3 pria itu mengejarnya yang membuat Kyla semakin berlari dan keluar dari jalanan komplek tersebut.
"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" Kyla yang berlari dengan kencang yang penuh dengan ketakutan. Benar-benar takut dengan apa yang terjadi saat pria-pria itu mengganggunya.
Tin tin tin tin tin tin tin tin tin tin tin tin.
Suara klakson mobil terdengar kuat yang membuat Kyla menoleh kedepan.
"Aaaaaaaa!" teriak Kyla menyilangkan kedua tangannya di wajahnya saat cahaya lampu yang menerpa wajahnya.
Chitttttt
Suara rem mobil mendadak terdengar kuat.
Bruk.
Kyla yang terjatuh dengan kakinya yang tertabrak mobil.
"Astaga!" Aditya yang ternyata pengendara mobil tersebut benar-benar terkejut dengan orang yang tiba-tiba lewat di depannya dan tertabrak mobilnya. Aditya langsung keluar dari mobilnya dengan buru-buru untuk melihat orang yang di tabraknya.
"Argggghh!" keluh Kyla yang memegang sikunya yang berdarah akibat luka yang di dapatkannya.
Aditya yang berada di dalam mobil tidak bisa melihat siapa yang di tabraknya yang membuatnya langsung buru-buru keluar dari dalam mobilnya.
"Maaf saya tidak sengaja," ucap Aditya yang sudah berada di dekat Kyla dan melihat kondisi wanita yang di tabraknya yang wajahnya belum di lihatnya sampai akhirnya Kyla melihat pria yang berbicara di sampingnya itu.
Kyla dan Aditya sama-sama terkejut saat saling mengetahui jika mereka saling mengenal.
"Kyla!" sahut Aditya.
"Kau!" lirih Kyla dengan wajahnya yang masih menahan rasa sakit dan Kyla yang tidak punya sopan santun memanggil gurunya dengan sebutan kau.
"Kenapa dia ada di sini?" batin Kyla dengan ketakutan.
"Ayo kita pergi!" Kyla dan Aditya sama-sama mendengar suara tersebut dan sama-sama melihat ke arah suara itu yang mana Aditya melihat 3 orang pria yang langsung berlari dan Aditya langsung melihat ke arah Kyla yang seolah tahu. Jika Kyla baru saja di ganggu. Makanya tiba-tiba berlari keluar dari gang dan hampir tertabrak mobilnya.
Kyla yang melihat kedatangan Aditya yang langsung berdiri dan hendak pergi. Namun Aditya langsung menahan tangannya.
"Lepas!" berontak Kyla.
Kejadian tadi sore di lab masih membuatnya takut dan sekarang bukan di sekolah. Lolos dari 3 pria yang mengganggunya dan sekarang ada Aditya yang membuatnya jauh lebih takut dengan gurunya itu.
"Mereka mengejarmu?" tahta Aditya.
"Itu bukan urusanmu! Lepaskan tanganku!" berontak Kyla.
"Lalu bagaimana rasanya?" tanya Aditya.
"Apa maksud mu?" tanya Kyla heran.
"Lihat karma dirimu. Ini yang kau dapatkan dari perbuatanmu. Apa yang kau lakukan pada orang lain dan sekarang terjadi padamu. Apa yang ingin kau katakan lagi hah!"
"Kau menganggap semua sebagai lelucon tanpa kau sadari perbuatanmu yang keterlaluan," tegas Aditya.
"Kau ingin tertawa dengan apa yang terjadi padaku," sahut Kyla.
"Aku tidak menertawakanmu. Aku hanya mengingatkan saja," tegas Aditya.
"Aku sudah mengatakan tidak melakukan apa-apa. Jadi jangan menuduhku sembarangan!" tegas Kyla yang masih tidak mengakui kesalahannya.
"Jadi kau tidak mengakui kesalahanmu. Jika kau adalah di balik apa yang terjadi. Kau sengaja menjadikan Azizi umpan untuk menuduhku," tegas Aditya.
"Aku tidak melakukannya?" Kyla tetap membantah.
"Lepaskan!" Kyla yang berusaha dengan sekuat tenaganya melepaskan tangannya dan akhirnya terlepas.
Dan Kyla yang berlalu dari hadapan Aditya. Namun Aditya kembali melepaskan tangannya.
"Apa lagi lepaskan!" tegas Kyla.
"Aku akan mengantarmu pulang!" ucap Aditya.
"Aku nggak mau. Lepaskan tanganku!" tolak Kyla.
"Baiklah. Tetap di sini dan jangan pulang. Kau pikir mereka tidak akan mengejarmu kembali. Kau lihat di ujung sana mereka masih menunggumu," ucap Aditya yang membuat Kyla melihat ke arah ujung yang memang tiga pria itu masih berdiri dan melihat-lihat ke sekitarnya dan hal itu membuat Kyla jadi takut.
Wajah Kyla tampak berpikir dengan apa yang di katakan Aditya.
"Masih tetap ingin di sini?" tanya Aditya dengan menaikkan 1 alisnya.
Sebenarnya sama saja bagi Kyla. Aditya membuatnya takut dan dia juga lebih takut lagi melihat Pria yang tidak di ketahui siapa itu yang bisa saja mengganggunya kembali dan dia tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa.
"Ayo!" ajak Aditya yang menarik tangan Kyla dan Kyla mengikut saja ke mobil Aditya dengan Aditya yang membukakan pintu mobil. Kyla tampak ragu masuk ke dalam mobil Kyla. Namun mau tidak mau dia masuk langsung. Karena bagaimanapun dia takut.
Lalu kemudian Aditya menyusul untuk masuk kedalam mobil Kyla.
"Di mana rumahmu?" tanya Aditya.
"Di jalan kenanga," jawab Kyla singkat. Apapun itu harus percaya pada Aditya.
Aditya yang langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan santai
"Kenapa sekarang menjadi takut seperti ini Kyla. Akibat perbuatanmu Azizi terlihat tidak mau menemui siapa-siapa dan juga sangat ketakutan dan apa benar apa yang dikatakannya. Jika aku akan mendapatkan karma atas apa yang sudah aku lakukan," batin Kyla dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya dan menghela nafasnya.
"Ini mungkin yang di rasakan Azizi. Aku sudah membuatnya berada di situasi itu," batin Kyla yang menyadari. Jika Azizi adalah korban dari dirinya.
Aditya menoleh ke arah Kyla dan melihat Kyla luka di siku Kyla yang berdarah. Aditya membuka laci mobilnya dan mengambil heandsaples luka.
"Obati lukamu?" titah Aditya.
"Nggak usah," sahut Kyla menolak.
"Lukamu bisa infeksi. Jadi jangan membantah cepat obati,"'ucap Aditya mengingatkan dan mau tidak mau Kyla mengambilnya dengan kasar.
"Auhhhh!" Kyla memejamkan matanya yang terasa sakit saat mengobati sendiri lukanya.
"Makanya jangan bertingkah dan lihat apa yang terjadi padamu," ucap Aditya yang terus saja menyindir Kyla.
"Kenapa sejak tadi kau selalu saja menyalahkanku ini dan itu. Jika tidak ingin menolongku maka bilang saja sejak tadi dan tidak perlu mengatakan ini dan itu kepadaku," kesal Kyla dengan emosi tingkat dewa pada Aditya.
"Menolong. Jadi kau menganggap ini pertolongan. Jadi bener jika sebelumnya kau memang mendapatkan masalah dan sekarang membutuhkan pertolongan juga. Ternya orang seperti mu tetap saja membutuhkan pertolongan orang lain," sahut Aditya.
"Kyla meski kau merasa hidupmu dengan penuh sekali kebahagiaan yang tidak akan pernah mendapatkan masalah. Hal itu tidak mungkin keberuntungan itu tidak akan mungkin terus menghampirimu. Jadi belajarlah dari kesalahan," tegas Aditya.
"Dia pikir ini sekolahan yang harus mengeluarkan ceramahnya. Mentang-mentang seorang guru. Hanya ceramah saja yang dilakukannya," cicit Kyla dengan kekesalan yang hanya menahan dirinya. Aditya tidak bicara lagi dan melanjutkan untuk menyetir mobil kembali.
Akhirnya mobil Aditya sampai juga di depan rumah Kyla. Istana mewah Kyla.
"Ternyata aku benar-benar di pulangkan, untung saja dia tidak macam-macam padaku," batin Kyla yang sebelumnya sempat merasa takut jika Aditya melakukan sesuatu hal yang buruk kepadanya.
"Sudah sampai," ucap Aditya membuat Kyla menganggukkan kepalanya dan membuka sabuk pengamannya. Lalu Kyla langsung buru-buru keluar dari mobil tersebut tanpa mengucapkan terima kasih kepada Aditya.
Aditya hanya menghela nafas dan melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Kyla. Dia juga tidak memerlukan ucapan terima kasih dari Kyla. Karena dia tahu bagaimana sifat Kyla yang melebihi batas dan sangat mustahil. Jika Kyla akan mengucapkan terima kasih padanya. Namun Aditya juga sedikit lega yang tadi bertemu dengan Kyla dan Kyla tidak apa-apa.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments