Siapa Gadis itu

Cukup lama Kinan menutup wajah dengan kedua tangannya, hingga tak di sadari nya Ares sudah berdiri dengan setelan jas lengkap melekat di badannya yang atletis.

"Ehmm hmm, kau boleh buka tanganmu"titah Ares datar meski dadanya masih bergemuruh kencang.

Kinan perlahan menurunkan tangannya dari wajah namun matanya masih rapat tertutup.

"Aku sudah memakai bajuku, jadi kau tak perlu lagi menutup matamu" ulang Ares kesal.

"Sok jual mahal" geramnya dalam hati.

"M maaf."

"Ini ada kartu kredit yang sudah aku isi untuk keperluanmu setiap bulan, jika ada keperluan lain kau hubungi saja Alfin asistenku."

Kinan hanya mengangguk ringan dengan wajah datar.Ares sudah sah menjadi suaminya tapi enggan di hubungi secara langsung olehnya, lalu apa arti ikatan suami istri jika hubungan masih harus melewati perantara.

"Apa kesalahanku hingga kau begitu membenciku mas, apa karena akulah penyebab kau berpisah dengan kekasihmu?"Kinan membatin sambil memandang punggung Ares yang menghilang di balik pintu.

"Kita sama-sama tersiksa karena pernikahan ini, setidaknya jangan memusuhiku."

Sementara itu di kediaman Iliana kegaduhan sedang terjadi kala terdengar benda-benda keras membentur dinding juga kaca yang pecar berserakan.

Para pelayan Iliana hanya bisa berdiri ketakutan di luar kamar, tak ada satu pun di antara mereka yang berani mendekat, ataupun membuka pintu.

Situasi ini terjadi sejak semalam saat Arkhan pulang dan mendapat berita kalau Kinan sudah melangsungkan penikahan dengan tunangannya dan yang lebih membuat Arkhan syock ternyata tunangan yang kini telah menjadi suaminya adalah kakaknya sendiri Ares.

Bak mendengar petir di dekat telinganya bahkan dunia Arkhan serasa runtuh mengetahui kenyataan tersebut.Gadis yang selama ini ia cintai dan menjadi pusat tujuan hidupnya kini telah menjadi seorang istri dari kakaknya sendiri.

Andai Arkhan menyaksikan pertunangan itu mungkin ia bisa mencegahnya dan minta ayahnya untuk membatalkan rencana perjodohan kakaknya dengan Kinan.

Tok tok tok.

"Arkhan ....buka pintunya nak, nenek mau masuk."

"Nenek sudah pulang..."Arkhan membuka pintu dan kangsung menghambur ke Iliana.

"Eh monyong blekok kamu...!bikin nenek kaget saja."

"Nek...kenapa nenek tidak bilang kalau nenek pergi untuk menghadiri pernikahan Kakak...dan kenapa nenek tidak bilang kalau istri kakak adalah Kinan nek...kenapa nenek tidak mengatakan padaku..."tubuh renta Iliana bergoyang ketika Arkhan menggerakan kedua lengan keriput itu.

"Lepas...sakit Khaan sshh."

Arkhan menghentakan kakinya, ia sungguh frustasi dengan keadaan yang sedang di alaminya, harapan untuk mendapatkan Kinan kini pupus sudah.

"Khan apa kita ja....?"Andy muncul dari pintu dan terheran mendapati sahabatnya sedang berwajah mengerikan sementara nenek Iliana memandang ke arahnya penuh iba.

"Ada apa nek...?"tanya Andy setelah Arkhan berlalu pergi meninggalkan rumah megah itu.

"Ndy ...tolong nenek nak."

"A..ap... apa pun itu akan saya lakukan jika saya mampu nek."

"Cukup katakan siapa gadis yang membuat cucu tersayangku menjadi begitu hancur."

Andy menghela nafas panjang lalu melihat ke arah Arkhan yang menghilang di balik pintu, ia lalu menceritakan perihal siapa gadis yang selama ini menempati posisi terdalam di hati Arkhan, gadis yang pertama kali ia lihat dan menyandang status sebagai gurunya,dialah cinta pertama sekaligus cinta terdalam Arkhan hingga detik ini saat gadis itu melepas masa lajangnya, namun kenyataan pahit membuat impiannya hancur berkeping-keping saat menyadari kalau suami dari gadis yang ia cintai adalah kakaknya sendiri.

Tubuh Iliana bergetar hingga membuat andy terpaksa menuntunnya untuk duduk.

"Nek ..nenek tidak apa-apa?"tanya Andy panik.

"Bagaimana aku tidak apa-apa Ndy...dua cucuku mencintai gadis yang sama oh ..Tuhan, apa salah dan dosaku hingga kejadian ini menimpa keluargaku huu huu."

Tangis Iliana terdengar oleh pelayan hingga mereka berbondong menuju Iliana.

"Sst nek...nenek jangan menangis."

"Oh ..cucuku yang malang, andai kau katakan sebelumnya pasti nenek akan minta ayahmu untuk meminang gadis itu untukmu"cicit Iliana dengan air mata berlinang.

Jika Arkhan sanggup menyimpan cinta tulusnya pada Kinan cukup lama, maka Iliana tahu Arkhan lah yang pantas menjadi suami Kinan bukan si dingin Ares.

"Nek ..sudah ya Nek ..saya harus kejar cucumu itu, takut kalau-kalau nekad gantung diri."

"Hah...ya Tuhan ....cepatlah Ndy ..cepat kejar Arkhan, jangan biarkan dia mati Ndy tolong jaga dia Ndy....huu huu, cucuku yang malang."

Andy pun pergi menyusul kepergian Arkhan, ia tidak begitu cemas karena jika sedang kalut sahabatanya itu pasti pergi menyendiri di danau yang berada di ujung desa.

*

*

"Fin meeting siang nanti undur satu jam, ada yang hal penting yang harus gue selesaikan."

"Baik Tuan .."

Ares terus melajukan kereta besinya menuju hotel di mana Emma berada, kali ini bukan untuk menjumpai dan melepas rindunya pada gadis itu, tapi Ares akan memutuskan hubungannya dengan Emma, meski hancur hatinya tapi Ares tak mau tenggelam dalam kesedihan dan menangisi apa yang menimpa dirinya, apalagi memaafkan Emma, ia pastikan hal itu tak akan ia lakukan.

Dengan langkah panjang Ares menaiki lift dan memencet tombol pintu kamar Emma.

"Ares...!!" pekik Emma lalu memeluk sang kekasih erat namun Ares acuh dan tetap memasang wajah dingin,andai ia tak memiliki hati ia ingin menghempaskan tubuh wanita itu ke lantai tapi ia tak se tega itu.

"Honey i miss you so much..."

Ares memundurkan wajahnya saat Emma hendak mencium bibirnya.

"Sayang ....ada apa? Kau kenapa?"

"Ehmm hmm...aku tak ingin berbasa-basi, aku datang ke sini untuk mengatakan bahwa sekarang hubungan kita putus, aku sudah tahu semua perbuatan menjijikanmu di belakangku, dan aku tak mau lagi melihat kau di dekatku."

Emma memicingkan matanya, tak ada angin dan tak ada hujan sikap Ares berubah seratus delapan puluh derajat, biasanya pria tampan itu sangat mesra dan manis tapi kini berubah dingin dan tutur katanya pedas menusuk hati.

"Honey ..apa maksudmu? Apa yang terjadi sayang...katakan dengan jelas."

"Sudah ku katakan sejelas-jelasnya namun jika kau masih mengingkari ucapanku maka lihat pesan yang ku kirim, ku harap itu menjadi jawaban agar kau puas,menyesal aku telah mencintaimu Emma...ternyata kau begitu menjijikan."

"Ares ...tunggu sayang ...tunggu."

Emma hampir terjungkal kala Ares menghempas tangannya, wanita itu lalu berlari menghambur ke kamarnya dan mengambil ponsel, seketika itu matanya membulat penuh kala beberapa poto dan rekaman seorang pria keluar dari panel lift yang tak lain adalah Mark....pria yang menghabiskan malam dengannya.

Hanya sesal dan teriakan histeris dari mulut emma kala menyadari kalau Ares telah memblokir nomornya.

Ares dengan wajah dingin memasuki gerbang perusahaan, tatapannya tajam dengan raut yang mengerikan, sapaan para karyawan dan penjaga gerbang pun ia acuhkan.

"Tuan meeting akan se..."

Alfin mencelos kala Ares mengacuhkannya dan terus melangkah ke ruang meeting

"Lama-lama gue sleding juga Lu Bos..."umpat Alfin dalam hari mengekor Ares.

Suasana rapat berlangsung hening dan mencekam tak ada satu pun yang berani mengusik hati Ares.Setelah satu jam akhirnya semua peserta menghirup nafas lega kala meeting usai dan Ares meninggalkan ruangan.

"Fin Lu handle semua urusan kantor, gue mau ke apartement."

Alfin hanya mengangguk pasrah, ia tak mau memprotes sang Bos yang suasana hatinya sedang tak baik-baik saja.

Di ranjang besar dan nyaman di kamarnya di apartement Ares menghempaskan tubuhnya, penat rasa hati dan tubuh yang ia rasakan membuat matanya mulai terpejam.

Pukul sembilan malam suasana mansion menjadi gaduh karena kedatangan Arkhan.

"Akhirnya kau pulang juga nak...."sapa Anindita lembut.

"Ehm.. mana Ayah, Bu...?"

"Di ruang makan, kau juga makanlah Khan."

"Baik Bu..."

Anindita tersenyum haru, putra kesayangannya akhirnya kembali, ingin ia memeluk tubuh tinggi tegap Arkhan namun sikap dinginnya membuat Andindita mengurungkan niatnya.

"Akhirnya kau pulang juga ke mansion, apa yang membuatmu kembali ke sini?"sapa Dewa dengan tenang.

"Aku mau kerja di perusahanmu Yah ..."

Terpopuler

Comments

Christina Maharini

Christina Maharini

aq sdh mampir kak author.... sehat,sukses sllu

2024-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Badboy
2 Tangis Kinan
3 Arkhan Dwi Darmawangsa
4 Cesil dan Raka
5 Kinan Ratu Pangesti
6 Makan Malam
7 Wanita Malang
8 Mencintaimu dengan Brutal
9 Ngungsi
10 Dewa Darmawangsa
11 Teguh Sahabatku
12 Draft
13 Besan Andita
14 Seyakin itu
15 Janji Suci
16 Siapa Gadis itu
17 Nama yang Sama
18 Tato di Pinggang
19 Bila Saatnya Tiba
20 Kau Mengalihkan Dunaiku
21 Lepaskan Dia
22 Si Dewa Perang
23 Ratu Ku
24 Andai Saja
25 Menjadi yang Terbaik.
26 Jangan Baper
27 Terlalu Hangat
28 Suami Tampanku
29 Hanya Untukku
30 Bahaya Besar
31 Obat Dingin
32 Dia Adik Iparmu
33 Bukti Kuat
34 Saingan Terberat
35 Satu Syarat
36 Bolehkah
37 Persiapkan Dirimu
38 Menyebut Pria Lain
39 Terlalu bodoh
40 Lakukan dengan Perlahan
41 Semua Untukmu
42 Menjadi Miliknya
43 Kurang Buaya
44 Tidak Tulus
45 Candu
46 Wanitaku
47 Perpisahan
48 Emily
49 Sedikit Posesif
50 Harapan yang Salah
51 Hormati Aku
52 Level Lima
53 Suka Duka Kita Bersama
54 Guru Privat
55 Waktu yang Lama
56 Makan Siang
57 Cincin
58 Maaf
59 Aku Pecat
60 Pelecehan
61 Cara Lain
62 Cerita Lalu
63 Selesaikan Cerita Lalumu
64 Belum Melupakannya.
65 Rahasia
66 Kakak Ipar
67 Panggil aku Emma
68 Ghea
69 Tak Berani Berharap
70 Dua Pilihan
71 Lima Puluh Kali Lagi
72 Janjiku
73 Pulanglah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Badboy
2
Tangis Kinan
3
Arkhan Dwi Darmawangsa
4
Cesil dan Raka
5
Kinan Ratu Pangesti
6
Makan Malam
7
Wanita Malang
8
Mencintaimu dengan Brutal
9
Ngungsi
10
Dewa Darmawangsa
11
Teguh Sahabatku
12
Draft
13
Besan Andita
14
Seyakin itu
15
Janji Suci
16
Siapa Gadis itu
17
Nama yang Sama
18
Tato di Pinggang
19
Bila Saatnya Tiba
20
Kau Mengalihkan Dunaiku
21
Lepaskan Dia
22
Si Dewa Perang
23
Ratu Ku
24
Andai Saja
25
Menjadi yang Terbaik.
26
Jangan Baper
27
Terlalu Hangat
28
Suami Tampanku
29
Hanya Untukku
30
Bahaya Besar
31
Obat Dingin
32
Dia Adik Iparmu
33
Bukti Kuat
34
Saingan Terberat
35
Satu Syarat
36
Bolehkah
37
Persiapkan Dirimu
38
Menyebut Pria Lain
39
Terlalu bodoh
40
Lakukan dengan Perlahan
41
Semua Untukmu
42
Menjadi Miliknya
43
Kurang Buaya
44
Tidak Tulus
45
Candu
46
Wanitaku
47
Perpisahan
48
Emily
49
Sedikit Posesif
50
Harapan yang Salah
51
Hormati Aku
52
Level Lima
53
Suka Duka Kita Bersama
54
Guru Privat
55
Waktu yang Lama
56
Makan Siang
57
Cincin
58
Maaf
59
Aku Pecat
60
Pelecehan
61
Cara Lain
62
Cerita Lalu
63
Selesaikan Cerita Lalumu
64
Belum Melupakannya.
65
Rahasia
66
Kakak Ipar
67
Panggil aku Emma
68
Ghea
69
Tak Berani Berharap
70
Dua Pilihan
71
Lima Puluh Kali Lagi
72
Janjiku
73
Pulanglah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!