusaha meyakinkan mamanya bahwa kekasihnya sangat baik.

Alda melempar tas belanja tersebut dengan kasar ke arah kaki Nadia hingga Nadia tersentak kaget.

"Jangan bilang kamu sudah macam-macam sama om-om itu, Katakan Nadia! Tidak mungkin om itu belikan kamu baju semahal ini kalo tidak ada imbalan apa-apa." Bentak Alda kepada putrinya yang tampak ketakutan.

Shera mencoba memeluk Nadia untuk menenangkannya. Sepertinya Nadia syok karna tidak biasanya Alda akan semarah itu pada Nadia. Sementara oma Intan, ia berusaha untuk menenangkan Alda yang begitu terlihat kesal.

"Sudah, sudah! Kamu tenang dulu Alda! Kita bicarakan baik-baik sama Nadia besok. Sekarang sudah malam, kita istirahat dulu! Kasihan Nadia ketakutan sampai seperti itu. Kamu juga perlu istirahat Alda." Ucap Oma Intan berusaha mencairkan suasana yang menegang.

Berhubung Alda merasa tidak enak sama oma intan, akhirnya Alda menurut dan pergi ke kamar yang biasa Alda dan Shera tempati saat menginap di rumah oma Intan. Sementara Nadia, ia pergi ke kamarnya setelah di suruh masuk oleh bundanya.

"Sejahat apa papa aku sampai mama begitu trauma dan menganggap semua laki-laki itu sama?" Batin Nadia bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Tidak lama kemudian, nada dering panggilan pada ponselnya berbunyi. Nadia langsung mengusap icon hijau ketika nama "Om sayang ku" tertera di layar ponselnya.

"Ada apa sayang? Kok suaranya kayak nangis gitu?" Tanya Diego ketika Nadia menyapa dirinya dalam panggilan tersebut.

"Aku sedih om, aku benci sama papa aku. Gara-gara papa aku, mama jadi trauma sama semua laki-laki. Dan mama juga nggak suka sama hubungan kita om." Ucap Nadia sambil terisak.

Bak ditusuk seribu pisau yang Diego rasakan saat ini ketika mendengar kenyataan bahwa putrinya telah membencinya. Diego semakin takut di jauhi oleh Nadia jika Nadia sampai tahu bahwa lelaki yang dibenci saat ini adalah dirinya.

Kemudian Diego menyarankan Nadia untuk menjalani hubungan tersembunyi sampai ia lulus sekolah nanti. Nadia sebenarnya tidak suka membohongi mamanya tapi untuk kali ini ia tidak janji, karna bagaimanapun kehadiran Diego telah memberi kenyamanan untuk nya.

Pagi harinya, Nadia menjelaskan kepada Alda bahwa dirinya masih utuh tidak seperti yang mama nya tuduhkan. Nadia juga mengatakan bahwa ia belum pernah ciuman di pipi maupun di bibir. Diego hanya menciumnya sekali kemarin, itu pun di dahi, tetapi Nadia tidak memberitahukannya pada Alda. Nadia juga berjanji akan berusaha menjauhi kekasihnya tersebut selama ia masih menduduki bangku SMA.

"Makasih ya sayang, Kamu sudah mau mengerti mama." Ucap Alda sembari memeluk putrinya dengan erat. Nadia membalas pelukan mama nya dengan rasa bersalah karna janjinya hanya sekedar untuk menenangkan sang mama. Shera dan Oma Intan tampak lega melihat drama ibu dan anak tersebut yang sudah kembali membaik.

Bersambung..

Episodes
1 (Kejahatan Diego)
2 (Kehancuran Alda)
3 (Saudara Tiri Yang Baik)
4 (Kepergian Alda)
5 Nadia Putri Dewangga
6 Jalan-Jalan ke Mall
7 Anak angkat Diego
8 Om Diego Atau Arka
9 Nadia Dan Alda
10 Masih Mengenal Alda
11 Tinggal Sementara Dengan Oma
12 Arka dan Nadia Baikan
13 Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14 Menyatakan Cinta Palsu
15 Alda Marah Sama Nadia
16 Ketahuan Memeluk Alda
17 Nadia Bertemu Dengan Dirga
18 Foto di Papan Mading
19 Kedatangan Om Dirga
20 Pertengkaran Alda Dan Dewi
21 Om Say Kenapa?
22 Ulang Tahun Alda
23 Rooftop Sekolah
24 Kutukan Di Masalalu
25 Diego Bertemu Shera
26 Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27 Rawat Inap Di Rumah Sakit
28 Perumahan Citra Ext
29 Maafkan Nadia, mah!
30 Kencan Dengan Bos
31 Jadi Om Ini Papa aku?
32 Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33 Murid Baru
34 Jangan Menikahi Dia
35 Nadia Sudah Menikah, mah.
36 Jangan Salahkan Arka!
37 Ternyata Masih Ada Kesempatan
38 Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39 Jadi Loe Nggak Cemburu?
40 Melihat Rumah Arka
41 Serius, Itu Anak Loe?
42 Olah Raga Di Taman
43 Jody Teman Alda Saat SMP
44 Nadia kenapa?
45 Berusaha Membujuk Nadia
46 Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47 Calon Suaminya Yang Mana?
48 Tidur Berdua Dengan Arka
49 Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50 Plis, Jangan Konyol!
51 Khilaf & Salah paham
52 Arin dan Arka
53 Tapi sedih, gak ada loe.
54 Alda Pulang Bersama Diego
55 Kopi Buatan Anak Papa
56 Liburan Ke Villa Part 1
57 Gara-gara Numpang Buang Air
58 Liburan Ke Villa Part 2
59 Kita akan Pindah Sayang.
60 Diego Marah Pada Alda
61 Dokter Psikolog
62 Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63 Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64 Merasakan Sesak Dan Sedih
65 Alda Menerima Kehadiran Diego
66 Kedatangan Jody
67 Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68 Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69 Tentang Keluarga Arka
70 Bad mood
71 Video Viral
72 Jalan-Jalan Bertiga
73 Melamar Alda
74 Suara Ledakan
75 Air Terjun
76 Undangan Pernikahan Dari Burhan
77 Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78 Izin Akan Pergi Muncak
79 Kekesalan Nadia Pada Arka
80 Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81 Mendaki Gunung
82 Tersesat
83 Khilaf Dan Merasa Bersalah
84 Selamat Jalan Sahabatku
85 Kembali Pulang Ke Kota
86 Setelah Sekian Lama Menahan
87 Pernikahan Burhan Dan Mesya
88 Resepsi Pernikahan Nadia
89 Kado Dari Arin
90 Isi Kado Dari Arin
91 Butuh Penjelasan
92 Mencari Penginapan
93 Kembali Pulang Bersama
94 Hari Pertama Datang Ke Kampus
95 Berduka Cita
96 Kalian Sudah Baikan?
97 Teman Papa Arin
98 Permintaan Diego Pada Nadia
99 Kamu kenapa? Cemburu?
100 Kantor Polisi
101 Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102 Cerita Tentang Malam Itu
103 Menangis Gara-gara Bakso
104 Malamnya Ribut Paginya Keramas
105 Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106 Pergi Bersama Aldo
107 Hubungan Arin Dan Aldo
108 Lamaran Di Rumah Arin
109 Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110 Terbukti Tidak Bersalah
111 Diego Mendatangi Kakek Arka
112 Aku Ingin Menikahi Kamu
113 Gak Masalah Punya Tante Arin
114 Dirga Dan Keluarga Mama
115 Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116 Pesta Pernikahan Ratu
117 Liburan Setelah Menikah
118 Masalalu Kenzo
119 Salah menyebut Nama
120 Aldo Menculik Nadia
121 Belum Menemukan Nadia
122 Aldo Sudah Sakit Jiwa
123 Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124 Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125 Mulai Membaik Dan Menerima
126 Liburan Ke Korea Bertemu BTS
Episodes

Updated 126 Episodes

1
(Kejahatan Diego)
2
(Kehancuran Alda)
3
(Saudara Tiri Yang Baik)
4
(Kepergian Alda)
5
Nadia Putri Dewangga
6
Jalan-Jalan ke Mall
7
Anak angkat Diego
8
Om Diego Atau Arka
9
Nadia Dan Alda
10
Masih Mengenal Alda
11
Tinggal Sementara Dengan Oma
12
Arka dan Nadia Baikan
13
Jadi Sebenarnya Papa Masih Hidup?
14
Menyatakan Cinta Palsu
15
Alda Marah Sama Nadia
16
Ketahuan Memeluk Alda
17
Nadia Bertemu Dengan Dirga
18
Foto di Papan Mading
19
Kedatangan Om Dirga
20
Pertengkaran Alda Dan Dewi
21
Om Say Kenapa?
22
Ulang Tahun Alda
23
Rooftop Sekolah
24
Kutukan Di Masalalu
25
Diego Bertemu Shera
26
Arka Di Keluarkan Dari Sekolah
27
Rawat Inap Di Rumah Sakit
28
Perumahan Citra Ext
29
Maafkan Nadia, mah!
30
Kencan Dengan Bos
31
Jadi Om Ini Papa aku?
32
Loe Mau Nggak Nikah Sama Gue?
33
Murid Baru
34
Jangan Menikahi Dia
35
Nadia Sudah Menikah, mah.
36
Jangan Salahkan Arka!
37
Ternyata Masih Ada Kesempatan
38
Alda Di Pecat Dari Pekerjaannya.
39
Jadi Loe Nggak Cemburu?
40
Melihat Rumah Arka
41
Serius, Itu Anak Loe?
42
Olah Raga Di Taman
43
Jody Teman Alda Saat SMP
44
Nadia kenapa?
45
Berusaha Membujuk Nadia
46
Jangan Macam-Macam Sama Nadia!
47
Calon Suaminya Yang Mana?
48
Tidur Berdua Dengan Arka
49
Kalian Beneran Kakak Adik kan?
50
Plis, Jangan Konyol!
51
Khilaf & Salah paham
52
Arin dan Arka
53
Tapi sedih, gak ada loe.
54
Alda Pulang Bersama Diego
55
Kopi Buatan Anak Papa
56
Liburan Ke Villa Part 1
57
Gara-gara Numpang Buang Air
58
Liburan Ke Villa Part 2
59
Kita akan Pindah Sayang.
60
Diego Marah Pada Alda
61
Dokter Psikolog
62
Mengakui Hubungannya Dengan Arka
63
Ternyata Jody Tidak Di Tahan
64
Merasakan Sesak Dan Sedih
65
Alda Menerima Kehadiran Diego
66
Kedatangan Jody
67
Menerima Mama Dan Papanya Bersatu
68
Lemparan Vas Bunga Dari Mesya
69
Tentang Keluarga Arka
70
Bad mood
71
Video Viral
72
Jalan-Jalan Bertiga
73
Melamar Alda
74
Suara Ledakan
75
Air Terjun
76
Undangan Pernikahan Dari Burhan
77
Kedatangan Ririn Sepupu Diego
78
Izin Akan Pergi Muncak
79
Kekesalan Nadia Pada Arka
80
Syarat Dari Burhan Untuk Alda
81
Mendaki Gunung
82
Tersesat
83
Khilaf Dan Merasa Bersalah
84
Selamat Jalan Sahabatku
85
Kembali Pulang Ke Kota
86
Setelah Sekian Lama Menahan
87
Pernikahan Burhan Dan Mesya
88
Resepsi Pernikahan Nadia
89
Kado Dari Arin
90
Isi Kado Dari Arin
91
Butuh Penjelasan
92
Mencari Penginapan
93
Kembali Pulang Bersama
94
Hari Pertama Datang Ke Kampus
95
Berduka Cita
96
Kalian Sudah Baikan?
97
Teman Papa Arin
98
Permintaan Diego Pada Nadia
99
Kamu kenapa? Cemburu?
100
Kantor Polisi
101
Dalang Di Balik Pelecehan & Peledakan
102
Cerita Tentang Malam Itu
103
Menangis Gara-gara Bakso
104
Malamnya Ribut Paginya Keramas
105
Aldo Dan Arin Kembali Berulah
106
Pergi Bersama Aldo
107
Hubungan Arin Dan Aldo
108
Lamaran Di Rumah Arin
109
Tuduhan Orang Tua Arin Pada Nadia
110
Terbukti Tidak Bersalah
111
Diego Mendatangi Kakek Arka
112
Aku Ingin Menikahi Kamu
113
Gak Masalah Punya Tante Arin
114
Dirga Dan Keluarga Mama
115
Loe Mau Kan Nikah Sama Gue?
116
Pesta Pernikahan Ratu
117
Liburan Setelah Menikah
118
Masalalu Kenzo
119
Salah menyebut Nama
120
Aldo Menculik Nadia
121
Belum Menemukan Nadia
122
Aldo Sudah Sakit Jiwa
123
Terbayang Sakitnya Jadi Arka
124
Tidak, Aku Bukan Pembunuh
125
Mulai Membaik Dan Menerima
126
Liburan Ke Korea Bertemu BTS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!