Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar

Kaki berbalut flatshoes keluar dari ruangan kaca diiringi seorang lelaki berjas cokelat. Wajah datar Alvar mendirikan bulu kuduk karyawan yang tak sengaja bertatap muka dengannya. Alvar tampan tapi tatapannya mematikan. Entah bagaimana cara Natala tahan dengan tatapan itu setiap hari, pikir mereka.

Alvar keluar dari kantornya membawa kendaraan roda empat berwarna hitam melengos pergi dari tempat bertingkat yang dihuni banyak manusia untuk mencari uang. Dengan Keenan di sebelahnya, Alvar mulai mengeluarkan suara.

"Menurut lo, gue harus gimana lagi?" tanya Alvar memecah keheningan mereka sejak lima menit kendaraan itu berjalan.

"Lakuin apa yang gue kirim," jawab Keenan.

"Gue nggak bisa, Nan. Itu terlalu berat buat gue. Lakuin yang lo suruh sejauh ini sudah cukup buat gue mau muntah," balas Alvar.

"Ya sudah, entar gue kasih keringanan. Gue pikirin lagi gimana caranya."

Pembicaraan mereka di mobil berakhir dengan kalimat Keenan. Sesampainya di tempat tujuan, Alvar dan Keenan berpisah. Rupanya tujuan mereka berbeda.

Langkah Keenan membawa lelaki itu ke tempat pusat perbelanjaan di bagian pakaian wanita. Dia semakin melajukan langkahnya hingga perawakan seorang gadis terlihat oleh mata.

Keenan mendekati perempuan itu, menepuk pundaknya.

"Sudah sampai? Lama banget ya." Perempuan itu sedikit protes sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Sorry, tadi ada yang aku omongin sama Alvar," ucap Keenan duduk di kursi yang tersedia di toko itu.

Keenan bertemu dengan Natala. Sosok perempuan yang sekarang sudah menjadi istri temannya. Natala meminta Keenan untuk bertemu diam-diam dan tentu saja Alvar tidak boleh tahu. Sedikit konyol, karena Natala meminta lelaki itu bertemu dengannya di toko pakaian perempuan.

"Jadi, apa yang mau kamu bicarakan samaku?" Keenan bertanya sambil melihat jarum jam di arloji tangannya. Sepertinya dia tidak ingin berlama-lama dengan Natala. Padahal Natala ingin berlama-lama dengannya.

"Aku mau bertanya, Keenan," ucap Natala sebagai pembuka.

"Apa alasan Pak Alvar putus sama Shylla?"

Keenan sontak menautkan alisnya menatap Natala lekat. Dia tidak mengerti apa isi pikiran dari gadis di depannya sehingga dia berani bertanya seperti itu pada Keenan.

"Mau tau aja atau mau tau banget?" Itu balasan Keenan pada Natala.

Natala berdecak, dia membuang arah pandangnya hingga Keenan menarik ujung bibirnya melihat reaksi Natala.

"Untuk alasan sendiri aku belum tahu pasti kenapa."

Natala menoleh lagi ke Keenan setelah lelaki itu bersuara bermaksud menjawab pertanyaannya barusan.

"Tapi yang pasti, Natala, putus bukan berarti hubungan berakhir. Putus, bukan berarti nggak cinta lagi. Dan putus, bukan berarti harus saling benci," ujar Keenan.

"Itu maksud gue. Kemarin aku ketemu sama Shylla dan kamu tau? She's so kind, aku hampir nggak ketemu sama kekurangan dia. Dia mendekati sempurna, cantik, baik, berpendidikan bahkan sekasta juga sama Pak Alvar tapi kenapa Pak Alvar malah mutusin dia? Like, why? Dan gimana cara Pak Alvar ngakhiri hubungan mereka yang sudah lima tahun. I don't thinking about that."

"Kalau aku bilang, Alvar bosan sama hubungan mereka, kamu mau apa?"

"It doesn't make sense. You and me know Pak Alvar love her so much. Aku bahkan sering lihat Pak Alvar meluk dia. Impossible."

Keenan diam saja mendengar itu. Dia sudah menebak bahwa respon Natala adalah sebuah ketidakpercayaan. Tapi tetap saja gadis itu nekat bertanya padanya.

"Sudahlah, Natala. Untuk apa kamu masih penasaran dengan hubungan mereka. Yang sudah berakhir biarlah berakhir, tidak usah diungkit-ungkit lagi," ucap Keenan.

"Tapi bagi aku semua ini nggak masuk akal—"

"Jadi maksud kamu, kamu curiga ke Alvar yang tiba-tiba jadi baik?" potong Keenan.

Natala menggeleng, "Aku nggak masalah sama itu dan sebenarnya aku nggak peduli sama perubahan sikap Pak Alvar. Yang aku heranin, why him relationship will end?"

"Sudah takdir, Natala. Sesuatu yang memang sudah ditakdirkan ya bakal terjadi, termasuk berakhirnya hubungan Alvar with his ex."

Natala masih belum puas dengan semua ini. Dia rela membuang waktunya dan merencanakan pertemuan dengan Keenan diam-diam di tempat seperti ini agar menemukan jawaban tapi dia sama sekali tidak mendapat kepuasan. Jangankan kepuasan, yang ada Natala dibuat semakin bingung dengan setiap jawaban Keenan.

"Natala, do you love Alvar?"

Natala menoleh ke Keenan. Tanpa memberi anggukan atau gelengan, Keenan tersenyum kecil di depannya.

"Kalau kamu sudah jatuh cinta pada Alvar, you will to be regret someday. Jadi, saran aku don't falling in love to Alvar mau gimanapun keadaannya."

Keenan berdiri keluar dari tempat itu meninggalkan Natala sendirian dengan segala hal yang memusingkan kepala.

Dan di sini, Arsen berdiri dengan tangan yang terkepal setelah kedua matanya melihat apa yang seharusnya tidak pernah dia lihat. Alvar dengan mesra berpelukan dengan seorang gadis yang tak bisa dia lihat wajahnya.

"Pak Alvar beneran sialan. Dia sudah buat Natala baper dan sekarang dia malah enak banget meluk cewek lain."

Arsen tanpa pikir panjang berjalan maju menghampiri Alvar. Dia sudah siap memberi tonjokan untuk Alvar dan menciptakan warna merah di pipi lelaki itu sama seperti yang dia lakukan pada Natala saat awal-awal mereka menikah.

"Run."

Gadis itu segera berlari setelah bisikan Alvar terdengar. Pelukan mereka terlepas dan Alvar berbalik badan dengan wajah santai menatap muka penuh amarah Arsen padanya.

"Apa kamu mengikuti saya? Itu sebuah ketidaksopanan," ujar Alvar tidak menunjukkan sedikitpun raut ketakutan padahal dia tahu bahwa Arsen melihat semuanya.

"Bapak keterlaluan! Maksud Bapak apa? Itu tadi pacar Bapak? Iya?!"

"Jika kamu tidak tahu apa-apa, lebih baik kamu diam, Arsen. Urusan gadis itu pacar saya atau bukan, menurut saya itu bukan ranah kamu. Kamu nggak perlu ikut campur," balas Alvar.

"Jelas saya punya hak untuk ikut campur. Sekarang Bapak sudah jadi suami dari teman saya, dan saya masih ada tanggung jawab buat mastiin kalau kehidupan Natala baik-baik aja dan bahagia sama Bapak."

"Just friend? You and her, just friend?"

Arsen terdiam. Apa maksud Alvar?

"Saya tidak percaya bahwa kamu menganggap Natala hanya teman. Padahal, semua orang di kantor juga tahu kalau kamu mencintai Natala. Namun sekarang setelah dia menjadi istri orang, kamu menganggapnya hanya teman. Lucu sekali kamu, Arsen," balas Alvar sedikit memberikan tawa di ujung katanya.

"Arsenio Bagas, saya nggak pernah peduli sama hidup kamu dan apa urusan kamu sama hidupnya, Natala. Tapi sekarang, Natala sudah menjadi istri saya dan dia adalah tanggung jawab saya bukan tanggung jawab kamu. Alangkah baiknya, kamu menjaga jarak dengan istri saya mulai dari sekarang dan berhenti ikut campur urusan rumah tangga saya!"

Alvar menekankan ujung kalimatnya diiringi tatapan dingin yang dilemparkan ke Arsen.

"Selama kamu masih menjadi bawahan saya, bijaklah jika ingin melakukan sesuatu. Karirmu bisa saya akhiri hanya dengan hitungan detik."

Alvar pergi melewati Arsen begitu saja. Dan di hari itu Arsen sadar bahwa sekuat apapun dia berusaha untuk melindungi Natala dari Alvar, dia tetap tidak berdaya. Dia tidak memiliki harta apalagi kuasa. Sedangkan sistem di dunia dia yang kaya dia yang akan jadi juara.

Episodes
1 Bab 01: Kedatangan CEO
2 Bab 02: Tawaran pernikahan
3 Bab 03: Ingin menikah
4 Bab 04: Pengumuman penting
5 Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6 Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7 Bab 07: Dosa masa lalu
8 Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9 Bab 09: Malam menyakitkan
10 Bab 10: Sakit hati
11 Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12 Bab 12: Pemberontakan Natala
13 Bab 13: Perubahan Alvar
14 Bab 14: Terburu-buru
15 Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16 Bab 16: Makan malam pertama
17 Bab 17: Hari pertama bekerja
18 Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19 Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20 Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21 Bab 21: Natala jatuh hati
22 Bab 22: Jengukan Shylla
23 Bab 23: Malam itu
24 Bab 24: Semuanya hanya rencana
25 Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26 Bab 26: Pengakuan cinta
27 Balas dendam Alvar
28 Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29 Bab 29: Cuma pembantu
30 Bab 30: Fitnah Alvar
31 Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32 Bab 32: Amukan Natala
33 Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34 Bab 34: Penjara
35 Bab 35: Lie
36 Bab 36: Usulan
37 Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38 bab 38: Alvar bahagia
39 Bab 39: Karma
40 Bab 40: Memaki dan mengemis
41 Bab 41: Kembali ke Alvar
42 Bab 42: Teori baru
43 Bab 43: Tuhan tolong Natala
44 Bab 44: Bunga matahari
45 Bab 45: Saya suaminya
46 Bab 46: Lift penghubung cinta
47 Bab 47: Benci untuk selamanya
48 Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49 Bab 49: Gaun merah Natala
50 Bab 50: Surat cerai
51 Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52 Bab 52: Ini semua salahmu
53 Bab 53: Si misterius
54 Bab 54: Pengusiran
55 Bab 55: Kesedihan Shylla
56 Bab 56: Meminta untuk kembali
57 Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58 Bab 58: Kelicikan Alvar
59 Bab 59: Makian untuk Alvar
60 Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61 Bab 61: Kebenaran Keenan
62 Bab 62: Ini semua gila
63 Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64 Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65 Bab 65: Wajah si Pelaku
66 Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67 Bab 67: Kejadian sebenarnya
68 Bab 68: Akhir dari seseorang
69 Bab 69: Kehilangan cinta
70 Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71 Bab 71: Hamil?
72 Bab 72: Sakit Shylla
73 Bab 73: Hubungan yang selesai
74 Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75 Bab 75: Akhir kisah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 01: Kedatangan CEO
2
Bab 02: Tawaran pernikahan
3
Bab 03: Ingin menikah
4
Bab 04: Pengumuman penting
5
Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6
Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7
Bab 07: Dosa masa lalu
8
Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9
Bab 09: Malam menyakitkan
10
Bab 10: Sakit hati
11
Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12
Bab 12: Pemberontakan Natala
13
Bab 13: Perubahan Alvar
14
Bab 14: Terburu-buru
15
Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16
Bab 16: Makan malam pertama
17
Bab 17: Hari pertama bekerja
18
Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19
Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20
Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21
Bab 21: Natala jatuh hati
22
Bab 22: Jengukan Shylla
23
Bab 23: Malam itu
24
Bab 24: Semuanya hanya rencana
25
Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26
Bab 26: Pengakuan cinta
27
Balas dendam Alvar
28
Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29
Bab 29: Cuma pembantu
30
Bab 30: Fitnah Alvar
31
Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32
Bab 32: Amukan Natala
33
Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34
Bab 34: Penjara
35
Bab 35: Lie
36
Bab 36: Usulan
37
Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38
bab 38: Alvar bahagia
39
Bab 39: Karma
40
Bab 40: Memaki dan mengemis
41
Bab 41: Kembali ke Alvar
42
Bab 42: Teori baru
43
Bab 43: Tuhan tolong Natala
44
Bab 44: Bunga matahari
45
Bab 45: Saya suaminya
46
Bab 46: Lift penghubung cinta
47
Bab 47: Benci untuk selamanya
48
Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49
Bab 49: Gaun merah Natala
50
Bab 50: Surat cerai
51
Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52
Bab 52: Ini semua salahmu
53
Bab 53: Si misterius
54
Bab 54: Pengusiran
55
Bab 55: Kesedihan Shylla
56
Bab 56: Meminta untuk kembali
57
Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58
Bab 58: Kelicikan Alvar
59
Bab 59: Makian untuk Alvar
60
Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61
Bab 61: Kebenaran Keenan
62
Bab 62: Ini semua gila
63
Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64
Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65
Bab 65: Wajah si Pelaku
66
Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67
Bab 67: Kejadian sebenarnya
68
Bab 68: Akhir dari seseorang
69
Bab 69: Kehilangan cinta
70
Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71
Bab 71: Hamil?
72
Bab 72: Sakit Shylla
73
Bab 73: Hubungan yang selesai
74
Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75
Bab 75: Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!