Yudistira putra vero (Yudi)
Hari ini aku tidak pergi kesekolah di karenakan belakangan ini badanku demam, ya tepatnya kemarin lalu...
Flashback.
kemarin lalu setelah saat aku pulang sekolah begitu selesai membully boneka hiburan saat jam kepulangan, aku dan gengku menyempatkan diri ke acara ulang tahun salah satu ketua osis di smk 1 Jakarta, Yasmin.
Tidak asing didengar di telinga kalian bukan?, pasti sudah tau dan tidak perlu dikasih tau lagi!
Dia siswi cantik sekaligus anak orang konglomerat, ayahnya direksi perusahaan yang juga cukup terkenal, namun aku sekalipun tidak mudah tertarik padanya, jelas aku ini bukan Yudi yang gampang jatuh hati.
Flashback lanjutan potong sebentar-
.
.
"Yud hari ini apa lo sibuk?" Kata Yasmin.
"Apa hubungannya sama lo, mau gue sibuk mau enggak juga bukan urusan lo." Gerutuku malas meladeni gadis ini.
"Sampai mati pun aku akan berusaha mendapatkan cinta darimu Yud, sekalipun kita sudah lulus sekolah." Gumam hati Yasmin yang mendapatkan jawaban tidak mengenakan dari mulut arogan ples dingin pria remaja tampan itu.
"Please Yud sekali aja ajak gue jalan² gitu, siapa tau lo suka, gue ada saran tempat refreshing paling seru dan indah loh Yud, pikir² kan siapa tau lo ingin refreshing sesekali."
"Apa gue terima aja ajakan-nya? pria mana yang tidak tergoda dengan gadis semolek aduhai seperti dia? barangkali gue harus tau sikap aslinya bagaimana, sebenernya gua juga demen sih sama ni anak, cantik dan seksi." Gerutuku dalam hati.
"Sebenernya gue gak sibuk hari ini Yas."
"Lo mau Yud?" Kata Yasmin sumringah.
"Cukup sekali ini aja gue mau." Balasku datar.
"Wahhh...oke besok lo jemput gue ya?" Katanya senang bukan kepalang.
"Hmmm..."
Yasmin pernah mengajak ku berkencan dengannya namun itu hanya sekali, kebetulan dia teman sekolah, satu kelas, sekaligus anggota gengsku, aku menyetujui-nya saja waktu itu.
Aku penasaran sifatnya aslinya! di sekolah dia selalu berusaha mendekat dan menempel padaku. namun setelah berkencan lama sama sekali aku tidak tertarik, entah mengapa? mungkin karena sifat agresif dan terlalu manja seperti cacing kepanasan membuatku risih.
Sebenarnya aku menyukai sifat manja seorang wanita, hanya saja tidak untuk sifat terlalu agresif saat bersama, apalagi diliat banyak orang waktu itu, banyak pria tampan yang tergila-gila padanya di sekolah karena kecantikan dan bodynya yang seksi.
Dari sekian banyak pesan wanita yang masuk di whatsapku, dia terus mengirimkanku pesan bahkan meneleponku setiap malam hingga aku merinding sendiri meladeninya.
Mungkin saja dia mengejarku karena hanya akulah pria tampan yang sulit didapatkan di sekolah hingga ia begitu penasaran, ya mungkin saja tebakanku tidak salah!
.
.
Flashback lanjutan.
Di persimpangan aku berpisah dengan teman gengs/gengku di sekolah setelah menyempatkan hadir di acara ulang tahun Yasmin kemarin.
"Hati² di jalan bro..." Kata Niko.
"Aman boyyy lo juga." Balasku lalu melajukan motorku dengan kencang.
Kala itu, aku pulang cukup sore setelah mampir ke acara ulang tahun Yasmin, dengan keada'an cuaca hujan deras yang membuatku demam ples flu sesampainya di rumah.
Aku memaksakan untuk pulang cepat dengan motorku tanpa memperdulikan cuaca, aku merasa sangat lelah hari itu, entah mengapa.
🐬🐬🐬,,
"Bikkk... bikkk...tolong jaga anak lajangku yang lagi sakit ini dengan baik ya bikkk... kalau begitu aku dan mas Devan pergi dulu bik, titip Yudi bik." Kata Laras ibu Yudi di depan lobby rumah megah tersebut sedikit teriak.
Jangan lupa juga suru pak Eko antarkan surat sakitnya Yudi ke sekolah ya bik." Tambah Devan ayah Yudi.
"Siap nyonya, tuan, jangan khawatir bibik akan jaga den Yudi dan menyuruh pak Eko mengantar surat sakitnya den Yudi." balas bik inah pembantu di rumah megah itu yang sudah entah berapa tahun bekerja di tempat itu.
"Tinnn...tinnn..." Suara klakson mobil.
"Pak nanti tolong antarkan surat sakit Yudi ke sekolahnya ya pak." Kata Devan pada pak Eko mengingatkan kembali takut bik inah lupa.
"Ohhhh iya tuan siappp." Balas pak Eko sambil membuka gerbang untuk mobil mewah itu keluar, perlahan mobil mewah itu nampak nanar menghilang meninggalkan rumah mewah nan megah yang lebih cocok disebut mansion itu.
Tok... tok... tok..
Den... ini bibik buatkan bubur untuk den Yudi, mama dan ayah den Yudi berpesan bahwa raden harus cepat sembuh krena raden kan dua hari lagi wisuda kelulusan smk den." Kata bik inah.
"Iya bik....terima kasih bik, taruh saja di situ nanti aku makan kalau sudah hangat, itu masih panas bik buburnya."
"Yasudah den kalau begitu bibik permisi keluar dulu den."
"Hmmm..."
Di kamar aku membentangkan tubuhku di ranjangku, dan menonton beberapa film sinetron bertema kerajaan, ya mau bagaimana lagi aku sedang sakit bro, dari pada bosan di rumah!
Sejujurnya aku lebih suka di sekolah karena bisa berkumpul dengan teman² gengku dan mengerjai anak yang berjualan kue itu lagi.
"Semalam aku sudah mengerjainya, rasanya tidak puas kalau tidak membullynya lagi, mengingat hari kelulusan ku sudah dekat!" Lirih pelan dalam hati Yudi.
Tak disangka sesuatu yang tidak dibenarkan di masa remajanya itu sudah menjadi kebiasaan baginya, bukankah itu kejahatan? memperlakukan seorang manusia layaknya hanya sebuah mainan?
...BERSAMBUNG,...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Raudatul zahra
betul.. kejahatan..
ini Yudi bakal dapat karma nya kan thor???
2024-03-16
1
Raudatul zahra
preman tukang bully lemah banget,, kenak hujan dikit aja langsung pilek..
2024-03-16
0