Kepincut bapak-bapak

Masih bersama Adisty renata!!

Awal aku bekerja, tadinya aku berpikir tempat seperti ini akan menjadi tempat di mana aku mendapatkan perilaku bullying lagi seperti di sekolah dulu selama dua tahun.

Namun justru hal itu berbanding terbalik dengan trauma masalalu yang di torehkan kepadaku semenjak bersekolah.

Satu hal yang membuat ku masih larut dalam kesedihan adalah, saat aku mengingat perilaku Leni dan Caca yang masih kejam terhadap diriku, papa, dan nenek, tapi aku tidak pernah menceritakan nasib keluargaku terhadap temen² kerjaku.

Sahabatku Tasya memilih kuliah di luar negeri mengikuti jejak orang tuanya dahulu, tapi aku dan dia masih berteman baik, sering tukar kabar lewat ponsel/handphone, bahkan nyaris VC setiap hari kalau lagi rindu² nya.

Kado ulang tahun untukku saja dia tidak pernah melupakan dengan cara mengirimnya dari luar negeri, begitu juga sebaliknya denganku, ya walaupun agar ribet sih.

.

.

Setiap aku gajian, Caca masih juga memanfaatkanku, hidupnya sedikit bermalas malasan, pacaran, dan bergantung pada aset papa yang diambil Leni.

Sering sekali ia dan ibunya merampas uang hasil jerih payahku, aku mulai lelah menghadapi dua wanita bej4t ini, namun aku harus bersabar dan tetap berusaha tegar agar tak terlihat semakin lemah dimata mereka.

"Ingat kalau kau berani melawan apalagi membantah, kalian semua akan aku lempar dari sini kejalanan, siapa yang akan menampung kalian?...

"mungkin kalian akan mati berdiri menjadi gelandangan yang tidak mempunyai tempat tinggal..."

Itulah kata² yang selalu aku ingat di kepalaku.

Tak masalah mereka melakukan itu kepadaku, yang terpenting aku sudah menyiapkan segala nya untuk papa dan nenekku, sebelum Caca dan Leni menggarap uang hasil jerih payahku setiap bulan, diam² aku menyimpan 45% hasil uang bekerja setiap bulan tanpa mereka ketahui.

Gaji yang diberikan pak Justin lumayan cukup besar, ditambah aku lihat restoran elite itu semakin ramai peminatnya dan tak tau mengapa semenjak ada menu baru berbahan dasar yang manis², restoran itu sering didatangi turis dan berbagai orang pebisnis setiap hari.

.

.

Oh ya, dua hari sebelumnya aku bertemu dengan seorang bapak² gaes, "Siapa namamu?" Tanya bapak² itu kepadaku.

"Nama saya Adisty renata pak, biasa dipanggil Adisty/disty." Kataku sopan kepada bapak itu, terlihat dari penampilannya, bapak itu bukanlah orang sembarangan, sudah pasti orang kaya.

"Terimakasih telah membuat restoran ini dan berbagai cabang lainnya menjadi berkembang pesat melampaui 50% aset itu."

"Maksudnya bapak bagaimana?"

"Kamu gadis yang baik, jujur, dan telaten, sebenernya kamu juga gadis yang sangat cantik dan pintar."

"Darimana kamu belajar bikin cake selaris dan seenak itu?"

"Maaf pak saya tidak mengerti."

"Astaga gak mungkin bapak² ini suka sama aku, mana sebenernya ganteng pula walaupun udah bapak², no disty... no, jangan gil4k kau disty kepincut bapak²." Lirih kecil dalam hatiku.

"Hey, mengapa kamu melamun?"

"Oh tidak pak, maaf."

"Tidak masalah, oh ya kamu juga diajarkan oleh pak Justin untuk mengelola nota keuangan restoran, bukan?"

"Loh, bapak ini kok tau sih?, apa jangan²...

"Ehh..iyyy... iyaa pak benar, mengapa bapak menanyakan hal itu, dan kenapa bapak tau?"

"Tidak ada, saya hanya bertanya."

"Sebenernya bapak ini siapa ya?, kok dia dekat sama pak Justin dan mengapa bapak itu mengatakan tentang aset² segala tadi."

"Terus bapak ini kok sering datang sebulan sekali belakangan ini?" Tanyaku dalam hati.

Entahlah, yang penting aku sangat senang di tempat aku bekerja, aku banyak mendapatkan pengalaman untuk mengasah kemampuanku membuat kue/cake² dari ukuran kecil, sedang, hingga besar.

Sempat aku berpikir ingin rasanya aku membuka usaha sendiri, apakah itu mimpi yang harus aku wujudkan kedepannya? mudah² han semuanya sudah diatur oleh tuhan, aku yakin jalan hidupku adalah jalan terbaik yang diberikan olehnya, tak ada kata mengeluh.

"Ingat tyyy, semua kehidupan sudah diatur olehnya, tetap semangat dan optimis."

Dengan gaji yang lumayan cukup besar, ini adalah kesempatan dimana aku bisa mengumpulkan cukup uang untuk membeli rumah sederhana impianku, hanya saja masih kurang 45%, butuh banyak bulan lagi untuk mengumpulkan uang 173 juta itu demi rumah yang sudah aku incar.

"Sabar ty sabar, sedikit lagi."

Aku ingin membawa nenek dan papa pergi dari rumah neraka tersebut, tak ada waktu menyia-nyiakan kesempatan ini.

...BERSAMBUNG,...

Terpopuler

Comments

Raudatul zahra

Raudatul zahra

hoooo aku ngerti... pasti yg bapak² ganteng itu bapak nya Yudi kan???
dia nelpon asisten nya, kayaknya may ngelamarin Disty buat Yudi dehh

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Tangis kesakitan seorang gadis
2 Siswa tampan di sekolah
3 Menyangkal akan trauma
4 Sakit (demam & flu)
5 Keyakinan?
6 Mengancam
7 Itu keterlaluan
8 Hukum tanam tuai
9 Tuhan tolong aku
10 Tetap tersenyum
11 Cari pekerjaan
12 Besok boleh bekerja.
13 Perusahaan Atar vero crop
14 Kepincut bapak-bapak
15 Kekesalan di hati bu bos
16 Teman baik
17 Bogeman tipis
18 Penerus perusahaan AVC
19 Pergulatan panas
20 Dijodohkan.
21 Pindah kerja ke kantor
22 Cinta pertamaku
23 Duka lara
24 Sifat tak mau kalah.
25 Tak ingat
26 Wanita penggoda
27 Pesan lebih dari 1
28 Menertawakan Adisty
29 Keceplosan
30 Berbelanja di Mall
31 Beban seluas samudra
32 Tugas dari tuan besar
33 Adisty dan Yudi
34 Tak pernah tau
35 Menemani menunggu
36 Berhenti memikirkan?
37 Posisinya berpindah
38 Menggoda kekasihku
39 Makan bersama
40 Berbelanja di Mall
41 Dipindahkan lagi
42 Bendera perang
43 Apakah aku menyukaimu?
44 Kesempatan emas
45 Diporotin?
46 Berbaikan kembali
47 Mengutuk diri
48 Pulang cepat pak
49 Ciuman pertama
50 Menangis ditahan
51 Jangan macam²
52 Pemotretan.
53 Seandainya suami?
54 Sebatas perjanjian
55 Pulang
56 Bintang-bintang
57 Segera bertunangan
58 Rona bahagia
59 Kaka mencintaiku?
60 Di undang
61 Pertunangan
62 Jawab sejujurnya
63 Ancaman
64 Ungkapan cinta
65 Mengulur waktu
66 Bersangkutan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Tangis kesakitan seorang gadis
2
Siswa tampan di sekolah
3
Menyangkal akan trauma
4
Sakit (demam & flu)
5
Keyakinan?
6
Mengancam
7
Itu keterlaluan
8
Hukum tanam tuai
9
Tuhan tolong aku
10
Tetap tersenyum
11
Cari pekerjaan
12
Besok boleh bekerja.
13
Perusahaan Atar vero crop
14
Kepincut bapak-bapak
15
Kekesalan di hati bu bos
16
Teman baik
17
Bogeman tipis
18
Penerus perusahaan AVC
19
Pergulatan panas
20
Dijodohkan.
21
Pindah kerja ke kantor
22
Cinta pertamaku
23
Duka lara
24
Sifat tak mau kalah.
25
Tak ingat
26
Wanita penggoda
27
Pesan lebih dari 1
28
Menertawakan Adisty
29
Keceplosan
30
Berbelanja di Mall
31
Beban seluas samudra
32
Tugas dari tuan besar
33
Adisty dan Yudi
34
Tak pernah tau
35
Menemani menunggu
36
Berhenti memikirkan?
37
Posisinya berpindah
38
Menggoda kekasihku
39
Makan bersama
40
Berbelanja di Mall
41
Dipindahkan lagi
42
Bendera perang
43
Apakah aku menyukaimu?
44
Kesempatan emas
45
Diporotin?
46
Berbaikan kembali
47
Mengutuk diri
48
Pulang cepat pak
49
Ciuman pertama
50
Menangis ditahan
51
Jangan macam²
52
Pemotretan.
53
Seandainya suami?
54
Sebatas perjanjian
55
Pulang
56
Bintang-bintang
57
Segera bertunangan
58
Rona bahagia
59
Kaka mencintaiku?
60
Di undang
61
Pertunangan
62
Jawab sejujurnya
63
Ancaman
64
Ungkapan cinta
65
Mengulur waktu
66
Bersangkutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!