Itu keterlaluan

Yudistira putra vero (Yudi)

Hari ini adalah hari wisudaku di sekolah bro..., sebelumnya aku tidak datang beberapa hari di sekolah, ya tak mungkin readers sudah tau!

"Heyyy bro baru datang? " Tanya Niko teman gengsku.

"Iya boy baru sampai gue bro..." Kataku.

"Yud gue bingung sama lo, kadang manggil boy kadang manggil bro." Kata Rama.

"Terus apa masalahnya boy? bukannya sama aja?" Ketusku kembali.

"Ck, lo kemana aja Yud, kenapa enggak datang beberapa hari ini? baru datang saat mau wisuda aja lo." Kata Rama gengku juga.

"Ah gak asik lo bro..." Tambah Niko.

"Soryyy boy gue demam beberapa hari ini."

"Gara² apa lo demam bro?" Pertanyaan yang malas aku jawab.

"Ibu sama Ayah lo dah dateng juga Yud?" Tanya Rama kepadaku.

"Noh udah duduk santai sama orang tua kalian juga..." Balasku ke Rama.

Yasmin kemudian datang menghampiriku dengan pd nya menggandeng tanganku dengan manja.

"Yuddd kamu ke mana aja aku kangen tau, makasih ya kemaren kamu udah hadir di acara ulang tahunku hehe..." kata Yasmin.

"Ck. hemmm..." Sahutku cuek, aku diam dan berdehem saja.

"Gak kangen sama gue cantik?" Kata Niko.

"Mending sama gue aja Yas, lo mau apa gue kasi'in, mau sayang? mau cinta?." Goda rama.

"Lo apa'an sih, minggir...emang sih lo dua tampan dan macho hmmm, tapi lebih tampan dan macho Yudi...paham lo dua, yakan Yuddd." Kata Yasmin manja menggandeng tanganku.

"Ehhh kalian sedang ngobrolin apa?" Naina tiba² datang menghampiri.

"Minggir lo Yas, apa² an lo gandeng² tangan gue." Kataku ke Yasmin sambil mendorongnya sedikit kasar.

"Ahhh Yudiiii..." Cemberut Yasmin.

"Udah sayang sama gue aja." Kata Niko ke Yasmin.

"Lo dua diem....Yudi kan baru siap sakit jadi gue harus jaga Yudi yakan Yud, tadi aku nanya sama Ayah dan ibunya Yudi juga kok." Celetuk Yasmin baru tau wujud orang tua ku.

"Lo dengar Yasmin, gue sama sekali gak berminat sama lo, jadi lo jangan ngomong macam² sama orang tua gue, atau..." Perkataanku menggantung tak tau harus bilang apa lagi dengan wanita ini, namum aku sedikit membentaknya.

"Darrr.... Hati Yasmin bak disambar geledek.

"Yudi kenapa kamu seperti itu padaku, lo tega Yud." Ketus Yasmin kesal, satu bulir bening mengalir di matanya sambil meraup wajahnya dengan ke dua tangannya.

Yasmin pun menangis, "Hiksss... hiks..."

"Keterlaluan lo Yud, dia perempuan Yud, masak lo tega nge bentaknya cuman gara² dia tanya orang tua lo." Kata Niko, sedikit mencengkram kerah bajuku dengan amarahnya.

"Ck...apa² an lo..." Gerutuku dingin ke Niko menahan emosi, hingga akhirnya Niko melepas kan cengkramannya.

"Aduh udah² jangan ributtt, ntar diliatin orang." Kata Naina, terlihat beberapa siswa/i sedang melirik kearahku dan Niko.

"Ckkk..." Kesal Niko.

.

.

"Yasmin aku tidak bermaksud begitu."

"Yasmin tolong tenanglah..."

"Emang apa salahnya gue tanyak Yud, hiks hiks..."

.

.

Selang beberapa menit setelah aku membujuknya akhirnya Yasmin kembali tenang.

"Udah ahhh bro cuman gara² lo demam sampe bikin Yasmin nangis, lupain. hari ini hari terakhir sekolah, mending gini! bisa dong kita kerjain si boneka hiburan?" Kata Rama tertawa kekeh.

"Wah ide bagus tuh, seneng² kita hari terakhir sekolah ini bro, oh ya Yud gue minta maaf." Gerutu Niko dengan gembira.

"Yas lo udah maafin gue kan? maaf tadi nge bentak lo." Kataku kepada Yasmin.

"Hmm, iya Yud gpp..." Kata Yasmin lalu tersenyum.

"Bener tuh usulan Rama, yakan Yas..." Kata Naina

"Iya, bener, cepetan kita kerjai dia!" Seru Yasmin sambil merasa jijik mengingat Adisty.

"Yaudah kalau gitu pulang sekolah gimana kalau kita kerjai dia toilet? bakal seru tuh, kita siram dia habis² san pake air comberan haha pasti lucu." Kata Niko.

"Uhukkk... uhukkk, saat itu aku tersedak memuncratkan air minuman kaleng yang baru saja ku teguk.

"Bro itu keterlaluan, lo gak mikir apa, mikir dikit lah bro?" kataku.

"Gak biasanya lo kek gini bro, yakan geng? lo takut yud? ayolah bro terakhir kali ini aja." Kata Niko.

"Apa, Yudi takut? bukankah lo senang mengerjai tuh adik kelas setiap hari, bahkan lo yang saranin ke kita Yud, sejak kapan lo merasa takut seperti ini, hahaha..." Tambah Rama menertawakan.

"Ck...okkk...okkk, sorry boy, pintar juga otak lo pada." Kataku tersenyum sinis.

"Nah gitu dong..." Serentak mereka.

Saat wisudaku sudah selesai ini hari terakhir aku sekolah, aku dan gengsku melihat si boneka hiburan sedang beranjak pergi ke arah gerbang sekolah namun kami mencegahnya, kemudian membawanya ke toilet.

"Heyyy dedek cantik mau ke mana?" kata Niko menggoda boneka hiburan.

"Aku mau pulang ka." Katanya merasa takut.

"Cantik banget sihhh kamu...tapi sayang anak kampung dan jadi bahan yang sering dikerjain, hahahaha." Tambah Rama sambil tertawa kekeh.

"Lebih cantikan aku kaleee, lihat wajahnya berkeringat menjijikkan begitu." Kata Yasmin terkekeh.

"Lo kan emang cantik." Potong Rama.

"Mau ke mana kamu hahhhh..." Kataku ke boneka hiburan, sekilas menatap ke Niko dan lainnya untuk menyeret boneka hiburan.

"Ayo ikut kami...!" Aku dan niko lalu menarik lengannya dan membawa boneka hiburan ke kamar mandi, saat itu sepi tidak ada siapa² disitu.

Lalu aku mencampakan tas nya ke lantai kemudian memanggil dua teman perempuanku.

Girls., bro...bawa kemari air comberannya (Sudah ditaruh di botol aqua besar)

"Siap brooo...!" kata Naina dan Yasmin memberi botol yang sudah diberi air comberan.

"Eehuggsss...eugushhggghh..." Suara tangisan boneka hiburan dengan sangat pilu terdengar di toilet itu bro. aku tertawa bersama teman² gengsku dengan terbahak-bahak, betapa lucunya dia menangis seperti itu.

.

.

"iiii,,,ibuuuu...tolong aku buuu, papah, nenek, ehhgssss ehggsss, kaaa... kalian kejam, kalian bukan manusia, perlakuan kalian benar² bejad lebih dari sekedar set4n, kalian manusia berhati iblis..."

Deg...

"Hey, diam kau." Kata Naina.

...BERSAMBUNG,...

Episodes
1 Tangis kesakitan seorang gadis
2 Siswa tampan di sekolah
3 Menyangkal akan trauma
4 Sakit (demam & flu)
5 Keyakinan?
6 Mengancam
7 Itu keterlaluan
8 Hukum tanam tuai
9 Tuhan tolong aku
10 Tetap tersenyum
11 Cari pekerjaan
12 Besok boleh bekerja.
13 Perusahaan Atar vero crop
14 Kepincut bapak-bapak
15 Kekesalan di hati bu bos
16 Teman baik
17 Bogeman tipis
18 Penerus perusahaan AVC
19 Pergulatan panas
20 Dijodohkan.
21 Pindah kerja ke kantor
22 Cinta pertamaku
23 Duka lara
24 Sifat tak mau kalah.
25 Tak ingat
26 Wanita penggoda
27 Pesan lebih dari 1
28 Menertawakan Adisty
29 Keceplosan
30 Berbelanja di Mall
31 Beban seluas samudra
32 Tugas dari tuan besar
33 Adisty dan Yudi
34 Tak pernah tau
35 Menemani menunggu
36 Berhenti memikirkan?
37 Posisinya berpindah
38 Menggoda kekasihku
39 Makan bersama
40 Berbelanja di Mall
41 Dipindahkan lagi
42 Bendera perang
43 Apakah aku menyukaimu?
44 Kesempatan emas
45 Diporotin?
46 Berbaikan kembali
47 Mengutuk diri
48 Pulang cepat pak
49 Ciuman pertama
50 Menangis ditahan
51 Jangan macam²
52 Pemotretan.
53 Seandainya suami?
54 Sebatas perjanjian
55 Pulang
56 Bintang-bintang
57 Segera bertunangan
58 Rona bahagia
59 Kaka mencintaiku?
60 Di undang
61 Pertunangan
62 Jawab sejujurnya
63 Ancaman
64 Ungkapan cinta
65 Mengulur waktu
66 Bersangkutan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Tangis kesakitan seorang gadis
2
Siswa tampan di sekolah
3
Menyangkal akan trauma
4
Sakit (demam & flu)
5
Keyakinan?
6
Mengancam
7
Itu keterlaluan
8
Hukum tanam tuai
9
Tuhan tolong aku
10
Tetap tersenyum
11
Cari pekerjaan
12
Besok boleh bekerja.
13
Perusahaan Atar vero crop
14
Kepincut bapak-bapak
15
Kekesalan di hati bu bos
16
Teman baik
17
Bogeman tipis
18
Penerus perusahaan AVC
19
Pergulatan panas
20
Dijodohkan.
21
Pindah kerja ke kantor
22
Cinta pertamaku
23
Duka lara
24
Sifat tak mau kalah.
25
Tak ingat
26
Wanita penggoda
27
Pesan lebih dari 1
28
Menertawakan Adisty
29
Keceplosan
30
Berbelanja di Mall
31
Beban seluas samudra
32
Tugas dari tuan besar
33
Adisty dan Yudi
34
Tak pernah tau
35
Menemani menunggu
36
Berhenti memikirkan?
37
Posisinya berpindah
38
Menggoda kekasihku
39
Makan bersama
40
Berbelanja di Mall
41
Dipindahkan lagi
42
Bendera perang
43
Apakah aku menyukaimu?
44
Kesempatan emas
45
Diporotin?
46
Berbaikan kembali
47
Mengutuk diri
48
Pulang cepat pak
49
Ciuman pertama
50
Menangis ditahan
51
Jangan macam²
52
Pemotretan.
53
Seandainya suami?
54
Sebatas perjanjian
55
Pulang
56
Bintang-bintang
57
Segera bertunangan
58
Rona bahagia
59
Kaka mencintaiku?
60
Di undang
61
Pertunangan
62
Jawab sejujurnya
63
Ancaman
64
Ungkapan cinta
65
Mengulur waktu
66
Bersangkutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!