Tetap tersenyum

Sesaat sebelumnya aku memberontak, namun apa dayaku tidak sanggup melawan mereka, tubuhku ditarik dan diseret dengan paksa.

Kak Yudi mencampakan tasku dan kemudian dia memanggil teman² nya, sungguh aku ketakutan mereka membawa benda air hitam jorok di botol bekas aqua.

"Girls, bro...bawa kemari air Comberannya." Katanya kak Yudi.

"Tidak kak jangan aku mohon, itu sangat bau kak." Pintaku sambil memohon dan menangis.

"Huwekkk... wekkk...." Aku mual mencium aroma tidak sedap di sekujur tubuhku.

"Eehuggsss Eushssnggghh..." Akupun menangis karna melihat sekujur tubuhku penuh dengan cairan yang amat bau dan jorok, lalu aku melihat kak Yudi dan teman² nya tertawa melihat keadaan-ku yang sedang menangis.

"Ya tuhan aku tak tau salahku apa sampai mereka membenciku dan selalu membullyku begini?"

"iiii,,,ibuuuu...tolong aku buuu, papah, nenek, ehhgssss ehggsss, kaaa... kalian kejam, kalian bukan manusia, perlakuan kalian benar² bejad lebih dari sekedar set4n, kalian manusia berhati iblis..."

Aku menangis sesenggukan dan melihat ke tiga teman kak Yudi merekamku dengan kamera handphone mereka.

Setelahnya Yasmin dan teman perempuannya menjambak rambutku hingga aku kesakitan dan berusaha melepaskan jambakan mereka.

"Hiksss, hiksss..., sakit kak...hiks hikss..." Pintaku memohon dilepaskan.

"Hiksss... hiks... Ibuuu..."

"Harusnya kau bahagia hari ini tidak menangis seperti ini, untuk satu tahun mendatang kami tidak di sini lagi." Kata kak Yasmin sambil terbahak kepadaku.

Setelah mereka puas menyakiti ku terakhir kalinya, mereka pergi dengan begitu senangnya tanpa merasa bersalah sedikit pun kepadaku, sungguh mereka memperlakukanku seperti sebuah mainan dan hiburan semata.

Setelah mereka pergi, aku membersihkan baju yang sudah basah dan sangat bau menggunakan air yang ada di toilet, sesekali aku mau muntah mencium bau air comberan itu di bajuku.

"Tetap tersenyum", lirihku dalam hati memandang kaca toilet mengingat nasibku yang malang, benar saja air mataku lolos tanpa ijin.

Walaupun nasibku semalang ini, aku harus tetap tersenyum, menjadi gadis yang kuat dan tidak pendendam, aku akan terus mengingat perkataan ibuku, biarlah tuhan yang membalas mereka.

"Nak kita tidak pernah tau kehidupan kita kedepannya seperti apa, tapi jika suatu saat ada orang² jahat yang menyakitimu, kamu tidak boleh menjadi seorang pendendam ya."

"Iyaaa bu, aku janji sama ibu."

"Anak ibu Baik sekali."

Sesaat setelah bajuku lumayan bersih, akhirnya aku pulang naik becak saja, karena tidak mungkin kalau aku naik taksi pasti aroma bajuku tercium tidak sedap saat di dalam taksi apalagi kalau taksinya ada penumpang lain. fikirku!

Sesampainya di rumah bukannya kasih sayang yang kudapatkan, Leni dan Caca itu malah mengocehiku dengan amarah dan kekerasan lagi, tentu saja tercium sangat bau.

Aku beralasan bahwa aku tak sengaja tersandung batu dan nyemplung ke parit comberan, Leni menjambak sambil menarikku ke arah kamar mandi dengan paksa.

.

.

"Dasar anak kurang ajar, berani² nya kamu membawa virus ke rumah ini." Marah Leni membabibuta kepadaku.

Nenek dan papaku turun dengan sangat hati² dari lantai atas karna mendegar Leni yang marah² kepadaku membabi buta, papa dibantu oleh nenek dan melihat seragam sekolahku sudah basah dan penuh dengan noda hitam.

"HENTIKAN..." Kata papa dengan amarah yang melihatku di jambak oleh ibu tiriku lalu melepaskanku, sementara Caca hanya santai melihat perdebatan itu sambil menutup hidungnya.

"Hey diam kau suami tak berguna, atau aku yang akan mencampakanmu dari sini, kau sama saja dengan anakmu yang membawa virus ini, mau diapakan kulit mulusku nanti." Kata Leni ke papa dengan mengayunkan jari² jeleknya.

"Iy youuu uweekkk." Timpal Caca.

"Kalau aku saat ini masih sehat aku sudah mencampakanmu ke penjara dan menampar mulut durhakamu itu, uhuk..kau benar² tak tau malu, kau tak bisa berbuat kasar kepada putriku Leni, dan aku masih suamimu, uhuk..uhuk.." Pekik papa sambil terbatuk.

"Suamiii? suami tak berguna yang saat ini sakit dan tak bisa menyenangkan Istri, iya?" Tanya Leni sambil tersenyum sinis.

"Ingat hartamu saat ini sudah ditanganku pria lumpuh, jangan sampai aku mengusir kalian dari rumah ini dan mencampakan kalian ke jalanan." Ancam Leni.

"Dasar perempuan licik...uhuk uhuk...!" Kata papa kembali terbatuk hebat.

"Hahaha..." Tawa Leni dengan angkuhnya.

"Jangan campakan kami Leni Ibu mohon." Pinta nenek memohon berkaca-kaca.

"Kalau begitu kau tua bangka, tetaplah menjadi pembantu di sini, lumayan hemat² pengeluaran, betul-kan sayang mommy?" Kata Leni ke Caca.

"Iya my betul sekali, haha..." Balas Caca dengan tertawa.

"Iya Len, ibu akan melakukan itu asal jangan campakan kami dari sini, kami tidak punya tempat tinggal lagi." Kata nenek memohon.

"Its ok dimaafkan, suru suami tak berguna itu diam, berani² nya dia membentakku." Picing Leni.

Aku melihat papa dan nenek yang saat itu sedang memaku terdiam atas perkataan lampir dan mak lemper di hadapan mereka, mereka hanya mengisyaratkanku agar pergi ke kamar mandi belakang lalu tidak melawan perkataan leni.

Kemudian papa dan nenek kembali ke lantai atas, setelahnya nenek mengantarkan baju di mana aku sedang mandi di lantai bawah, saat setelahnya nenek memasak.

...BERSAMBUNG,...

Visual beberapa tokoh, semoga kalian suka!

Adisty renata (Disty), siswi cantik dan rajin yang suka berjualan kue di sekolah, banyak dikagumi kaum adam.

Yudistira putra vero (Yudi), siswa tampan yang selalu menjadi damba'an kaum hawa, tetapi terkenal cuek akut, suka membully Adisty.

Yasmina maharani (Yasmin), siswi cantik yang tergila-gila dengan Yudi sang pria primadona sekolah, selalu berusaha mendapatkan Yudi apapun caranya.

Nah itu dia visual para tokoh² yang akan mengguncang dunia halu ini.

Beberapa Visual tokoh lain mungkin belum muncul ya gaes, ditunggu terus kelanjutan ceritanya!!!🙏

Terpopuler

Comments

Raudatul zahra

Raudatul zahra

aslinya bagus thor ceritamu..
aku bisa ngerti jalan cerita nya,, cuma mungkin masalah dialog nya kali yaa yang bikin kurang greget, kurang dapat feel nya ..

2024-03-23

0

Raudatul zahra

Raudatul zahra

Yudi kegantengan ini thor,, visual nya..
sayang banget muka ganteng nya dapat karakter gila kayak Yudi .

2024-03-23

0

Arumi

Arumi

Ulet keket ini nampaknya ya Arthor!

2024-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Tangis kesakitan seorang gadis
2 Siswa tampan di sekolah
3 Menyangkal akan trauma
4 Sakit (demam & flu)
5 Keyakinan?
6 Mengancam
7 Itu keterlaluan
8 Hukum tanam tuai
9 Tuhan tolong aku
10 Tetap tersenyum
11 Cari pekerjaan
12 Besok boleh bekerja.
13 Perusahaan Atar vero crop
14 Kepincut bapak-bapak
15 Kekesalan di hati bu bos
16 Teman baik
17 Bogeman tipis
18 Penerus perusahaan AVC
19 Pergulatan panas
20 Dijodohkan.
21 Pindah kerja ke kantor
22 Cinta pertamaku
23 Duka lara
24 Sifat tak mau kalah.
25 Tak ingat
26 Wanita penggoda
27 Pesan lebih dari 1
28 Menertawakan Adisty
29 Keceplosan
30 Berbelanja di Mall
31 Beban seluas samudra
32 Tugas dari tuan besar
33 Adisty dan Yudi
34 Tak pernah tau
35 Menemani menunggu
36 Berhenti memikirkan?
37 Posisinya berpindah
38 Menggoda kekasihku
39 Makan bersama
40 Berbelanja di Mall
41 Dipindahkan lagi
42 Bendera perang
43 Apakah aku menyukaimu?
44 Kesempatan emas
45 Diporotin?
46 Berbaikan kembali
47 Mengutuk diri
48 Pulang cepat pak
49 Ciuman pertama
50 Menangis ditahan
51 Jangan macam²
52 Pemotretan.
53 Seandainya suami?
54 Sebatas perjanjian
55 Pulang
56 Bintang-bintang
57 Segera bertunangan
58 Rona bahagia
59 Kaka mencintaiku?
60 Di undang
61 Pertunangan
62 Jawab sejujurnya
63 Ancaman
64 Ungkapan cinta
65 Mengulur waktu
66 Bersangkutan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Tangis kesakitan seorang gadis
2
Siswa tampan di sekolah
3
Menyangkal akan trauma
4
Sakit (demam & flu)
5
Keyakinan?
6
Mengancam
7
Itu keterlaluan
8
Hukum tanam tuai
9
Tuhan tolong aku
10
Tetap tersenyum
11
Cari pekerjaan
12
Besok boleh bekerja.
13
Perusahaan Atar vero crop
14
Kepincut bapak-bapak
15
Kekesalan di hati bu bos
16
Teman baik
17
Bogeman tipis
18
Penerus perusahaan AVC
19
Pergulatan panas
20
Dijodohkan.
21
Pindah kerja ke kantor
22
Cinta pertamaku
23
Duka lara
24
Sifat tak mau kalah.
25
Tak ingat
26
Wanita penggoda
27
Pesan lebih dari 1
28
Menertawakan Adisty
29
Keceplosan
30
Berbelanja di Mall
31
Beban seluas samudra
32
Tugas dari tuan besar
33
Adisty dan Yudi
34
Tak pernah tau
35
Menemani menunggu
36
Berhenti memikirkan?
37
Posisinya berpindah
38
Menggoda kekasihku
39
Makan bersama
40
Berbelanja di Mall
41
Dipindahkan lagi
42
Bendera perang
43
Apakah aku menyukaimu?
44
Kesempatan emas
45
Diporotin?
46
Berbaikan kembali
47
Mengutuk diri
48
Pulang cepat pak
49
Ciuman pertama
50
Menangis ditahan
51
Jangan macam²
52
Pemotretan.
53
Seandainya suami?
54
Sebatas perjanjian
55
Pulang
56
Bintang-bintang
57
Segera bertunangan
58
Rona bahagia
59
Kaka mencintaiku?
60
Di undang
61
Pertunangan
62
Jawab sejujurnya
63
Ancaman
64
Ungkapan cinta
65
Mengulur waktu
66
Bersangkutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!