Bab 20

Hari ini Lu Hanting absen tidak berangkat ke perusahaan, di karnakan sejak semalam Anya tiba tiba demam, tapi saat pagi tiba demam Anya sudah turun, namun Lu Hanting tetap tidak ingin meninggalkan Anya barang sedikitpun, sedangkan pagi ini dirinya ada rapat penting, tapi bagi Lu Hanting Anya adalah prioritas utamanya, jadi tidak mungkin Lu Hanting akan meninggalkan Anya di saat sedang sakit seperti saat ini, meskipun Anya sudah mengatakan jika dirinya tidak apa apa, namun Lu Hanting tidak memperdulikannya, dan saat ini Lu Hanting sedang duduk dengan kaki berselonjor dengan memangku laptop untuk bekerja, sembari menemani Anya yang berbaring di sampingnya, bahkan Anya menjadikan kaki Lu Hanting sebagai gulingnya.

''Paman, kalau Paman sibuk, berangkat saja ke perusahaan, Anya benaran tidak apa apa'' tukas Anya entah yang keberapa kalinya.

''Percuma, yang ada di sana Paman malah tidak fokus sama pekerjaan, karna terus kefikiran sama kamu'' sahut Lu Hanting.

''Kamu tidur saja ya, paman akan menemani kamu'' ucap Lu Hanting dengan tangan kirinya mengelus surai hitam milik Anya, sedangkan tangan kanannya sibuk menari dengan lincah di atas kibord.

''Hem,,, ya sudah, terserah Paman saja'' akhirnya Anya menyerah tidak membujuk Lu Hanting lagi untuk pergi ke perusahaan.

Lu Hanting hanya membalasnya dengan senyuman, sembari terus mengelus pucuk surai hitam milik Anya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

''Paman, kapan Paman akan memiliki pendamping?'' tanya Anya tiba tiba, sampai sampai membuat Lu Hanting hampir tersedak ludanya sendiri.

''Kenapa kamu tanya seperti itu?'' sahut Lu Hanting balik bertanya.

''Ya penasaran saja, karna sampai saat ini Anya belum pernah mendengar Paman dekat dengan wanita manapun,secara umur Paman sudah tiga puluh tahun lebih loh,,'' jawab Anya.

''Memangnya kenapa kalau usia Paman sudah tiga puluh lebih hem,,, Paman masih tampan kok, bahkan tidak ada yang bisa ngalahin ketampanan Paman'' tukas Lu Hanting penuh percaya diri, meskipun memang benar adanya jika Lu Hanting sangatlah tampan meski usianya sudah tiga puluh tahun lebih.

''Cih,,, percaya diri sekali'' decak Anya membuat Lu Hanting terkekeh.

''Kamu kenapa tiba tiba tanya seperti itu?'' tanya Lu Hanting penasaran, pria itu juga menutup laptopnya.

''Tidak apa apa, Anya hanya takut kalau Paman ternyata,,,??''

''Ternyata apa?''

''Gay''

Tuk

''Aduhhh..''

''Jangan sembarangan berfikir, Paman masih normal'' cetus Lu Hanting gemas sekaligus kesal mendengar tuduhan Anya pada dirinya.

''Ih,, gimana Anya tidak berfikir begitu coba, setiap hari Paman hanya selalu bersama Paman Zhao, terus tidak pernah dengar berita tentang Paman dekat dengan wanita'' ucap Anya cemberut.

''Itu tidak bisa kamu jadikan alasan untuk menuduh Paman Gay sayang,,,'' gerutu Lu Hanting sembari menarik hidung mancung Anya dengan gemas.

''Paman juga punya tipe wanita untuk menjadi calon pendamping Paman'' ujar Lu Hanting.

''Benarkah?, seperti apa tipe pendamping Paman?'' tanya Anya dengan semangat, sampai sampai memegang lengan Lu Hanting.

''Seperti kamu'' jawab Lu Hanting spontan.

''Ih,, Paman pedofil'' cibir Anya sarkas.

''Ha ha ha ha,,, tidak apa apa, asal Paman masih pria normal '' sahut Lu Hanting tertawa melihat reaksi Anya.

"Yang jelas pendamping Paman itu harus kamu, tidak ada kesempatan untuk orang lain" batin Lu Hanting dengan menatap lembut Anya.

''Paman,,, jangan bercanda, Anya serius ''

''Paman juga serius Anya''

Anya terdiam dia mengira jika Lu Hanting menyukai Gu Xi Xi sama seperti di kehidupan pertamanya, jika itu memang benar berarti dirinya tidak bisa merubah takdir itu.

''Paman suka sama Gu Xi Xi?'' tanya Anya.

Lu Hanting memicingkan matanya. '' Tidak, kenapa kamu berfikiran Paman menyukai Gu Xi Xi?'' tanya Lu Hanting penasaran.

'' Em,, secara Xi Xi kan pantas sebagai calon istri idaman, dia bisa masak ini dan itu, bahkan Anya juga sering tuh lihat Xi Xi membautkan Paman teh jahe kalau paman sedang ada di ruang baca'' sahut Anya yang tiba tiba kesal sendiri.

Lu Hanting tersenyum melihat Anya yang menjelaskan tentang Gu Xi Xi dengan wajah suramnya, gadisnya ini apa sedang cemburu pikirnya, kalau benar cemburu betapa senangnya dirinya.

''Kamu tidak suka kalau Xi Xi selalu buatkan Paman teh jahe?'' tanya Lu Hanting menahan senyum.

''Tidak, Anya tidak bilang begitu, Anya juga tidak perduli'' sahut Anya semakin ketus saja.

''Baiklah,,, mulai saat ini Paman akan menolak apapun yang di buatkan oleh Xi Xi''

''Kanapa begitu, Anya tidak nyuruh Paman menolak yang di buatkan Xi Xi'' sahut Anya lalu membalikkan badannya membelakangi Lu Hanting.

Lu Hanting tersenyum lalu meletakkan laptop yang sejak tadi ia pangku di atas nakas, dan setelah itu langsung memeluk tubuh Anya, dan mencium pucuk kepalanya dengan penuh kasih sayang.

''Kamu tidak nyuruh, itu murni kemauan Paman sendiri'' ucap Lu Hanting dan diam diam Anya menyunggingkan senyumnya, entah kenapa seketika hatinya merasa tenang.

''Tidurlah, Paman akan menemanimu'' Anya menganggukkan kepalanya.

Lu Hanting terus mengelus pucuk kepala Anya, hingga gadis kesayangannya itu perlahan masuk ke alam mimpinya, melihat Anya sudah terlelap perlahan Lu Hanting kembali ke posisi semula, duduk dengan kaki berselonjor lalu mengambil laptop yang ia letakkan di atas nakas, dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karna perdebatannya dengan Anya, tapi diam diam Lu Hanting tersenyum, dia membayangkan jika nanti sudah menikah dengan Anya dan memiliki anak, pasti hidupnya akan lebih bahagia, karna dia bukan hanya menjadi kepala keluarga saja melainkan juga ibu rumah tangga, karna tahu jika Anya paling tidak bisa dengan urusan per dapuran, dan memang itu permintaan Lu Hanting yang tidak mengizinkan Anya untuk belajar memasak, alih alih takut Anya merusak dapur, padahal dia ingin jika sudah menikah dengan Anya nanti dia akan memasak sendiri semua makanan kesukaan Anya.

Tapi beberapa menit kemudian wajah Lu Hanting berubah masam, ketika ingat jika sudah menikah dengan Anya nanti, apakah Anya akan malu mengakui dirinya sebagai suaminya saat bertemu dengan orang orang, melihat jarak usia keduanya sangat jauh, di tambah nanti saat wajahnya sudah mulai keriput Anya masih terlihat sangat cantik dan bugar, pasti banyak pria hidung belang yang mengejar istrinya.

''Tidak, itu tidak boleh sampai terjadi, Anya hanya boleh jadi milikku, lebih baik mulai sekarang aku harus rajin perawatan dan olah raga, agar nanti aku bisa mengimbangi kecantikan dan kebugaran Anya'' gumam Lu Hanting penuh semangat, Lu Hanting terlalu mendalami hayalannya , sampai dia tidak berfikir apakah Anya mau menikah dengan dirinya apa tidak.

Lu Hanting segera menghubungi asisten Zhao, dan memerintahkannya untuk mencarikan klinik perawatan wajah terbaik di dunia, sedangkan di sebrang telfon asisten Zhao tertegun saat mendengar perintah Tuannya, apa lagi saat mendengar jika itu untuk Tuannya sendiri bukan untuk Nona Mudanya semakin terkejut lah asisten Zhao, kerasukan apa Tuannya itu, kenapa tiba tiba ingin perawatan wajah pikirnya.

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

tuanmu lagi galau zhao

2025-04-10

0

Siti solikah

Siti solikah

sudah bucin akut

2025-03-26

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒁𝒉𝒂𝒐 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒋𝒖𝒕 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒕𝒖𝒂𝒏𝒎𝒖 𝑳𝒖 𝑯𝒂𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒍𝒈 𝒅𝒍𝒎 𝒎𝒐𝒅𝒆 𝒃𝒖𝒄𝒊𝒏 😅😅

2024-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!