Bab 13

Di dalam kelas Anya berkali kali menguap, dia semalam benar benar kurang tidur, membuatnya kini merasa sangat mengantuk. Tapi untungnya Anya bisa melewati jam pelajaran pertama tanpa tertidur, mungkin karna waktunya guru killer yang mengajar di kelasnya, sehingga Anya berusaha sekuat tenaga menahan kantuknya.

''Huhh,,, ngantuk banget'' keluah Anya meletakkan kepalanya di atas mejanya, dan tak butuh waktu lama Anya sudah masuk ke alam mimpinya.

Sedangkan Mo Mo yang hendak mengajak Anya ke kantin seketika mengerutkan dahinya saat melihat sahabatnya tidur.

''Anya, hei,,, '' panggil Mo Mo sembari menggoyang goyangkan bahu Anya, namun Anya sama sekali tak terusik.

''Tumben dia tidur, apa semalam habis begadang'' gumam Mo Mo.

''Mo Mo, ada apa?'' tanya Lu Sicheng yang sudah berdiri di belakang Anya, dengan Gu Xi Xi di sebelahnya, karna saat di sekolahan Gu Xi Xi lebih sering bersama Lu Sicheng, daripada bersama Anya, begitu juga dengan Anya yang selalu bersama Mo Mo, dan Lu Sicheng hanya mengawasinya saja.

''Ini tidak biasanya Anya tidur, apa semalam dia begadang?'' tanya Mo Mo.

''Aku juga tidak tahu'' jawab Sicheng apa adanya, kenyataannya dia memang tidak tahu, memang mereka tinggal satu atap, namun kamar Lu Sicheng berada di lantai satu, sedangkan kamar Anya berada di lantai dua, di tambah Lu Sicheng jarang sekali naik ke lantai dua, kecuali memang sangat urgent.

''Kalian ini gimana sih, tinggal satu atap tapi kayak orang gak kenal'' cibir Mo Mo.

Tukk

Aduhhh

Mo Mo meringis saat dahinya di sentil oleh Lu Sicheng.

''Kita memang satu atap, tapi aku orangnya malas kalau harus naik turun tangga'' ucap Lu Sicheng dan Mo Mo hanya mendengus.

''Sudahlah, ayo ke kantin bersamaku, anak anak sudah menungguku, biarkan saja Anya tidur'' ujar Lu Sicheng yang di angguki oleh Mo Mo, lalu mereka termasuk Gu Xi Xi segera pergi ke kantin.

Kedatangan Lu Sicheng di kantin langsung di sambut oleh ketiga sahabatnya yang beda kelas, ketiga sahabat Lu Sicheng ada di kelas B sedangkan Lu Sicheng berada di kelas A, dan Lu Sicheng sengaja berada di kelas A agar terus bisa mengawasi Anya dari jarak dekat, bukan karna apa melainkan Lu Sicheng sangat menyayangi Anya seperti adiknya sendiri.

''Anya kemana?'' tanya salah satu sahabat Lu Sicheng yang bernama Jinan, saat melihat Mo Mo datang bersama Lu Sicheng tanpa Anya.

Ketiga sahabat Lu Sicheng bernama, Jinan, Jackson dan Xuan, dan ketiganya sama sama anak dari pemilik perusahaan besar yang sudah bersahabat dengan keluarga Lu sejak dulu.

''Anya tidur'' jawab Mo Mo sembari menarik kursi untuk dia duduki.

''Tidur!!, sejak kapan gadis cantik itu suka tidur di kelas'' seru Jackson heran, begitu juga dengan Jinan dan Xuan mereka tak kalah heran seperti Jackson, pasalnya ini baru pertama kalinya mereka mendengar Anya tidur di kelas.

''Aku juga tidak tahu'' sahut Mo Mo.

Sedangkan Gu Xi Xi dia menahan kesal ketika mendengar Jackson memanggil Anya dengan sebutan gadis cantik, padahal dirinya juga tak kalah cantik, bahkan Xi Xi juga selalu merasa cemburu karna di saat dirinya ikut bergabung bersama sahabat sahabat Lu Sicheng, yang mereka bahas hanya tentang Anya dan Anya, bahkan dirinya merasa tak di anggap keberadaannya oleh mereka.

Saat waktu pulang sekolah tiba, Anya berjalan menuju ke parkiran dengan langkah lemas, lebih tepatnya masih mengantuk, sedangkan Lu Sicheng mengikuti Anya persis di belakangnya, dia takut kalau kalau Anya tersandung saat jalan, karna melihat cara jalan Anya yang tak stabil, bahkan Lu Sicheng juga membawakan tas milik Anya, sudah seperti bodyguard saja. Sedangkan Mo Mo dia sudah pulang lebih dulu dengan mobil jemputannya.

Lu Hanting yang menunggu Anya di samping mobilnya, merasa heran ketika melihat cara jalan Anya yang terlihat tak bersemangat.

''Anya, kamu kenapa?'' tanya Lu Hanting bergegas menghampiri Anya.

''Paman''

Brukkk

Anya langsung menubrukkan badannya di dada bidang Lu Hanting, begitu juga dengan Lu Hanting yang langsung memeluk erat tubuh Anya.

''Sicheng, ada apa dengan Anya?'' tanya Lu Hanting terlihat cemas.

''Sepertinya Anya semalam begadang, karna dia dari tadi terus tidur di dalam kelas'' jawab Lu Sicheng sembari menyerahkan tas milik Anya pada asisten Zhao.

Mendengar jawaban Lu Sicheng, seketika Lu Hanting bernafas lega, dia barusan benar benar hawatir saat melihat Anya yang terlihat sangat lemas, apa lagi ketika Anya langsung menjatuhkan tubuhnya di pelukannya, dia takut Anya sakit dan dirinya tidak tahu sama sekali.

''Memangnya kalian ada tugas semalam?'' tanya Lu Hanting, kini Anya sudah berada di gendongannya.

''Tidak ada Paman'' jawab Lu Sicheng.

''Ya sudah, kita pulang sekarang''

Lu Hanting segera membawa masuk Anya ke dalam mobilnya, sedangkan Lu Sicheng dia berbalik menuju motor sport miliknya, begitu juga dengan Xi Xi dia ikut pulang dengan mobil Lu Hanting, dan seperti biasa Gu Xi Xi duduk di samping jok kemudi, karna Lu Hanting hanya ingin duduk berdua bersama Anya di jok belakang.

Di dalam mobil Lu Hanting terus mengelus pucuk kepala Anya yang sedang terlelap di pangkuannya dengan lembut, Lu Hanting juga menyelimuti tubuh Anya dengan mantel miliknya.

''Zhao, pelan pelan saja bawa mobilnya'' pinta Lu Hanting yang langsung di angguki oleh asisten Zhao.

Biasanya jarak sekolah ke mansion hanya perlu waktu tempuh lima belas menit, kini harus menjadi tiga puluh menit, karna Lu Hanting meminta asisten Zhao untuk memelankan laju mobilnya hanya karna tidak ingin tidur Anya terusik.

''Hanting, Anya kenapa?'' tanya Nenek Lu panik ketika melihat Lu Hanting masuk ke dalam mansion dengan membopong tubuh Anya.

''Tidak apa apa Ibu, Anya hanya sedang tidur'' jawab Lu Hanting membuat Nenek Lu bernafas lega, karna setaunya cucu angkatnya ini selalu sehat dan hampir tidak pernah jatuh sakit apa lagi pinsan.

''Oh, syukurlah kalau begitu, ibu kira Anya kenapa napa'' tukas Nenek Lu.

''Ibu mau kemana?'' tanya Lu Hanting melihat ibunya menenteng tas kecil favoritnya.

''Ibu mau ke butik Kakak iparmu'' jawab Nenek Lu.

''Ya sudah sana bawa Anya ke kamarnya, ibu mau berangkat, nanti Kakakmu menunggu ibu''

''Iya, Ibu hati hati''

Lu Hanting segera membawa Anya menuju kamarnya, dan saat sudah masuk ke dalam kamar Anya, Lu Hanting dengan hati hati meletakkan tubuh Anya ke atas ranjang, lalu dengan telaten Lu Hanting melepaskan sepatu dan kaos kaki Anya lalu di letakkannya di tempat ranjang pakaian kotor, dan setelah itu Lu Hanting menutup sebagian tubuh Anya dengan selimut.

''Selamat tidur kesayanganku'' ucap Lu Hanting sembari mengecup dahi Anya begitu dalam, lalu dirinya keluar dari dalam kamar Anya, dan masuk ke dalam kamar miliknya untuk membersihkan tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

iri hati xixi ya

2025-03-26

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒅𝒆𝒇𝒊𝒏𝒊𝒔𝒊 𝒃𝒖𝒔𝒖𝒌 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝑿𝒊 𝑿𝒊 𝒊𝒏𝒊 😏😏

2024-10-27

0

Rita

Rita

karena kmu punya hati dengki

2024-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!