Hah
Hah
Hah
Seorang gadis terjaga dari tidurnya dengan nafas terengah engah, juga peluh yang membasahi seluruh wajahnya, gadis itu terkejut saat menyadari dimana kini dirinya berada.
''Aku sungguh di beri kesempatan mengulang waktu'' gumam Anya saat melihat area kamarnya, dan beralih melihat kedua tangan dan kakinya yang baik baik saja, bahkan sama sekali tidak ada bekas cambukan yang di terimanya.
Anya lalu meraih ponsel miliknya yang berada di atas nakas, Anya segera menghidupkan layar ponselnya, dan melihat tanggal yang terpampang di layar ponselnya.
''Tanggal 7 bulan 9, bukankah ini tepat hari ulang tahun Nenek'' gumam Anya termenung. Tapi beberapa detik kemudian Anya mengembangkan senyumnya, karna dirinya kembali mengulang hidupnya di lima bulan sebelum kejadian dimana dirinya mendorong Xi Xi di atas tangga, yang membuatnya harus menerima siksaan yang menyakitkan dari Lu Hanting dan asistennya.
Anya juga ingat jika hari ini Gu Xi Xi juga baru satu minggu masuk ke keluarga Lu, dan tepat saat acara malam pesta ulang tahun Nenek Lu dirinya dengan sengaja mendorong Gu Xi Xi ke kolam renang, namun sialnya dirinya juga ikut terjatuh ke kolam renang karna Gu Xi Xi menariknya.
''Aku masih ingat, di kehidupan pertama Paman Hanting yang menyelamatkan Xi Xi, dan setelah kejadian itu Paman Hanting semakin tidak memperdulikanku'' gumam Anya.
''Baiklah Anya, kamu sudah di beri kesempatan untuk mengulang waktu, jadi mulai sekarang kamu tidak boleh mengganggu Xi Xi, dan harus mulai membiasakan diri untuk tidak bergantung pada keluarga Lu'' ucap Anya penuh semangat, dia tidak ingin membuat masalah lagi dengan Gu Xi Xi dan dirinya harus berakhir mengenaskan, bahkan dirinya masih ingat rasa sakit dari cambukan yang ia terima di kehidupan pertamanya.
Di pagi hari Anya sudah berpakaian rapi dengan seragam sekolahnya, lalu dia segera meraih tas sekolahnya yang berada di atas meja belajarnya, dan setelah itu bergegas melangkah meninggalkan kamarnya.
Anya sedikit melambatkan langkahnya saat menuruni anak tangga, karna dia melihat seluruh keluarga Lu yang berjumlah lima orang sedang berada di meja makan, begitu juga dengan Gu Xi Xi yang duduk di tempat yang biasanya menjadi tempat duduknya.
"Keberadaanku memang sudah tergeser oleh kedatangan Gu Xi Xi" batin Anya sendu.
Saat sudah berada di tangga paling bawah Anya tidak melangkah ke arah meja makan melainkan hanya melewatinya saja, namun suara Nenek Lu menghentikan langkah Anya.
''Anya, kamu tidak sarapan?''
Anya membalikkan badannya dan tersenyum, namun senyumnya langsung hilang seketika dan berubah menjadi rasa takut, saat matanya tak sengaja bersitatap dengan mata tajam milik Lu Hanting yang duduk di kursi khusus kepala keluarga Lu.
''Tidak Nenek, Anya sarapan di sekolah saja, ada tugas sekolah yang Anya belum selesaikan jadi buru buru'' sahut Anya lalu bergegas melangkah ke arah pintu utama mansion, sebelum Nenek Lu memaksanya untuk sarapan di meja makan.
Sedangkan Lu Hanting dia mengerutkan dahinya mendengar jawaban Anya yang tak seperti biasanya, sejak kapan keponakannya itu perduli dengan tugas sekolah pikirnya, lalu Lu Hanting meletakkan sendok dan garpu yang di pegangnya di atas piring, kebetulan Lu Hanting sudah menyelesaikan sarapan paginya.
''Bu, aku berangkat dulu'' pamit Lu Hanting pada ibunya.
''Iya, hati hatilah'' sahut Nenek Lu dan Lu Hanting menganggukkan kepalanya.
Di depan teras mansion Anya kembali merasakan rasa takut, saat bertemu dengan asisten Zhao yang berdiri di samping mobil Lu Hanting. Anya masih terngiang ngiang, dengan rasa sakit yang di terimanya dari kekejaman asisten Zhao dan Lu Hanting di kehidupan pertamanya.
''Selamat pagi Nona Muda'' sapa asisten Zhao sembari membungkuk sopan.
''Pa,,, pagi juga Paman Zhao'' sahut Anya sedikit tergagap, membuat asisten Zhao mengerutkan dahinya merasa heran dengan Nonanya, yang terlihat gugup.
''Nona mau berangkat, mari silahkan masuk'' ujar asisten Zhao membuka pintu mobil jok belakang, seperti hari hari biasanya Anya yang selalu berangkat sekolah bersama Tuan Mudanya, asisten Zhao berfikir jika Anya sudah keluar untuk berangkat sekolah pasti Tuannya juga akan berangkat ke perusahaan.
''Ah tidak Paman, Anya mau naik taksi saja, Anya sedang terburu buru, Paman Hanting juga masih sarapan '' sahut Anya menolak, lalu segera berlari menuju ke arah gerbang mansion dan keluar untuk menaiki taksi yang sudah di pesannya melalui aplikasi.
Asisten Zhao keheranan melihat Anya yang berlari ke arah gerbang mansion, dia tahu betul bagaimana Nona Mudanya selama ini yang hampir tidak pernah buru buru untuk berangkat sekolah, bahkan Nona Mudanya juga tidak pernah perduli meskipun datang terlambat di sekolah.
''Zhao, dimana Anya?''
Asisten Zhao tersentak dan langsung membungkuk hormat pada Tuan mudanya yang berdiri tak jauh darinya.
''Nona Muda sudah berangkat Tuan'' jawab asisten Zhao.
''Berangkat?, naik apa dia?'' tanya Lu Hanting terkejut, tadi dia berfikir jika Anya sudah duduk di jok mobilnya dan menunggunya, membuat Lu Hanting bergegas menyusul Anya, apa lagi tadi dia mendengar Anya sedang terburu buru untuk menyelesaikan tugas.
''Barusan Nona Muda bilang, mau naik taksi'' jawab asisten Zhao.
''Apaaa!!!! Naik taksi, '' seru Lu Hanting terkejut, dia tahu betul dengan Anya yang paling anti untuk naik taksi, dengan alasan keamanannya tidak terjaga, Lu Hanting sendiri juga setuju dengan alasan Anya, jadi setiap hati entah Lu Hanting sibuk atau tidak ataupun sedang ada rapat, Lu Hanting akan tetap menjemput Anya saat pulang sekolah, maupun saat Anya ingin keluar untuk jalan jalan, dia ingin memastikan sendiri keselamatan Anya.
''Benar Tuan'' sahut asisten Zhao.
''Kenapa kamu tidak mencegahnya ha!!, kalau sampai terjadi apa apa sama Anya bagaimana?!'' sentak Lu Hanting emosi.
''Ma,,, maaf Tuan'' ucap asisten Zhao merasa bersalah.
''Ck, simpan saja maafmu itu, sekarang cepat kita ke sekolahan Anya'' tukas Lu Hanting yang masih emosi dengan asistennya itu, dan segera masuk ke dalam mobil mahalnya.
''Baik Tuan''
Asisten Zhao segera menjalankan kemudinya menuju ke sekolahan Anya, sekolahan elite milik keluarga Lu, dan saat sudah tiba di depan gerbang sekolahan Lu Hanting maupun asisten Zhao melihat Anya yang baru keluar dari dalam taksi, lalu berjalan menghampiri sahabatnya Mo Mo yang sedang berdiri di depan gerbang.
Lu Hanting bisa bernafas lega melihat Anya yang dalam ke adaan baik baik saja, lalu dia menyuruh asisten Zhao untuk melajukan mobilnya menuju perusahan besar milik keluarga Lu.
Sedangkan ke dua gadis remaja yang sudah bersahabat sejak sekolah dasar itu, berjalan beriringan menuju ke kelas mereka.
''Anya, tumben kamu naik taksi'' ujar Mo Mo yang tahu betul kebiasaan sahabatnya itu kemana mana pasti selalu di antar oleh Paman tampannya, pria terkaya sekaligus pria yang sangat di segani oleh para pengusaha manapun, dan pria yang menjadi idaman semua wanita.
''Tidak apa apa, hanya ingin tau saja rasanya naik taksi'' sahut Anya dan Mo Mo hanya mengangguk anggukkan kepalanya.
"Tidak bohong sih kalau tadi aku sedikit takut, tapi tak apalah mulai sekarang kamu harus terbiasa pergi sendiri ke mana mana" batin Anya meyakinkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Siti solikah
kamu pasti bisa anya
2025-03-29
0
Siti solikah
semangat anya
2025-03-26
0
Bzaa
semangat anya
2025-02-03
0