Episode 18 Aditya dan Kyla

"Saya sangat berterima kasih pada kamu Aditya. Kamu juga dengan berani menghukum Kyla dan saya sangat berharap setelah hari ini pertemuanmu kita. Kamu jangan pernah segan. Jika Kyla salah maka, tegur lah dan beri hukuman yang wajar pada Kyla tanpa melihat siapa saya," ucap Hanung berpesan pada Aditya yang justru mempercayakan Aditya untuk mendidik Kyla.

"Itu tugas saya sebagai seorang guru. Jadi siapapun membuat kesalahan pasti akan mendapat hukuman yang wajar dan saya juga punya tanggung jawab sebagai seorang guru," sahut Aditya dengan santai.

"Iya itu memang prinsip yang sangat bagus dan saya setuju dengan hal itu," sahut Hanung.

"Sebuah keberuntungan bertemu kamu Aditya. Kyla anak yang manja. Usinya yang 8 tahun sudah membuatnya kehilangan orang tuanya. Hanya saya yang di milikinya dan menurutnya saya akan memberinya apa yang di inginkannya. Tapi saya tidak ingin gagal dalam mendidiknya," ucap Hanung yang tiba-tiba sedih.

"Aditya tetaplah mengajar di sekolah ini dan jaga cucu saya," Hanung yang langsung to the point menitipkan Kyla pada Aditya. Aditya hanya diam saja mendengar pesan tersebut.

Flashback on.

"Aditya benar-benar sangat hebat. Seorang Pria yang sukses dan sekarang memberikan ilmunya pada banyak generasi mudah. Luar biasa cucumu," Hanung tidak henti-hentinya memuji cucu sahabatnya itu.

"Berlebihan sekali tuan Hanung," sahut Aditya.

"Jangan panggil saya dengan panggilan formal seperti itu Aditya. Kamu bisa memanggil saya kakek," sahut Hanung.

"Issss, jadi karena itu. Kakek tidak memecatnya yang ternyata dia adalah cucu dari sahabat kakek dan aku yakin guru sombong ini pasti sudah mempengaruhi kakek," kesal Kyla yang kesal melihat kakeknya terlalu dekat dengan Aditya.

"Hmmm Aditya. Jika Kyla melakukan kesalahan di sekolah. Tidak apa-apa kamu memberinya surat panggilan. Jadi kita bisa bertemu dan berdiskusi," ucap Hanung.

"Apaan sih kek," kesal Kyla yang sejak tadi kesalahannya terus yang membuatnya malu.

"Dunia ini memang sangat sempit dan cucu kita berdua yang ternyata menjadi guru dan murid," sahut Mayor yang membuat mereka tertawa kecil.

"Hmmm, bagaimana kalau sekarang kita makan saja. Makanannya juga sudah siap," ucap Rima.

"Benar ayo kita makan malam!" ajak Rudi.

"Baiklah!" sahut Hanung.

**********

Akhirnya mereka sudah berada di meja makan yang mulai menikmati makanan yang spesial yang dihidangkan.

"Ayo Hanung kita nikmati masakan menantu saya," ucap Mayor.

"Baiklah, saya juga sudah lapar sejak tadi," jawab Hanung.

"Kyla kamu suka pedas?" tanya Rima.

"Suka Tante dan apalagi panas-panas seperti ini. Sangat ingin makan yang pedas," jawab Kyla dengan sindiran yang kemungkinan menyindir pria didepannya itu yang siapa lagi. Jika bukan Aditya yang hanya memulai makan dengan santai.

"Apa AC di rumah sini kurang dingin?" tanya Rudi

"Saya rasa tidak ada masalah dengan AC dan mungkin saja Kyla yang memang kepanasan sendiri," jawab Hanung.

"Issss apaan sih kakek!" kesal Kyla dengan emosi tingkat dewa yang kesal pada kakeknya.

"Sudah-sudah sebaiknya kita makan saja," sahut Mayor

Mereka semua menganggukkan kepala mereka dan Aditya yang ingin mengambil potongan daging yang juga bersamaan dengan Kyla yang sama-sama garfu mereka berada di atas daging yang sama.

Keduanya saling melihat dan sepertinya Kyla yang kesal yang tidak mau mengalah yang tetap mengambil apa yang sudah tersentuh oleh sendoknya. Aditya bisa melihat Kyla yang menantang dirinya dan Aditya yang juga tidak mau mengalah dan mengambil apa yang sudah tersentuh oleh sendoknya.

Sampai akhirnya keduanya yang saling rebutan dan tidak ada yang memperhatikan mereka. Sampai akhirnya daging itu melayang wajah Kyla.

"Auhhhhh!" Kyla yang kesal dengan wajahnya terdapat sepotong daging dan jatuh ke pakainnya yang membuat wajah dan pakaiannya kotor dan Aditya yang melihat hal itu menhan tawa.

"Ya ampun Kyla!" sahut Rima yang kaget.

"Sini biar Tante bersihkan!" Rima yang langsung mengambil tisu dan Kyla yang sudah mengepal tangannya. Akibat perbuatan Aditya.

"Nggak usah Tante," sahut Kyla yang benar-benar kesal dan sudah tidak mood lagi.

"Kamu yakin tidak apa-apa?" tanya Rima yang merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa kok Tante," jawab Kyla emosi tingkat dewa yang penuh dengan amarah dan menatap Aditya dengan tatapan tajam. Aditya hanya terlihat sangat santai dengan menyunggingkan senyumnya yang kembali makan.

"Tidak di sini dan tidak di sekolah. Guru ini benar-benar sangat menyebalkan," umpat Kyla penuh dengan kekesalan di dalam hatinya.

"Tante saya pinjam kamar mandinya boleh?" tanya Kyla.

"Boleh Kyla, di sana ya!" tunjuk Rima

"Ya sudah Tante saya kekamar mandi sebentar," ucap Kyla yang berdiri dari tempat duduknya dan masih melihat Aditya yang penuh kekesalan dan Aditya hanya santai yang tersenyum tipis.

*******

"Issss laki-laki sakit jiwa. Dasar sombong yang sudah berani melakukan semua ini kepadaku. Aisss laki-laki gila," umpat Kyla dengan yang marah-marah di kamar mandi yang membersihkan pakaiannya di depan cermin yang mencucinya.

"Aku benar-benar menyesal sudah datang kerumah ini. Aisssss hidupku benar-benar sila!" Kyla terus mengumpat dengan penuh amarah.

Hahhhhhh.

Kyla menarik nafasnya panjang dan membuangnya perlahan ke depan.

"Kamu harus sabar Kyla. Kamu bisa membalas laki-laki sombong itu nanti. Jadi bersabarlah Kyla," ucap Kyla yang beberapa kali mengatur nafasnya yang membuatnya benar-benar harus bersabar.

Kyla keluar dari kamar mandi. Walau pakaiannya tidak bersih juga. Kyla di kagetkan dengan Aditya yang sudah berada di depan kamar mandi dengan kedua tangan Aditya berada di saku celananya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Kyla panik.

"Aku tidak memberikanmu hukuman. Karena ini bukan di sekolah. Tapi ingat Kyla, bagaimana pun jaga sopan santun kamu," ucap Aditya.

"Sopan santun apa. Anda yang tidak sopan yang tiba-tiba berdiri di kamar mandi yang seorang wanita ada di dalamnya. Jadi siapa yang tidak sopan di antara kita hah!" kesal Kyla dengan emosi tingkat dewa.

"Ini rumah saya dan saya punya kuasa," jawab Aditya.

Kyla terdiam. Jika sudah berurusan dengan rumah. Maka Kyla tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.

"Jadi ini peringatan untuk kamu. Bukan hanya di sekolah saja. Di rumah orang, bertamu ke rumah orang juga harus memiliki sopan santun," tegas Aditya.

"Hanya bisa ceramah saja!" umpat Kyla kesal dan langsung pergi dari hadapan Aditya yang mana Kyla juga sempat menyenggol bahu Aditya yang membuat Aditya hanya gelang-gelang kepala melihat murid yang sangat membangkang dan berani seperti Kyla.

**********

Kyla yang memakai seragam sekolahnya yang berada di mobil yang hari ini dia harus kesekolah. Namun wajah Kyla tampak penuh dengan pemikiran.

"Jika guru sombong itu adalah cucu teman kakek. Maka tidak akan ada kemungkinan dia akan bisa keluar dari sekolah dan jika dia tidak keluar dari sekolah. Maka nasibku yang akan berantakan. Pasti dia akan terus mengatur dan aku tidak akan bisa apa-apa. Dia juga beberapa kali menghukumku dan bahkan aku tidak salah pun tetap di hukum,"

"Kalau begini terus nasibku yang bakalan berantakan di sekolah," batin Kyla yang frustasi sendiri. Karena sekarang posisinya di sekolah tidak akan sama lagi seperti dulu. Jadi jelas Kyla merasakan sangat kesal.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Cewek di segani.
2 Episode 2 Mengerjai Guru
3 Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4 Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5 Episode 5 Kyla dan Aditya.
6 Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7 Episode 7 Guru murid
8 Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9 Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10 Episode 10 Kyla dalangnya.
11 Episode 11 Karma Kyla
12 Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13 Episode 13 Untung saja ada.
14 Episode 14
15 Episode 15 Perkelahian.
16 Episode 16 Hukuman.
17 Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18 Episode 18 Aditya dan Kyla
19 Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20 Episode 20 Aditya dan Kyla.
21 Episode 21 Ide bagus
22 Episode 22 Ajakan Pulang
23 Episode 23
24 Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25 Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26 Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27 Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28 Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29 Episode 29 Aditya perhatian.
30 Episode 30 Kyla di serang.
31 Episode 31 Trauma Kyla.
32 Episode 32 Kondisi Kyla.
33 Episode 33 Amukan seorang kakek.
34 Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35 Episode 35 Ada yang mulai suka.
36 Episode 36 Aditya dan Kyla.
37 Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38 Episode 38 Galau
39 Episode 39 Cemburu.
40 Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41 Episode 41 Study tour
42 Episode 42 Rumah kecil.
43 Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44 Episode 44 Aditya bisa gila
45 Episode 45 Aditya harus sabar
46 Episode 46 penjelasan Zara.
47 Episode 46 Di gendongan.
48 Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49 Episode 49 Kabar mengejutkan.
50 Elia 50 Penjelasan.
51 Episode 51 Meyakinkan.
52 Episode 52 Menerima.
53 Episode 53 Pernikahan.
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 62
62 Episode 63
63 Episode 63 Kiss
64 Episode 64 Moment romantis.
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 69.
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77.
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80 Detik-detik terakhir.
81 Episode 81 Tammat.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Episode 1 Cewek di segani.
2
Episode 2 Mengerjai Guru
3
Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4
Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5
Episode 5 Kyla dan Aditya.
6
Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7
Episode 7 Guru murid
8
Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9
Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10
Episode 10 Kyla dalangnya.
11
Episode 11 Karma Kyla
12
Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13
Episode 13 Untung saja ada.
14
Episode 14
15
Episode 15 Perkelahian.
16
Episode 16 Hukuman.
17
Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18
Episode 18 Aditya dan Kyla
19
Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20
Episode 20 Aditya dan Kyla.
21
Episode 21 Ide bagus
22
Episode 22 Ajakan Pulang
23
Episode 23
24
Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25
Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26
Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27
Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28
Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29
Episode 29 Aditya perhatian.
30
Episode 30 Kyla di serang.
31
Episode 31 Trauma Kyla.
32
Episode 32 Kondisi Kyla.
33
Episode 33 Amukan seorang kakek.
34
Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35
Episode 35 Ada yang mulai suka.
36
Episode 36 Aditya dan Kyla.
37
Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38
Episode 38 Galau
39
Episode 39 Cemburu.
40
Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41
Episode 41 Study tour
42
Episode 42 Rumah kecil.
43
Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44
Episode 44 Aditya bisa gila
45
Episode 45 Aditya harus sabar
46
Episode 46 penjelasan Zara.
47
Episode 46 Di gendongan.
48
Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49
Episode 49 Kabar mengejutkan.
50
Elia 50 Penjelasan.
51
Episode 51 Meyakinkan.
52
Episode 52 Menerima.
53
Episode 53 Pernikahan.
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 62
62
Episode 63
63
Episode 63 Kiss
64
Episode 64 Moment romantis.
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 69.
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77.
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80 Detik-detik terakhir.
81
Episode 81 Tammat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!