Cepat-cepat Ares pergi meninggalkan Kinan yang masih tidur bersandar di sofa, ia menuju kamarnya untuk mandi dan berganti baju.
Tubuhnya terasa segar setelah mandi, satu tegukkan dari sebuah kaleng soft drink yang ia ambil dari lemari pendingin melewati tenggorokannya, terasa segar tapi membuat perih di perutnya kembali terasa.
"Sshhh..."
Kinan mengerjapkan matanya kala mendengar desisan lirih Ares.
"Mas Ares sudah bangun?"tanyanya terkejut dan Ares hanya mengangguk sambil menelan ludah, gerak berjingkat Kinan membuat paha putihnya tersingkap jelas.
"Mas Ares minum soft drink ini ?ya ampun Mas....perutmu masih kosong, bahaya nanti ... lambungmu bisa iritasi."
Ares duduk pelan sambil memegang perutnya.
"Terlambat Kin...perutku sudah perih."
"Aduh ..gimana ini."
Kinan berlari mengambil air hangat dan memberinya pada Ares.
"Mas..di kulkas ada bahan makanan, boleh aku buat sesuatu untuk mengisi perutmu?setidaknya agar menjadi hangat."
Ares mengangguk lemah.
"Kenapa masih harus ijin Kin, semua yang ada di sini memang untukmu" ucap Ares tapi lemah di dalam hatinya.
Tak berapa lama seporsi kentang tumbuk dan telor rebus sudah siap, tak banyak bahan karena memang Kinan mengunakan apa yang ada di kulkas.
"Makan dulu Mas...."
Ares menggelengkan kepala dan menahan tangannya di udara agar Kinan tak menyuapinya karena sungguh ia tak bernafsu untuk makan.
"Sedikit saja Mas, agar lambungmu tak kosong dan ada tenaga lagi."
Dengan sedikit memaksa Kinan menyuapi dengan sabar, dan senyum manisnya terbit kala sepiring bubur kentang sudah masuk ke perut Ares.
"Tidurlah kembali Mas...baru kita pulang, aku sudah minta pada Ibu Anin untuk menyuruh sopir untuk menjemput kita."
Mata Ares terbuka ia baru tersadar bagaimana keadaan Kinan saat ini sangat berbahaya kalau ada orang yang melihatnya seperti itu.
"Ehmm hmm..kau kenapa pakai bajuku?"tanya Ares akhirnya.
"M maaf Mas..aku tak berani memakai baju milik kekasihmu, jadi aku pakai atasan baju tidurmu."
"Bodoh...." umpat Ares lirih tapi masih di dengar Kinan.
"Maaf ...Mas, aku akan cuci bajumu dan akan mengeringkannya nanti."
Kinan cepat pergi meninggalkan Ares lalu ke kamar tamu untuk mandi dan mencuci bajunya agar segera bisa ia pakai kembali.
"Tahu kah kau semua yang ada di sini adalah milikmu, kenapa kau masih berfikiran kalau aku menyiapakannya untuk orang lain..." ucap Ares dalam hati, ia lalu menghubungi Alfin untuk mengirimkan baju dengan model yang biasa Kinan pakai untuk segera mengantarkan ke apartement.
Seringai Alfin lebar setelah melihat pesan Ares.
"Kataku juga apa Bos...tak akan ada yang bisa menolak pesona Mbak Kinan, lagakmu mau bertahan dua bulan..."Alfin bermonolog lirih sambil bersiap ke butik untuk membeli pesanan Ares, untung saja agenda pagi ini tak banyak hanya setelah istirahat siang ada meeting dengan klien.
Sementara itu Ares masih duduk bersandar sambil memejamkan matanya, banyak pesan Emma yang hanya ia baca, kini rasa cinta yang menggebu hilang sudah hanya tersusa rasa benci dan penyesalan yang dalam dengan mantan kekasihnya itu.Setumpuk cinta dan harapan ternyata di balas dengan penghianatan yang kejam.Meski Ares tak membalas pesan dan panggilan Emma tapi secepatnya ia akan menemuinya langsung dan membicarakan tentang hubungan mereka.
Suara gemericik air terdengar lirih dari ruang tengah, ada rasa sesal di hati Ares karena sebenarnya ia pun tahu Kinan pasti sangat letih, entah jam berapa semalam istrinya itu menungguinya bahkan perutnya pun pasti sudah lapar karena belum makan.
"Dih yang habis tempur kelaparan juga" ucap Alfin setelah membaca pesan Ares agar di belikan sarapan dua porsi.
Cukup lama Ares menunggu Kinan di kamar mandi, ingin ia melarang untuk mencuci bajunya tapi entah kenapa hatinya begitu enggan.
Teet.
Kinan lari tergopoh dari kamar tamu dengan hanya menggunakan bathrobe.
"Tunggu ..biar aku buka" ujar Ares tegas.
"Kau kembali ke kamarmu."
Kinan pun kembali ke kamarnya dengan pandangan menunduk.
Mungkin suaminya takut kalau tamu tersebut melihat ada wanita yang bukan kekasihnya berada di apartementnya.
"Tuan ..ini pesanan Tuan, sopir Tuan Dewa ada di lobi menunggu Tuan."
"Ehm ....kau pulang saja bersama sopir Ayah, mobil mau aku pakai."
"Baik Tuan"Alfin mengangguk hormat lalu meninggalkan apartement.
Ares menuju ke kamar tamu di mana Kinan berada.
Tok tok tok.
Cklek,Kinan muncul masih dengan bathrobe di tubuhnya.
"Kau ganti bajumu dengan ini, tak perlu kau keringkan bajuku, lalu kita sarapan."
"Baik Mas..."
Sebuah tote bag berisi dua setel baju dengan model kulot dan satu lagi rok payung plus onderdil yang pas dengan ukurannya membuat Kinan menutup mulut takjub.Dari mana suaminya tahu ukuran tubuhnya hingga semua tampak pas ia pakai.
Ares menyajikan makanan di atas meja dan mempersiapkan sarapan, hal yang tak permah ia lakukan sebelumnya.
Cklek.Suara pintu kamar tamu terbuka.
"Ayo kita ma...." Ares tertegun, Kinan tampak begitu manis dengan setelan celana kulot berwarna merah marun dengan potongan lengan pendek hingga kulitnya yang putih mulus terlihat semakin bersinar.
Tak pernah memakai skincare juga tak pernah treatment di salon kecantikan tapi aura kecantikan Kinan membuat dunia Ares teralih sepersekian detik.
"Mas ...Mas Ares!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments