Episode 14

Setelah Aditya mengantarkan Kyla pulang. Kyla langsung memasuki kamarnya dan duduk di pinggir ranjang dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya dan sedikit menunduk dengan kedua sikunya berada di atas pahanya.

Hahhhhhh

Kyla membuang nafasnya dengan kasar dan melihat lengannya yang masih terluka karena goresan aspal tadi.

Tadi saat di mobil Kyla sama sekali tidak mengobati lukanya dengan heandsaples yang diberikan Aditya kepadanya. Karena menurutnya lukanya belum dibersihkan dan tidak langsung bisa diobati begitu saja. Kyla berdiri menuju nakas dan membuka laci mengambil kotak obat.

Kyla dengan mandiri langsung mengobati lukanya sendiri yang pertama membersihkan dulu dengan menggunakan alkohol.

"Auhhhhh!" lirih Kyla menahan sakit dan perih.

"Kenapa hari ini aku sial sekali, aku hampir saja di ganggu pria jahat itu dan tadi sepanjang jalan menuju rumah. Saat di dalam mobilnya aku terus saja ketakutan yang tiba-tiba dia melakukan sesuatu kepadaku. Apa ini juga yang di rasakan Azizi,"

"Tapi Azizi hanya bersandiwara melakukannya di depan guru sombong itu. Lalu kenapa Azizi sampai seperti ini keadaannya. Apa karena saat kejadian Bu Melody terlihat menekan dirinya untuk mengakui yang sebenarnya adalah Azizi menutupinya karena takut," Kyla bergerutu sendiri.

"Arggg!" Kyla mengacak-acak rambutnya frustasi dengan masalah yang dihadapinya.

"Jika Azizi masih saja seperti ini yang artinya masalah ini belum selesai. Bagaimana, jika nanti Bu Melody atau guru sombong itu terus saja mendesaknya untuk mengakui Apa yang terjadi. Aku juga bisa selesai,"

"Aissss kenapa sih aku berurusan dengan guru itu. Kenapa begitu sulit untuk mengeluarkannya dari sekolah. Kakek juga tidak mau mendengarkanku," Kyla yang berbicara sendiri di dalam kamarnya yang menjawab dan bertanya sendiri dengan isi kepalanya yang penuh.

Kyla juga mengingat dengan apa yang di katakan Aditya kepadanya masalah karma yang di dapatkannya yang membuat Kyla menghela nafasnya yang memejamkan matanya.

"Kamu tidak boleh Kyla sampai berpikiran. Jika apa yang terjadi pada kamu adalah karma. Aditya hanya menakut-nakuti kamu saja dan padahal semua itu hanya kebetulan dan tidak ada karma sama sekali. Jadi jangan berpikiran. Jika itu adalah karma!" batin Kyla yang sebenarnya tidak ingin memikirkan masalah apa yang di alaminya tadi. Tetapi tetap saja Kyla kepikiran.

"Dia menolongku tadi. Tapi apa itu sebuah pertolongan. Tidak itu bukan pertolongan dan itu hanya kebetulan saja. Aku tidak harus merasa hutang Budi atau harus mengucapkan terima kasih," batin Kyla yang pasti gengsi untuk mengucapkan terima kasih.

*********

Mentari pagi kembali tiba. Kyla yang pagi-pagi sudah bangun yang menuruni anak tangga yang sudah rapi dengan menggunakan seragam sekolahnya. Kyla yang sebelum berangkat ke sekolah menuju meja makan menghampiri sang kakek yang melaksanakan sarapan.

"Pagi kek!" sapa Kyla dengan tidak bersemangat.

"Pagi Kyla. Ada apa ini, Kenapa wajah cucu kakek ditekuk seperti itu?" tanya Hanung yang melihat wajah cucunya yang tidak bersemangat.

"Tidak apa-apa," jawab Kyla dengan lemas yang langsung duduk di depan Hanung dengan mengambil setangkap roti dan mengolesinya dengan selai coklat kesukaannya.

"Benar tidak ada apa-apa?" tanya Hanung. Kyla menganggukkan kepalanya.

"Iya kakek. Hanya masalah sekolah saja dan tidak ada apa-apa sama sekali," jawab Kyla dengan tidak bersemangat.

"Baiklah kalau begitu," sahut Hanung.

"Kyla. Hari ini kamu ada kegiatan ekstrakurikuler atau langsung pulang sekolah?" tanya Hanung.

"Seharusnya hari ini ada. Tetapi Kyla mau pulang saja dan malas mengikuti kegiatan hari ini," jawab Kyla.

"Ternya mood cucu Kakek ini sedang tidak bagus," tebak Hanung. Kyla diam saja dan sudah mulai memakan roti yang di berikan selai.

"Baiklah! apa cucu kakek tidak keberatan. Jika nanti sore cucu kakek menemani kakek bertemu dengan teman kakek," ucap Hanung.

"Dalam acara apa?" tanya Kyla.

"Tidak ada acara apa-apa Kyla. Hanya acara makan malam saja dengan teman lama kakek yang datang dari Amerika. Dia berkunjung ke rumah anaknya dan mengundang kakek untuk makan malam di rumah anaknya," jawab Hanung.

"Bagaimana? Apa cucu kakek tidak keberatan?" tanya Hanung lagi.

"Tapi jangan lama-lama ya," ucap Kyla.

"Iya tidak akan lama hanya pertemuan sebentar saja," sahut Hanung.

"Baiklah kalau begitu," sahut Kyla yang setuju.

Hanung tersenyum dengan cucunya yang mau ikut bersamanya makan bersama teman lamanya.

"Hmmmm, kakek!" tegur Kyla.

"Iya," sahut Hanung.

"Kakek kenapa tidak mengeluarkan guru baru itu dari sekolah Kyla?" tanya Kyla yang masih berusaha untuk menyinggirkan Aditya dari sekolahnya.

"Alasannya apa Kyla. Apa karena dia memberikan kamu hukuman dan kakek harus menghukum atau mengeluarkan seorang guru yang memberikan hukuman kepada muridnya. Apa itu satu hal yang pantas?" tanya Hanung. Kyla terdiam.

"Jika rencanaku berhasil membuat nama baik guru sombong itu rusak dengan Azizi yang berpura-pura ingin diperkosa. Maka seharusnya memang guru sombong itu akan dikeluarkan dari sekolah. Tetapi masalahnya sama seperti apa yang aku rencanakan. Aku yang malah terpojok dan guru sombong itu tahu. Jika itu perbuatanku. Jika aku tetap ngotot melanjutkan kasus ini. Maka semua orang juga akan tahu jika aku yang menjadikan Azizi sebagai umpan untuk menjebak guru sombong itu.

"Ya semuanya tidak sesuai dengan rencana dan malah semakin parah. Selagi Azizi masih kondisinya tetap seperti ini. Aku belum aman," batin Kyla menghela nafas.

"Kyla kamu jangan memikirkan masalah seorang guru yang harus dikeluarkan dari sekolah tanpa membuat kesalahan. Ada sebaiknya kamu fokus belajar," ucap Hanung memberikan nasihat pada cucunya dan Kyla hanya mengangguk saja.

"Kyla hanya kamu cucu kakek satu-satunya dan kamu yang kakek punya. Kakek tidak tahu umur kakek sampai mana. Jadi kamu harus memiliki masa depan yang cerah," ucap Hanung yang berpesan.

"Apaan sih kek tiba-tiba membahas masalah umur. Kyla tidak mau tahu mendengar omongan kakek yang seperti itu," sahut Kyla yang takut mendengar omongan kakeknya.

"Iya-iya. Kamu sarapan kembali," ucap Hanung.

Kyla menganggukkan kepalanya dan mereka berdua yang kembali sarapan bersama.

********

SMA Nusa Bangsa.

Kyla yang terlihat lesu yang duduk di kantin dan bahkan makanan yang diambilnya tidak dimakannya sama sekali dan hanya diaduk-aduk nya saja.

"Kyla!" sahut Shania dan Cindy yang datang bersamaan yang membawa nampan berisi makanan mereka.

"Kamu kenapa tidak makan?" tanya Shania melihat kelesuhan di wajah temannya itu.

"Azizi kenapa tidak masuk ke sekolah juga ya?" tanya Kyla yang menghiraukan pertanyaan dari temannya.

"Kita juga tidak tahu," jawab Cindy dengan mengangkat ke-2 bahunya.

"Aku kemarin ke rumahnya dan Azizi memang tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa," ucap Kyla.

"Kamu kerumahnya!" pekik Cindy. Kyla menganggukkan kepalanya.

"Lalu kenapa kamu tidak mengajakku dan pergi ke rumahnya sendirian?" tanya Cindy.

"Aku juga mendadak ke rumahnya dan dan tidak ada rencana sama sekali," jawab Azizi

"Lalu keadaannya bagaimana?" tanya Shania.

"Seperti yang aku katakan sebelumnya. Jika Azizi hanya diam dan tidak mau bertemu dengan siapa-siapa," jawab Kyla.

"Kyla aku jadi takut deh. Bagaimana jika Pak Aditya dan Bu Melody menemui Azizi dan Mereka bertanya tentang apa yang terjadi sebenarnya dan bagaimana jika Azizi mengatakan jika kita dalang dari semuanya," ucap Cindy merasa khawatir.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Cewek di segani.
2 Episode 2 Mengerjai Guru
3 Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4 Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5 Episode 5 Kyla dan Aditya.
6 Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7 Episode 7 Guru murid
8 Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9 Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10 Episode 10 Kyla dalangnya.
11 Episode 11 Karma Kyla
12 Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13 Episode 13 Untung saja ada.
14 Episode 14
15 Episode 15 Perkelahian.
16 Episode 16 Hukuman.
17 Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18 Episode 18 Aditya dan Kyla
19 Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20 Episode 20 Aditya dan Kyla.
21 Episode 21 Ide bagus
22 Episode 22 Ajakan Pulang
23 Episode 23
24 Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25 Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26 Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27 Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28 Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29 Episode 29 Aditya perhatian.
30 Episode 30 Kyla di serang.
31 Episode 31 Trauma Kyla.
32 Episode 32 Kondisi Kyla.
33 Episode 33 Amukan seorang kakek.
34 Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35 Episode 35 Ada yang mulai suka.
36 Episode 36 Aditya dan Kyla.
37 Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38 Episode 38 Galau
39 Episode 39 Cemburu.
40 Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41 Episode 41 Study tour
42 Episode 42 Rumah kecil.
43 Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44 Episode 44 Aditya bisa gila
45 Episode 45 Aditya harus sabar
46 Episode 46 penjelasan Zara.
47 Episode 46 Di gendongan.
48 Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49 Episode 49 Kabar mengejutkan.
50 Elia 50 Penjelasan.
51 Episode 51 Meyakinkan.
52 Episode 52 Menerima.
53 Episode 53 Pernikahan.
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 62
62 Episode 63
63 Episode 63 Kiss
64 Episode 64 Moment romantis.
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 69.
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77.
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80 Detik-detik terakhir.
81 Episode 81 Tammat.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Episode 1 Cewek di segani.
2
Episode 2 Mengerjai Guru
3
Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4
Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5
Episode 5 Kyla dan Aditya.
6
Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7
Episode 7 Guru murid
8
Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9
Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10
Episode 10 Kyla dalangnya.
11
Episode 11 Karma Kyla
12
Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13
Episode 13 Untung saja ada.
14
Episode 14
15
Episode 15 Perkelahian.
16
Episode 16 Hukuman.
17
Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18
Episode 18 Aditya dan Kyla
19
Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20
Episode 20 Aditya dan Kyla.
21
Episode 21 Ide bagus
22
Episode 22 Ajakan Pulang
23
Episode 23
24
Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25
Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26
Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27
Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28
Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29
Episode 29 Aditya perhatian.
30
Episode 30 Kyla di serang.
31
Episode 31 Trauma Kyla.
32
Episode 32 Kondisi Kyla.
33
Episode 33 Amukan seorang kakek.
34
Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35
Episode 35 Ada yang mulai suka.
36
Episode 36 Aditya dan Kyla.
37
Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38
Episode 38 Galau
39
Episode 39 Cemburu.
40
Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41
Episode 41 Study tour
42
Episode 42 Rumah kecil.
43
Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44
Episode 44 Aditya bisa gila
45
Episode 45 Aditya harus sabar
46
Episode 46 penjelasan Zara.
47
Episode 46 Di gendongan.
48
Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49
Episode 49 Kabar mengejutkan.
50
Elia 50 Penjelasan.
51
Episode 51 Meyakinkan.
52
Episode 52 Menerima.
53
Episode 53 Pernikahan.
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 62
62
Episode 63
63
Episode 63 Kiss
64
Episode 64 Moment romantis.
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 69.
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77.
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80 Detik-detik terakhir.
81
Episode 81 Tammat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!