Bab 7

Anya mengembangkan senyumnya ketika membaca pesan di ponselnya.

("Anya, paman besok pulang, kamu mau di bawakan oleh oleh apa?'').Isi pesan dari Lu Hanting.

Anya merasa heran kenapa sampai saat ini Lu Hanting sama sekali tidak membencinya.

''Sebenarnya apa yang terjadi malam itu, kenapa Paman Hanting sama sekali tidak berubah, dia juga tidak membenciku seperti di kehidupan pertamaku'' gumam Anya bertanya tanya, karna seingatnya di kehidupan pertamanya, setelah peristiwa dirinya dan Gu Xi Xi jatuh ke kolam renang Lu Hanting semakin membenci dirinya.

Karna tak ingin membuat Lu Hanting menunggu balasan darinya, Anya segera membalas pesan Lu Hanting, dan mengatakan apapun yang di bawa oleh Lu Hanting dirinya pasti akan menyukainya.

Ke esokan harinya Lu Hanting dan asisten Zhao tiba di mansion tepat saat sore hari, kedatangan Lu Hanting di sambut oleh Gu Xi Xi yang sedang menyiram bunga di halaman mansion.

''Akhirnya Paman sudah kembali'' ucap Gu Xi Xi dengan antusias, tak bohong jika dirinya sangat merindukan Lu Hanting, karna satu minggu ini tidak melihat ataupun mendapat kabar dari Lu Hanting, mungkin karna sampai saat ini dirinya belum mempunyai kontak Lu Hanting.

''Hem, bagaimana sekolahmu?'' tanya Lu Hanting.

''Baik baik saja paman'' jawab Xi Xi.

Lu Hanting mengangguk anggukkan kepalanya lalu melangkah masuk ke dalam mansion meninggalkan Gu Xi Xi begitu saja, karna dirinya sudah tidak sabar untuk bertemu dengan keponakan kesayangannya.

''Nona Xi Xi, ini oleh oleh untuk anda dari Tuan Muda'' ucap asisten Zhao menyodorkan paperbag dari brand terkenal pada Gu Xi Xi.

Gu Xi Xi yang awalnya merengut karna di tinggal masuk oleh Lu Hanting seketika tersenyum, saat tahu jika dirinya di bawakan sesuatu oleh Lu Hanting dari luar negri untuk dirinya.Senyumnya semakin mengembang saat melihat isi di dalam paperbag.

''Wahhh,,,, Paman Hanting memang baik '' puji Xi Xi dengan bahagia.

''Kalau begitu saya masuk dulu Nona'' pamit asisten Zhao melangkah pergi.

''Em, paman Zhao tunggu!!'' seru Xi Xi dan asisten Zhao menghentikan langkahnya.

''Ada apa Nona?'' tanya asisten Zhao.

''Tiga paperbag itu untuk siapa?'' tanya Xi Xi tanpa merasa canggung.

Asisten Zhao melihat paperbag yang di bawanya. '' Oh ini untuk Nona Muda'' jawab asisten Zhao membuat Xi Xi langsung terdiam.

''Saya masuk dulu Nona''

Setelah kepergian asisten Zhao, Gu Xi Xi langsung meremas paperbag miliknya, dia merasa iri karna Anya mendapat oleh oleh tiga paperbag, sedangkan dirinya hanya satu saja.

Sedangkan Lu Hanting kini sudah masuk ke dalam kamar Anya, namun dia sama sekali tidak melihat keberadaan si penghuni kamar, dan matanya langsung tertuju pada pintu kamar mandi yang tertutup rapat, dan juga terdengar suara gemercik air.

''Ternyata mandi'' gumam Lu Hanting dan memilih merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang king size milik Anya.

Tok

Tok

Tok

''Tuan Muda'' panggil asisten Zhao dari balik pintu kamar Anya, asisten Zhao sudah bisa menebak jika saat ini Tuannya berada di kamar Nona Mudanya, karna saat perjalanan pulang tadi Tuannya buru buru ingin sampai di mansion untuk bertemu dengan Nona Mudanya.

Ceklek

Benar saja kan tebakannya jika Tuannya berada di kamar Nona Mudanya, saat melihat Tuan Mudanya yang membuka pintu kamar Nona Mudanya.

''Tuan, ini barang yang anda beli untuk Nona Muda'' ucap asisten Zhao sembari menyodorkan tiga paperbag yang di bawanya.

''Hem, pulanglah dan istirahat'' tukas Lu Hanting mengambil alih paperbag dari tangan asisten Zhao.

''Baik Tuan Muda''.

Asisten Zhao segera berbalik dan pergi, setelah Tuannya masuk kembali ke dalam kamar Nona Mudanya, terkadang asisten Zhao merasa heran dengan Tuan Mudanya, sebenarnya Tuan Mudanya menyayangi Nona Mudanya apa hanya sebagai ponakan atau sebagai pria pada wanitanya, karna menurutnya cara Tuan Mudanya memperlakukan Nona Mudanya sangat berlebihan.

Anya yang baru keluar dari dalam kamar mandi terkejut ketika melihat keberadaan Lu Hanting di kamarnya.

''Paman!'' seru Anya.

Lu Hanting tersenyum, dan beranjak berdiri menghampiri Anya yang masih terbengong di depan pintu kamar mandi. Dan tanpa aba aba Lu Hanting menarik Anya ke dalam pelukannya.

''Paman sudah rindu sekali sama keponakan paman satu ini'' ucap Lu Hanting mengecup pucuk kepala Anya berkali kali untuk melepaskan rindu yang sudah membuncah di dadanya.

''Paman kapan datang?'' tanya Anya sembari membalas pelukan Lu Hanting, tak bohong jika dirinya merasa nyaman dengan pelukan Lu Hanting, namun dirinya juga takut jika penyiksaan di kehidupan pertamanya akan di alaminya kembali.

''Setengah jam yang lalu'' jawab Lu Hanting lalu melonggarkan pelukannya di tubuh Anya.

''Bagaimana kabar kamu?'' tanya Lu Hanting menatap kedua mata bulat Anya yang menurutnya sangatlah indah, dan kedua mata itu yang membuat Lu Hanting selalu merindukannya.

''Anya baik, paman sendiri bagaimana?, '' Anya balik bertanya.

''Paman sama sekali tidak baik baik saja'' jawab Lu Hanting dengan wajah lesunya membuat Anya di landa rasa hawatir.

''Paman sakit?, Apakah cuaca di luar negri sedang tidak baik?'' tanya Anya sembari menyentuh dahi Lu Hanting dengan tangan mungilnya.

Lu Hanting tersenyum dan menarik tangan Anya lalu di kecupnya, dia senang karna ternyata Anya masih menghawatirkannya, karna dia takut jika Anya masih marah seperti ketika dia belum berangkat ke luar negri.

''Paman tidak sakit, hanya saja Paman tidak tahan untuk menahan rindu pada keponakan paman yang cantik ini'' ucap Lu Hanting membuat Anya mendengus kesal.

Akhhhhh

Pekik Lu Hanting saat perut sixpacknya di cubit oleh Anya dengan kasar.

''Auhh,,, auhh,, sakit sayang'' keluh Lu Hanting memegang bekas cubitan Anya yang tidak main main, bahkan tanpa sadar jika dirinya menyebut Anya denyan kata sayang, begitu juga dengan Anya yang tidak terlalu mendengarnya.

''Rasain, sudah tua juga '' ketus Anya lalu melangkah ke arah meja rias dan duduk di sana.

''Kejam sekali'' gumam Lu Hanting sambil melangkah untuk mengambil paperbag di atas ranjang.

''Anya, Paman bawa oleh oleh buat kamu'' ucap Lu Hanting.

Anya langsung membalikkan badannya, dan kedua matanya langsung berbinar saat melihat tiga paperbag di tangan Lu Hanting.

''Itu apa paman?'' tanya Anya dengan antusias sembari mendekat ke arah Lu Hanting.

''Kamu lihat sendiri saja'' jawab Lu Hanting tersenyum, dan Anya bergegas membuka setiap paperbag yang di bawa oleh Lu Hanting, senyum Anya semakin mengembang saat melihat dress, sepatu dan juga tas, dan ketiganya semua keluaran terbaru.

''Wahh,,,,!! bagus sekali'' seru Anya dengan berbinar.

''Suka?'' tanya Lu Hanting dan Anya menganggukkan kepalanya dengan semangat.

''Terimakasih paman'' ucap Anya sembari memeluk Lu Hanting dengan erat, begitu juga dengan Lu Hanting yang juga membalas pelukan Anya tak kalah eratnya.

''Sama sama gadis kecilku'' balas Lu Hanting dengan tersenyum senang, karna ternyata Anya menyukai oleh oleh yang di pilihnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Ni Ketut Patmiari

Ni Ketut Patmiari

paling suka novel2 yg mengulang waktu... apalagi kalo cewe nya kuat n pinter... semangat thor💪

2024-05-07

0

Norlin Buniran

Norlin Buniran

betul tue critanya enak di baca

2024-05-07

0

Black Moon

Black Moon

Thor, voteku udah abis. jadi cuma bisa kasih bunga, ditunggu up nya ya 😁🙏

2024-03-06

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!