Episode 7 Guru murid

Aditya tidak peduli dengan siswanya itu dan langsung masuk kedalam ruang Yayasan. Karena Aditya harus bertemu dengan ketua yayasan yang juga adalah wali dari murid yang baru saja dihukumnya.

"Dasar sombong. Lihat setelah ini apa yang akan terjadi. Mencoba untuk mencari masalah denganku. Kau hanya bermimpi saja. Lihatlah apa yang terjadi. Kau akan tahu akibatnya. Karena bermain-main dengan seorang Kyla," batin Kyla dengan tersenyum dan langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Memang seperti itu enaknya mempunyai keuntungan menjadi cucu kesayangannya ketua Yayasan SMA Nusa Bangsa. Tidak ada yang berani padanya dan sekalinya ada yang berani padanya akan langsung berhadapan dengan kakeknya.

Namun Aditya tidak mempermasalahkan hal itu. Aditya merasa berada pada pihak yang benar dan tidak takut jika dirinya harus mendapatkan masalah dari ketua Yayasan. Apa yang dilakukannya masih benar walau siapapun yang dihadapi. Dia sebagai guru hanya berusaha memberikan pendidikan yang bagus untuk murid-muridnya dan termasuk pada Kyla yang melawan padanya. Jadi Aditya hanya melakukan kewajibannya sebagai tenaga pendidik.

**********

Bruk.

Kyla yang keluar dari mobil langsung membanting pintu mobil dengan Kyla yang terlihat kesal yang memasuki rumah. Wajahnya yang memerah dengan amarah yang terpendam membuatnya ingin mengamuk mengeluarkan semua amarahnya.

"Kakek!" teriak Kyla yang langsung memasuki rumah dan menuju ruangan kakeknya.

Ceklek.

Kyla yang membuka pintu itu dan melihat Hanung yang duduk di sofa sembari membaca buku yang membuat Kyla yang berdiri di depan pintu dengan wajah sangarnya yang ingin marah. Namun masih tetap sangat menggemaskan.

"Ada apa Kyla teriak-teriak?" tanya Hanung yang tetap santai membuka bukunya.

"Kakek apa-apa hah!" tanya Kyla memasuki ruangan tersebut dengan kekesalan.

"Apa-apaan maksud kamu?" tanya Hanung kembali.

"Kakek bukannya seharusnya memecatnya dan bukan malah membiarkannya tetap mengajar di sekolah Kyla," kesal Kyla yang berdiri di depan sang kakek dengan kedua tangannya dilipat di dadanya dan wajahnya yang tampak kesal.

"Apa alasan kakek harus memecat pak Aditya?" tanya Hanung dengan menaikkan 1 alisnya.

"Alasannya sudah Kyla jelaskan kemarin. Jika guru sombong itu sudah berani memberikan hukuman kepada Kyla. Hukuman yang tidak wajar," jawab Kyla.

"Sekarang kakek tanya sama kamu. Apa pak Aditya berikan hukuman kepada kamu tanpa sebuah alasan. Apa yang dilakukan Pak Aditya adalah hal yang sangat wajar sebagai seorang guru. Jika murid sangat kurang ajar dan tidak sopan. Maka seorang guru wajib memberi nasihat dan juga hukuman agar murid tersebut jera," ucap Hanung dengan tenang berbicara namun ada ketegasan dalam setiap kata-katanya yang ternyata tidak berpihak pada cucunya.

"Jadi kakek ingin mengatakan jika Kyla tidak sopan gitu dan kurang ajar?" tanya Kyla yang terlihat emosi mendengarkan kata-kata dari Hanung.

"Memang apa yang dilihat kesopanan dari apa yang kamu lakukan. Kyla kamu itu seorang murid dan tugas kamu sebagai seorang murid belajar dan bukan malah melakukan sesuatu hal yang tidak memiliki moral dan tidak seperti orang yang berpendidikan," ucap Hanung dengan memberikan nasihat kepada cucunya itu.

"Jadi apa yang kamu lakukan sangat tidak bermoral dan kakek tidak suka itu. Kakek juga tidak harus memberikan hukuman atau memecat guru yang sedang memberikan hukuman kepada kamu," lanjut Hanung.

"Kakek kenapa jadi membela guru sombong itu!" kesal Kyla.

"Kakek bukan membelanya atau berpihak dengan siapapun. Tetapi kakek hanya berpihak kepada apa yang benar dan apa yang kamu lakukan adalah kesalahan. Kakek tidak akan memecat guru yang tidak melakukan kesalahan," tegas Hanung.

"Apa-apaan sih kakek. Kenapa jadi aku yang di marahi oleh kakek," batin Kyla dengan kesal.

"Kakek ingatkan kepada kamu Kyla, untuk tidak melakukan hal ini lagi. Jika kamu mendapatkan surat panggilan lagi. Kakek juga akan menghukum kamu," ucap Hanung dengan penuh penekanan dan penegasan terhadap cucunya itu.

"Issss kakek menyebalkan!" umpat Kyla dengan emosi yang menghentakkan kedua telapak kakinya kelantai dan keluar dari ruangan itu dengan penuh emosi.

Hanung menghela nafas dengan melihat kepergian cucunya itu.

"Akhirnya ada juga guru yang bisa bertindak akan perbuatan Kyla," batin Hanung yang justru terlihat lega.

Cucunya mungkin terlalu manja dan terlalu berkuasa di sekolah. Sehingga tidak ada yang berani dengan Kyla. Hanung bukan malah memecat Aditya. Justru Hanung malah balik memarahi cucunya. Ternyata di panggil ke ruang Yayasan bukan hal yang menakutkan dan semua terlihat santai dan tidak ada masalah sama sekali bagi Aditya.

************

SMA Nusa Bangsa.

Murid-murid SMA Nusa Bangsa yang terutama murid wanita yang terlihat begitu heboh dengan semuanya yang tampak takjub akan seseorang.

Siapa lagi. Jika bukan melihat guru tampan Aditya yang hadir dan terlihat sangat tampan yang berjalan dengan santai dan cool.

"Ya ampun pak Aditya benar-benar sangat tampan!" puji Cindy.

"Cindy apa-apaan sih kamu, memuji-muji dia di depan Kyla," sahut Shania kesal dan Cindy melihat ke arah Kyla Pak sangat kesal melihat guru tersebut yang cari-cari perhatian.

Aditya yang bertepatan melewati Kyla hanya melihat Kyla sebentar. Tatapan Kyla begitu tajam pada Aditya.

"Kenapa kakek harus membelanya. Apa yang sudah dibicarakannya kepada kakek. Benar-benar menyebalkan," umpat Kyla dengan emosi melihat gurunya tersebut.

"Sok kecakapan!" umpat Kyla

"Kyla kenapa pak Aditya masih tetap berada di sini. Bukannya kamu sendiri yang mengatakan. Jika pak dia akan dikeluarkan dari sekolah?" tanya Shania.

"Dia akan di keluarkan secepatnya," jawab Kyla yakin.

"Caranya bagaimana?" Cindy. Kyla tidak menjawab melainkan hanya tersenyum seperti mempunyai rencana.

************

Aditya yang merupakan wali kelas dari 12 B dan juga guru fisika hari ini kembali memasuki kelas anak-anak didiknya tersebut.

"Selamat pagi anak-anak!" sapa Aditya.

"Pagi pak," sahut semuanya serentak.

"Baiklah sekarang buka pelajaran selanjutnya!" titah Aditya.

"Bos. Kenapa dia masih mengajar. Bukannya seharusnya dia sudah keluar dari sekolah?" tanya Tobi.

"Aku mana tahu. Kyla yang tahu semuanya dan kamu tanya saja dia," ucap Morgan.

"Tobi kenapa kamu berbicara. Apa ada ingin kamu tanyakan?" tanya Aditya.

"Nggak kok pak," sahut Tobi yang langsung panik dan menunduk.

"Biasakan. Jika sudah ada guru di depan kalian. Jangan berbicara lagi," tegas Aditya.

"Baik pak!" sahut semua murid-murid. Sejak tadi Kyla terus saja menatap penuh sinis Aditya dan membuat Aditya akhirnya melihat ke arah Kyla.

"Kamu ingin mengatakan sesuatu Kyla?" tanya Aditya yang melihat muridnya itu seperti menantang diri.

Kyla diam dan tidak mengatakan apa-apa dan melihat ke arah bukunya.

"Baiklah anak-anak. Kalian kerjakan soal no satu sampai 5. Sebelum bel istirahat. Harus di kumpulkan," ucap Aditya yang langsung memberikan tugas.

Huhhhhh

Suara nafas berat murid-murid terdengar yang pasti sangat malas jika sudah berurusan dengan tugas.

"Ada yang keberatan?" tanya Aditya, namun tidak satupun murid mengatakan ada yang keberatan. Memang sepertinya mereka sekarang tidak berani dengan Aditya karena Aditya tegas dan tidak main-main memberikan hukuman tanpa melihat siapa orang tersebut.

"Jangan hanya protes. Tapi pikirkan bagaimana cara menyelesaikannya," ucap Aditya yang langsung duduk di bangkunya dan bangku itu terlihat aman tidak ada ranjau atau apapun. Karena tidak ada yang berani lagi membuat jebakan untuk Aditya.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Cewek di segani.
2 Episode 2 Mengerjai Guru
3 Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4 Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5 Episode 5 Kyla dan Aditya.
6 Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7 Episode 7 Guru murid
8 Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9 Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10 Episode 10 Kyla dalangnya.
11 Episode 11 Karma Kyla
12 Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13 Episode 13 Untung saja ada.
14 Episode 14
15 Episode 15 Perkelahian.
16 Episode 16 Hukuman.
17 Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18 Episode 18 Aditya dan Kyla
19 Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20 Episode 20 Aditya dan Kyla.
21 Episode 21 Ide bagus
22 Episode 22 Ajakan Pulang
23 Episode 23
24 Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25 Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26 Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27 Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28 Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29 Episode 29 Aditya perhatian.
30 Episode 30 Kyla di serang.
31 Episode 31 Trauma Kyla.
32 Episode 32 Kondisi Kyla.
33 Episode 33 Amukan seorang kakek.
34 Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35 Episode 35 Ada yang mulai suka.
36 Episode 36 Aditya dan Kyla.
37 Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38 Episode 38 Galau
39 Episode 39 Cemburu.
40 Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41 Episode 41 Study tour
42 Episode 42 Rumah kecil.
43 Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44 Episode 44 Aditya bisa gila
45 Episode 45 Aditya harus sabar
46 Episode 46 penjelasan Zara.
47 Episode 46 Di gendongan.
48 Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49 Episode 49 Kabar mengejutkan.
50 Elia 50 Penjelasan.
51 Episode 51 Meyakinkan.
52 Episode 52 Menerima.
53 Episode 53 Pernikahan.
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 62
62 Episode 63
63 Episode 63 Kiss
64 Episode 64 Moment romantis.
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 69.
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77.
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80 Detik-detik terakhir.
81 Episode 81 Tammat.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Episode 1 Cewek di segani.
2
Episode 2 Mengerjai Guru
3
Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4
Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5
Episode 5 Kyla dan Aditya.
6
Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7
Episode 7 Guru murid
8
Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9
Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10
Episode 10 Kyla dalangnya.
11
Episode 11 Karma Kyla
12
Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13
Episode 13 Untung saja ada.
14
Episode 14
15
Episode 15 Perkelahian.
16
Episode 16 Hukuman.
17
Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18
Episode 18 Aditya dan Kyla
19
Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20
Episode 20 Aditya dan Kyla.
21
Episode 21 Ide bagus
22
Episode 22 Ajakan Pulang
23
Episode 23
24
Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25
Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26
Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27
Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28
Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29
Episode 29 Aditya perhatian.
30
Episode 30 Kyla di serang.
31
Episode 31 Trauma Kyla.
32
Episode 32 Kondisi Kyla.
33
Episode 33 Amukan seorang kakek.
34
Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35
Episode 35 Ada yang mulai suka.
36
Episode 36 Aditya dan Kyla.
37
Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38
Episode 38 Galau
39
Episode 39 Cemburu.
40
Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41
Episode 41 Study tour
42
Episode 42 Rumah kecil.
43
Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44
Episode 44 Aditya bisa gila
45
Episode 45 Aditya harus sabar
46
Episode 46 penjelasan Zara.
47
Episode 46 Di gendongan.
48
Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49
Episode 49 Kabar mengejutkan.
50
Elia 50 Penjelasan.
51
Episode 51 Meyakinkan.
52
Episode 52 Menerima.
53
Episode 53 Pernikahan.
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 62
62
Episode 63
63
Episode 63 Kiss
64
Episode 64 Moment romantis.
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 69.
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77.
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80 Detik-detik terakhir.
81
Episode 81 Tammat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!