Dewa Darmawangsa

Hingga sore Ares terus memandang perkebunan milik Iliana yang sudah sepi karena para pekerja sudah pulang.

Ada rasa penasaran pada sosok pria yang selalu bersama tunangannya itu dan membuat Kinan tersenyum lepas.

"Fin ...Lu bisa bawa ini?" tanya Ares menunjuk pada motor butut yang terparkir di garasi Iliana.

"Bisa Tuan, motor punya siapa itu?"

"Entahlah ...mungkin bocah sableng itu."

Alfin mengerutkan alis tak percaya, satu rubicon dan Fortuner bertengger gagah di garasi juga mobil sejuta umat pun tampak masih baru lalu buat apa Tuan muda Arkhan memakai motor yang mungkin sekali tendang saja sudah bercerai berai sparepartnya.

"Mau ke mana Tuan?"

"Kita jalan ke sekeliling lingkungan sini?"jawab Ares.

"Bilang saja ingin melihat rumah mbak Kinan" ucap Alfin namun hanya berani di ucap dalam hati.

"Saya ganti baju dulu Tuan."

Alfin pun mengambil tas di mobilnya, ia memang selalu mempersiapkan baju ganti untuk keperluan darurat, sedangkan Ares tentu saja ia memakai baju milik sang adik yang ia ambil dari kamarnya.

"Bisa juga Lu jatuh cinta" cibirnya kala melihat catatan di kalender di atas meja Arkhan bertuliskan 'kau hanya milikku'.

Meski Arkhan seorang pemuda yang terkesan urakan dan badboy tapi ia sangat memperhatikan kebersihan dan kerapihan, terlihat dari kamarnya yang tampak teratur dan nyaman.

"Apa Tuan mau kita pakai motor ini?"

"Kenapa memangnya Fin?"

"Ehm ..saya ragu dengan motor ini Tuan, takut di jengah jalan nanti mogok."

"Kalau begitu pakai mobil kita aja."

Akhinya Alfin menurut kata Ares untuk mengelilingi pedesaan memakai mobil Ares.

"Tuan ...itu rumah Mbak Kinan."

"Mana...?"

"Cat hijau di depannya ada motor matic putih dan...sepertinya yang sedang menyapu itu mbak Kinan Tuan."

Ares bangkit dan mengintip Kinan dari kaca mobil.

Dengan celana kulot sederhana dan kaos putih polos, Kinan sedang menyapu halaman, wajahnya ia biarkan alami tanpa polesan hanya pelembab bibir yang ia aplikasikan membuatnya terlihat lebih segar.

"Tuan apa kita tak berhenti sebentar?"

Kriik kriik...

"Tuan...Tuan Ar.."Alfin tak melanjutkan kalimat saat dari kaca spion ia melihat Ares tersenyum tipis ke arah Kinan.

"Tuan apa sebaiknya kita turun dulu sebentar?".

"Ah ehm t tidak usah Fin, jangan ganggu, dia sedang menyapu halaman."

Alfin hanya bisa tersenyum masam karena Ares masih tetap memegang teguh harga dirinya yang selangit.

"Heh nenek-nenek di rebonding juga tahu kalau Mbak Kinan sedang menyapu Tuan, yang saya tanyakan mau mampir tidaakk."

Ingin rasanya Alfin teriak di dekat telinga Ares agar pria itu sadar dengan kebodohannya.

Ku rasa kau pun sudah menyukainya Tuan.

"L lalu kita kemana Tuan?"

"Kita lewat saja Fin tapi jalan pelan."

Dan Alfin pun mengurangi laju kendaraan melewati rumah Kinan, saat bersamaan Ares melihat sosok pria menghampiri Kinan dengan sebuah motor yang membuat matanya membulat penuh.

"Bukankah itu motor yang ada di garasi nenek" ucapnya dalam hati dan yang lebih membuatnya lebih terkejut adalah sosok pria yang berkaos putih polos dan memakai topi hitam yang sama dengan saat di kebun teh ternyata adalah Arkhan.

"Brengsek....!"

"Ya Tuan...."Alfin bertanya untuk memperjelas rungunya.Dan asisten Ares hanya tersenyum smirk saat dari kaca spion samping melihat interaksi manis Kinan dengan seorang pemuda yang tak lain adalah adik dari Ares.

"Sukurin ...."pekik Alfin girang dalam hati.Benar dugaannya, tak akan ada yang bisa berpaling dari pesona tunangan bosnya itu dan ternyata sang adik pun jatuh hati padanya.

Kilatan mata Ares terus menyala, dadanya bergemuruh karena kesal, rupanya pria misterius yang selalu Kinan sambut dengan hangat adalah adiknya sendiri.

"Tak akan ada yang bisa merebut milikku" gumam Ares lalu merapatkan giginya.

"T tapi kalian kan baru tunangan Tuan, lagipula kau kan tidak menyukainya, ku rasa mbak Kinan pun terlihat lebih bahagia bersama adikmu."

"Tak ada yang boleh merebut milikku meskipun dia adikku sendiri..."

Meremang tengkuk Alfin melihat sorot mata penuh amarah Ares, tak pernah Alfin melihat atasannya semarah ini sebelumnya.

"Kita pulang sekarang Fin."

"Hah ..pulang?"

"Ya ..sekarang !!!"bentak Ares dengan mata berkilat.

Tanpa menunggu Iliana Ares pulang setelah menitip pesan pada pelayan.

Sepanjang perjalanan Alfin tak bernyali untuk membuka pembicaraan, ia tahu suasana hati Ares sedang tidak baik-baik saja dan itu akan sangat berbahaya jika ia memancing obrolan apalagi sampai salah kata.

"Ke tempatku atau..."

"Ke mansion ayah..."

Beruntung jalanan lancar tanpa kendala membuat Alfin merasa lega tanpa harus lebih lama lagi merasakan penderitaan satu mobil bersama singa yang sedang marah.

Kereta besi yang membawa Ares sudah memasuki gerbang besar perumahan elit di pusat kota tersebut, perumahan yang hanya terdiri dari tiga belas unit namun berharga selangit, dan hanya para orang yang berharta no limit lah yang bisa menempatinya.

Dewa Darmawangsa pengusaha besar bertangan dingin yang terkenal karena bisnisnya yang menggurita di beberapa kota besar di nusantara,namanya sudah menjadi jaminan para investor untuk berlomba menanamkan saham di perusahaannya.

Langkah Ares panjang melewati pintu dengan tatapan dingin, pelayan yang berpapasan denganya hanya menunduk hormat.

"Mana Ayah..?" tanyanya pada salah satu pelayan yang kebetulan sedang menyiapkan makan malam.

"Tuan Dewa ada di ruang kerjanya Tuan Muda.."

"Ada siapa di dalam?"

"Hanya Pak Doni."

Tok tok tok.

Ares masuk setelah terdengar suara Dewa mempersilahkan masuk.

"Hmm ada apa? Apa hasil penjualan bulan ini ada masalah?"

Ares menggeleng pelan lalu menatap Doni sang asisten Dewa.

"Pak Don bisa kasih kami waktu bicara berdua?"tanya Ares pada pria paruh baya itu, lalu ia pun menundukan kepala lalu keluar dari ruangan.

"Sepertinya ada suatu hak yang sangat penting, apa itu Res...?"

"Ayah...aku ingin pernikahanku di percepat."

Episodes
1 Badboy
2 Tangis Kinan
3 Arkhan Dwi Darmawangsa
4 Cesil dan Raka
5 Kinan Ratu Pangesti
6 Makan Malam
7 Wanita Malang
8 Mencintaimu dengan Brutal
9 Ngungsi
10 Dewa Darmawangsa
11 Teguh Sahabatku
12 Draft
13 Besan Andita
14 Seyakin itu
15 Janji Suci
16 Siapa Gadis itu
17 Nama yang Sama
18 Tato di Pinggang
19 Bila Saatnya Tiba
20 Kau Mengalihkan Dunaiku
21 Lepaskan Dia
22 Si Dewa Perang
23 Ratu Ku
24 Andai Saja
25 Menjadi yang Terbaik.
26 Jangan Baper
27 Terlalu Hangat
28 Suami Tampanku
29 Hanya Untukku
30 Bahaya Besar
31 Obat Dingin
32 Dia Adik Iparmu
33 Bukti Kuat
34 Saingan Terberat
35 Satu Syarat
36 Bolehkah
37 Persiapkan Dirimu
38 Menyebut Pria Lain
39 Terlalu bodoh
40 Lakukan dengan Perlahan
41 Semua Untukmu
42 Menjadi Miliknya
43 Kurang Buaya
44 Tidak Tulus
45 Candu
46 Wanitaku
47 Perpisahan
48 Emily
49 Sedikit Posesif
50 Harapan yang Salah
51 Hormati Aku
52 Level Lima
53 Suka Duka Kita Bersama
54 Guru Privat
55 Waktu yang Lama
56 Makan Siang
57 Cincin
58 Maaf
59 Aku Pecat
60 Pelecehan
61 Cara Lain
62 Cerita Lalu
63 Selesaikan Cerita Lalumu
64 Belum Melupakannya.
65 Rahasia
66 Kakak Ipar
67 Panggil aku Emma
68 Ghea
69 Tak Berani Berharap
70 Dua Pilihan
71 Lima Puluh Kali Lagi
72 Janjiku
73 Pulanglah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Badboy
2
Tangis Kinan
3
Arkhan Dwi Darmawangsa
4
Cesil dan Raka
5
Kinan Ratu Pangesti
6
Makan Malam
7
Wanita Malang
8
Mencintaimu dengan Brutal
9
Ngungsi
10
Dewa Darmawangsa
11
Teguh Sahabatku
12
Draft
13
Besan Andita
14
Seyakin itu
15
Janji Suci
16
Siapa Gadis itu
17
Nama yang Sama
18
Tato di Pinggang
19
Bila Saatnya Tiba
20
Kau Mengalihkan Dunaiku
21
Lepaskan Dia
22
Si Dewa Perang
23
Ratu Ku
24
Andai Saja
25
Menjadi yang Terbaik.
26
Jangan Baper
27
Terlalu Hangat
28
Suami Tampanku
29
Hanya Untukku
30
Bahaya Besar
31
Obat Dingin
32
Dia Adik Iparmu
33
Bukti Kuat
34
Saingan Terberat
35
Satu Syarat
36
Bolehkah
37
Persiapkan Dirimu
38
Menyebut Pria Lain
39
Terlalu bodoh
40
Lakukan dengan Perlahan
41
Semua Untukmu
42
Menjadi Miliknya
43
Kurang Buaya
44
Tidak Tulus
45
Candu
46
Wanitaku
47
Perpisahan
48
Emily
49
Sedikit Posesif
50
Harapan yang Salah
51
Hormati Aku
52
Level Lima
53
Suka Duka Kita Bersama
54
Guru Privat
55
Waktu yang Lama
56
Makan Siang
57
Cincin
58
Maaf
59
Aku Pecat
60
Pelecehan
61
Cara Lain
62
Cerita Lalu
63
Selesaikan Cerita Lalumu
64
Belum Melupakannya.
65
Rahasia
66
Kakak Ipar
67
Panggil aku Emma
68
Ghea
69
Tak Berani Berharap
70
Dua Pilihan
71
Lima Puluh Kali Lagi
72
Janjiku
73
Pulanglah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!