Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa

"Thank you for your cooperation, sir."

Alvar berjabat tangan dengan kliennya. Setelah beberapa jam mereka membicarakan tentang bisnis, keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh bersama akhirnya klien Alvar mantap untuk melakukan kerja sama perusahaan dengan perusahaan Alvar.

"Lega banget."

Alvar menghela napas kelewat lega. Akhirnya salah satu tujuan hidupnya bisa terjadi juga. Perusahaan yang dia ajak kerjasama ini adalah tiga dari perusahaan terbaik yang ada di Belanda. Alvar sudah mengincarnya selama hampir lima tahun tapi dia selalu gagal untuk mengajaknya bekerjasama. Alvar akui mereka masih terlalu takut untuk menjalin kerjasama karena mereka menilai bahwa Alvar masih terlalu muda. Dan tentu saja mereka khawatir bahwa Alvar tidak akan bisa menangani perusahaan dengan baik nantinya.

Namun, Alvar berhasil membuktikannya. Di usia yang masih 30 tahun, Alvar sudah meraih omset puluhan milyar setiap bulan. Semua cabang perusahaan keluarganya di beberapa negara juga berkembang pesat. Sejauh ini, baru sedikit kerugian yang menimpa Alvar.

Selama dia menjabat sebagai CEO selama 10 tahun, Alvar membawa nama perusahaan keluarganya ke ambang kejayaan. Keluarga Darmendhra yang semula sudah kaya ia buat bertambah kaya.

"Senang nggak?" Keenan menepuk pundak Alvar bertanya pada temannya sekaligus atasannya.

"Senang banget, nggak sia-sia usaha saya," balas Alvar dengan kalimat formal karena masih ada beberapa karyawannya di sini.

"Saya juga ikut bahagia, Pak. Semoga kerjasama ini awal dari semua kejayaan yang akan datang untuk Bapak di masa depan."

Doa Keenan sungguh terbaik. Alvar sampai memandang lelaki itu penuh kagum. Alvar dan Keenan sudah berteman cukup lama. Mungkin sejak mereka duduk di bangku SMA? Keenan menjadi teman pertama Alvar dan akan selamanya menjadi teman terbaik Alvar. Lelaki itu begitu tenang, dia bisa mengendalikan Alvar yang memiliki emosi sulit dikendalikan.

Keenan juga manusia yang bijaksana, Alvar banyak menerima nasihat darinya. Selain sang ibu yang sering memberi wejangan pada Alvar, Keenan juga sering memberi wejangan padanya. Keenan sudah banyak membantu hidup Alvar. Hingga dia tidak tahu harus bagaimana lagi membalasnya.

"Pulang, Pak?" tanya Keenan.

"Ya. Tapi sebelum itu, saya ingin mengajak kalian untuk makan-makan. Anggap saja ini sebagai hadiah untuk keberhasilan kerjasama kita hari ini."

Tentu saja semua karyawan Alvar yang ada di sana bertepuk tangan. Mereka senang dengan keputusan Alvar yang satu ini.

Karyawan Alvar makan di ruangan biasa. Sedangkan Alvar dan Keenan berada di ruang VIP. Banyak hal yang ingin Alvar ceritakan pada Keenan.

"Gimana hubungan lo sama Nata sekarang?" Keenan menjadi orang pertama yang membuka topik obrolan mereka.

"Biasa aja sih."

"Oh ya? Tapi tadi lo bilang dia banyak bantu lo pagi ini."

"Emang. Tapi cuma sebatas peduli aja. Mungkin, karena dia mantan karyawan gue, jadi dia takut kalau gue rugi terus bangkrut nantinya," ujar Alvar.

"Mungkin."

"Nan, yang kita bicarakan kemarin. Gue sudah mulai," tutur Alvar.

"Sudah sejauh mana?"

"Masih, di tahap pengenalan. Menurut lo, apa lagi yang harus gue lakuin ke dia?"

"Mau tahu?"

Alvar tentu saja mengangguk. Keenan memintanya untuk mendekat kemudian dia berbisik. Membisikkan sesuatu yang membuat ujung bibir Alvar terangkat mendengarnya.

"Jenius," puji Alvar untuk temannya ini.

"Always. Gue juga sudah punya banyak pengalaman, Al. Dan, kita satu visi misi."

Alvar dan Keenan mengangkat gelas berisi minuman. Mempertemukan kedua gelas itu hingga mengeluarkan suara.

"Perayaan untuk kerja sama," ucap Alvar.

"Perayaan untuk awal yang bagus," balas Keenan.

...***...

Mobil Alvar berhenti di depan pekarangan rumah. Dia keluar dari dalam mobil itu, dan saat lelaki itu masuk ke dalam rumah melewati pintu utama rumah, Natala segera pergi dari jendela. Dia sengaja berpura-pura minum air di meja makan. Seakan sejak tadi dia tidak menunggu kepulangan Alvar.

"Kamu masih belum tidur?" tanya Alvar terkejut melihat Natala masih duduk di meja makan meskipun ini sudah pukul 22.00 WIB.

"Belum ngantuk saya," balas Natala tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya.

Posisi duduk Natala membelakangi posisi Alvar berdiri. Namun Natala berusaha untuk melirik dan mengintip apa yang akan Alvar lakukan.

"Gimana, Pak? Berhasil kerja samanya?"

"Berhasil. Makasih ya, Natala. Kalau nggak ada kamu, saya nggak tahu nasib saya kayak gimana," jawab Alvar.

"Sama-sama, Pak." Natala menjawab ketus memperlihatkan bahwa dia tidak terlalu peduli dengan berita Alvar. Karena sebenarnya dia juga menyesal, satu-satunya kesempatan untuk membuat Alvar hancur sudah ia lewatkan.

Alvar meletakkan sesuatu di sofa. Dia berjalan mendekati Natala, duduk di depan gadis itu.

Alvar dengan wajah tampannya tersenyum di depan Natala. Dia juga perlahan memegang pergelangan tangan Natala di atas meja.

Natala mendadak tegang dengan perlakuan Alvar ini. Gadis itu bahkan memasang raut wajah penuh keheranan sekaligus terkejut juga.

"Natala, sekali lagi saya ucapkan makasih ya."

"Iya, Pak iya."

Natala segera menarik tangannya dari genggaman Alvar. Lama-lama dia merasa risih banyak berkontak fisik dengan Alvar.

"Natala, sebenarnya saya ingin memberi kamu sesuatu," ujar Alvar.

"Apaan?"

Alvar bangkit dari duduknya dan itu membuat Natala beranjak juga. Dia berbalik badan melihat apa yang Alvar ambil di balik sofa.

Mata Natala dibuat terkejut bukan main melihat apa yang Alvar bawa di tangannya. Sebuah barang yang berhasil menimbulkan degup kencang di jantung Natala. Sesuatu yang membuat Natala merasa aneh sekaligus terpukau.

"Buat kamu."

Alvar memberikan satu buket bunga mawar merah untuk Natala. Natala tidak langsung mengambil, dia masih terlalu takut untuk mengambil apapun yang asalnya dari Alvar.

"Anggap saja ini sebagai permintaan maaf sekaligus ucapan terima kasih dari saya untuk kamu, Natala. Terima kasih karena sudah membantu saya untuk bersiap-siap pagi ini dan maaf karena sudah merepotkan kamu untuk tadi pagi." Alvar berucap tulus, menciptakan getaran di tubuh Natala yang sama sekali tak gadis itu mengerti.

"Untuk masalah tadi pagi, kamu jangan menilai saya orang yang susah untuk dibangunkan, ya. Kemarin itu saya meminum obat tidur jadi saya tidur begitu nyenyak. Saya sering mengalami insomnia, Natala. Jadi saya sering mengonsumsi obat tidur jika saya tidak bisa tidur."

"Biasanya, Keenan yang akan membangunkan saya kalau saya tertidur akibat obat tidur tapi tadi pagi kamu sudah menggantikan posisi Keenan. Terima kasih."

"Ini serius buat saya?"

Natala masih tidak yakin satu buket bunga mawar merah indah itu dihadiahkan untuknya.

"Iya, Natala."

"Bukan buat pacar Bapak?"

"Kan sudah saya bilang, Natala. Hubungan saya dengan Shylla sudah berakhir. Kamu jadi satu-satunya ratu di hidup saya sekarang. Jadi terimalah bunga ini."

Dengan pergerakan lambat, Natala mengambil buket bunga itu dari Alvar. Dia menghirup aromanya, begitu menenangkan.

"Kamu bisa taruh bunga itu di kamar kamu untuk mempercantik kamar. Saya tidak akan memaksa kamu untuk tidur di kamar saya kalau kamu memang belum siap."

"Bapak serius nggak marah?"

"Buat apa saya marah, Natala? Marah dengan perempuan secantik kamu? Saya rasa hanya orang gila yang sanggup melakukan itu semua. Dan beberapa hari yang lalu saya memang sedang gila jadi saya berlaku kasar padamu. Namun untuk kali ini saya tidak akan gila lagi."

Alvar membawa Natala masuk ke dalam pelukannya. Perlahan, mendekap seluruh tubuh Natala. Natala tidak berbohong, ada sesuatu yang tak bisa Natala tebak. Rasanya seketika nyaman berada di pelukan Alvar. Ada sesuatu yang berbeda namun Natala tidak tahu.

"Izinkan saya untuk mencintai kamu, Natala. Dan izinkan saya juga untuk membuat kamu jatuh cinta pada saya."

Episodes
1 Bab 01: Kedatangan CEO
2 Bab 02: Tawaran pernikahan
3 Bab 03: Ingin menikah
4 Bab 04: Pengumuman penting
5 Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6 Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7 Bab 07: Dosa masa lalu
8 Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9 Bab 09: Malam menyakitkan
10 Bab 10: Sakit hati
11 Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12 Bab 12: Pemberontakan Natala
13 Bab 13: Perubahan Alvar
14 Bab 14: Terburu-buru
15 Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16 Bab 16: Makan malam pertama
17 Bab 17: Hari pertama bekerja
18 Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19 Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20 Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21 Bab 21: Natala jatuh hati
22 Bab 22: Jengukan Shylla
23 Bab 23: Malam itu
24 Bab 24: Semuanya hanya rencana
25 Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26 Bab 26: Pengakuan cinta
27 Balas dendam Alvar
28 Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29 Bab 29: Cuma pembantu
30 Bab 30: Fitnah Alvar
31 Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32 Bab 32: Amukan Natala
33 Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34 Bab 34: Penjara
35 Bab 35: Lie
36 Bab 36: Usulan
37 Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38 bab 38: Alvar bahagia
39 Bab 39: Karma
40 Bab 40: Memaki dan mengemis
41 Bab 41: Kembali ke Alvar
42 Bab 42: Teori baru
43 Bab 43: Tuhan tolong Natala
44 Bab 44: Bunga matahari
45 Bab 45: Saya suaminya
46 Bab 46: Lift penghubung cinta
47 Bab 47: Benci untuk selamanya
48 Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49 Bab 49: Gaun merah Natala
50 Bab 50: Surat cerai
51 Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52 Bab 52: Ini semua salahmu
53 Bab 53: Si misterius
54 Bab 54: Pengusiran
55 Bab 55: Kesedihan Shylla
56 Bab 56: Meminta untuk kembali
57 Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58 Bab 58: Kelicikan Alvar
59 Bab 59: Makian untuk Alvar
60 Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61 Bab 61: Kebenaran Keenan
62 Bab 62: Ini semua gila
63 Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64 Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65 Bab 65: Wajah si Pelaku
66 Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67 Bab 67: Kejadian sebenarnya
68 Bab 68: Akhir dari seseorang
69 Bab 69: Kehilangan cinta
70 Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71 Bab 71: Hamil?
72 Bab 72: Sakit Shylla
73 Bab 73: Hubungan yang selesai
74 Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75 Bab 75: Akhir kisah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 01: Kedatangan CEO
2
Bab 02: Tawaran pernikahan
3
Bab 03: Ingin menikah
4
Bab 04: Pengumuman penting
5
Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6
Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7
Bab 07: Dosa masa lalu
8
Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9
Bab 09: Malam menyakitkan
10
Bab 10: Sakit hati
11
Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12
Bab 12: Pemberontakan Natala
13
Bab 13: Perubahan Alvar
14
Bab 14: Terburu-buru
15
Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16
Bab 16: Makan malam pertama
17
Bab 17: Hari pertama bekerja
18
Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19
Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20
Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21
Bab 21: Natala jatuh hati
22
Bab 22: Jengukan Shylla
23
Bab 23: Malam itu
24
Bab 24: Semuanya hanya rencana
25
Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26
Bab 26: Pengakuan cinta
27
Balas dendam Alvar
28
Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29
Bab 29: Cuma pembantu
30
Bab 30: Fitnah Alvar
31
Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32
Bab 32: Amukan Natala
33
Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34
Bab 34: Penjara
35
Bab 35: Lie
36
Bab 36: Usulan
37
Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38
bab 38: Alvar bahagia
39
Bab 39: Karma
40
Bab 40: Memaki dan mengemis
41
Bab 41: Kembali ke Alvar
42
Bab 42: Teori baru
43
Bab 43: Tuhan tolong Natala
44
Bab 44: Bunga matahari
45
Bab 45: Saya suaminya
46
Bab 46: Lift penghubung cinta
47
Bab 47: Benci untuk selamanya
48
Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49
Bab 49: Gaun merah Natala
50
Bab 50: Surat cerai
51
Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52
Bab 52: Ini semua salahmu
53
Bab 53: Si misterius
54
Bab 54: Pengusiran
55
Bab 55: Kesedihan Shylla
56
Bab 56: Meminta untuk kembali
57
Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58
Bab 58: Kelicikan Alvar
59
Bab 59: Makian untuk Alvar
60
Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61
Bab 61: Kebenaran Keenan
62
Bab 62: Ini semua gila
63
Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64
Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65
Bab 65: Wajah si Pelaku
66
Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67
Bab 67: Kejadian sebenarnya
68
Bab 68: Akhir dari seseorang
69
Bab 69: Kehilangan cinta
70
Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71
Bab 71: Hamil?
72
Bab 72: Sakit Shylla
73
Bab 73: Hubungan yang selesai
74
Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75
Bab 75: Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!