Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.

Aditya berjalan di koridor sekolah dengan memegang buku yang selalu dibawanya sebagai catatan penting baginya. Sebagai guru penting memang Aditya menjadi guru yang profesional.

"Pak Aditya!" langkah Aditya terhenti ketika ada yang memanggilnya dan Aditya membalikkan tubuhnya yang ternyata itu adalah Azizi. Azizi yang terlihat gugup yang melangkah mendekati Aditya dan menunduk di depan Aditya.

"Ada apa Azizi?" tanya Aditya dengan datar.

"Hmm, maaf pak. Saya tadi kurang mengerti dengan tugas yang bapak berikan dan saya sudah mencobanya di lab dan ternyata saya tidak menemukan hasilnya dan mungkin saja ada kesalahan yang saya tidak tahu," ucap Azizi bicara dengan gugup dan bahkan tidak berani melihat wajah Aditya.

"Kamu sudah langsung mengerjakan tugasnya. Padahal masih ada waktu 1minggu lagi untuk dikumpul," ucap Aditya.

"Saya membuat pilihan untuk mengerjakannya lebih awal. Karena nanti pasti banyak anak-anak yang lain juga membutuhkan lab dan saya tidak bisa berkonsentrasi jika terlalu ramai di dalam lab. Makanya saya mengerjakan di awal sebelum murid-murid yang lain mengerjakan," ucap Azizi dengan gugup.

"Baguslah kalau begitu saya suka dengan murid seperti kamu. Lalu apa yang bisa saya bantu?" tanya Aditya.

"Saya tidak bisa menjelaskannya Pak tugasnya ada di dalam lab dan saya bingung harus menjelaskan dari mana. Jika pak Aditya punya waktu sedikit, saya ingin meminta tolong bapak untuk memberikan penjelasan sedikit kepada saya, agar saya mengetahui di mana letak kesalahan saya," ucap Azizi.

"Baiklah kalau begitu!" sahut Aditya yang tidak masalah sama sekali dengan apa yang di katakan muridnya itu.

"Ayo!" ajak Aditya. Azizi menganggukkan kepalanya dan mereka berdua langsung menuju lab.

Reja dan Zara yang berjalan berdua di koridor sekolah yang sama-sama menyandang tas ransel mereka yang memang jam sekolah sudah pulang. Namun masih banyak murid-murid yang masih melakukan aktivitas ekstrakurikuler di dalam sekolah.

"Zara, aku nanti minta bantuan kamu ya untuk mengerjakan tugas fisika yang diberikan Pak Aditya," ucap Reza.

"Tumben kamu mau mengerjakan tugas sekolah. Biasanya paling malas mengerjakan tugas sekolah dan biasanya kamu lebih mengutamakan untuk latihan dancer kamu," sahut Zara sedikit heran.

"Kamu bisa melihat sendiri guru killer itu, sangat menakutkan dan Kyla saja bisa mendapatkan hukuman. Jadi bagaimana nanti aku. Aku tidak mau mencari masalah dan apalagi mendapat surat panggilan. Hal itu bisa merusak reputasiku sebagai anak bangsa yang membawa nama baik sekolah," ucap Reza membuat Zara berdecak. Kalau Reza jangan tanya memang jika bicara begitu tinggi.

"Iya-iya anak Bangsa," sahut Zara geleng-geleng kepala sembari tersenyum.

"Kamu jangan terlalu takut dengan Pak Aditya. Pak Aditya mungkin hanya sedikit tegas dan lagi pula bukannya sangat baik jika memiliki guru yang tegas," ucap Zara.

"Kamu tahu dari mana dia baik dan kamu mungkin karena juara 1. Jadi guru seperti itu pasti kamu anggap baik dan berbeda dengan diriku," sahut Reza.

"Aku hanya mengatakan apa adanya. Jika kamu menjadi murid baik yang hanya menuruti apa kata guru jika itu baik maka aku rasa Pak Aditya juga akan baik pada kamu," sahut Zara dengan bijak memberi nasihat pada temannya.

"Iya deh," sahut Reza.

"Baiklah, kamu jangan khawatir. Nanti aku bantu untuk menyelesaikan tugas fisika kamu. Kamu bisa datang kerumahku. Tapi jangan lupa bawakan aku buah manggis," ucap Zara yang memberikan syarat.

"Yahhhhh, tetap di sogok ternyata," sahut Reja dengan menghela nafas membuat Zara mengangkat ke-2 bahunya.

"Eh Zara, Aditya sama Azizi sih ngapain ke ruang lab sore-sore seperti ini?" tanya Reza yang tiba-tiba melihat Aditya dan juga Azizi teman satu kelas mereka.

"Entahlah aku tidak tahu. Mungkin ada kegiatan," jawab Zara dengan mengangkat kedua bahunya yang juga memperhatikan guru dan murid itu.

"Sudahlah, ayo kita pulang ini sudah sore hari," ucap Zara mengajak Reza.

"Tapi sebentar ke lapangan basket ya. Aku ingin mengambil sepatuku yang dipinjam oleh Morgan," ucap Aditya.

"Huhhh, kamu selalu saja berteman dengannya, kurangi berteman dengan pria bebal seperti itu. Nanti kamu terpengaruh olehnya," ucap Zara menyarankan Reza.

"Iya-iya, kamu jangan khawatir, aku tahu batasan dalam berteman," sahut Reza. Zara dan Reza pun meninggalkan tempat tersebut.

**********

Di ruang lab. Azizi dan Aditya hanya berdua saja dan Aditya yang sekarang menjelaskan kepada Azizi tentang apa yang membuat Azizi tidak mengerti.

Azizi yang menelan salivanya yang terlihat gugup dan bahkan tidak fokus pada penjelasan Aditya yang seperti ada yang dipikirkannya. Bahkan Azizi panik dan seperti takut sesuatu.

"Auhhhhh!" tiba-tiba Azizi meringis kesakitan yang membuat Aditya melihat ke arahnya.

"Kamu kenapa Azizi?" tanya Aditya memegang tangan Azizi yang Aditya mendadak panik.

Namun tiba-tiba tangan Azizi yang memegang kuat tangan Aditya dan bahkan menariknya sehingga mereka berdua terjatuh ke lantai dan Aditya yang menindih tubuh Azizi dan membuat Aditya begitu terkejut dengan keadaan keduanya yang berdekatan dan sangat tidak pantas sebagai guru dan murid.

"Pak Aditya mau apa?" Azizi yang terlihat panik saat tubuhnya di tindih Aditya.

"Maaf Azizi, kamu salah paham," ucap Aditya yang hendak berdiri namun terlihat sangat sulit untuk berdiri dari tubuh Azizi.

"Tolong-tolong!" tiba-tiba saja Azizi berteriak kencang yang membuat Aditya.

"Apa yang kamu lakukan Azizi?" tanya Aditya kaget dengan tindakan murid yang tiba-tiba saja.

"Pak Aditya jangan kurang ajar kepada saya!" tegas Azizi yang langsung mendorong tubuh Aditya dan membuat Aditya terduduk di lantai dan Azizi yang terlihat berusaha untuk duduk dan berdiri, lalu berlari namun kakinya tersandung dan terbentur oleh meja.

"Azizi!" teriak Aditya yang langsung menghampiri Aditya dan melihat dahi Azizi yang sudah.

Namun Aditya terkejut dengan kancing baju bagian atas Azizi sudah terbuka dan seperti di buka paksa sampai kancing baju itu jatuh ke lantai.

"Pak Aditya mau apa, jangan sentuh saya!" teriak Azizi yang langsung berlari ke arah pintu.

"Tolong! Tolong! Tolong!" Azizi berteriak yang membuka pintu yang terkunci. Aditya yang berdiri dan menghampiri Azizi yang berusaha untuk membuka pintu.

"Azizi kamu tenanglah, kamu tidak perlu berteriak seperti itu!" tegas Aditya menjulurkan tangannya untuk mencoba menenangkan muridnya tiba-tiba saja histeris

"Pergi!"

"Pergi!"

"Buka pintunya!"

"Saya di kunci dari dalam!" teriak Azizi.

"Azizi tenanglah!" ucap Aditya yang juga ikut panik.

"Jangan sentuh saya, saya mohon pergi bapak dari sini!" teriak Azizi yang mengacak-ngacak rambutnya seperti orang frustasi dan hal itu justru membuat Aditya semakin panik yang heran dengan muridnya tersebut.

"Azizi kamu jangan seperti ini kamu tahu apa yang kamu lakukan bisa membuat orang salah paham," tegas Aditya yang memperingati Azizi.

"Diammmm!" teriak Azizi yang semakin mengada-ngada dan bahkan sudah menangis dengan penampilannya yang berantakan.

"Bapak jahat!"

"Bapak kurang ajar!"

"Argggghhh!"

"Buka pintunya, buka!" teriak Azizi dan tiba-tiba pintu terdorong dari luar dan ternyata ada segerombolan siswa dan juga ada satpam yang ketika mereka mendengar teriakan dari ruangan lab langsung menghampiri ruangan tersebut dan membuka paksa.

Ada Kyla, Bu Melody, Cindy, Shania, Morgan, Tobi, Rafael dan bahkan Reza dan Zahra yang tadi hendak pulang ketika mendengar suara teriakan langsung mengikuti orang-orang yang berlari ke arah suara tersebut.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wkwkwkwk Mampos Aditya...

2024-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Cewek di segani.
2 Episode 2 Mengerjai Guru
3 Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4 Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5 Episode 5 Kyla dan Aditya.
6 Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7 Episode 7 Guru murid
8 Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9 Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10 Episode 10 Kyla dalangnya.
11 Episode 11 Karma Kyla
12 Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13 Episode 13 Untung saja ada.
14 Episode 14
15 Episode 15 Perkelahian.
16 Episode 16 Hukuman.
17 Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18 Episode 18 Aditya dan Kyla
19 Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20 Episode 20 Aditya dan Kyla.
21 Episode 21 Ide bagus
22 Episode 22 Ajakan Pulang
23 Episode 23
24 Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25 Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26 Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27 Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28 Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29 Episode 29 Aditya perhatian.
30 Episode 30 Kyla di serang.
31 Episode 31 Trauma Kyla.
32 Episode 32 Kondisi Kyla.
33 Episode 33 Amukan seorang kakek.
34 Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35 Episode 35 Ada yang mulai suka.
36 Episode 36 Aditya dan Kyla.
37 Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38 Episode 38 Galau
39 Episode 39 Cemburu.
40 Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41 Episode 41 Study tour
42 Episode 42 Rumah kecil.
43 Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44 Episode 44 Aditya bisa gila
45 Episode 45 Aditya harus sabar
46 Episode 46 penjelasan Zara.
47 Episode 46 Di gendongan.
48 Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49 Episode 49 Kabar mengejutkan.
50 Elia 50 Penjelasan.
51 Episode 51 Meyakinkan.
52 Episode 52 Menerima.
53 Episode 53 Pernikahan.
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 62
62 Episode 63
63 Episode 63 Kiss
64 Episode 64 Moment romantis.
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 69.
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77.
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80 Detik-detik terakhir.
81 Episode 81 Tammat.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Episode 1 Cewek di segani.
2
Episode 2 Mengerjai Guru
3
Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4
Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5
Episode 5 Kyla dan Aditya.
6
Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7
Episode 7 Guru murid
8
Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9
Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10
Episode 10 Kyla dalangnya.
11
Episode 11 Karma Kyla
12
Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13
Episode 13 Untung saja ada.
14
Episode 14
15
Episode 15 Perkelahian.
16
Episode 16 Hukuman.
17
Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18
Episode 18 Aditya dan Kyla
19
Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20
Episode 20 Aditya dan Kyla.
21
Episode 21 Ide bagus
22
Episode 22 Ajakan Pulang
23
Episode 23
24
Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25
Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26
Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27
Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28
Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29
Episode 29 Aditya perhatian.
30
Episode 30 Kyla di serang.
31
Episode 31 Trauma Kyla.
32
Episode 32 Kondisi Kyla.
33
Episode 33 Amukan seorang kakek.
34
Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35
Episode 35 Ada yang mulai suka.
36
Episode 36 Aditya dan Kyla.
37
Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38
Episode 38 Galau
39
Episode 39 Cemburu.
40
Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41
Episode 41 Study tour
42
Episode 42 Rumah kecil.
43
Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44
Episode 44 Aditya bisa gila
45
Episode 45 Aditya harus sabar
46
Episode 46 penjelasan Zara.
47
Episode 46 Di gendongan.
48
Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49
Episode 49 Kabar mengejutkan.
50
Elia 50 Penjelasan.
51
Episode 51 Meyakinkan.
52
Episode 52 Menerima.
53
Episode 53 Pernikahan.
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 62
62
Episode 63
63
Episode 63 Kiss
64
Episode 64 Moment romantis.
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 69.
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77.
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80 Detik-detik terakhir.
81
Episode 81 Tammat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!