Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.

Hanung harus mendengar keluhan cucunya itu yang katanya kesal di sekolah dan Hanung tidak tahu apa sebabnya.

"Selama kamu sekolah baru kali ini kakek mendengar keluhan kamu mengenai seorang guru. Ada apa. Sepertinya kamu mengalami kesulitan sehingga kamu sampai berbicara kepada kakek!" tebak Hanung.

"Bagaimana tidak menjadi sulit untuk Kyla. Coba kakek bayangkan ada guru pria yang sangat sombong di sekolah Kyla. Dia baru saja 2 hari mengajar di sekolah Kyla dan kakek tahu apa yang dilakukannya. Dia memberikan Kyla hukuman yang tidak wajar," ucap Kyla mengadu.

"Hukuman yang tidak wajar seperti apa?" tanya Hanung.

"Dia menyuruh Kyla untuk membersihkan kamar mandi. Hal yang sama sekali tidak pernah Kyla lakukan seumur hidup Kyla dan juga memberikan Kyla surat panggilan wali untuk menemuinya. Hal itu sangat tidak masuk akal kakek. Apa dia ingin bermain-main dengan kita!" jelas Kyla dengan mulutnya yang cemberut yang menceritakan semua kepada Hanung.

"Kamu mendapat surat panggilan wali dari sekolah?" Hanung memastikan sekali lagi pada cucunya itu.

"Benar kek dan Kyla yakin kakek pasti sangat sedih mendengar apa yang Kyla katakan ini. Ketikan cucu kakek mendapatkan perlakuan seperti ini," ucap Kyla.

"Mana surat panggilannya?" tanya Hanung dan Kyla langsung mengeluarkan dari tasnya dan memberikan selembar surat tersebut dan Hanung langsung mengambilnya yang juga langsung membacanya.

"Kamu tidak sopan di dalam kelas dan menjadi dalang atas kejahilan yang kamu lakukan terhadap guru kamu sendiri," ucap Hanung yang membacakan keterangan kesalahan dari cucunya itu.

"Iya," Kyla menganggukan kepalanya yang mengakui dengan jujur.

"Kenapa melakukan hal itu?" tanya Hanung.

"Ya, ya, ya karena itu hal yang wajar. Guru baru juga pada umumnya juga mendapatkan hal yang seperti itu. Guru baru itu aja terlalu baper dan langsung main-main hukum-hukum segala. Padahal Kyla dan teman-teman Kyla biasa melakukan hal seperti itu," jawab Kyla dengan jawabannya ada saja untuk membela dirinya.

"Kakek. Kyla tidak terima dengan apa yang sudah dilakukannya kepada Kyla. Jadi kakek harus memecatnya. Ya walau tanpa kakek memecatnya juga Kyla juga yakin dia kan keluar sendiri dari sekolah. Tapi Kyla tidak mau berlama-lama dan dia juga sudah membuat Kyla hari ini kesal. Dia juga menantang Kyla untuk membawa kakek menemuinya. Jadi kakek datang saja menemuinya dan langsung melakukan pemecatan kepada guru sombong itu," ucap Kyla yang memprovokasi kakeknya agar memecat guru yang sudah membuat dirinya kesal.

"Kakek memecatnya?" tanya Hanung memastikan. Kyla menganggukkan kepalanya.

"Alasannya apa?" tanya Hanung.

"Alasannya sangat besar. Karena dia sudah membuat cucu kakek kesal dan dia harus dipecat secepatnya," jawab Kyla.

"Begitu rupanya," sahut Hanung datar tanpa ekspresi yang tidak tahu apa maksud dari ekspresi wajahnya. Apakah dia akan memecat guru tersebut atau tidak.

"Kakek datang ke sekolah?" tanya Kyla.

"Bukannya kamu mendapatkan surat panggilan. Jadi kakek harus datang ke sekolah," jawab Hanung.

"Yes!" ucap Kyla dalam hati.

"Aku yakin. Besok kakek akan langsung melakukan pemecatan terhadap guru songong itu. Tau rasa dia. Dia akan tahu berhadapan dengan siapa. Siapa lagi. Jika bukan Kyla yang tidak akan ada yang bisa main-main dengannya," batin Kyla dengan tersenyum yang lihat sudah tidak sabaran untuk menunggu besok. Karena dia akan membalas perbuatan dari guru yang sudah membuatnya emosi tingkat dewa.

***********

SMA Nusa Bangsa.

Kyla yang kembali ke sekolah seperti biasanya dan berjalan bersama dengan Shania dan juga Cindy

"Jadi kakek kamu bakalan datang ke sekolah?" tanya Shania.

"Iya. Guru sombong yang sok hebat itu akan di pecat," jawab Kyla dengan menyunggingkan senyumnya.

"Are you serius," pekik Shania.

"Ya iyalah," sahut Kyla.

"Aduh gimana ya Kyla begini ya bukannya aku itu merasa bagaimana. Aku juga kesal dengan guru fisika tersebut. Dia juga sudah menghukumku. Tapi sekolah ini hanyalah dia satu-satunya guru yang paling tampan. Jadi kalau misalnya Pak Aditya dipecat secepat itu bagaimana dengan matanya kita semua. Mata untuk melihat ketampanannya," sahut Cindy yang sebenarnya sangat berat hati. Jika guru tampan itu akan pergi. Padahal Kyla mendapatkan hukuman karena rekomendasi dirinya.

"Isss kamu itu apa-apaan sih. Semua ini juga karena kamu. Kamu yang melakukan semua ini. Kamu sekarang malah bilang sayang. Iya sih memang pak Aditya sangat tampan," sahut Shania yang tadinya menyalahkan Cindy dan sekarang juga mengakui jika Aditya sangat sayang jika harus dikeluarkan dengan cepat.

"Kalian berdua itu sama aja. Tampan, tampan. Punya mata itu di pakai dengan benar. Dari mana ceritanya orang seperti itu tampan, mata kalian benar-benar sudah tidak normal lagi," kesal Kyla yang langsung meninggalkan dua temannya itu.

"Isssssh kan memang tampan sih. Bagaimana sih!" ucap Cindy dan Shania serentak.

"Jadi mata siapa yang buta?" tanya Shania.

"Kayaknya Kyla deh. Masa iya gitu setampan pak Aditya di bilang biasa saja," sahut Cindy.

"Iya sih," sahut Shania yang juga setuju.

"Argggghhh sudahlah masa bodo," sahut Shania.

**********

Ruang Guru

"Pak Aditya!" Bu Melody menghampiri meja Aditya dengan kepanikan di wajah Bu Melody.

"Ada apa apa Bu Melody!" tahta Aditya.

"Pak Aditya di panggil ke ruang Yayasan," jawab Melody.

"Saya!" sahut Aditya. Melody menganggukkan kepalanya.

"Ini pasti ada hubungannya dengan surat panggilan yang bapak berikan pada Kyla," ucap Melody yang menduga-duga.

"Begitu rupanya," sahut Aditya yang terlihat santai dan bahkan tidak mempermasalahkan panggilan tersebut.

"Baiklah saya akan segera keruang beliau," ucap Aditya yang tidak masalah berdiri dari tempat duduknya dan langsung keluar dari ruang guru. Namun Bu Melody yang terlihat panik.

"Tidak tahu mau berapa guru lagi yang akan dipecat begitu saja. Mungkin pak Aditya hanya tegas. tetapi tidak tahu siapa yang di hadapinya dan nasibnya sekarang sedang dalam masalah. Padahal aku menaruh harapan banyak untuk pak Aditya yang bisa mengubah sifat-sifat buruk siswa itu sangat keterlaluan di sekolah ini. Namun harapan itu akan pupus. Pak Aditya juga akan di keluarkan," batin Bu Melody yang memang terlihat jauh lebih gelisah dengan Aditya yang dipanggil ke ruang Yayasan.

Bukan wali Kyla yang di panggil keruangan guru. Tetapi justru sebaliknya Aditya yang di panggil keruang Yayasan yang mana ketua Yayasan adalah wali Kyla. Aditya yang ingin masuk ruangan Yayasan itu dan sempat Aditya membuka pintu pintu dan sudah terbuka dari dalam dan ternyata Kyla yang keluar dari ruangan Yayasan.

Aditya yang saling melihat dengan Kyla, dengan tatapan Aditya yang terlihat santai. Namun Kyla yang tersenyum miring. Senyum yang mengejek gurunya tersebut.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Cewek di segani.
2 Episode 2 Mengerjai Guru
3 Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4 Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5 Episode 5 Kyla dan Aditya.
6 Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7 Episode 7 Guru murid
8 Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9 Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10 Episode 10 Kyla dalangnya.
11 Episode 11 Karma Kyla
12 Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13 Episode 13 Untung saja ada.
14 Episode 14
15 Episode 15 Perkelahian.
16 Episode 16 Hukuman.
17 Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18 Episode 18 Aditya dan Kyla
19 Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20 Episode 20 Aditya dan Kyla.
21 Episode 21 Ide bagus
22 Episode 22 Ajakan Pulang
23 Episode 23
24 Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25 Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26 Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27 Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28 Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29 Episode 29 Aditya perhatian.
30 Episode 30 Kyla di serang.
31 Episode 31 Trauma Kyla.
32 Episode 32 Kondisi Kyla.
33 Episode 33 Amukan seorang kakek.
34 Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35 Episode 35 Ada yang mulai suka.
36 Episode 36 Aditya dan Kyla.
37 Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38 Episode 38 Galau
39 Episode 39 Cemburu.
40 Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41 Episode 41 Study tour
42 Episode 42 Rumah kecil.
43 Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44 Episode 44 Aditya bisa gila
45 Episode 45 Aditya harus sabar
46 Episode 46 penjelasan Zara.
47 Episode 46 Di gendongan.
48 Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49 Episode 49 Kabar mengejutkan.
50 Elia 50 Penjelasan.
51 Episode 51 Meyakinkan.
52 Episode 52 Menerima.
53 Episode 53 Pernikahan.
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 62
62 Episode 63
63 Episode 63 Kiss
64 Episode 64 Moment romantis.
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 69.
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77.
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80 Detik-detik terakhir.
81 Episode 81 Tammat.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Episode 1 Cewek di segani.
2
Episode 2 Mengerjai Guru
3
Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4
Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5
Episode 5 Kyla dan Aditya.
6
Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7
Episode 7 Guru murid
8
Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9
Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10
Episode 10 Kyla dalangnya.
11
Episode 11 Karma Kyla
12
Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13
Episode 13 Untung saja ada.
14
Episode 14
15
Episode 15 Perkelahian.
16
Episode 16 Hukuman.
17
Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18
Episode 18 Aditya dan Kyla
19
Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20
Episode 20 Aditya dan Kyla.
21
Episode 21 Ide bagus
22
Episode 22 Ajakan Pulang
23
Episode 23
24
Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25
Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26
Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27
Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28
Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29
Episode 29 Aditya perhatian.
30
Episode 30 Kyla di serang.
31
Episode 31 Trauma Kyla.
32
Episode 32 Kondisi Kyla.
33
Episode 33 Amukan seorang kakek.
34
Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35
Episode 35 Ada yang mulai suka.
36
Episode 36 Aditya dan Kyla.
37
Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38
Episode 38 Galau
39
Episode 39 Cemburu.
40
Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41
Episode 41 Study tour
42
Episode 42 Rumah kecil.
43
Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44
Episode 44 Aditya bisa gila
45
Episode 45 Aditya harus sabar
46
Episode 46 penjelasan Zara.
47
Episode 46 Di gendongan.
48
Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49
Episode 49 Kabar mengejutkan.
50
Elia 50 Penjelasan.
51
Episode 51 Meyakinkan.
52
Episode 52 Menerima.
53
Episode 53 Pernikahan.
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 62
62
Episode 63
63
Episode 63 Kiss
64
Episode 64 Moment romantis.
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 69.
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77.
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80 Detik-detik terakhir.
81
Episode 81 Tammat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!