Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.

Jam istirahat di SMA Nusa Bangsa.

Seperti biasa jam istirahat para murid-murid sekolah tersebut memasuki kantin untuk makan siang bersama. Murid-murid akan antri untuk mengambil makan siang mereka. Terlihat juga Kyla yang sedang mengambil makan siangnya dan Kyla yang terlihat ikut antri mengambil makan siang.

"Kyla menurut kamu guru tadi seperti apa?" tanya?" tanya Shania yang mengambil makanan yang bersamaan dengan Kyla.

"Seperti apa maksudnya?" tanya Kyla.

"Bukannya dia tadi menegur kamu?" tanya sama Shania.

"Kamu tidak akan membiarkan begitu saja kan dia menegur kamu?" tanya Shania.

"Tidak akan!" jawab Kyla yang selesai mengambil makanannya dan langsung mencari tempat duduk.

"Sok cantik banget Lo dandan kayak gini," terdengar suara dari sudut yang siapa lagi jika bukan senior yang mengganggu Azizi yang memainkan rambut Azizi karena melihat penampilan Azizi yang berbeda.

"Isss kenapa sih suka banget gangguin Azizi," ucap Shania dengan kesal yang sudah duduk di depan Kyla.

Namun Kyla tampak terlihat cuek dan melanjutkan makannya.

"Kyla!" tiba-tiba Cindy datang yang langsung duduk di samping Kyla.

"Apa!" sahut Kyla.

"Kyla kamu tidak akan tinggal diam dengan semua ini kan?" tanya Cindy.

"Semua ini apa maksudnya?" tanya Kyla.

"Ya itu guru tampan itu. Dia tidak menghukum ku dan aku tidak terima diperlakukan seperti itu. Selama Aku sekolah di SMA nusa bangsa Aku tidak pernah sama sekali dihukum dan tadi aku disuruh berdiri," keluh Cindy.

"Lalu?" tanya Kyla makan dengan santai.

"Kenapa harus lalu. Ayo dong kita harus membuat gebrakan yang akan melakukan sesuatu," ucap Cindy.

"Baiklah!" sahut Kyla santai.

"Oke kita buat apa?" tanya Cindy.

"Sebelum kita melakukan sesuatu untuk guru sombong itu. Kamu sebaiknya beri pelajaran 2 kakak senior yang tidak pernah berhenti mengganggu Azizi," tunjuk Kyla yang mengarah pada dua senior yang selalu saja mengganggu Azizi.

"Apa yang harus aku lakukan untuk mereka?" tanya Cindy.

"Ya apapun itu mataku sakit melihat mereka berdua!" ucap Kyla.

"Isss... tapi Kyla aku malas sekali harus berurusan dengan mereka," ucap Cindy.

"Ya sudah kalau tidak mau," ucap Kyla.

"Baiklah. Siapa takut. Aku akan memberikan mereka pelajaran," sahut Cindy dengan semangat yang langsung berdiri dari tempat duduk nya.

"Kira-kira apa yang akan di lakukannya?" tanya Shania.

"Entahlah biarkan saja," sahut Kyla yang masa bodo.

"Lalu kamu akan merencanakan apa. Kyla jika guru lain kita buat tidak betah menjadi wali kelas kita atau mengajar di dalam kelas kita. Maka jangan dengan pak Aditya. Dia begitu tampan dan sangat sayang sekali jika dia tidak ada di kelas kita. Lumayan tau wajahnya untuk menjadi penjernih mata," ucap Shania.

"Penjernih mata apanya," sahut Kyla yang makan saja langsung yang masa bodo dengan kata-kata Cindy.

*******

Kembali di dalam kelas. Pak Aditya kembali memasuki kelas 11 B dan tumben sekali murid-murid di dalam kelas itu diam dan tidak berbicara apa-apa sama sekali yang membuat sedikit bingung.

"Selamat pagi semuanya!" sapa Aditya.

"Pagi pak!" sahut semuanya dengan serentak.

Aditya yang ingin duduk. Namun tiba-tiba tidak jadi duduk ketika melihat sesuatu yang berada di kursinya. Aditya langsung melihat seluruh murid yang duduk di kursi dengan Aditya yang menghela nafasnya. Murid-murid sepertinya tahu ketika guru mereka mencurigai mereka dan mereka berpura-pura diam dan seperti tidak mengerti apa-apa.

"Ide siapa ini?" tanya Aditya dengan wajah dinginnya yang melihat satu persatu murid yang sekarang sedang menunduk.

"Kalian tidak punya mulut untuk menjawab?" tanya Aditya menekan suaranya.

"Kamu Rafael katakan ini ide siapa?" tanya Aditya pada murid berprestasi yang juara 2 yang mungkin akan lebih jujur dari pada yang lainnya.

"Saya tidak tahu pak. Saya baru masuk ke kelas," jawab Rafael yang mungkin memang benar jika dia tidak tahu menahu tentang apa yang dilakukan murid-murid yang pasti untuk mengerjai guru baru tersebut.

"Siapa yang melakukannya?" tanya Aditya kembali yang menguatkan volume suaranya.

"Baiklah. Jika tidak ada yang mengaku siapa yang punya ide atas semua ini, maka kalian semua tidak akan mendapatkan nilai fisika dari saya dan jika tidak mendapatkan salah satu nilai fisika dari saya kalian semua akan tinggal kelas," ancam Aditya.

Suara Ricuh murid yang berbicara pelan-pelan yang pasti takut dengan apa yang dikatakan Aditya.

"Kalian masih tidak ingin mengakui ini ide siapa. Jangan hanya karena satu orang kalian semua menjadi korban," ucap Aditya mengingatkan.

"Itu ide saya," tiba-tiba Kyla mengangkat tangannya yang mengakui jika semua itu adalah ide dari dirinya. Walau dia murid yang suka membuat masalah. Namun dia juga tidak akan mengorbankan 1 kelas.

"Jadi kamu pelakukannya?" tanya Aditya.

"Iya," jawan Kyla dengan jujur membuat menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Ikut keruangan saya!" titah Aditya.

"Dan kalian semua selama saya tidak ada diam. Jika kalian bertingkah kalian semua juga akan menyusulnya keruangan saya," Aditya yang langsung meninggalkan ruangan tersebut.

Kyla yang mendapat panggilan terlihat santai saja dan tidak mempermasalahkan hal itu dia bahkan keluar dari tempat duduknya dan mengikuti Aditya.

"Ya ampun Kyla di panggil. Bagaimana jika pak Aditya melakukan sesuatu kepadanya dan memberinya hukuman yang berat?" ucap Shania dengan cemas.

"Ini semua gara-gara kamu Cindy. Coba aja kamu nggak usah minta Kyla memiliki ide melakukan hal seperti itu. Semua ini tidak akan terjadi," sahut Shania yang langsung menyalahkan Cindy.

"Kenapa jadi aku yang salah. Kyla juga melakukan semua itu tidak gratis. Aku tadi berkorban membela Azizi dari kakak senior," sahut Cindy yang tidak ingin disalahkan begitu saja.

"Ya tapi tetap saja. Sekarang Kyla di panggil dan tidak tahu hukuman apa yang akan di dapatkannya," sahut Shania.

"Ya sudah kalau begitu kamu gantikan saja hukumannya," celetuk Zara.

"Apa sih. Aku tidak bicara denganmu," sahut Shania kesal.

"Sudah-sudah. Kenapa kalian itu pusing. Kyla itu cucu pemilik sekolah. Jadi Kyla pasti aman dan memang ada yang berani dengannya dan lagi pula guru songong itu aja yang sok-sokan dan kita lihat aja nanti bagaimana selanjutnya. Apa dia akan mengadu kepada kepala sekolah dan dia pikir kepala sekolah akan membelanya dan menyalahkan Kyla. Hal itu tidak akan terjadi. Kita lihat dia paling besok juga sudah tidak akan mengajar lagi," sahut Morgan dengan yakin yang menaikkan 1 kakinya ke atas meja.

"Benar kata bos Morgan," sahut Tobi yang mengunyah dengan terus.

"Issss, awas saja kalau sampai Kyla kenapa-kenapa," kesal Shania sangat wajar mengkhawatirkan sahabatnya yang takut terjadi sesuatu pada sahabatnya.

"Pasti tidak terjadi apa-apa. Kamu santai saja Shania, benar apa yang di katakan Morgan. Tidak ada yang berani dengan Kyla," sahut Cindy.

"Tapi pak Aditya sangat berbeda dengan guru lain. Aku saja mendapatkan hukuman dan kemarin juga dia mengatakan tidak peduli siapapun di sekolah ini. Semuanya sama rata, mau itu anak ini dan itu," sahut Cindy.

"Ya sudahlah nanti kita tunggu saja Kyla dan semoga saja tidak kenapa-kenapa," sahut Tobi. Tetapi Shania tetap khawatir pada Kyla. Padahal Kyla tadi santai saja.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Cewek di segani.
2 Episode 2 Mengerjai Guru
3 Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4 Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5 Episode 5 Kyla dan Aditya.
6 Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7 Episode 7 Guru murid
8 Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9 Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10 Episode 10 Kyla dalangnya.
11 Episode 11 Karma Kyla
12 Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13 Episode 13 Untung saja ada.
14 Episode 14
15 Episode 15 Perkelahian.
16 Episode 16 Hukuman.
17 Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18 Episode 18 Aditya dan Kyla
19 Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20 Episode 20 Aditya dan Kyla.
21 Episode 21 Ide bagus
22 Episode 22 Ajakan Pulang
23 Episode 23
24 Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25 Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26 Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27 Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28 Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29 Episode 29 Aditya perhatian.
30 Episode 30 Kyla di serang.
31 Episode 31 Trauma Kyla.
32 Episode 32 Kondisi Kyla.
33 Episode 33 Amukan seorang kakek.
34 Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35 Episode 35 Ada yang mulai suka.
36 Episode 36 Aditya dan Kyla.
37 Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38 Episode 38 Galau
39 Episode 39 Cemburu.
40 Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41 Episode 41 Study tour
42 Episode 42 Rumah kecil.
43 Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44 Episode 44 Aditya bisa gila
45 Episode 45 Aditya harus sabar
46 Episode 46 penjelasan Zara.
47 Episode 46 Di gendongan.
48 Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49 Episode 49 Kabar mengejutkan.
50 Elia 50 Penjelasan.
51 Episode 51 Meyakinkan.
52 Episode 52 Menerima.
53 Episode 53 Pernikahan.
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 62
62 Episode 63
63 Episode 63 Kiss
64 Episode 64 Moment romantis.
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 69.
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77.
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80 Detik-detik terakhir.
81 Episode 81 Tammat.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Episode 1 Cewek di segani.
2
Episode 2 Mengerjai Guru
3
Episode 3 Kedatangan Guru tampan.
4
Episode 4 Gagal mengerjai Pak Aditya.
5
Episode 5 Kyla dan Aditya.
6
Episode 6 Di panggil ke ruang Yayasan.
7
Episode 7 Guru murid
8
Episode 8 fitnah Untuk Pak Aditya.
9
Episode 9 Fitnah di Perkosa.
10
Episode 10 Kyla dalangnya.
11
Episode 11 Karma Kyla
12
Episode 12 Karma Kyla tidak berhenti.
13
Episode 13 Untung saja ada.
14
Episode 14
15
Episode 15 Perkelahian.
16
Episode 16 Hukuman.
17
Episode 17 Pertemuan yang menegangkan.
18
Episode 18 Aditya dan Kyla
19
Episode 19 Sengaja memancing Kyla
20
Episode 20 Aditya dan Kyla.
21
Episode 21 Ide bagus
22
Episode 22 Ajakan Pulang
23
Episode 23
24
Episode 24. Kyla mendadak takut pada Aditya.
25
Episode 25 Mereka tidak pernah jera.
26
Episode 26 Tuduhan untuk Kyla.
27
Episode 27 Emosi tidak tertahan.
28
Episode 28 Tindakan Melody di luar nalar
29
Episode 29 Aditya perhatian.
30
Episode 30 Kyla di serang.
31
Episode 31 Trauma Kyla.
32
Episode 32 Kondisi Kyla.
33
Episode 33 Amukan seorang kakek.
34
Episode 34 Kyla kok mendadak aneh.
35
Episode 35 Ada yang mulai suka.
36
Episode 36 Aditya dan Kyla.
37
Episode 37 Tingkah aneh Kyla.
38
Episode 38 Galau
39
Episode 39 Cemburu.
40
Episode 40 Ada yang curi-curi pandang.
41
Episode 41 Study tour
42
Episode 42 Rumah kecil.
43
Episode 43 Murid-murid di luar nalar.
44
Episode 44 Aditya bisa gila
45
Episode 45 Aditya harus sabar
46
Episode 46 penjelasan Zara.
47
Episode 46 Di gendongan.
48
Episode 48 Kyla hampir ketahuan.
49
Episode 49 Kabar mengejutkan.
50
Elia 50 Penjelasan.
51
Episode 51 Meyakinkan.
52
Episode 52 Menerima.
53
Episode 53 Pernikahan.
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 62
62
Episode 63
63
Episode 63 Kiss
64
Episode 64 Moment romantis.
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 69.
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77.
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80 Detik-detik terakhir.
81
Episode 81 Tammat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!