Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.

"Kau dengar baik-baik. Jika kau membenci ku dan tidak menyukaiku berada di sekolah ini. Maka lawan aku sendirian. Kau tidak perlu mengorbankan teman 1 kelasmu dan kau tahu apa yang terjadi padanya. Dia penuh dengan ketakutan. Seolah-olah hal itu yang sedang di alami dan kau yang harus bertanggung jawab atas semua itu," tegas Aditya dengan menunjuk Kyla.

Kyla hanya terdiam dengan tubuhnya yang bergetar dan tampak ketakutan. Matanya bergenang dengan air matanya yang hampir saja jatuh namun masih ditahannya. Kyla juga pasti shock dengan dirinya yang tiba-tiba di perlakukan seperti itu.

"Kau tidak ingin mengatakan sesuatu Kyla. Di mana kau yang selalu bicara lantang," ucap Aditya.

Kyla yang tampak takut dengan matanya terpejam dengan penuh ketakutan yang bergetar dengan terpejam yang takut dengan Aditya melakukan sesuatu padanya.

"Ini yang di rasakan Azizi Kyla!" tegas Aditya dengan menekan suaranya.

Aditya kembali mendekatinya dan Kyla semakin takut dan ternyata Aditya membuka pintu lab tersebut.

"Keluar dan ingat kata-kata yang aku katakan kepadamu! Jika tegas Aditya. Kyla langsung pergi dengan buru-buru.

Hahhhhhhhhh

Aditya menghela nafasnya dengan mengusap wajahnya dengan 1 tangannya yang mengatur nafasnya yang terus mengatur nafasnya.

"Dia benar-benar nekat dengan yang di lakukannya. Sangat keterlaluan, sangat tidak terduga dengan tindakannya. Dia begitu ingin mengeluarkan ku dari sekolah ini," ucap Aditya.

"Aku berharap dia tidak akan melakukan hal itu lagi dan bertanggung jawab dengan apa yang di lakukannya," batin Aditya dengan harapannya.

********

Kyla sudah sampai kerumahnya yang duduk di pinggir ranjang dengan menyeka air matanya. Barulah Kyla mengeluarkan air mata dan menangis dengan menutup wajahnya dengan ke-2 tangannya.

Hiks, hiks, hiks,

Kyla menangis sesenggukan yang masih teringat dengan apa yang terjadi di lap tadi sore.

"Berani sekali dia memperlakukan ku seperti itu. Aku akan beritahu kakek dengan apa yang di lakukannya. Dia sudah sangat kurang ajar," ucap Kyla yang mengusap air matanya.

"Tapi jika aku beritahu kakek. Kakek pasti akan menemuinya dan mungkin saja apa yang terjadi pada Azizi akan ketahuan. Jika semua itu adalah perbuatanku dan yang adanya aku bisa di marahi kakek dan bagaimana. Jika orang tua Azizi, nanti juga tahu, aku benar-benar bisa mendapatkan masalah," ucap Kyla yang mengundurkan niatnya untuk memberitahu kakeknya. Karena takut dirinya yang akan mendapatkan masalah selanjutnya nanti.

"Lalu bagaimana sekarang! Bagaimana juga keadaan Azizi. Apa memang sangat parah sampai tidak sekolah. Sebaiknya aku menemui Azizi. Kau harus tahu keadaannya," Kyla memutuskan untuk menemui Azizi yang sudah di jadikannya korban untuk melancarkan niat jahatnya dalam menuduh Aditya.

***********

Mobil yang membawa Kyla sudah berhenti di depan rumah berlantai 2 milik Azizi.

"Nona Kyla mau di tungguin atau bagaimana?" tanya pak supir.

"Bapak pulang dulu. Nanti kalau saya sudah selesai saya akan telepon bapak untuk menjemput saya," ucap Kyla.

"Baik Non," sahut Pak supir tersebut dan Kyla langsung keluar dari mobil.

Kyla menghela nafas berdiri di depan rumah tersebut dan Kyla langsung masuk kedalam rumah tersebut.

"Kasihan sekali Azizi sampai tidak mau ketemu siapa-siapa," langkah Kyla terhenti ketika mendengar ucapan Zara. Zara, Rafael dan Reza yang baru menuruni anak tangga yang mungkin baru melihat keadaan Azizi

"Ya kita doakan saja semoga kondisi Azizi membaik dan bisa sekolah kembali," ucap Rafael.

"Iya semoga saja," sahut Zara.

"Kyla!" sahut Reza yang melihat kedatangan Kyla.

"Hay!" sapa Kyla dengan gugup yang sudah berdiri di depan teman satu kelasnya itu.

"Kamu mau melihat Azizi?" tanya Reza.

"Iya!" jawab Kyla dengan mengangguk.

"Hmmmm, bagaimana keadaannya?" tanya Kyla.

"Dia baru saja tidur dan tidak mau ketemu siapa-siapa," ucap Reza.

"Sepertinya masih takut dan tidak tahu juga apa yang membuatnya takut," tambah Rafael. Kyla tidak bisa mengatakan apa-apa yang hanya diam saja.

"Hmmm, ya sudah kamu kalau mau menjenguknya maka lihatlah. Kamu mau pulang dulu," sahut Zara.

"Iya," sahut Kyla dengan menganggukkan kepalanya dan mereka langsung pergi. Lalu Kyla menghela nafas dan menaiki anak tangga.

Kyla yang sejak tadi hanya berdiri di depan pintu kamar Azizi. Kyla yang melihat dari depan pintu bagaimana Azizi yang sekarang sudah tertidur dengan terbaring di atas tempat tidur dengan wajahnya yang tertutupi selimut sampai dadanya.

"Tante tidak tahu apa yang terjadi kepadanya!" Kyla tiba-tiba terkejut saat mendengar suara tersebut yang membuat Kyla menoleh kesampingnya dan melihat ibu Azizi.

"Tante!" lirih Kyla.

"Setelah kemarin di antar gurunya pulang. Azizi hanya diam saja dan tidak mengatakan apa-apa kepada tante dan dia juga mendadak tidak ingin sekolah. Tante bingung dan tidak tahu harus melakukan apa. Apa kamu tahu apa yang terjadi?" tanya mama Azizi.

"Tidak Tante, saya tidak tahu apa yang terjadi," jawab Kyla dengan geleng-geleng kepala yang tidak ingin memberitahu apa yang terjadi.

"Hmmmmm, ya sudah Tante kalau begitu. Saya permisi dulu," ucap Kyla dengan yang mencium punggung tangan mama Azizi.

"Kalau Azizi sudah bangun, sampaikan salam Kyla padanyanya," ucap Kyla.

"Iya Kyla. Makasih ya. Kamu sudah mau menjenguk Azizi," ucap Azizi.

"Iya Tante," sahut Kyla dengan menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu saya permisi dulu!" sahut Kyla yang langsung pamit.

"Hati-hati Kyla!" sahut mama Kyla dan Kyla langsung meninggalkan rumah Azizi.

Hari ini Kyla tidak mendapatkan apa-apa dari pertemuannya dengan Azizi. Dia hanya melihat kondisi Azizi tanpa bertemu langsung dengan Azizi karena Azizi juga sedang tertidur.

Kyla yang sekarang sedang berdiri di depan gerbang pagar rumah milik Azizi.

"Seharusnya aku tidak memaksa Azizi untuk melakukan semua itu. Terakhirnya Azizi pasti mengalami trauma atas apa yang terjadi," batin Kyla dengan menghela nafasnya.

"Sebaiknya aku pulang saja. Ini sudah malam," Kyla yang mengeluarkan ponselnya dari sakunya untuk menelepon supirnya.

"Astaga pakai mati segala lagi," ucap Kyla yang tidak menyadari jika ponsel sedang lobet.

"Bagaimana ini? jika ponselku lobet aku harus pulang bagaimana?" batinnya kebingungan.

"Sudahlah, aku menunggu Taxi di sana saja!" ucap Kyla yang memutuskan melanjutkan langkahnya menuju ujung jalan untuk menyetop taxi.

Kyla yang berjalan sendirian menyetop taxi melewati 3 anak muda yang sedang merokok.

"Cuittttt!" satu anak muda itu bersiul yang membuat Kyla sedikit takut.

"Dari mana neng?" goda salah satu pria itu.

"Ayo neng Abang anterin pulang!" sahut yang satunya.

Mendengar para laki-laki itu menggodanya membuat Kyla semakin mempercepat jalannya.

"Neng jangan pergi tunggu abang," sahut pria yang satunya yang 3 pria itu akhirnya mengikuti Kyla.

Langkah Kyla semakin cepat yang semakin ketakutan. Apalagi jalanan yang begitu sunyi yang membuat Kyla tidak semaki takut.

"Pak Bowo mana sih!" Kyla yang bergetar dengan tangannya memegang ponselnya dan Kyla menoleh kebelakang yang masih melihat Pria itu mengikutinya yang membuat Kyla langsung berlari dengan cepat karena semakin ketakutan.

"Heh tunggu jangan lari!" teriak pria yang mengejar Kyla dan Kyla yang menoleh kearah belakang.

"Tolong, tolong!"

Kyla berteriak meminta tolong karena memang tempat tersebut begitu sepi dan membuatnya semakin takut. Air matanya yang keluar yang takut jika terjadi sesuatu pada dirinya.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Cewek di segani.
2 Episode 2 Mengerjai Guru
3 Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4 Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5 Episode 5 Kyla dan Aditya.
6 Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7 Episode 7 Guru murid
8 Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9 Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10 Episode 10 Kyla dalangnya.
11 Episode 11 Karma Kyla
12 Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13 Episode 13 Untung saja ada.
14 Episode 14
15 Episode 15 Perkelahian.
16 Episode 16 Hukuman.
17 Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18 Episode 18 Aditya dan Kyla
19 Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20 Episode 20 Aditya dan Kyla.
21 Episode 21 Ide bagus
22 Episode 22 Ajakan Pulang
23 Episode 23
24 Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25 Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26 Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27 Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28 Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29 Episode 29 Aditya perhatian.
30 Episode 30 Kyla di serang.
31 Episode 31 Trauma Kyla.
32 Episode 32 Kondisi Kyla.
33 Episode 33 Amukan seorang kakek.
34 Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35 Episode 35 Ada yang mulai suka.
36 Episode 36 Aditya dan Kyla.
37 Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38 Episode 38 Galau
39 Episode 39 Cemburu.
40 Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41 Episode 41 Study tour
42 Episode 42 Rumah kecil.
43 Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44 Episode 44 Aditya bisa gila
45 Episode 45 Aditya harus sabar
46 Episode 46 penjelasan Zara.
47 Episode 46 Di gendongan.
48 Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49 Episode 49 Kabar mengejutkan.
50 Elia 50 Penjelasan.
51 Episode 51 Meyakinkan.
52 Episode 52 Menerima.
53 Episode 53 Pernikahan.
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 62
62 Episode 63
63 Episode 63 Kiss
64 Episode 64 Moment romantis.
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 69.
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77.
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80 Detik-detik terakhir.
81 Episode 81 Tammat.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Episode 1 Cewek di segani.
2
Episode 2 Mengerjai Guru
3
Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4
Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5
Episode 5 Kyla dan Aditya.
6
Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7
Episode 7 Guru murid
8
Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9
Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10
Episode 10 Kyla dalangnya.
11
Episode 11 Karma Kyla
12
Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13
Episode 13 Untung saja ada.
14
Episode 14
15
Episode 15 Perkelahian.
16
Episode 16 Hukuman.
17
Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18
Episode 18 Aditya dan Kyla
19
Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20
Episode 20 Aditya dan Kyla.
21
Episode 21 Ide bagus
22
Episode 22 Ajakan Pulang
23
Episode 23
24
Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25
Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26
Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27
Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28
Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29
Episode 29 Aditya perhatian.
30
Episode 30 Kyla di serang.
31
Episode 31 Trauma Kyla.
32
Episode 32 Kondisi Kyla.
33
Episode 33 Amukan seorang kakek.
34
Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35
Episode 35 Ada yang mulai suka.
36
Episode 36 Aditya dan Kyla.
37
Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38
Episode 38 Galau
39
Episode 39 Cemburu.
40
Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41
Episode 41 Study tour
42
Episode 42 Rumah kecil.
43
Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44
Episode 44 Aditya bisa gila
45
Episode 45 Aditya harus sabar
46
Episode 46 penjelasan Zara.
47
Episode 46 Di gendongan.
48
Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49
Episode 49 Kabar mengejutkan.
50
Elia 50 Penjelasan.
51
Episode 51 Meyakinkan.
52
Episode 52 Menerima.
53
Episode 53 Pernikahan.
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 62
62
Episode 63
63
Episode 63 Kiss
64
Episode 64 Moment romantis.
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 69.
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77.
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80 Detik-detik terakhir.
81
Episode 81 Tammat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!