Saat jam istirahat tiba Anya bergegas pergi ke kamar mandi sekolah, untuk menuntaskan hajat yang sudah ia tahan sejak tadi, dan tak butuh waktu lama untuk Anya menyelesaikannya, kini dia sudah berdiri di wastafel untuk mencuci tangannya dan juga membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.
Brakkk
Anya terjingkat kaget saat ada yang menutup pintu kamar mandi dengan kasa dan ternyata ulah Gu Xi Xi, Anya hanya memperhatikan Gu Xi Xi yang berjalan ke arahnya melalui cermin di atas wastafel.
''Anya''
''Hem''
''Pasti kamu yang sudah membuat Paman Hanting bersikap dingin padaku kan'' ujar Xi Xi tiba tiba menuduh Anya.
Anya mengerutkan dahinya. '' Maksudmu apa?, aku tidak ngerti'' sahut Anya.
Gu Xi Xi dengan kasar menarik bahu Anya agar menghadap ke arahnya dan menekannya dengan kuat, sampai sampai membuat Anya meringis menahan sakit. '' Ck, kamu pikir aku tidak tahu, selama ini kamu sudah merayu paman Hanting agar dia tidak menyukai keberadaanku kan'' cetus Gu Xi Xi.
''Xi Xi, kamu gila ya!!, jangan menuduhku tanpa bukti'' sentak Anya mendorong Gu Xi Xi dengan kasar, sampai membuat cekalan Xi Xi di bahunya terlepas.
''Paman Hanting seperti itu, karna ulahmu sendiri yang bermuka dua, jadi jangan salahkan aku'' ujar Anya lalu pergi meninggalkan Gu Xi Xi yang menggeram menahan kesal.
''Sialan kamu Anya'' geram Xi Xi.
Selama berjalan menuju ke kantin, Anya terus menyentuh pundaknya yang terasa nyeri, dirinya sudah menebak jika bahunya pasti lecet karna ulah Xi Xi.
''Dasar gila'' gerutu Anya menahan kesal.
Saat sudah berada di kantin Anya langsung mendudukkan dirinya di kursi samping Mo Mo dengan kasar, membuat Mo Mo yang memperhatikannya merasa heran.
''Kamu kenapa?'' tanya Mo Mo sembari melahap makan siangnya.
''Tidak papa'' jawab Anya cemberut lalu melahap makan siangnya yang sudah di ambilkan oleh Mo Mo dengan rakus, selain sedang menahan kesal Anya juga sedang lapar membuatnya melahap makan siangnya tak ada anggun anggunnya sama sekali.
Mo Mo tidak bertanya lagi, dia tahu seperti apa karakter sahabatnya ini, jika ada yang membuatnya kesal dia tidak akan langsung cerita pada dirinya, mungkin nanti atau beberapa hari lagi.
Jam satu siang mobil mewah milik Lu Hanting sudah standby di parkiran sekolahan Anya, Lu Hanting pria tampan nan matang itu duduk di jok belakang mobil dengan kedua kakinya ia julurkan keluar, membuat para siswi yang berlalu lalang untuk pulang sekolah begitu heboh, padahal mereka hampir setiap hari melihat keberadaan Lu Hanting, namun mereka tetap di buat terkesima dengan ketampanan Lu Hanting, di tambah dengan setatus Lu Hanting yang sangat berkuasa di ibukota, semakin membuat para wanita dari semua kalangan mengidolakannya, bahkan banyak para siswi yang merasa cemburu pada Anya, karna menurut mereka hidup Anya sangat beruntung, selain memiliki kecantikan yang pari purna, Anya juga sangat di manjakan oleh pria idaman wanita itu.
''Paman''
Lu Hanting mendongakkan kepalanya, dan melihat Gu Xi Xi berdiri tepat di depannya dengan tersenyum, namun Lu Hanting hanya diam.
''Paman sudah lama di sini?'' tanya Gu Xi Xi basa basi karna merasa Lu Hanting mengacuhkannya.
''Kami baru datang Nona'' Bukan Lu Hanting yang menjawab melainkan asisten Zhao, membuat Gu Xi Xi menahan kesal.
''Tuan, itu Nona Muda'' ucap asisten Zhao saat melihat Anya berjalan beriringan bersama Mo Mo dan Lu Sicheng, dan Lu Hanting segera beranjak keluar dari dalam mobil dan berdiri tegap di samping body mobil, Gu Xi Xi yang melihat reaksi Lu Hanting ketika melihat kedatangan Anya membuatnya semakin membenci Anya, bagaimana tidak saat dirinya yang datang Lu Hanting sama sekali tidak perduli, berbeda saat Anya yang datang Lu Hanting sangat antusias.
Saat Anya sudah berjarak satu langkah darinya, Lu Hanting langsung menarik Anya ke dalam pelukannya, dan tak lupa mencium pucuk kepala Anya dengan lembut, dan adegan itu membuat para siswi yang melihatnya beranggapan jika hubungan Lu Hanting dan Anya lebih pantas di sebut sebagai kekasih bukan paman dan keponakan lagi, dan kenyataannya Lu Hanting memang menyayangi Anya lebih dari sekedar keponakan, namun Anya tak menyadari itu.
''Capek?'' tanya Lu Hanting penuh perhatian, dan Anya menganggukkan kepalanya.
''Kalau begitu,ayo pulang''
Lu Hanting membawa Anya masuk ke dalam mobil, dan sebelum itu Anya kembali membalikkan badannya.
''Mo Mo, aku pulang duluan'' tukas Anya.
''Ok, hati hati, sampai ketemu besok'' balas Mo Mo dan Anya mengacungkan jempolnya.
Mo Mo terus menatap aneh mobil yang di tumpangi Anya, yang sudah perlahan bergerak meninggalkan parkiran sekolah.
''Kamu kenapa?'' tanya Lu Sicheng dan Mo Mo langsung tersentak.
''Kenapa apanya?'' Mo Mo malah balik bertanya.
''Tatapanmu ke arah mobil Paman sedikit aneh'' sahut Lu Sicheng, membuat Mo Mo langsung terdiam, sebenarnya ada yang ingin Mo Mo tanyakan pada Lu Sicheng prihal sikap Lu Hanting terhadap Anya, yang menurutnya seperti bukan paman dan ponakan pada umumnya.
''Jika ada yang ingin kamu tanyakan, tanyakan saja, jangan sungkan'' tukas Lu Sicheng seakan akan tahu isi kepala Mo Mo.
Mo Mo malah menggigit kukunya, dia bingung mau bertanya apa tidak pada Lu Sicheng, tapi dirinya sangat penasaran.
''Em,, sebenarnya aku penasaran, kenapa sikap Paman Hanting pada Anya terlihat aneh '' ucap Mo Mo akhirnya.
Mendengar apa yang di katakan oleh gadis cantik di depannya prihal Pamannya dan Anya, Lu Sicheng menarik pergelangan tangan Mo Mo dan di ajaknya duduk di kursi panjang, yang berada di bawah pohon beasar yang terletak di tengan tengah parkiran.
''Menurutmu aneh yang seperti apa?'' tanya Lu Sicheng.
''Ya aneh, karna kalau aku perhatikan lebih teliti, perlakuan Paman Hanting pada Anya itu terlihat seperti seorang kekasih'' jawab Mo Mo.
Lu Sicheng tersenyum, karna ternyata bukan hanya dirinya yang beranggapan seperti itu, melainkan masih ada Mo Mo.
''Aku sih tidak tahu persisnya, yang jelas memang Paman memperlakukan Anya sangat berlebihan, dan kamu tahu, Paman paling takut kalau Anya dekat dengan pria lain, dengan alasan takut jika pria itu hanya memanfaatkan Anya, aneh kan'' ucap Lu Sicheng.
''Dan kamu tahu, selama ini banyak wanita yang Nenek kenalkan pada Paman, siapa tahu Paman cocok, namun Paman malah menolaknya mentah mentah, bahkan saat Nenek memberi jadwal kencan buta untuk Paman, Paman tidak pernah datang'' ucap Lu Sicheng berterus terang.
''Lalu bagaimana tanggapan Nyonya Lu?'' tanya Mo Mo.
''Ya, mau bagaimana lagi, Paman tidak mau, ya sudah Nenek tidak memaksa'' jawab Lu Sicheng simpel.
''Apa Nyonya Lu tidak curiga gitu''
''Menurutku sih, semua penghuni mansion sadar akan sikap Paman pada Anya, hanya saja mereka tidak ada yang berani bergosip, kamu pasti pernah dengar kan seperti apa sifat Paman, kecuali pada Anya saja Paman bisa tunduk'' sahut Lu Sicheng, Mo Mo mengangguk anggukkan kepalanya saja, dia sering dengar Ayahnya menceritakan sosok Lu Hanting yang sangat kejam ke semua orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Siti solikah
iya kan lu hanting suka sama anya
2025-03-26
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒋𝒈 𝒏𝒚𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒌𝒍 𝑳𝒖 𝑯𝒂𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒏𝒚𝒂
2024-10-27
0
Lala Kusumah
cpt resmikan hubungan kalian Paman n Anya... lanjutkan...
2024-03-16
0