Menyangkal akan trauma

"Ingat kataku baik² anak menjijikkan, hari ini kau harus siap mengerjakan pr ketertinggalan ku buat besok." Kata Caca.

"Baik kak, nanti malam aku akan mengerjakannya." Balas Adisty dengan mata sembab karena seharian menangis di kamarnya.

🐬🐬🐬,,

Adisty renata (Disty)

Berhubung kenaikan kelasku ke kelas dua belas nanti sudah dekat dua hari lagi, aku tak pantang menyerah untuk terus belajar dan suatu saat aku bermimpi akan mendapatkan pekerjaan bagus dan tentu saja mencapai semua impianku.

Seperti biasanya hari ini aku berangkat ke sekolah dengan membawa bekal makan siang dan cake² daganganku yang akan aku jual dan tawari ke beberapa teman sekolahku di (jika laku kadang dua kelas saja aku keliling sudah habis, tapi kalau belum habis ya mau gimana harus keliling ke beberapa kelas juga syukur² gak ketemu sama Yudi dan gengnya) jam istirahat nanti.

"Nak kenapa matamu tampak sembab begitu nak.?"

"Tidak apa² nek aku baik² saja."

Nenek pun berkaca-kaca, karena mungkin ia tau aku habis menangis semalaman.

"Pahhh, nek, aku pergi dulu berangkat kesekolah ya!" Kataku pada papah yang sampai sekarang sedang sakit dan nenek ku yang selalu menjaganya, aku mencium lengan punggung ke duanya

'Hati² di jalan ya nak, hati² di jalan sayang." Kata papa dan nenek kompak.

kemudian aku melihat ibu tiriku yang tak tau diri, Leni hendak mengantarkan kak Caca pergi ke sekolahnya yang lebih elite menggunakan mobil papaku dulu.

"Silahkan naik taksi lagi ya anak tak berguna, meski kita searah tapi aku sangat jijik dan alergi denganmu, bisa² aku sakit satu mobil denganmu." Kata Caca kepadaku menatap sinis.

Begitu pula dengan mak lampir yang memberikan senyuman sinis kepadaku sambil pergi menggunakan mobil itu, padahal dulu papah yang selalu mengantarkanku ke sekolah menggunakan mobil itu.

Aku hanya bisa menerima nasibku saat ini, selama 2 tahun ini, hidupku di penuhi dengan kegelisahan dan kesedihan.

Aku berjalan menuju persimpangan jalan besar dan terlihat ada taksi yang menuju kearahku, lalu aku melambaikan tangan untuk menyetopnya.

"Tinnnn... tinnnn..., Suara taksi.

"Mau kesekolah dek?"

"Iya pak, ke smk negeri 1 Jakarta ya pak."

"Ok dek aman...10 ribu ya adek!"

"Sieppp pak..." Kataku.

Sesampainya di sekolah aku langsung dipanggil oleh sahabat ter the bestku.

"Bebbb kauuu, lama kali datangnya dari tadi gue nungguin beb." Kata Tasya sedikit cemberut kepadaku.

"Sorry bebbb, tadi malem aku buat kue²/cake nanas lagi biar bisa dijual, agak² susah sih bikinnya, sekarang udah banyak jenis² kue yang bakal aku jual disekolah, 2 hari sekali ganti kue, kan 1 minggu ada 6 hari, jadi 1 minggu 3 x ganti kue." Celotehku panjang lebar menjelaskan.

"Waduh bagus itu bebbb jadi gak monoton disitu aja, gitu dong baru sayangnya akohhhhhhh, tetap semangat gadis cantik." Balas Tasya.

"Bebbb hari ini bantu aku jualin cakenya lagi di jam istirahat beb, aku takut kak Yudi dan gengnya ganggu aku lagi." Kataku khawatir pada Tasya.

"Emmm... ammm... amannn selow ini aku beb akuuu, eh maksudnya guehhh." Balas Tasya.

"Bebebku ini walaupun cerewet ceplas ceplos kayak cang cut bolong tapi tetap aja pengertian." Kataku.

"Tasyaaa gitu lohhh..."

Aku dan Tasya lalu kembali ke meja kami yang bersebelahan, kami melihat guru sudah datang dan siap memberikan materi pelajaran di kelas.

Hari sekolahku sangat aman di hari ini, aku dan sahabatku Tasya tidak melihat kak Yudi berada di sekolah satu hari ini. artinya dia tidak datang, aku tidak ada gangguan bullying yang biasanya membuatku menangis.

Tapi disisi lain sebetulnya sampai saat ini aku masih membenci sikap jahatnya dan teman² nya walaupun tidak ada rasa dendam, jauh dilubuk hatiku yang paling dalam, aku sangat traumatis akan perlakuan dirinya dan teman² nya.

Tapi aku menyangkal semua itu, toh nyatanya dua hari lagi dia sudah pergi dari sekolah ini dan satu tahunku akan kujalani dengan aman.

"drengggg... drenggggg.... Jam pulang sekolah.

Hari ini aku senang daganganku habis terjual dan aku membawa hasil lebih yang kemudian kubelikan ice cream di luar gerbang sekolah.

Aku memang anak yang jarang jajan di sekolah karena aku tau uang spp ku lebih penting dari jajanku, jadi aku harus berhemat gaes.

Kadang² Tasya selalu mentraktir ku beli jajan, meskipun rumahnya berlawanan arah denganku, dia tau kondisi keluargaku dan hanya dialah teman yang selama ini selalu bersikap begitu baik kepadaku.

Dia tidak pelit juga tidak perhitungan padaku begitu pula kalau aku ada uang lebih, aku menganggap nya sudah seperti saudara tanpa ikatan keluarga.

...BERSAMBUNG,...

Terpopuler

Comments

Raudatul zahra

Raudatul zahra

syukur ada Tasya yaa yg nemenin Disty.. seenggaknya disekolah dia nggak sendirian..

2024-03-15

1

Raudatul zahra

Raudatul zahra

semoga kecelakaan dan meninggal ditempat deh 2 orang ini.. kesel aku

2024-03-15

1

Raudatul zahra

Raudatul zahra

nah, ini Thor.. mending dipisah kalimat nya kalau ada 2 org yg ngomong gini.. kalau disatukan begini, agak aneh dibaca nya

2024-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Tangis kesakitan seorang gadis
2 Siswa tampan di sekolah
3 Menyangkal akan trauma
4 Sakit (demam & flu)
5 Keyakinan?
6 Mengancam
7 Itu keterlaluan
8 Hukum tanam tuai
9 Tuhan tolong aku
10 Tetap tersenyum
11 Cari pekerjaan
12 Besok boleh bekerja.
13 Perusahaan Atar vero crop
14 Kepincut bapak-bapak
15 Kekesalan di hati bu bos
16 Teman baik
17 Bogeman tipis
18 Penerus perusahaan AVC
19 Pergulatan panas
20 Dijodohkan.
21 Pindah kerja ke kantor
22 Cinta pertamaku
23 Duka lara
24 Sifat tak mau kalah.
25 Tak ingat
26 Wanita penggoda
27 Pesan lebih dari 1
28 Menertawakan Adisty
29 Keceplosan
30 Berbelanja di Mall
31 Beban seluas samudra
32 Tugas dari tuan besar
33 Adisty dan Yudi
34 Tak pernah tau
35 Menemani menunggu
36 Berhenti memikirkan?
37 Posisinya berpindah
38 Menggoda kekasihku
39 Makan bersama
40 Berbelanja di Mall
41 Dipindahkan lagi
42 Bendera perang
43 Apakah aku menyukaimu?
44 Kesempatan emas
45 Diporotin?
46 Berbaikan kembali
47 Mengutuk diri
48 Pulang cepat pak
49 Ciuman pertama
50 Menangis ditahan
51 Jangan macam²
52 Pemotretan.
53 Seandainya suami?
54 Sebatas perjanjian
55 Pulang
56 Bintang-bintang
57 Segera bertunangan
58 Rona bahagia
59 Kaka mencintaiku?
60 Di undang
61 Pertunangan
62 Jawab sejujurnya
63 Ancaman
64 Ungkapan cinta
65 Mengulur waktu
66 Bersangkutan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Tangis kesakitan seorang gadis
2
Siswa tampan di sekolah
3
Menyangkal akan trauma
4
Sakit (demam & flu)
5
Keyakinan?
6
Mengancam
7
Itu keterlaluan
8
Hukum tanam tuai
9
Tuhan tolong aku
10
Tetap tersenyum
11
Cari pekerjaan
12
Besok boleh bekerja.
13
Perusahaan Atar vero crop
14
Kepincut bapak-bapak
15
Kekesalan di hati bu bos
16
Teman baik
17
Bogeman tipis
18
Penerus perusahaan AVC
19
Pergulatan panas
20
Dijodohkan.
21
Pindah kerja ke kantor
22
Cinta pertamaku
23
Duka lara
24
Sifat tak mau kalah.
25
Tak ingat
26
Wanita penggoda
27
Pesan lebih dari 1
28
Menertawakan Adisty
29
Keceplosan
30
Berbelanja di Mall
31
Beban seluas samudra
32
Tugas dari tuan besar
33
Adisty dan Yudi
34
Tak pernah tau
35
Menemani menunggu
36
Berhenti memikirkan?
37
Posisinya berpindah
38
Menggoda kekasihku
39
Makan bersama
40
Berbelanja di Mall
41
Dipindahkan lagi
42
Bendera perang
43
Apakah aku menyukaimu?
44
Kesempatan emas
45
Diporotin?
46
Berbaikan kembali
47
Mengutuk diri
48
Pulang cepat pak
49
Ciuman pertama
50
Menangis ditahan
51
Jangan macam²
52
Pemotretan.
53
Seandainya suami?
54
Sebatas perjanjian
55
Pulang
56
Bintang-bintang
57
Segera bertunangan
58
Rona bahagia
59
Kaka mencintaiku?
60
Di undang
61
Pertunangan
62
Jawab sejujurnya
63
Ancaman
64
Ungkapan cinta
65
Mengulur waktu
66
Bersangkutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!