Bab 11

Malam sudah semakin larut, namun seorang gadis masih kesulitan untuk memejamkan kedua mata bulatnya. Setelah makan malam tadi Anya segera kembali ke kamarnya, karna dirinya sama sekali tidak bisa tidur akhirnya Anya memilih untuk keluar ke balkon kamarnya.

Anya yang sedang berdiri di pagar pembatas balkon, seketika kedua matanya menyipit saat melihat ke arah depan gerbang mansion.

''Siapa orang itu?, kenapa aku merasa tidak asing'' gumam Anya melihat seorang pria tua yang sedang berbicara dengan pengawal penjaga gerbang, padahal jarak balkon kamar Anya ke pintu gerbang lumayan jauh, tapi entah kenapa kedua mata Anya bisa melihat dengan jelas wajah orang yang berada di depan gerbang mansion Lu.

Anya yang penasaran dengan pria tua itu, memilih untuk keluar dari kamarnya untuk pergi menuju gerbang mansion, padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, suasana mansion sudah sangat sepi karna para pelayan sudah pada kembali ke paviliun tempat mereka istirahat, bahkan lampu lampu besar di dalam mansion juga sudah banyak yang di matikan, dan hanya menyisakan lampu lampu kecil dengan sinar temaram. Anya segera keluar dari dalam mansion, dan berjalan dengan cepat menuju ke gerbang mansion. Dan salah satu pengawal penjaga gerbang yang menyadari kedatangan Anya dia bergegas menghampiri Anya.

''Nona Muda'' ucap si pengawal dengan membungkukkan badannya.

''Orang itu siapa?'' tanya Anya yang terus menatap ke arah pria tua entah siapa yang menurutnya tidaklah asing, dan pria tua itu mengangguk tersenyum ke arah Anya, membuat Anya semakin heran.

''Saya tidak tahu Nona, hanya saja kedatangan orang itu untuk mencari anda'' jawab si pengawal.

''Mencariku'' gumam Anya pelan lalu berjalan mendekat ke arah gerbang, yang di ikuti si pengawal di belakangnya.

''Maaf, Tuan siapa?, kenapa mencari saya?'' Anya bertanya tanpa basa basi, saat sudah berada tepat di depan pria tua itu.

Pria tua itu bukannya menjawab pertanyaan Anya tapi malah balik bertanya. ''Nona, apa saya boleh bicara sebentar dengan anda?, bicara di pos penjaga juga tidak masalah''

Anya tak langsung menjawab hingga beberapa detik kemudian dia menganggukkan kepalanya. '' Boleh'' .

Lalu Anya dan pria tua itu masuk ke dalam pos dan duduk saling berhadapan, sedangkan Anya meminta kedua pengawal yang menjaga gerbang untuk berada di luar.

''Tuan, ada perlu apa mencari saya?'' tanya Anya yang kedua kalinya.

Pria tua itu tersenyum. '' Saya hanya ingin mengucapkan kata terimakasih pada Nona, karna beberapa bulan yang lalu, Nona pernah menyelamatkan nyawa saya'' jawab pria tua itu dan seketik membuat dahi Anya mengerut , karna tidak ingat kapan dia pernah menolong nyawa pria tua di depannya ini.

Dan lagi lagi pria tua itu tersenyum, saat melihat reaksi Anya, namun beberapa detik kemudian Anya di buat menegang oleh perkataan pria itu.

''Nona menyelamatkan saya, di kehidupan Nona yang pertama''

''Si,,, siapa, Tuan sebenarnya?'' Anya bertanya dengan tubuh gemetar, karna dia tidak pernah menyangka jika ada orang yang mengetahui rahasia terbesarnya tentang dirinya yang terlahir kembali.

Pria itu berdiri dari duduknya, lalu menatap Anya dengan tersenyum. '' Nona tidak perlu tahu siapa saya, yang jelas saya berpesan, jangan sia siakan kesempatan kedua yang sudah di berikan pada Nona, dan jangan sampai termakan jebakan untuk yang kedua kalinya '' ucap pria itu lalu beranjak pergi meninggalkan pos.

Sedangkan Anya langsung terdiam mencerna perkataan pria tua itu, tentang jika apa yang di alaminya di kehidupan pertamanya adalah karna sebuah jebakan untuknya.

Anya saat tersadar jika pria tua itu sudah tidak ada di hadapannya, lalu Anya bergegas keluar dari dalam pos penjagaan.

''Tuan,!!'' panggil Anya.

''Nona Muda, ada apa?'' tanya salah satu pengawal.

Anya tidak memperdulikan pertanyaan si pengawal, dia malah berlari keluar dari gerbang dan menoleh kekiri dan kekanan, namun sayangnya Anya sama sekali tida melihat pria tua itu.

''Nona''

''Kalian lihat kemana pria tua itu pergi?'' tanya Anya kepada kedua pengawal yang mengikutinya, kedua pengawal itu saling menatap satu sama lain.

''Maaf Nona Muda, kami tidak tahu'' jawab kedua pengawal itu bersamaan.

Anya menjatuhkan rahangnya, padahal dia ingin tahu jebakan apa yang di maksud oleh pria tua itu, karna selama ini dia berfikir akhir tragis di kehidupan pertamanya karna ulah dirinya sendiri yang selalu ingin menyakiti Gu Xi Xi.

Karna tidak bisa menemukan pria tua itu, akhirnya Anya memilih kembali masuk ke dalam halaman mansion, dan kedua pengawal yang menjaga gerbang segera menutup kembali di gerbang besar mansion keluarga Lu. Di balik pohon besar di sebrang jalan, seseorang tersenyum menatap gadis yang sudah kembali masuk ke halaman mansionnya.

''Nona, semoga anda selalu bahagia, dan jangan mengecewakan usaha saya'' gumam pria tua itu, lalu perlahan tubuhnya memudar dan mehilang tanpa jejak.

Anya melangkah masuk dengan langkah pelan, dia masih memikirkan perkataan pria tua itu tentang jebakan, sebenarnya apa yang terjadi di kehidupan pertamanya, dan juga saat dia baru di lahirkan kembali setelah kejadian jatuh di kolam renang, Lu Hanting juga tidak membencinya seperti di kehidupan pertamanya.

''Apa mungkin ada yang aku lewatkan, tapi apa'' gumam Anya bertanya tanya, hingga beberapa menit kemudian Anya mengangkat kepalanya dengan semangat.

''Oh ya, lebih baik aku ke ruang CCTV, siapa tahu aku menemukan jawabannya'' gumam Anya dan tanpa pikir panjang Anya bergegas ke ruang CCTV, dan saat tiba di ruangan itu kebetulan masih ada penjaga yang bertugas.

''Nona Muda, ada apa?'' tanya si penjaga saat melihat Nona Mudanya yang tiba tiba datang ke ruang CCTV larut malam.

''Em, tolong perlihatkan padaku rekaman di sekitar kolam renang, ketika ulang tahun Nenek'' pinta Anya yang langsung di angguki oleh penjaga.

''Baik Nona''

Si penjaga CCTV segera mencari rekaman ulang saat ulang tahun Nenek Lu, dan tak perlu waktu lama penjaga itu sudah mendapatkannya.

''Ini Nona''

Dengan teliti Anya menatap layar CCTV itu, hingga di menit menit saat Anya akan mendorong Gu Xi Xi ke kolam dan saat itulah Anya menemui kejanggalan.

''Coba kamu perlambat, rekaman di menit ke lima belas sampai ke tiga puluh'' perintah Anya dan penjaga itu segera melakukannya.

Dan saat itulah Anya melihat dengan jelas kejadian yang sebenarnya, memang dirinya akan mendorong Gu Xi Xi, namun meleset karna Gu Xi Xi menghindar, tapi Gu Xi Xi tetap menjatuhkan tubuhnya sendiri ke kolam, yang sekilas terlihat jika dirinya yang mendorong Gu Xi Xi.

''Sialan'' geram Anya.

''Kamu kirimkan semua rekaman CCTV, mulai awal Gu Xi Xi tinggal di mansion ke alamat emailku '' pinta Anya lalu menuliskan alamat emailnya di kertas dan di berikan pada si penjaga, Anya ingin melihat semua rekaman itu dengan jelas.

''Baik Nona, saya akan segera mengirimkannya'' tukas si penjaga.

Sedangkan di sebuah ruangan, seorang pria tampan menatap kedua tangannya, dengan air mata yang sejak tadi jatuh membasahi kedua pipinya.

''Hikss,,, Hikss,, Sayang maaf, kalau kedua tangan ini pernah berlaku kejam untuk menyiksamu setiap hari tanpa ampun, bahkan kedua tangan ini juga yang tega mematahkan kedua kakimu'' gumam pria tampan itu dengan terisak, hampir setiap malam pria tampan itu selalu menatap benci pada kedua tangannya, karna pernah berbuat kejam pada gadis yang di sayanginya, dan pria tampan itu juga sangat membenci dirinya sendiri karna sudah percaya pada orang lain tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu, yang berakhir dia menyiksa tampa belas kasihan gadis yang sejak kecil sudah ia rawat.

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

apa paman lu juga tahu tentang kehidupan pertama anya

2025-03-26

0

Yhunie Andrianie

Yhunie Andrianie

bnyk amat plot twish ny😳

2025-01-25

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒂𝒑𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝑳𝒖 𝑯𝒂𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈

2024-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!