Kyla yang terlihat gelisah yang berada di depan ruangan guru yang tidak tahu apa yang dilakukannya di sana yang mondar-mandir seperti setrikaan dengan menekan jarinya sangat kuat.
"Aku harus menemui Azizi. Aku harus tahu apa yang terjadi. Aku tidak bisa membiarkan semua seperti ini. Aku harus menemuinya harus," batin Kyla yang ternyata berada di ruangan guru yang sedang menunggu Azizi.
Kyla pasti mencemaskan sesuatu dan apalagi. Azizi yang berada di ruangan guru. Pasti guru-guru memaksa Azizi untuk mengakui apa yang terjadi sebenarnya.
Tidak lama Azizi keluar dari ruang guru yang langsung di hampiri Kyla dan Azizi tampak kaget dengan kehadiran Kyla.
"Azizi!" lirih Kyla dan ketika Azizi melihat Kyla, Azizi tampak menundukkan kepalanya yang tidak berani melihat Kyla.
Kyla juga jadi canggung dengan Azizi. Semenjak kejadian itu mereka berdua belum pernah berbicara dan bahkan Kyla yang pernah ke rumah Azizi tidak langsung menemui Azizi. Karena melihat kondisi Azizi dan sangat tidak memungkinkan untuk di temui.
"Hmmm, maaf aku mengganggu kamu. Aku senang kamu kembali kesekolah," ucap Kyla yang benar-benar sangat canggung dan Azizi hanya diam saja.
"Kamu baik-baik saja Azizi?" tanya Kyla yang gugup dan bingung harus bicara apa dengan Azizi yang sejak tadi tidak merespon omongannya dan hanya tetap mengangguk saja.
"Azizi seperti takut kepadaku. Apa aku terlihat sangat menyeramkan," batin Kyla yang kebingungan.
"Azizi kamu baik-baik saja, kamu apa kabar?" Kyla kembali bertanya lagi m
"Hmmm, aku baik-baik saja!" jawab Azizi dengan gugup.
"Azizi, aku...."
Tiba-tiba Aditya dan Melody keluar dari ruangan guru dan melihat Kyla bersama dengan Azizi. Kyla tidak jadi bicara lagi ketika melihat ke-2 gurunya itu.
"Kenapa juga mereka harus keluar tiba-tiba," batin Kyla.
"Sedang apa kamu di sini Kyla?" tanya Melody dengan tatapan matanya yang mengintimidasi yang membuat Kyla menelan salivanya yang juga jadi takut.
"Kyla bukannya ini jam pelajaran dan seharusnya kamu ada di dalam kelas dan tidak di sini. Lalu kenapa kamu ada di sini?" tanya Melody lagi yang sangat ingin tahu sekali. Tatapan mata Melody juga sangat mencurigai Kyla.
"Kenapa Bu Melody semakin lama terus saja mengintimidasi ku. Semenjak guru baru itu datang dia juga semakin bertingkah yang tidak takut kepadaku, tidak seperti biasanya yang segan kepadaku dan sekarang menekankan ku seperti ini. Apa karena ada pak Aditya. Jadi dia merasa terlindungi dan punya teman," batin Kyla yang lama-lama kesal dengan Melody.
"Azizi kamu sendiri kenapa masih berada di sini dan sekarang kamu masuk ke dalam kelas kamu!" titah Melody.
"B-baik Bu!" sahut Azizi yang langsung pergi dan Kyla yang masih tetap di antara Aditya dan Melody.
"Kamu sendiri kenapa masih di sini Kyla. Kamu tidak ada niat untuk pergi? ini sudah jam pelajaran dan seharusnya berada di dalam kesal. Jangan keluyuran saat jam pelajaran?"tanya Melody lagi.
Kyla menghela nafas dan melihat gurunya itu yang sejak tadi berbicara kepadanya.
"Bu Melody. Jika saya ada di depan ruangan guru. Itu artinya saya ingin menemui guru dan saya ingin menemui Pak Aditya," ucap Kyla dengan tersenyum kesal melihat guru wanita yang sejak tadi terus saja mengurusinya apa yang ingin di lakukannya.
"Untuk apa kamu menemui pak Aditya?" tanya Melody heran.
"Kenapa saya harus menjawab pertanyaan ibu. Pak Aditya adalah wali kelas saya dan saya punya keperluan kepadanya dan tidak harus melapor kepada ibu yang bukan wali kelas saya. Apapun tujuan saya untuk menemui pak Aditya. Itu sama sekali tidak ada urusannya dengan ibu," ucap Kyla dengan santai.
Namun pak Aditya sejak tadi diam saja ekspresi wajahnya juga penasaran dengan Kyla yang ingin menemuinya. Hal yang sangat tidak biasanya dan mungkin saja itu alasannya saja.
"Ibu Melody Kenapa panik seperti itu saat saya ingin menemui pak Aditya. Bu Melody sedang tidak cemburu kan. Jika ada murid yang menemui pak Aditya!" ucap Kyla dengan menatap gurunya itu penuh dengan selidik.
"Apa maksud kamu Kyla?" tanya Melody yang tiba-tiba panik dengan celetukan Kyla.
"Soalnya dari cara ibu berbicara kepada saya dan menekan saya sepertinya Ibu tidak mengizinkan ada orang yang berbicara dengan pak Aditya. Ya barangkali ibu menyukai pak Aditya. Jadi harus nempel-nempel terus dengan pak Aditya. Apalagi wajah ibu sangat memerah," ucap Kyla asal saja yang sengaja mempermalukan Melody. Ya dia begitu kesal dengan gurunya itu dan membuat gurunya malu saja sekalian. Karena sudah mencampuri urusannya.
"Kamu jangan bicara sembarangan Kyla!" sahut Melody yang mendadak gugup dengan wajahnya yang memerah.
"Ibu langsung panik seperti itu. Jangan-jangan benar lagi Ibu diam-diam menyukai Pak Aditya," tebak Kyla menyunggingkan senyumnya yang mengerjai Melody di depan Aditya yang membuat melodi benar-benar malu dan tidak punya muka.
"Sudah cukup, omong kosong apa ini. Kamu tidak pantas seperti itu berbicara pada guru kamu," sahut Aditya dengan tegas.
"Saya hanya menebak pak Aditya. Santai saja," sahut Kyla.
"Kamu ini bicara sembarangan Kyla. Pak Aditya apa yang di katakan Kyla tidak benar. Sudahlah saya harus ke kelas," ucap Melody yang meyakinkan Aditya dan Melody yang langsung pergi dengan membawa rasa malu dan kegugupannya.
"Issss emang enak Syukurin. Sekarang sudah tidak punya muka kan," batin Kyla yang merasa puas dengan guru wanita itu yang sudah tidak punya muka lagi.
"Ada apa Kyla?" tanya Aditya.
"Bukannya kamu ingin bertemu saya?" tanya Aditya.
"Hmmm...!" Kyla tanpa gugup yang memang sebenarnya dia tidak ingin berbicara dengan Aditya, itu hanya akal-akalannya saja.
"Kamu ingin membicarakan apa dengan saya?" tanya Aditya lagi.
"Atau itu hanya alasan kamu saja yang sebenarnya kamu hanya ingin memastikan atau mengetahui hasil pembicaraan kami para guru dengan Azizi?" tanya Aditya yang bisa menduga jalan pikiran Kyla.
Kyla terdiam yang mungkin memang benar apa yang dikatakan Aditya. Aditya mungkin bisa membaca pikirannya. Jadi Kyla tidak bisa berkutik sama sekali.
"Kamu kenapa diam Kyla. Katanya kamu ingin bicara kepada saya?" tanya Aditya lagi.
"Sudah tidak. Saya sudah lupa apa yang mau saya bicarakan," jawab Kyla yang langsung pergi dari hadapan Aditya yang membuat Aditya mengerutkan dahinya yang bingung dengan tingkah Kyla.
"Ternyata cucu dari ketua Yayasan, bisa juga takut dan kamu sekarang lagi di fase merasa bersalah. Aku berharap kamu bisa belajarnya dari kesalahan kamu dan tidak mengulanginya lagi," batin Alvian.
*********
Kyla langsung memasuki kelas setelah bertemu dengan gurunya yang super menyebalkan baginya dan hampiri saja tujuannya ketahuan untuk menemui Azizi.
Saat memasuki kelas. Kyla melihat ke arah Azizi yang duduk di bangkunya dan Azizi yang menunduk yang tidak melihat Kyla.
"Apa dia takut padaku. Apa aku seperti monster," batin Kyla yang berjalan menuju bangkunya.
Karena Azizi seperti itu membuat Kyla jadi tidak berani untuk menegur Azizi dan malah merasa serba salah.
"Issss bagaimana ini. Padahal aku tidak ingin bicara apapun padanya. Aku hanya ingin bicara baik-baik padanya dan tidak berniat membuatnya takut padaku," batin Kyla dengan yang bingung dengan Azizi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments