Yudistira putra vero (Yudi)
Halo bro namaku Yudi , aku tinggal bersama Ibu dan Ayahku, aku adalah putra sulung tuan Devano vero dan nyonya Larasati. saat ini aku bersekolah di sebuah smk negeri 1 Jakarta, sekarang aku kelas tiga smk, beberapa hari lagi aku cabut dari sekolah ini karena telah menyelesaikan studi di sini.
Aku menjalani hidupku dengan penuh kemewahan dan kesenangan, tapi menurutku sekolah ini adalah sekolah biasa saja tidak ada elite² nya, orang tuaku menyuruhku sekolah di sini saja, entah apa alasannya!
"Halo kaka ganteng boleh kenalan?" Sapa salah satu siswi, dan ada beberapa temannya di situ.
"Hah!!! adik kelas baru terbit, udah kegatelan aja ni sama gue." Gumamku dalam hati.
"Kakkk... kak Yudi, sombong banget sih, malah pergi."
Aku terus berjalan melangkahkan kakiku menyusuri setiap lorong sekolah tanpa memperdulikan beberapa siswi yang ada di situ.
"Eh lo gausah sok kecakepan, mana mungkin kak Yudi mau sama lo."
"Apa lo bilang."
.
.
Plakkk...
"Brengsek lo bajing4n, berani²nya lo nampar gue."
"Abisnya lo bilang gue kegatelan, hehhh, mau lagi?"
Plakkk...
Perkelahian pun tak terlelakan antara ke duanya, padahal sama sekali mereka tidak dianggap ada oleh siswa tampan itu, malu setelahnya? sudah pasti!
.
.
Aku memiliki banyak penggemar di sekolah dan semua orang beralasan ingin berteman denganku, paling tidak mereka bangga bisa dekat dengan anak orang terpandang dan terkenal di kota Jakarta, ples handsome.
Semenjak bersekolah aku tidak terlalu pintar, tapi lumayan lah setiap tahun masih juga dapet Reward dari orang tuaku.
"Hai kak Yudi!!!" Sapa siswi kelas sebelas yang sejak dulu menyukai dan mencoba mendekatiku sampai sekarang, namun selalu ku -cuekin.
"Hai juga." jawabku dengan datar."
"Kak boleh mintak nomor telponnya kak?"
"Untuk?"
"Engga jadi deh kak kalau kaka keberatan, emmm."
"Oke, bye..."
"Kak, tunggu kak, his dasar laki² sombong."
Banyak sekali siswi yang ingin dekat denganku bahkan kadang mereka meminta, memaksa dan mencari-cari no whatsapp ku.
Tampan tapi bukan brarti aku murahan dan mudah tergoda dengan wanita murahan pula, bagaimana pun suatu saat aku ingin mendapatkan wanita baik² yang nantinya akan menjadi ibu dari anak²ku kelak.
"Yud yudiiii..." Teriak seseorang.
"Yud ke kantin yuk, gue yang bayarin deh!" kata Yasmin.
"Apaan sih lo, minggir gue mau sendiri, lo pikir gw miskin mintak bayarin elo?... " Ketusku datar dan santai.
"Maksud aku bukan gitu Yud, hmmm..."
"Eh...Yasmin cantik, mending sama gue aja, yuk! " Potong Niko.
Salah satu siswi yang saat ini sangat yang tergila-gila padaku adalah Yasmin, dia satu kelas denganku sekaligus ketua OSIS. aku harap perkataanku tidak salah! walaupun aku sedikit dekat dengannya mengingat karena satu kelas.
Terlalu banyak wanita yang mengajak ku tidur bersama dan berpacaran di masa sekolah ini, tapi sekali lagi bukan Yudi namanya kalau tak membuat kaum hawa terus mengejarku.
"Yaudah kalau gitu gue duluan ke kantin, Yud lo gamau ikut, beneran?"
"Lo pikir gue peduli."
"Ck...lo selalu aja gitu Yud, lo itu paling ganteng tapi cuek dan arogan terus Yud, hmmm ok deh." Kata Yasmin kesal lalu pergi.
🐬🐬🐬
"Memangnya se'enak apa sih dagangan tuh bocah sampe pada rame begitu? hah dasar bocah ingusan."
(Ini adalah saat dimana Yudi sedang bersandar di tembok sembari melipatkan kedua tangannya di dada bidangnya, kala itu ia sedang memperhatikan kerumunan siswa/i, yang berunjung pada pemukulan perut Niko.)
Semenjak bersekolah, aku selalu menghina, mencibir dan mengerjainya, dengar² nama kepanjangannya adalah Adisty renata, dia adik kelasku.
Dengan dagangannya aku menyebutnya boneka hiburan, kudengar dia adalah siswi pintar dan mandiri di sekolah ini, ditambah banyak dikagumi kaum adam.
Hanya dia siswi yang sok jual mahal dan tidak pernah memperhatikan ketampananku, sebaliknya aku sangat senang membully dan mengerjainya sekaligus anak orang berkecukupan dibawah rata².
Terkena kasus di sekolah karena aduannya pada guru? aku tinggal menyogok guru dengan uang agar tak memperpanjang kasusku dan mengancam anak ingusan itu.
Tak tau kenapa aku selalu ingin membullynya yang jelas itu membuatku terhibur saat di sekolah, teman² gengku pun selalu tertawa bersamaku saat aku membullynya, aku pun merasa senang dan terhibur menjadikannya candaan.
Kadang aku dan teman² gengku mencampur kue nya dengan pasir bahkan kadang dengan tai ayam agar tak bisa dijual, siapa dia anak sok jual mahal di hadapanku hah?
Kejam memang sih kesannya bro, tapi aku tak peduli yang penting aku sangat terhibur haha. lagi pula dia tak pernah mengadu pada orang tuanya membuatku semakin leluasa untuk mengerjainya.
Sejak kecil ibuku selalu mengajariku tidak pernah berbuat jahat kepada sesama manusia karna semua kehidupan pasti ada karmanya, aku tak pernah menggubrisnya dan tak percaya karma itu ada, yang penting aku senang² dengan gengku bro.
Saat aku pulang kerumah aku selalu menunjukan yang baik² nya saja kepada orang tuaku bro, padahal selama 2 tahun ini aku berperilaku tidak baik saat di sekolah, semenjak siswi yang bernama Adisty itu masuk ke sekolah ini.
...BERSAMBUNG,...
Oh ya, othor ingetin lagi...Jangan sungkan memberi kritikan dan saran agar othor lebih baik lagi, terimakasih...🙏🐬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Raudatul zahra
di bab ini, pakai POV Yudi yaa..
bisa nggak thor, kalau diawal bb ditulis gitu POV nya..
sama narasi nya nggak usah bro-bro an.. walaupun ini dari sudut pandang org pertama,aneh sih kalo pakai kata bro-bro gitu..
Dan masih, kalimat untuk narasi nya kurang baku. kayak terlalu santai, tapi pas dialog, kayak kaku
2024-03-15
1
Raudatul zahra
bermuka dua berarti..
2024-03-15
0
Raudatul zahra
ini sih kelewatan nama nya.. bener² nggak punya adab. attitude nol !!
2024-03-15
0