Bab 14: Terburu-buru

Seperti biasa Natala bangun lebih dulu dari tidurnya. Dia berjalan keluar kamar untuk memeriksa keadaan rumah. Mata Natala masih sangat mengantuk sampai belum sepenuhnya terbuka hingga dia melihat pemandangan di depannya dan itu membuka lebar-lebar matanya.

"Pak Alvar beneran tidur di sini?"

Sosok Alvar yang tidur di sofa sambil menyelimuti tubuhnya membuat Natala terkejut bukan main. Dia sampai teringat akan kejadian kemarin malam setelah Alvar selesai makan malam.

"Natala, boleh saya berbicara sebentar?" tanya Alvar seakan mencegah Natala agar gadis itu tidak langsung masuk ke kamar.

"Apa, Pak?"

"Saya ingin bertanya, kita sudah menikah berapa lama?"

Natala mengerutkan keningnya. Apa maksud Alvar menanyakan ini padanya.

"Sudah satu minggu, Pak."

Seakan tak ingin ambil pusing, Natala langsung saja menjawab. Dia berharap Alvar akan menyudahi pembicaraan mereka dan dia bisa tidur sekarang.

"Nata, selama satu minggu kita menikah saya belum ada menyentuh kamu—"

"Adalah, Pak. Bapak nampar saya berkali-kali itu apa namanya kalau nggak nyentuh," potong Natala lantang.

Alvar memejamkan matanya sejenak, menghela napas setelah mendengar jawaban Natala yang sama sekali tidak sesuai dengan apa yang Alvar maksudkan.

"Bukan begitu, maksud saya Natala," ucap Alvar. "Maksud saya, kita belum melakukan apa yang selayaknya pasangan suami-istri lakukan."

"Lah, orang Bapak kok yang nggak mau dekat-dekat saya. Bapak juga yang nyuruh saya nggak tidur di kamar Bapak. Gimana mau nganu-nganu kalau tidur aja misah!"

"Berarti, kamu mau tidur di kamar saya?" tanya Alvar langsung membuat jantung Natala berdegup kencang.

"Maksud Bapak?" Natala bertanya sedikit gelagapan, bahkan dia menelan salivanya payah. Sungguh, Natala tidak pernah merasakan hawa aneh seperti ini sampai pertanyaan Alvar ia dengar.

"Ayo, Natala. Tidur di kamar saya. Saya akan memberikan hak seorang istri padamu malam ini. Hak yang akan menjadikan kamu istri saya sepenuhnya."

Alvar mencoba menyentuh pundak Natala namun langsung gadis itu hempas. Dia juga mundur beberapa langkah agar menciptakan jarak yang semakin jauh dengan Alvar.

"Bapak nggak usah gila ya! Saya nggak mau!" sentak Natala menolak ajakan Alvar mentah-mentah.

"Kamu sungguh tidak mau?" Alvar bertanya sekali lagi berharap bahwa kali ini jawaban dari gadis berpiyama merah di depannya adalah 'iya'.

"Enggak! Pokoknya saya enggak mau! Saya nggak mau ngelakuin hubungan kayak gitu sama orang yang nggak saya suka!"

Natala berbalik badan dia berjalan menuju kamarnya. Hingga saat tinggal selangkah lagi Natala memijak lantai kamar, suara Alvar menghentikan pergerakannya.

"Baiklah kalau kamu tidak mau. Saya akan tidur di sofa, menjagamu agar kamu baik-baik saja."

Natala memutar bola matanya malas. Semakin lama Alvar semakin banyak saja dramanya.

Tanpa berbalik badan, Natala menjawab, "Terserah!"

Setelah itu dia masuk kamar dan tidur di kasurnya tanpa tahu apakah Alvar benar-benar tidur di sofa atau tidak.

"Gila ya Pak Alvar. Aneh!"

Natala geleng-geleng kepala mengingat kejadian tadi malam dan juga Alvar yang masih tertidur di sofa.

Natala tidak ada niatan untuk membangunkan Alvar sampai suara dering telfon Alvar terdengar. Lelaki itu bahkan menaruh ponselnya di atas meja makan bukan berada di dekatnya. Pantas saja dia tidak mendengar.

"Palingan juga ceweknya. Mana mungkin mereka putus. Dadakan lagi."

Natala mengintip nama siapa yang menelepon Alvar pagi ini.

Bukan nama Shylla melainkan nama Keenan yang terlihat. Karena rasa kepo yang tinggi, Natala menjawab panggilan masuk dari Keenan.

"Halo, Al!"

Natala tidak menjawab, dia diam saja.

"Lo di mana sih? Buru! Bentar lagi klien bakal datang. Lo mau ngancurin bisnis lo sendiri? Lo yang sudah susah payah supaya bisa jalin kerja sama dengan klien ini. Malah lo yang nggak datang. Semuanya sudah pada datang, Alvar! Cepet datang!"

Intonasi Keenan tampak sangat marah sekaligus cemas. Sepertinya untuk masalah kali ini serius.

"Alvar lo denger gue nggak sih?!"

Natala langsung mematikan panggilannya. Segera dia membangunkan Alvar dari tidur nyenyaknya.

"Pak, bangun. Pak Alvar bangun." Natala menggoyangkan tubuh Alvar namun mata lelaki itu masih tertutup sempurna.

"Pak Alvar bangun, Pak!"

Natala bahkan sudah berteriak tapi Alvar seakan tenggelam dalam dunia mimpinya.

"Pak Alvar, bangun!"

Natala menyiram wajah Alvar dengan air dan itu langsung membuat Alvar terlonjak bangun dari tidurnya.

Dengan linglung, Alvar menatap Natala. Belum sempat Alvar berucap, Natala menarik tangan lelaki itu agar dia berdiri.

"Pak Alvar sekarang mandi! Bapak mau meeting!"

Bukannya Alvar tidak mendengar hanya saja dia masih bingung untuk merespon apa. Sampai Natala yang harus menariknya masuk ke kamar agar lelaki itu mau bersiap-siap.

Natala membuka pintu kamar Alvar. "Bapak mandi sekarang. Nggak usah mikirin apa-apa dulu, langsung mandi. Langsung bersih-bersih biar semuanya saya yang urus!"

"Buat apa saya mandi?" Dengan polosnya Alvar bertanya sampai Natala menepuk jidatnya sendiri melihat kelemotan Alvar pagi ini.

"Bapak mau meeting! Tadi Keenan nelpon sudah marah-marah!" ujar Natala.

"Meeting?" Alvar terdiam sejenak sebelum dia sadar bahwa sedang berada di masalah yang besar.

"Astaga. Saya lupa hari ini ada pertemuan dengan klien saya dari Belanda! Tamat sudah riwayat saya sekarang!"

Alvar berlari panik ke kamar mandi. Alvar mandi dengan terburu-buru karena dia terkejar waktu. Dan di sini, Natala membuka lemari Alvar menyiapkan pakaian lelaki itu.

Setelah itu, Natala langsung menuju dapur, memasak untuk sarapan Alvar. Semuanya serba terburu-buru. Mereka berdua panik. Alvar saking terburu-burunya sampai dasi yang ia pasang berantakan.

"Natala, tolong saya!"

Alvar keluar kamar sambil menunjukkan dasinya yang berantakan tak berbentuk.

"Duh, Bapak gimana sih?!" Natala merapikan dasi Alvar segera. Setelah itu dia memberikan sepiring roti untuk Alvar makan sebelum lelaki itu berangkat.

"Makasih!" ucap Alvar sembari memakan rotinya.

Alvar mengambil tasnya yang sudah ada di luar sejak tadi malam.

"Pak ponselnya!" teriak Natala memberikan ponsel itu ke pemiliknya.

"Saya duluan, Natala!"

Alvar keluar rumah membawa mobil silvernya pergi dari pekarangan rumah segera. Natala melihat dari kaca besar di rumahnya, dia lega saat Alvar sudah pergi sekarang.

"Semoga nggak telat ya, Pak."

Natala duduk di sofa. Dia meneguk segelas air, setelah dia terburu-buru membantu Alvar tadi. Natala menyenderkan tubuhnya, memejamkan mata sejenak sampai dia tersadar bahwa dia sudah begitu membantu Alvar pagi ini.

Mata Natala terbuka. Hal yang paling mengejutkan sudah terjadi.

"Buat apa gue bantu Pak Alvar tadi? Seharusnya biarin aja kan dia terlambat. Toh yang bakal rugi dia."

Natala merutuki diri sendiri.

"Ihhhhh bodoh banget sih gue?! Seharusnya gue biarin aja dia terlambat. Seharusnya gue biarin Pak Alvar bangkrut aja biar mampus sekalian! Aaarghhhh!"

...***...

Alvar sudah tiba di tempat dia akan melangsungkan pertemuan dengan klien ternama yang sudah Alvar kejar-kejar bahkan sejak lelaki itu berada di Kanada.

"Gila lo ya! Daritadi kita sudah panik nungguin baru datang lo sekarang!"

"Sorry ya, Nan. Gue nggak tahu lo nelfon sumpah!" balas Alvar.

"Nggak tahu gimana? Orang tadi lo angkat," jawab Keenan.

"Bukan gue yang angkat, tadi Natala yang angkat. Dia juga yang sudah bantuin gue sampai nggak telat."

Keenan menyunggingkan bibirnya mendengar informasi dari Alvar. "Dibantu Natala?"

"Iya."

Keenan tersenyum kecil sembari mendengus. Dia menepuk pundak Alvar.

"Awas baper lo."

Episodes
1 Bab 01: Kedatangan CEO
2 Bab 02: Tawaran pernikahan
3 Bab 03: Ingin menikah
4 Bab 04: Pengumuman penting
5 Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6 Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7 Bab 07: Dosa masa lalu
8 Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9 Bab 09: Malam menyakitkan
10 Bab 10: Sakit hati
11 Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12 Bab 12: Pemberontakan Natala
13 Bab 13: Perubahan Alvar
14 Bab 14: Terburu-buru
15 Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16 Bab 16: Makan malam pertama
17 Bab 17: Hari pertama bekerja
18 Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19 Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20 Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21 Bab 21: Natala jatuh hati
22 Bab 22: Jengukan Shylla
23 Bab 23: Malam itu
24 Bab 24: Semuanya hanya rencana
25 Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26 Bab 26: Pengakuan cinta
27 Balas dendam Alvar
28 Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29 Bab 29: Cuma pembantu
30 Bab 30: Fitnah Alvar
31 Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32 Bab 32: Amukan Natala
33 Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34 Bab 34: Penjara
35 Bab 35: Lie
36 Bab 36: Usulan
37 Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38 bab 38: Alvar bahagia
39 Bab 39: Karma
40 Bab 40: Memaki dan mengemis
41 Bab 41: Kembali ke Alvar
42 Bab 42: Teori baru
43 Bab 43: Tuhan tolong Natala
44 Bab 44: Bunga matahari
45 Bab 45: Saya suaminya
46 Bab 46: Lift penghubung cinta
47 Bab 47: Benci untuk selamanya
48 Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49 Bab 49: Gaun merah Natala
50 Bab 50: Surat cerai
51 Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52 Bab 52: Ini semua salahmu
53 Bab 53: Si misterius
54 Bab 54: Pengusiran
55 Bab 55: Kesedihan Shylla
56 Bab 56: Meminta untuk kembali
57 Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58 Bab 58: Kelicikan Alvar
59 Bab 59: Makian untuk Alvar
60 Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61 Bab 61: Kebenaran Keenan
62 Bab 62: Ini semua gila
63 Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64 Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65 Bab 65: Wajah si Pelaku
66 Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67 Bab 67: Kejadian sebenarnya
68 Bab 68: Akhir dari seseorang
69 Bab 69: Kehilangan cinta
70 Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71 Bab 71: Hamil?
72 Bab 72: Sakit Shylla
73 Bab 73: Hubungan yang selesai
74 Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75 Bab 75: Akhir kisah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 01: Kedatangan CEO
2
Bab 02: Tawaran pernikahan
3
Bab 03: Ingin menikah
4
Bab 04: Pengumuman penting
5
Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6
Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7
Bab 07: Dosa masa lalu
8
Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9
Bab 09: Malam menyakitkan
10
Bab 10: Sakit hati
11
Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12
Bab 12: Pemberontakan Natala
13
Bab 13: Perubahan Alvar
14
Bab 14: Terburu-buru
15
Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16
Bab 16: Makan malam pertama
17
Bab 17: Hari pertama bekerja
18
Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19
Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20
Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21
Bab 21: Natala jatuh hati
22
Bab 22: Jengukan Shylla
23
Bab 23: Malam itu
24
Bab 24: Semuanya hanya rencana
25
Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26
Bab 26: Pengakuan cinta
27
Balas dendam Alvar
28
Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29
Bab 29: Cuma pembantu
30
Bab 30: Fitnah Alvar
31
Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32
Bab 32: Amukan Natala
33
Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34
Bab 34: Penjara
35
Bab 35: Lie
36
Bab 36: Usulan
37
Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38
bab 38: Alvar bahagia
39
Bab 39: Karma
40
Bab 40: Memaki dan mengemis
41
Bab 41: Kembali ke Alvar
42
Bab 42: Teori baru
43
Bab 43: Tuhan tolong Natala
44
Bab 44: Bunga matahari
45
Bab 45: Saya suaminya
46
Bab 46: Lift penghubung cinta
47
Bab 47: Benci untuk selamanya
48
Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49
Bab 49: Gaun merah Natala
50
Bab 50: Surat cerai
51
Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52
Bab 52: Ini semua salahmu
53
Bab 53: Si misterius
54
Bab 54: Pengusiran
55
Bab 55: Kesedihan Shylla
56
Bab 56: Meminta untuk kembali
57
Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58
Bab 58: Kelicikan Alvar
59
Bab 59: Makian untuk Alvar
60
Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61
Bab 61: Kebenaran Keenan
62
Bab 62: Ini semua gila
63
Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64
Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65
Bab 65: Wajah si Pelaku
66
Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67
Bab 67: Kejadian sebenarnya
68
Bab 68: Akhir dari seseorang
69
Bab 69: Kehilangan cinta
70
Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71
Bab 71: Hamil?
72
Bab 72: Sakit Shylla
73
Bab 73: Hubungan yang selesai
74
Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75
Bab 75: Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!