Bab 3

Di kantin sekolah Mo Mo merasa heran, melihat sahabatnya yang terlihat fokus pada buku yang di pegangnya, dengan sesekali melahap roti yang di belinya.

"Anya " panggil Mo Mo.

"Hem" sahut Anya tanpa menatap lawan bicaranya.

"Tumben kamu serius baca buku" tukas Mo Mo.

Anya mendongakkan kepalanya menatap Mo Mo dengan tersenyum. "Aku ingin lulus dengan nilai terbaik" ujar Anya. Dan seketika Mo Mo tertawa terbahak bahak, dia merasa jika pendengarannya sedang bermasalah.

''Kenapa kamu tertawa?'' cetus Anya mendengus.

Mo Mo lalu berusaha menghentikan tawanya. '' Tidak ada, hanya saja menurutku terlalu aneh'' timpal Mo Mo.

Anya memincingkan matanya. '' Apanya yang aneh?''

''Sudahlah tidak usah di bahas, aku senang akhirnya sahabatku ini terbuka mata hatinya'' ledek Mo Mo yang seketika membuat Anya mencebikkan bibirnya.

Sedangkan di perusahaan besar Lu Group, Lu Hanting yang berada di meja kerjanya sama sekali tidak bisa fokus dengan pekerjaannya, entah sudah yang keberapa kalinya Lu Hanting memeriksa ponselnya namun sama sekali tidak ada pesan masuk dari Anya.

''Ck, kemana anak ini'' decak Lu Hanting kesal, karna biasanya setiap di jam istirahat sekolahnya Anya akan selalu mengirimi pesan di nomor ponselnya, entah itu penting atau tidak Anya tidak pernah absen mengirimi pesan, tapi hari ini sama sekali tidak ada pesan dari Anya.

''Tuan ada apa?'' tanya asisten Zhao melihat wajah kesal Tuan Mudanya.

''Kucing kecil itu sama sekali tidak mengirimiku pesan, apa mungkin aku membuat kesalahan padanya'' sahut Lu Hanting panjang lebar jika sudah menyangkut tentang Anya.

Asisten Zhao terdiam sebentar, namun beberapa detik kemudian asisten Zhao menatap Tuannya saat teringat sesuatu.

''Tuan, bisa jadi Nona Muda kecewa dengan anda'' ujar asisten Zhao.

Lu Hanting seketika menegakkan tubuhnya. ''Kecewa? Kenapa?!! '' seru Lu Hanting.

'' Tuan, apa anda ingat kejadian semalam , saat Nona Muda dan Nona Gu Xi Xi jatuh di kolam, anda lebih memilih membantu Nona Xi Xi, bukan Nona Muda'' ujar asisten Zhao.

''Aku membantu Xi Xi karna dia tidak bisa berenang, sedangkan Anya dia bisa berenang'' sahut Lu Hanting membuat asisten Zhao menghela nafasnya.

''Mungkin apa yang di katakan anda benar, tapi apa anda lupa selama ini anda selalau mengutamakan Nona Muda dari apapun, dan Nona Muda sudah terbiasa dengan hal itu sejak dulu, namun tadi malam anda tiba tiba lebih memilih membantu Nona Xi Xi, bagaimana Nona Muda tidak kecewa, dan pasti Nona Muda berfikir jika anda sudah tidak perduli lagi'' tukas asisten Zhao mengutarakan pendapatnya tentang sikap Anya yang seketika membuat Lu Hanting terdiam.

Lalu Lu Hanting segera meraih ponselnya dan mengirim pesan pada Anya.

("Nanti pulang sekolah Paman yang jemput, jangan naik taksi")

Di sekolahan Anya yang baru duduk di bangkunya dia segera membuka ponselnya ketika mendengar suara notifikasi pesan masuk. Anya seketika menghela nafasnya saat membaca pesan dari Lu Hanting, sudah di pastikan dia tidak bisa menolak permintaan Lu Hanting.

"Huft'' desah Anya lalu meletakkan kembali ponselnya ke atas meja.

Tepat jam satu siang seperti yang di katakan Lu Hanting yang akan menjemput Anya, kini mobil mewah Lu Hanting sudah standby di parkiran khusus pemilik sekolahan.

Anya dengan langkah pelan mendekat ke arah mobil Lu Hanting, sedangkan Mo Mo dia sudah pulang lebih dulu dengan di jemput oleh sopir pribadinya.

''Capek?'' tanya Lu Hanting saat melihat Anya berjalan dengan kepala tertunduk.

''Lumayan'' jawab Anya dengan tetap menundukkan kepalanya, sama sekali tidak berani menatap wajah tampan dan tegas Lu Hanting, karna bayangan saat Lu Hanting menyiksanya di kehidupan pertamanya masih terekam jelas di otaknya, bahkan Anya masih ingat dengan rasa sakit yang ia rasakan.

Lu Hanting segera membukakan pintu mobil untuk Anya, dan setelah memastikan Anya duduk di jok mobil dengan benar Lu Hanting segera menutupnya, lalu dia melangkah ke arah pintu samping yang sudah di bukakan oleh asisten Zhao.

Selama di perjalanan pulang menuju mansion, Anya sama sekali tidak bersuara, bahkan Anya terus menatap ke luar jendela, yang mana membuat Lu Hanting semakin yakin jika Anya memang benar benar kecewa pada dirinya, bagi Lu Hanting lebih baik melihat Anya mengomelinya ketika dirinya tak sengaja membuat kesalahan, dari pada melihat Anya yang hanya diam seperti saat ini.

''Anya, Paman minta maaf'' ucap Lu Hanting membuat Anya langsung menoleh.

''Paman minta maaf untuk apa?'' tanya Anya keheranan.

''Iya, Paman minta maaf, karna Paman sudah membuatmu kecewa, karna tadi malam Paman lebih memilih membantu Gu Xi Xi daripada kamu'' jawab Lu Hanting terus terang.

Anya terdiam dia ingat di kehidupan pertamanya, setelah Lu Hanting mengangkat tubuh Gu Xi Xi yang hampir pinsan karna tenggelam, Lu Hanting langsung memarahi Anya habis habisan bahkan Lu Hanting juga tidak perduli dengan dirinya yang mulai menggil kedinginan, tapi sialnya Anya tidak tahu kejadian semalam bagaimana, karna dia mengulang waktu setelah peristiwa itu terjadi dan dirinya sudah berada di atas ranjang king sizenya.

" Sebenarnya bagaimana kejadian semalam?" batin Anya bertanya tanya.

"Anya kenapa kamu diam?, kamu benar marah sama Paman Hem?'' ujar Lu Hanting membuat Anya kembali tersadar dari lamunannya.

''Ti,,, tidak, Anya tidak marah sama Paman, lagian Anya bisa renang kok, jadi tidak masalah kalau Paman lebih memilih membantu Xi Xi '' sahut Anya akhirnya, dia masih yakin jika tak lama lagi Lu Hanting akan jatuh cinta pada Gu Xi Xi, jadi Anya harus bisa melepaskan sikap ketergantungannya pada Lu Hanting, agar tidak kembali kecewa di kemudian hari.

Lu Hanting menarik Anya ke dalam pelukannya, dia yakin jika Anya masih kecewa padanya dan lebih memilih berpura pura.

"Maafkan Paman karna sudah membuatmu kecewa, tapi Paman akan berusaha menebusnya" batin Lu Hanting sembari mengelus pucuk kepala Anya dengan penuh kasih sayang.

Kini mobil yang di tumpangi oleh Anya dan Lu Hanting sudah tiba di teras mansion, kedatangan mereka di sambut oleh kepala pelayan Ji.

" Selamat datang Tuan Muda dan Nona Muda" ucap Kepala pelayan Ji dengan sopan.

" Terimakasih Paman " sahut Anya.

Lalu Lu Hanting membawa Anya masuk ke dalam mansion, namun baru sampai di depan pintu keduanya di kejutkan dengan keberadaan Gu Xi Xi yang berdiri di depan mereka.

"Selamat datang Paman Hanting, Anya" ucap Gu Xi Xi dengan senyum mengembang.

Anya seketika ingat dengan kejadian saat ini yang sama persis dengan di kehidupan pertamanya, dimana saat itu Anya langsung memarahi Gu Xi Xi dan mengatakan jika Gu Xi Xi sengaja mencari muka yang mana membuat Gu Xi Xi langsung sedih, dan hasilnya dirinya yang mendapat amukan dari Lu Hanting.

''Paman, Xi Xi, aku pamit ke kamar dulu'' pamit Anya dan langsung berlari ke arah tangga menuju lantai dua dimana kamarnya berada.

Sedangkan Lu Hanting menatap Anya dengan sedih, dia tidak biasa jika harus di acuhkan oleh Anya.

''Paman, aku barusan buat kue, Paman mau coba?'' tanya Gu Xi Xi.

''Nanti saja, aku mau mandi'' jawab Lu Hanting tersenyum lalu pergi meninggalkan Gu Xi Xi yang berdiri mematung.

Terpopuler

Comments

Lala Kusumah

Lala Kusumah

hadeuuuhhh kok aku yg mewek ya... sakit banget nih hati, membaca cerita Anya... lanjutkan

2024-03-12

3

Black Moon

Black Moon

kira² kapan up lagi, ya?

2024-03-03

0

Anggun Sriwahyuni

Anggun Sriwahyuni

lama up nya, dikit pula upnya

2024-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!